10. Sore pertama

Verga menghentikan mobil di depan sebuah rumah di pinggir pantai.

"Di sini?" tanyanya sambil menatap Belinda. Istrinya itu membuka kacamata hitam yang bertengger di hidung, lalu menganggukkan kepala.

"Kau berjanji memberiku satu malam sebelum kita pergi bulan madu besok."

Verga menganggukkan kepala. Ia tidak terlalu peduli kemana mereka akan pergi, yang penting Belinda menyukai tempat itu dan mereka bisa menghabiskan waktu berdua saling mengenal lebih dalam lagi.

Verga membelokkan mobil dan berhenti pada carport di depan rumah. Rumah yang didesain seperti paviliun terbuka itu menjadikan ruangan-ruangannya mempunyai pemandangan terbuka secara langsung ke arah pantai.

Mereka turun. Belinda terlihat akan menurunkan koper.

"Tidak, Bel. Biar aku," ucap Verga.

Belinda mengangguk, membiarkan suaminya yang menurunkan dua koper kecil mereka. Bel merasa ia tidak perlu membawa banyak barang, ia sudah punya rencana lain besok. Soal pakaian ia bisa mencarinya. Bukankah memang itu rencananya, menikmati waktu dengan bebas, menjadi diri sendiri dan melakukan semua yang ia suka tanpa di perintah atau dikendalikan oleh orang lain. Sudah cukup ayahnya dan Benjamin yang melakukan hal itu. Sekarang, dengan ikatan antara dirinya dan Verga, ia lepas dari kuasa ayah dan kakaknya itu. Tentu saja Belinda tidak akan mengizinkan seorang suami baru menggantikan posisi ayah dan kakaknya itu. Ia tidak akan pernah menyerahkan kendali hidupnya pada seorang suami asing.

Belinda memasuki rumah, matanya berbinar menatap ruangan bernuansa putih dengan sofa abu-abu yang ada di bagian tengah. Verga meletakkan koper di dekat dinding, mendorong pintu kembali tertutup, lalu memasukkan tangan di kantong celana, tersenyum kecil menyaksikan ekspresi sang istri yang sepertinya sangat senang dengan tempat itu. Ia yakin Kuaotunu, rumah di pinggir pantai New Zealand yang jadi tempat tujuan untuk bulan madu mereka besok akan cocok dengan selera Belinda.

Belinda meminta mereka menghabiskan satu malam di tempat ini. Tempat yang ia pilih karena ia sangat menyukainya, Verga menawarkan mereka menginap beberapa hari sebelum pergi ke Kuaotunu, tapi Bel mengatakan tidak usah, ia hanya menginginkan satu malam saja di sini.

Belinda pindah ke ruangan berikutnya, masih dengan bagian depan terbuka menghadap pantai. Sepertinya ruangan bersantai, Meja makan, kursi-kursi, perapian, pintu dorong lebar menuju halaman depan, pesta barbeque akan cocok di adakan di luar sana malam hari di bawah langit penuh bintang. Terus berjalan, Bel mengintip dari pembatas ruangan, sebuah dapur yang besar terhubung langsung dengan ruang santai.

Belinda melihat tangga kayu di sudut ruang santai. Ia mulai menaikinya. Ia tahu, di belakangnya, dengan langkah pelan tanpa suara, suaminya mengikuti.

Tiba di lantai dua, sebuah pintu ada di bagian tengah, ia membukanya, mendapati sebuah ranjang ukuran king size terletak di tengah-tengah. Seluruh bagian yang menghadap ke arah pantai terlihat transparan dan ada balkon di bagian ujung.

Verga mendapati Belinda memandangi ranjang sangat lama.

"Kau lelah?"

Belinda menoleh, mendapati Verga bersandar di bingkai pintu sambil bersedekap. Pandangan mata biru suaminya itu membuat bulu romanya meremang, tapi bukan rasa takut, sesuatu semacam perasaan senang yang sama yang ia rasakan ketika pria itu menciumnya tadi saat mereka menghilang dari ruang resepsi. Ia penasaran dimana rasa nikmat seperti itu akan berujung.

"Tidak. Aku ... mau mandi ...," ucap Belinda dengan nada provokatif. Ia berbalik memunggungi Verga dan mulai membuka satu demi satu kancing gaun di bagian belakang punggungnya.

Belinda melepaskan segala pembatas dan perasaan malu. Janjinya adalah menyenangkan dirinya sendiri dan juga memberi kesenangan serta kenikmatan pada suaminya itu sebelum ia menjalankan rencana yang sudah ia susun. Setidaknya itulah bayaran dari Bel karena pria itu sudah membebaskan nama Antolini dan memberikan nama Marchetti padanya. Ia tidak yakin apa yang akan terjadi setelah rencananya berjalan. Namun, ia tidak peduli. Ia akan menanggung resiko. Termasuk diceraikan, ia malah akan senang bila pria itu melakukannya.

Semua persiapan sudah matang. Rencananya tidak akan gagal.

Jantung Belinda berdegup dua kali lebih cepat ketika merasakan jari-jari Verga menyentuh kancing berikutnya di bagian punggung.

"Kau tahu kenapa gaun seperti ini yang dipakaikan pada seorang pengantin saat mereka pergi bulan madu?"

Belinda merasakan suara suaminya itu terdengar amat dekat. Ia menahan diri agar tidak menoleh, hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Agar pengantin pria seperti aku jadi punya pekerjaan ... ini adalah tugasku," bisik Verga. Suara pria itu terdengar serak di telinga Belinda.

Punggung mulus dengan kulit yang lembut terpapar di depan mata sang pengantin pria. Ia setengah menahan napas ketika mulai menurunkan gaun itu dari kedua bahu Belinda dari belakang.

Ketika bagian gaun sudah melorot hingga pertengahan lengan, Verga berbisik lagi," berbaliklah."

Belinda menggeleng. Debaran jantungnya berpacu kencang. Wajahnya sudah merona dan ia merasa amat panas. Hari masih sore, pendingin di ruangan itu juga menyala. Ia takut ketika berbalik, kegugupannya akan terlihat. Belinda tidak mau terlihat gugup, ia mau terlihat siap, menyambut, juga ikut menikmati aktivitas pengantin baru yang akan melakukan hubungan suami istri untuk pertama kalinya. Percuma menunda-nunda, ia sengaja memancing dengan alasan mau mandi dan membuka pakaian di depan Verga.

Seluruh gaun di tubuh Belinda sudah jatuh ke atas lantai. Rambut panjang kecoklatan miliknya menutupi punggung, hanya sisa pakaian dalam yang melekat. Pakaian dalam yang menurut Belinda agak aneh dan sangat provokatif. Namun tetap ia kenakan sesuai instruksi Siena.

Belinda terkejut ketika tubuhnya dibalikkan dengan cepat agar menghadap Verga. Pria itu memutar pinggangnya setengah mengangkat tubuhnya hingga mereka berhadapan.

Belinda melihat mata biru itu berkilat penuh pujian. Memandangi dadanya yang menyembul dibalik bra berenda berwarna hitam yang sangat minim bahan, lalu perlahan turun ke bagian perut, lama berhenti di bagian pusat sampai akhirnya terus turun dan berhenti di penutup segitiga di antara dua kakinya yang juga berwarna hitam.

"Aku menginginkanmu," ucap Verga, matanya bergerak cepat menangkap netra istrinya itu.

Belinda menelan ludah, mencoba menyunggingkan senyum paling menggoda, matanya dibuat berbinar. Kedua tangannya terulur, mengalungi leher Verga, lalu gadis itu berjinjit agar bisa mencapai telinga suaminya untuk berbisik, "semua orang bilang sepasang pengantin akan menikmati malam pertama. Bagaimana kalau kita menggantinya dengan istilah sore pertama? Bukankah menunggu malam akan terasa sangat lama?"

Ucapan istrinya itu membuat darah Verga yang sudah memanas melihat tubuh polos Belinda menjadi semakin bergemuruh.

"Aku sangat setuju, Manis. Aku akan mengikuti semua arahanmu." Verga mengangkat Belinda tiba-tiba. Jeritan kecil lepas dari bibir gadis itu, ia berpegangan erat pada bahu suaminya.

Berada sangat dekat dengan wajah Bel, Verga menundukkan wajah, mendekatkan bibir hingga di depan bibir Belinda.

"Aku ingin ... kau jangan menahan diri. Katakan apa yang kau inginkan dan ekspresikan apa yang kau rasakan. Aku ingin mmebuatmu bahagia, My Bel ...."

Mata mereka bertatapan, kilau gairah memantul dengan sangat kuat. Satu ciuman pembuka dari Verga, menyulut api dan membakar keduanya untuk menuntaskan gelora panas. Langkah kaki Verga mendekati ranjang, menurunkan Belinda ke atas seprai berwarna putih yang sudah menunggu untuk menjadi peraduan bagi pasangan yang akan melakukan penyatuan untuk pertama kalinya itu.

NEXT >>>>

**********

From Author,

Jangan lupa dukungannya dengan tekan like, love, bintang lima, komentar dan vote. Sebelumnya otor ucapkan terima kasih banyak.

follow juga ig dianaz3348 dan facebook Dianaz. Terimakasih.

Salam. DIANAZ.

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

sore yg mulai memanas jgn bermimpi Bel kau tak kan bsa lepas dari Verga

2023-07-27

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

terlalu lama d isolasi membuat bela ingin melakukan hal hal baru

2022-06-08

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

apa rencana besarmu Bel..?

2022-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu Tuan Marchetti
2 2. Mengatur perjodohan
3 3. Berita dari Benjamin
4 4. Sang pengantin pria
5 5. Sang pengantin pria part 2
6 6. Sang pengantin pria part 3
7 7. Wonderful Bride
8 8. Kecupann pengantin
9 9. Bulan madu dimulai
10 10. Sore pertama
11 11. Menjelang senja
12 12. Menjalankan rencana
13 13. Aku akan pergi
14 14. Melarikan diri
15 15. Aku bebas
16 16. Terbangun
17 17. Kenapa?
18 18. Never!
19 19. Memulai pencarian
20 20. Bucket Of Lavender
21 21. Black service
22 22. Verga calling
23 23. Verga Calling part 2
24 24.Where's my sister
25 25. Find Belinda
26 26. Alone
27 27. Naughty girl
28 28. Belinda Friend
29 29. Chasing Vito
30 30. Where is Belinda?
31 31. Sunset Surprise
32 32. Anger
33 33. Anger part 2
34 34. Tell me what you want
35 35. I don't wanna back home
36 36. Marriage bond
37 37. I'm sorry
38 38. Midnight silhouette
39 39. Temptation
40 40. Jealous
41 41. Scheme
42 42. As your wish
43 43. Melted
44 44. Will make you stay
45 45. Baby room
46 46. Everyone's hope
47 47. Dress fitting
48 48. Present
49 49. Present part 2
50 50. Eschew
51 51. Heir
52 52. Understand
53 53. Lunch
54 54. Business trip
55 55. Suddenly come
56 56. Heartbreak
57 57. Heartbreak part 2
58 58. Step sister
59 59. What do you want
60 60. Bouquet of roses
61 61. Bud of hope
62 62. Brotherhood
63 63. Downpour
64 64. Support
65 65. Forgive each other
66 66. Kissss me
67 67. Back home
68 68. *Love Expression
69 69. Morning Noise
70 70. Happily Ever After
71 Extra Part
72 Season 2 Antolini Series #Black DD
73 1. Velicia Birthday
74 2. Velice birthday part 2
75 3. Hiding
76 4. Unnamed letter
77 5. A Name
78 6. Bodyguard
79 7. Antolini's Dinner
80 8. A deal
81 9. Restless?
82 10. Challenge
83 11. Invitation
84 12. Disturber
85 13. Challenge Reply
86 14. Red Shirt
87 15. Fire
88 16. Fire part 2
89 17. Need a hug
90 18. Shock
91 19. Shock part 2
92 20. Another Assumption
93 21. Warming gaze
94 22. Always be with me
95 23. Night Plan
96 24. Night plan 2
97 25. Night plan 3
98 26. Ambush
99 27. Ambush 2
100 28. Through the eyes
101 29. Bow and arrow
102 30. Daddy's calling
103 31. Gold ring
104 32. Mom's ring
105 33. Mom's ring 2
106 34. Mom's ring 3
107 35. Determination
108 36. Stay away
109 37. Farewell
110 38. Allies
111 39. Foe
112 40. Foe 2
113 41. Unexpected visitor
114 42. Unexpected visitor 2
115 43. Horrible night
116 44. Horrible Night 2
117 45. Hunting
118 46. Decide the best
119 47. Decide the best 2
120 48. In silence
121 49. In silence 2
122 50. Approval
123 51. Approval 2
124 52. Next step
125 53. Charity party
126 54. Charity party 2
127 55. Charity party 3
128 56. Nausea
129 57. Daddy permission
130 58. The Wedding
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Bertemu Tuan Marchetti
2
2. Mengatur perjodohan
3
3. Berita dari Benjamin
4
4. Sang pengantin pria
5
5. Sang pengantin pria part 2
6
6. Sang pengantin pria part 3
7
7. Wonderful Bride
8
8. Kecupann pengantin
9
9. Bulan madu dimulai
10
10. Sore pertama
11
11. Menjelang senja
12
12. Menjalankan rencana
13
13. Aku akan pergi
14
14. Melarikan diri
15
15. Aku bebas
16
16. Terbangun
17
17. Kenapa?
18
18. Never!
19
19. Memulai pencarian
20
20. Bucket Of Lavender
21
21. Black service
22
22. Verga calling
23
23. Verga Calling part 2
24
24.Where's my sister
25
25. Find Belinda
26
26. Alone
27
27. Naughty girl
28
28. Belinda Friend
29
29. Chasing Vito
30
30. Where is Belinda?
31
31. Sunset Surprise
32
32. Anger
33
33. Anger part 2
34
34. Tell me what you want
35
35. I don't wanna back home
36
36. Marriage bond
37
37. I'm sorry
38
38. Midnight silhouette
39
39. Temptation
40
40. Jealous
41
41. Scheme
42
42. As your wish
43
43. Melted
44
44. Will make you stay
45
45. Baby room
46
46. Everyone's hope
47
47. Dress fitting
48
48. Present
49
49. Present part 2
50
50. Eschew
51
51. Heir
52
52. Understand
53
53. Lunch
54
54. Business trip
55
55. Suddenly come
56
56. Heartbreak
57
57. Heartbreak part 2
58
58. Step sister
59
59. What do you want
60
60. Bouquet of roses
61
61. Bud of hope
62
62. Brotherhood
63
63. Downpour
64
64. Support
65
65. Forgive each other
66
66. Kissss me
67
67. Back home
68
68. *Love Expression
69
69. Morning Noise
70
70. Happily Ever After
71
Extra Part
72
Season 2 Antolini Series #Black DD
73
1. Velicia Birthday
74
2. Velice birthday part 2
75
3. Hiding
76
4. Unnamed letter
77
5. A Name
78
6. Bodyguard
79
7. Antolini's Dinner
80
8. A deal
81
9. Restless?
82
10. Challenge
83
11. Invitation
84
12. Disturber
85
13. Challenge Reply
86
14. Red Shirt
87
15. Fire
88
16. Fire part 2
89
17. Need a hug
90
18. Shock
91
19. Shock part 2
92
20. Another Assumption
93
21. Warming gaze
94
22. Always be with me
95
23. Night Plan
96
24. Night plan 2
97
25. Night plan 3
98
26. Ambush
99
27. Ambush 2
100
28. Through the eyes
101
29. Bow and arrow
102
30. Daddy's calling
103
31. Gold ring
104
32. Mom's ring
105
33. Mom's ring 2
106
34. Mom's ring 3
107
35. Determination
108
36. Stay away
109
37. Farewell
110
38. Allies
111
39. Foe
112
40. Foe 2
113
41. Unexpected visitor
114
42. Unexpected visitor 2
115
43. Horrible night
116
44. Horrible Night 2
117
45. Hunting
118
46. Decide the best
119
47. Decide the best 2
120
48. In silence
121
49. In silence 2
122
50. Approval
123
51. Approval 2
124
52. Next step
125
53. Charity party
126
54. Charity party 2
127
55. Charity party 3
128
56. Nausea
129
57. Daddy permission
130
58. The Wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!