Jogjakarta - Bali

Aulia memasukkan beberapa potong pakaiannya dalam koper kecilnya. Didalam tas kecilnya dia menyimpan peralatan riasnya, dompet uang receh dan beberapa bros.

Dia juga menyiapkan beberapa macam snack dan minuman ringan yang dibelinya bersama Bian waktu itu. Semua barang yang hendak dibawanya disusun disudut meja belajarnya. Sementara itu Dara juga sudah selesai menyiapkan barang-barangnya.

"Sudah beres, Ra?" tanya Lia.

"Ya, tinggal berangkat besok. Semoga perjalanan kita lancar," ucap Dara yang lalu di aminkan oleh Lia.

******

Pukul delapan  pagi semua anak sudah duduk manis di kursi mobil bus mereka. Lia dan Dara duduk sebangku, bahkan di kamar hotel mereka juga satu kamar. Mira meminta Bian mengantar keberangkatan Lia dan rombongannya, namun Bian memilih kumpul-kumpul bersama teman-temannya. Lia mengirimnya sebuah pesan WhatsApp, namun Bian hanya membacanya tanpa membalas.

Perjalanan di mulai menuju Jogjakarta. Kurang lebih sembilan jam perjalanan darat mereka lalui. Mereka tiba di hotel lalu check in kamar. Lalu mereka berkumpul direstoran hotel untuk makan malam.

Pukul delapan malam Adam mengajak Aulia dan Dara keluar untuk berkeliling kota Jogjakarta. Adam paham benar setiap sudut kota itu, maklum saat dia sekolah dasar dia pernah tinggal disana. Ada seorang bibinya yang juga tinggal disana.

Suasana kota malam itu sangat ramai. Ada grup musik jalanan yang mengamen ditrotoar jalan. Para pedagang kaki lima juga pedagang toko, tukang becak, delman pun ikut meramaikan suasana. Mereka bertiga tertawa penuh kebahagiaan, menikmati hari libur sekolah mereka.

******

"Selama dua hari ini jadwal kita ke Borobudur, Prambanan, Sentral kerajinan perak serta keraton Jogjakarta. Nanti hari terkahir kita ada free time, aku mau ajak kalian kerumah Bulek Sri, adik Umiku"

"Apa tidak merepotkan?" tanya Aulia.

"Tidak. Tadi Bulek Sri sudah menelepon. Dia sangat senang dan menunggu kedatangan kita." Adam menimpali pertanyaan Lia dengan senyuman.

"Bener nih ya, jadi enak kami jadinya," timpal Dara. Setelah mereka menikmati dua hari di Jogjakarta bersama rombongan sekolah, Adam mengajak dua gadis itu mengunjungi Buleknya yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap. Bulek Sri memang sudah menunggu kedatangan mereka dirumahnya.

"Adam. Kamu sudah besar ya, lama Bulek tidak ketemu kamu, ayo masuk," sapa Bulek pada Adam saat mereka sampai di rumahnya.

"Bulek, ini Dara sepupu Adam dan ini Aulia teman sekelas kami." Adam memperkenalkan dua orang perempuan yang bersamanya. Aulia dan Dara menyalami Bulek Sri.

"Ayo, silakan duduk. Anggap saja rumah sendiri. Kalian sudah jauh-jauh kemari, Bulek senang kalian mau mampir," ucap Bulek.

"Pak Lek Eko kemana Bulek?" tanya Adam. Bulek menoleh ke arah halaman belakang. "Ada dibelakang. Duduk dulu. Bulek panggilkan."

Bulek Sri menuju halaman belakang lalu memanggilkan suaminya yang sedang asyik berkebun. Pak Lek Eko membersihkan tanggannya dikeran lalu menemui keponakannya itu. Tak lama Bu Lek Sri datang membawakan bubur candil dan teh hangat dan juga singkong goreng nya untuk mereka.

Mereka di jamu dengan baik oleh keluarga Bulek dan Paklek Adam. Tapi sayang sekali mereka tak bisa berlama-lama disana, padahal suasana rumah Bulek Sri sangat asri dan indah. Khas Jogjakarta melekat pada bangunan dan arsitektur rumah. Membuat mereka betah disana.

Pukul empat sore anak-anak sudah check out dari hotel dan siap dalam bus mereka masing-masing. Perjalanan dilanjutkan menuju bali. Kurang lebih tiga belas jam perjalanan darat dan tiga puluh menit penyebrangan dari Ketapang menuju Gilimanuk. Pukul empat dini hari mereka sampai di Gilimanuk. Mereka beristirahat sejenak di restoran terdekat untuk mandi, sholat dan makan pagi. Pukul enam tiga puluh mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kuta.

Selama di Bali mereka akan mengunjungi Pantai Kuta, Tanah Lot, Monkey Forest, Sukawati,  juga sentra Bed cover dan Joger.

******

Tiga hari di Bali membuat Dara khilaf. Dia memuaskan hasrat berbelanjanya. Lia yang menemaninya hanya menggelengkan kepala. Kakinya pegal mengikuti langkah Dara menawar dan memilih oleh-oleh serta pernak pernik khas Bali.

"Ra, sudah yuk ... pegal nih," sewot Lia. Dara benar-benar menikmati kepuasannya berbelanja. Melampiaskan hasrat 'jajan'-nya di sana. "Nanti dong, Lia. Disini banyak barang yang bagus dan unik. Kapan lagi kita kesini," sergahnya.

"Hati-hati nanti over budget," tegas Lia memperingatkan. "Tenang saja. Ini baru oleh-oleh buat keluarga ku saja kok. Eh, ngomong-ngomong kamu beli oleh-oleh apa?"

Aulia tidak menjawab dia hanya tersenyum. Tentu saja dia sudah membelikan oleh-oleh buat calon suami dan ibu mertuanya. Dan juga beberapa barang untuknya.

******

Terpopuler

Comments

Mikey Ackerman

Mikey Ackerman

iya dong anak baik😊

2021-03-04

1

Echa

Echa

apa yang dibeli untuk camer sama calon suaminya ta

2021-02-14

2

Hendrika Risa

Hendrika Risa

lia sdh cantik yaa bian

2020-09-10

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!