Malam Terakhir Dilombok

Aulia memijat-mijat betisnya yang terasa pegal dan sakit. Seharian ini dia menemani Dara yang lupa diri. Tas oleh-oleh nya sudah penuh apalagi sih yang dicari dengan anak itu, gerutu Lia dalam hati. Dara hanya nyengir melihat Aulia yang meringis memijat kakinya yang pegal.

"Terima kasih ya udah mau menemani aku belanja"

"Besok-besok kamu bawa kontainer aja buat memindahkan seluruh isi toko", protes Aulia.

Hahahahahaha...

Dara tertawa terbahak-bahak. Dia merasa lucu melihat sahabatnya ini. Satu-satunya perempuan dinegara ini ... Hmmm mungkin didunia ini yang tidak hobi belanja adalah Aulia, begitu pikir Dara. Aulia hanya membeli sebuah jam untuk Bian, lalu sepatu dan bros perak untuk calon mertuanya. Sedangkan untuknya sendiri hanya dua buah kaos tangan panjang, dan sepasang bed cover.

******

Malam harinya mereka melanjutkan perjalanan menuju Pulau Lombok. Perjalanan Denpasar - Lombok kurang lebih memakan waktu satu jam perjalanan dengan menggunakan bus. Lalu dilanjutkan menggunakan transportasi kapal ferry dengan lama perjalanan 4-6 jam melalui pelabuhan Padang Bai, Bali, menuju pelabuhan Lembar, Lombok.

"Lombok tak kalah indahnya dengan Bali, segar sekali rasanya. .. ", ucap Adam setelah sampai di Lombok.

Dia langsung menghampiri Dara dan Aulia di mobil satu. Mereka memang beda mobil. Setelah beristirahat dan sarapan pagi, perjalanan mereka lanjutkan menuju Desa Sade yang merupakan desa tradisional yang sudah populer sebagai desa wisata. Desa ini ditinggali oleh suku sasak Lombok. Di sana akan ditemui rumah adat Lombok yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Anak-anak bisa melihat desa dan juga kegiatan warga desa di sana. Pengunjung juga bisa melihat kerajinan tangan khas Desa Sade seperti kain tenun, dan juga aksesoris khas lainnya. Desa ini berada di Lombok Tengah.

Lalu mereka menuju Konservasi Penyu di Gili Trawangan. Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata wajib yang pastinya ingin selalu dikunjungi oleh setiap wisatawan yang pergi ke Lombok. Anak-anak bisa melihat penyu dari jarak yang dekat. Tidak hanya itu, mereka juga bisa mempelajari bagaimana penyu berkembang biak. Berwisata juga bisa menjadi media belajar yang menarik untuk anak-anak, termasuk di Gili Trawangan.

"Mereka lucu ya", ucap Adam yang tiba-tiba muncul dibelakang Lia.

"Iya", jawab Lia singkat.

"Kamu suka"

"Ya"

"Aku juga suka melihatmu tersenyum seperti itu"

"Eehh...", Lia menoleh kearah Adam.

Adam tersenyum melihat Lia yang terkejut dengan ucapannya tadi.

"Suatu saat, jika aku dewasa aku ingin meminang seorang perempuan solehah yang berhati lembut sepertimu. Dan seandainya jodohnya itu kamu, aku akan lebih bahagia lagi"

Lagi, Aulia membelalakkan matanya mendengar ucapan Adam. Tentunya hal itu tidak mungkin, pikirnya. Dia sudah dipinang dan bertunangan dengan Mas Bian.

"Ya, aku harap kamu bisa bertemu dengan perempuan impianmu itu, Dam"

"Apakah aku sudah menemukannya sekarang?"

"Tidak. Bukan aku yang kamu cari, Adam"

"Kamu seyakin itu?"

"Ya"

"Kenapa?"

"Maaf, aku tak bisa mengungkapkan alasannya", ucap Lia.

"Aulia ..."

"Hmmm..."

"Jodoh itu unik. Seringkali kita kejar-kejar, malah menjauh. Yang tidak kita kejar malah mendekat. Yang awalnya tidak pasti malah jadi kepelaminan. Yang awalnya penuh keyakinan malah berpisah jarak. Jadi jangan terlalu yakin dulu dengan apa yang ada sakarang"

"Kamu seyakin itu?"

"Untuk hal takdir aku hanya mempercayai pada kuasa-Nya. Tapi aku selalu optimis dan berfikir baik pada jalan takdirku"

"Aku suka cara berfikirmu yang optimistik. Penuh percaya diri"

"Sama seperti aku suka padamu. Pada cara pandangmu, pada kelembutanmu, pada kesabaranmu dan pada keanggunan sikapmu. Bagiku itu sangat sempurna"

"Kamu terlalu memujiku. Tidak baik seperti ini. Jangan sampai kita merusak persahabatan kita karena hal ini"

"Persahabatan?", tanya Adam.

"Ya", jawab Lia singkat.

"Bagaimana kalau aku meminta lebih?"

"Maaf, aku tidak bisa"

Aulia meninggalkan Adam seorang diri. Dia menuju bus dan kembali ketempat duduknya. Dia sedikit shock atas ucapan Adam tadi. Ucapan yang sebenarnya ingin dia dengar dari calon suaminya, Bian. Entah mungkin dia sudah benar-benar jatuh cinta pada laki-laki dingin dan urakan itu. Tapi dia benar-benar tak bisa menukar posisi Bian dalam hatinya.

******

Saat matahari telah tenggelam mereka kembali melanjutkan perjalanan kembali ke sekolah. Perjalanan wisata yang menyenangkan sekaligus melelahkan bagi siswa. Aulia hanya diam ditempat duduknya. Menatap kosong pada pemandangan diluar jendela.

"Lia ..."

"Ya. .."

"Astaga, kamu bisa lima kali lebih tua jika terlalu banyak melamun seperti itu. Aku sudah memanggil mu tiga kali"

"Ahh... maaf.  Ada apa?"

"Kenapa kamu menolak Adam?"

"Eeh..."

"Tadi Adam cerita padaku. Dia sudah mengungkapkan perasaannya padamu. Tapi kamu menolaknya. Apa ada sesuatu?"

"Tidak ada"

"Kamu sudah punya pacar"

"Tidak"

"Lalu kenapa kamu menolak Adam. Dia itu laki-laki sempurna rebutan banyak perempuan disekolah kita. Bukan aku membelanya karena dia sepupuku. Tapi lihatlah realitanya"

"Realitanya adalah aku tidak bisa menerimanya", tegas Aulia.

Dara menghela nafas panjang. Dia tak mau memaksakan kehendaknya pada Aulia. Dia lebih menghargai persahabatan mereka ketimbang percintaan atau apapun itu namanya.

******

Terpopuler

Comments

Mikey Ackerman

Mikey Ackerman

bodo amat adam di sekolah jadi rebutan banyak cewe😒 ya klo kagak mau jan paksa paksa, kayak kagak ada cewe lain aja didunia ini🗿

tar deh knp gua jadi ngegas kek gini ya 😅

2021-03-04

1

Afseen

Afseen

cocoknya sma adam mnurutku

2021-02-27

2

Echa

Echa

Aulia sudah punya jodoh

2021-02-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!