Bismillah berkah 😍😂
.
.
Happy Readers 😍 Like😍Komen😍 Favorit 😍
.
.
.
.
Keesokan harinya Rania terlihat sangat bosan dengan suasana apartemennya, yang mana biasanya sang buah hatinya membuatkan ia makanan. Namum, kali ini yang ada dihadapannya hanyalah sandwich berwarna hitam buatan dirinya.
Jangan sampai salah kalau sandwich berwarna hitamnya itu memiliki rasa yang luar biasa pahitnya karena sudah hangu. Ekspresi wajah Rania pun menjadi kusut dan pakainya terlihat berantakan akibat semalam ia habis menangis sehingga membuat ia terlihat seperti mayat hidup.
"Mextiiiiiiii!!!! Mama rindu masakan kamu ...," Ucap Rania terdengar sangat lirih dan wajahnya pun terlihat frustasi , kini ia bersandar di kursi makan sambil memandangi masakannya.
Rania yang dulu seorang gadis ceria dan serba bisa, kini ia selalu bergantung pada putranya sehingga membuat dirinya menjadi lemah seperti saat ini.
Hingga pada detik kemudian ia di kejutkan dengan suara gaduh dari arah pintu. Yang mana pintu apartemennya di gedor oleh seseorang.
Brakk
Dukdukkkk
Brakkkk
Mendengar suara itu Rania menjadi tambah puyeng lalu dengan langkah gontai. Ia pun berjalan menuju pintu dan membukanya.
Setelah ia membuka pintunya ia mendapati seorang pemuda tampan yang sedang mengunyah permen karet dan bersandar pada dinding didepan pintunya lalu cengengesan.
"Hai ... Pagi sayang ...," sapa pemuda itu berusaha menghibur Rania.
Namun hal itu membuat singa betina semakin mengamuk
"Sayang palamu itu! Dasar kakak luknut! Bagaimana kalo pintu apartemen Rania rusak? Kakak mau tanggung jawab!!" celoteh Rania panjang lebar.
"Rania ... ini masih pagi loh, jangan teriak-teriak." tegur Raka.
"Terus kakak ngapain disini?" tanya Rania nyolot.
"Et dah..., Nih buat kamu." ujar Raka sambil memberikan sebuah kantong plastik pada Rania.
Dengan secepat kilat ia pun kegirangan dan ingin memeluk sang kakak. Namun, sebelum ia benar-benar memeluknya, Raka terlebih dahulu menahan kepala Rania.
"Eits gak boleh. Kamu masih bau iler dan belum mandi." ucap Raka santai.
Mendengar ucapan yang seperti itu Rania pun cemberut dan membawa kantong plastik itu kedalam dan diikuti oleh Raka.
Setelah sampai didalam Raka memerhatikan seisi rumah Rania, yang mana kini terlihat seperti kapal pecah, karena dimana-mana ada sampah bahkan dapurnya pun terlihat seperti tempat sampai di pinggir jalan.
"Raniaaaaaa!!!!!" Teriak Raka sangat keras sampai-sampai membuat seisi gedung terkejut karena suaranya.
Sedangkan Rania yang ada didalam kamar mandi ia terlihat sangat santai dan tidak merasa bersalah sedikitpun.
Beberapa menit kemudian Rania pun keluar dari kamarnya. Setelah Rania sampai di ruang tamu ia terkejut bahwa apartemennya kembali bersih dan rapi.
"Wawwwww ...," Seru Rania penuh kegirangan.
Sedangkan Raka yang kini duduk sambil menengadah dan menutup matanya, sehingga ia tidak sadar bahwa Rania sudah selesai.
"Kakak!!!" teriak Rania membuat Raka terperanjat kaget.
"Astaga Rania!!" Teriak Raka
"Ayo jalan!" Ajak Rania berusaha menarik tangan Raka dengan sekuat tenaga.
Namun usahanya sia-sia, karena tenanganya lebih kuat Raka dibandingkan dirinya. Sedangkan Raka yang merasa terganggu ia pun bangun dan mengikuti Rania.
Selama perjalanan tidak ada satupun dari mereka yang berbicara dan hanya terdengar suara deruan mobil dari luar sana. Karena Raka yang terlalu fokus dalam mengendarai mobilnya sedangkan Rania menatap ke arah luar jendela.
Sampai pada akhirnya pandangan Rania tertuju pada satu titik yang mana ia melihat restoran favoritnya dulu. Kemudian Rania meminta Raka berhenti di depan restoran itu.
"Kak berhenti di depan!" seru Rania membuat Raka kebingungan.
"Kenapa harus berhenti? Bukannya kita akan pergi ke Mall." ujar Raka lembut.
"Bukan begitu ...," ucap Rania lirih, tapi terpotong.
"Kenapa? Jangan bikin orang bingung deh." celetuk Raka sedikit kesal, karena tidak mengerti apa yang di maksud sang adik.
"Rania lapar Kak," ujar Rania cengengesan.
"Ya ampyuuun Raniaa!!! Baru saja kamu makan masih lapar?" teriak Raka geram.
"Kan tadi Kakak bawanya sandwich doang." untuk Rania kesal, lalu turun dari mobil meninggalkan Raka sendirian di dalam mobil.
Rania pun masuk kedalam restoran itu dan mencari tempat duduk yang kosong, dan ia pun menemukan tempat duduk di dekat jendela karena hanya itu yang terlihat kosong di mata Rania.
Ia pun berjalan menuju meja itu tanpa mempedulikan disekitarnya sampai ia tidak menyadari bahwa di hadapannya ada seseorang hingga pada detik kemudian.
Brukk...
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Maaf terlalu Gabut
Cerita bagus thoor 😘😘
2021-10-05
0