"Rania lihat aku!! Dan tatap aku!!!" Bentak Zheihan membuat Rania semakin takut.
Rania masih tidak bergeming sama sekali, sampai tak terasa matanya mulai berkaca-kaca.
"Rania! Aku bilang sekali lagi... Lihat aku?!!" bentak Zheihan sekali lagi.
"Zheihan!! Aku harap kamu bisa menerima kenyataan ini." Bentak Rania.
"Enggak!! Aku akan menerima semua jika kau menjelaskan padaku!" Zheihan masih menahan Rania yang berusaha untuk bangun, sampai pada akhirnya sebuah panggilan disela-sela perdebatan mereka.
I've needed ...
Completing my world ...
You ...
You're my love, my life, my beginning
Mendengar lagu itu, Rania menyadari bahwa itu panggilan dari buah hatinya. Ia berusaha mengambil ponselnya, namun tangannya dicegah oleh Zheihan.
"Siapa dia?!" tanya Zheihan penasaran, pasalnya lagu itu menjadi notifikasi panggilan yang dulu ia minta pada Rania.
"Zheihan lepas!!." hatdik Rania menghempas tangannya dengan kasar, sehingga cengkraman tangan Zheihan pun terlepas.
Dengan susah payah di bangkit dan berjalan menjauh dari Zheihan. Akan tetapi, karena kakinya ia tidak bisa berjalan dengan normal, sehingga pada akhirnya ada sebuah tangan melingkar diperutnya dan memeluknya dengan erat.
"Rania ... Apakah selama ini aku tidak ada artinya bagimu?" tanya Zheihan lirih, sambil meletakkan kepalanya dipundak Rania.
Rania yang sudah tidak bisa menahan lagi, kini air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. Sungguh tidak sanggup jika ia harus mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
Ia ingin sekali membalas pelukannya, tetapi karena hatinya yang masih terluka, ia tidak ingin membalas pelukannya itu.
"Zheihan ... Lepaskan aku. Putraku dan suamiku sedang menungguku." ucap Rania, berusaha memberontak.
Dengan terpaksa Zheihan pun melepaskan pelukannya, dan membiarkan Rania pergi.
Dan kini hanyalah tinggal ia seorang di depan bangunan yang menjulang tinggi, sambil melihat Rania yang secara perlahan-lahan menjauh dari pandangannya.
Ia pun melangkah menuju mobilnya dan mengemudi dengan kecepatan sedang.
Setengah jam kemudian ia telah sampai di Villanya dan langsung menuju ruangan CCTV.
Ia duduk di depan komputer, dan jarinya pun mulai bertarung di atas keyboard. Itulah dia yang setiap malamnya selalu menghabiskan waktu di ruangan itu, karena ia berusaha untuk memulihkan rekaman yang terhapus.
Entah bagaimana ia tidak bisa memulihkannya? padahal dulu tidak membutuhkan waktu satu jam, ia bisa melakukannya. Namun, kini sudah bertahun-tahun masih tidak bisa.
"Awhhh shiittt!!! Siapa wanita itu sebenarnya? Kenapa aku tidak bisa memulihkan rekamannya!!" umpat Zheihan kesal sambil mengacak-acak rambutnya, sehingga menjadi berantakan.
Seketika dalam benaknya terlintas wajah Rania.
"Rania ..." gumamnya, “Yeah, dia juga bisa menghapus rekaman CCTV yang tidak dapat di pulihkan, kecuali dirinya sendiri.” bantin Zheihan, teringat kejadian beberapa tahun silam, saat masih di SMA.
Rania kenapa? Kenapa harus kamu? Kenapa aku harus jauh darimu? Padahal aku hanya ingin mencintaimu, sepenuhnya.
★🌙🌙★
Rania pun telah tiba sedari tadi di apartemennya, namun ia masih terdiam dan membisu. Membuat si Kecil bertanya-tanya.
"Ayah angkat. Ada apa dengan mama?" tanya Mexty pada Raka, ia tidak pernah melihat Mamanya yang seperti ini.
"Ayah juga tidak tahu. Mungkin Mama Rania masih lelah." ujar Raka. Karena ia sendiri juga tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya itu.
"Kalau begitu Mexty akan memasak, biar Mama tidak melamun sendiri." celetuknya, lalu berlari ke arah dapur karena sedari tadi mereka masih mampir di Alfamart terdekat untuk persediaan barang.
"Mexty. Apa kau tidak lelah?" tanya Raka penasaran.
"Tidak."
Setelah kepergian Mexty Raka pun mendekati sang adiknya.
"Rania ... Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Raka lembut pada Rania.
Rania pun menoleh ke arah Raka dengan tatapan sendu.
"Aku bertemu dengannya." ucap Rania lirih.
"Apa dia melukaimu?" tanya Raka sedikit khawatir.
"Tidak. Tapi aku yang membuatnya terluka." ucapnya lirih.
"Tidak apa-apa. Bukannya dia tidak akan tau jika wanita itu adalah dirimu?" tutur Raka mencoba menenangkan Rania.
Rania pun hanya menganggukkan kepalanya. Dan perlahan pikirannya mulai tenang.
"Ayah angkat, Mama...makanan susah siap!!" Teriak Mexty dari arah meja makan.
"Baiklah."
Setelah makan malam Raka berpamitan untuk pergi, karena masih ada pekerjaan yang harus diurus.
Sedangkan Mexty sudah berada di depan komputer yang berusaha untuk meretas sistem pertahanan keamanan di perusahaan Zixte Group, karena dia ingin mendapatkan informasi yang lengkap tentang CEO perusahaan itu dan ingin membuktikan bahwa orang itu benar adalah Papanya.
Kini ia sudah berhasil masuk dalam sistem perusahaan dan ia pun juga mendapatkan informasi pribadi dari CEO perusahaan Zixte Group.
"Apa yang aku harus lakukan?" ucap Mexty berusaha berpikir keras agar bisa bertemu dengan orang itu dan membuktikannya jika orang itu adalah Papanya.
Karena ia merasa lelah, ia pun berjalan menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya.
Sedangkan di sisi lain, Rania masih menatap foto yang selama ini ia simpan untuk menjadi kenangan di masa lalunya.
Zheihan ... aku mencintaimu, tapi aku tidak tahu kenapa aku tidak sanggup melewati ini semuanya?
*****
Keesokan harinya di sebuah Mansion terdapat keributan yang tak ada habisnya. Mereka membicarakan tentang perjodohan, pertunangan, pernikahan antara kedua keluarga yang sudah mereka bahas belakangan ini.
Mereka adalah keluarga Zixte yang ingin menikahkan putranya dengan seorang gadis sexy namun pemuda yang dinikahkan malah menentang keluarga.
"Zheihan! Aku tidak pernah mengajarkan kamu menjadi anak durhaka!!" bentak tuan Max.
"Pah. Aku bilang aku gak mau nikah sama Cantika!!" saut Renzo tidak mau kalah.
"Zhei... Kamu sudah dewasa Nak. Menikahlah dengan Cantika." ujar nyonya Monica.
"Aku hanya ingin menikah dengan wanita yang aku cintai!" ujar Zheihan penuh dengan amarah.
"Zheihan! Apa salahnya hanya menikah! Kalian sudah bertunangan!!" ucap tuan Mack dengan suara lantang.
"Pah. Aku menyetujui karena semua itu keinginan Papa!! Bukan aku!!" Teriak Zheihan.
"Zheihan!!" Teriak Tuan Mack saat Melihat Zheihan berjalan ke arah pintu.
"Aku pergi ke kantor" ujar Zheihan lalu pergi. Dan mengendarai mobilnya menuju perusahaannya dengan kecepatan tinggi bahkan pikirannya pun bercampur menjadi satu.
Sesampainya di perusahaan ia berjalan dengan santai menuju lift khusus CEO namun saat sampai di kantornya sudah terdapat beberapa orang dari sistem keamanan sedang berkumpul menunggunya.
"Kenapa kalian disini?!"
"Maaf Boss. Saya kesini mau bilang, bahwa sistem keamanan perusahaan berhasil diretas."Ucap salah satu dari mereka.
"Bodoh. Bagaimana bisa?!" Teriak Zheihan tambah emosi.
"Saya juga tidak tahu Boss. Karena selama ini tidak ada yang bisa meretas sistem kita tapi entah bagaimana orang itu melakukannya hingga ia berhasil." Tutur orang itu sambil berjalan di belakang Zheihan menuju ke departemen keamanan.
"Apakah kalian bisa menemukan siapa yang meretasnya?!"
"Tidak."
"Baiklah aku mengerti. Masalah ini aku sendiri yang akan menanganinya." Ujar Zheihan lalu pergi masuk dalam ruangan.
"Dimana komputernya!!"
TBC
Maaf baru update soalnya habis sakit 😁😁
NB: kalo suka like dong 😭😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
semangat Thor 💪🏻🔥🌹
2021-11-03
1
Ruth Lusi
semoga selalu sehat, Thor
2021-10-31
1
Itarohmawati Rohmawati
semangat kaka
2021-10-29
1