Belinda terpana memandang pantulan dirinya sendiri di dalam cermin. Seorang gadis cantik yang terlihat seperti seorang putri.
Gaun midi dress sepanjang betis dengan warna abu-abu muda berhias kristal swarovski yang berhamburan di bagian rok, polos di bagian atas. Model bahu off shoulder memamerkan kulit bahunya yang putih.
Suara langkah kaki membuat mata Belinda beralih ke bagian belakangnya melalui cermin. Ia melihat Benjamin melangkah masuk membawa sebuah kotak.
Ben berhenti disamping Belinda. membuka kotak dan mengambil sebuah kalung yang ada di sana. Ia meletakkan kotak di atas meja rias, kemudian ia berdiri di belakang tempat duduk adiknya itu.
Belinda diam saja ketika Benjamin mengalungkan perhiasan tersebut ke lehernya.
"Kau tampak sangat cantik. Tidak seperti dandananmu sehari-hari. Andai saja kau mau memakai semua hadiah yang dikirimkan kepadamu."
Belinda tidak menanggapi. Ia tidak pernah memakai apapun pemberian Benjamin atau ayahnya sejak usianya lima belas tahun. Sejak ia tahu posisinya sebagai anak yang dilahirkan oleh seorang pelayan. Sejak disingkirkan oleh Benjamin di mansion yang merupakan hadiah bagi ibunya. Bel tahu diri sejak itu. Ia tidak lagi mengharapkan kasih sayang dan cinta yang demikian keras berusaha ia dapatkan.
"Ayo. Kenakan juga ini."
Benjamin baru saja akan mengenakan gelang ke tangan Belinda ketika Belinda meraup perhiasan tersebut dan mengenakannya sendiri.
"Aku bisa sendiri," ucapnya pelan. Belinda lalu memakai gelang, anting dan juga cincin yang yang ada di dalam kotak.
"ayo kita turun. Keluarga calon suamimu sudah menunggu."
Belinda mengangguk patuh. Meletakkan tangannya di siku Benjamin yang sudah terulur ke arahnya.
"Kau gugup?"
"Tidak."
Di dalam hatinya Belinda berdoa ia bisa menahan semua perasaan yang sekarang berkecamuk di dadanya. Rasa marah, kecewa, benci, juga sakit hati.
Benjamin dan ayahnya sama sekali tidak menanyakan keinginan Belinda, melainkan memerintahkan Belinda menerima pernikahan yang mereka atur.
Belinda berusaha menjaga ketenangan dirinya ketika menuruni tangga mansion. Menyadari semua mata yang memandangnya. Hanya istri termuda ayahnya yang tidak hadir. Athena, entah dimana wanita itu.
Mengedarkan pandangan ketika tiba di lantai ruangan besar tempat ayahnya menerima para tamu. Belinda melihat seorang pria tua yang masih tampak tampan meski sudah berumur. Senyum pria itu merekah lebar menatap Belinda. Seorang pria muda berambut hitam dengan mata sebiru lautan, memandangnya tak berkedip, lalu seorang lagi pria yang termuda dari para tamu tersebut. Berambut kecoklatan dengan mata yang juga berwarna cokelat. Belinda tidak dapat menduga, yang mana dari dua pria itu yang bernama Verga Marchetti.
"Ya Tuhan. Kau lebih cantik ketika dilihat langsung, Sayangku," ucap pria tua beruban, lalu pria itu berbisik pada pria muda berambut cokelat. Keduanya sama-sama tersenyum. Membuat Belinda yakin, si rambut cokelat adalah Verga Marcheti, karena pria tua yang ia tebak adalah calon ayah mertuanya berbisik pada pria tersebut. Tak lepas matanya memandang pria itu dari atas hingga bawah.
Pria ini tampan, kelihatannya menerima perjodohan ini dengan baik. Ia tersenyum seperti orang bodoh setelah ayahnya berbisik, Belinda membatin sendiri. Tidak menyadari sepasang mata biru yang memandangnya tak berkedip sejak ia turun melalui tangga. Mata yang berkilat memandangi sosok Bel.
"Verone ... perkenalkan putriku. Belinda Antolini. Bel ... Ini Tuan Verone Marchetti. Calon ayah mertuamu dan ini Verga Marchetti, putranya. Calon suamimu," ucap Belardo dengan penuh tekanan.
Belardo mengulurkan tangannya ke arah Verga. menunjuk yang mana pria pemilik nama Verga Marchetti.
Belinda sedikit terkejut karena perkiraannya salah. Pria dengan mata biru adalah Verga Machetti. Pegangannya di lengan Benjamin tanpa sadar menjadi lebih erat, matanya juga berkedip sejenak.
Mereka bertukar pandang sampai Belardo akhirnya memperkenalkan tamu terakhir.
"Dan ini adalah Juan Javier Niguel. Asisten pribadi dari Verga Machetti. Orang yang akan mengurus semua keperluan untuk pernikahan nanti."
Belinda merasa tangannya berkeringat ketika menyambut uluran tangan Tuan Verone.
"Kemarilah, Sayang. Aku tahu kau pasti sangat gugup. Jangan terlalu kaku, Belardo. Kau membuat gadis manis ini takut." Verone melirik ke arah Belardo.
"Bagaimana putriku, Verone?" tanya Belardo.
"Dia cantik, Belardo. Aku tidak sabar menanti mereka berdua menikah."
Verone melirik ke arah Verga yang masih memandangi Belinda.
"Kau lihat Belardo, Benjamin ... Verga sampai tidak bisa mengalihkan matanya," canda Verone
Ucapannya disambut tawa oleh semua orang.
Belinda menatap ke arah Verga.
Kau jaminanku keluar dari keluarga Antolini ... Batin Belinda dalam hati.
Secantik bidadari ... kulihat kau sedikit terkejut ketika ayahmu mengenalkanku sebagai Verga. Apakah kau mengira Juan adalah sang pengantin pria? Apakah Ben tidak pernah memperlihatkan setidaknya foto diriku sebelumnya padamu sebelum malam ini? Benarkah kau menerima pernikahan ini tanpa paksaan? Verga mengenyampingkan semua tanda tanya di hatinya ketika merasa lengannya disenggol oleh Juan.
"Tuan ...."
Verga terkejut. "Ah, maafkan aku. Kau benar, Ayah. Belinda lebih cantik dari fotonya bukan begitu?" ucapnya dengan nada ringan.
Pertemuan itu berlanjut dengan makan malam dan obrolan kekeluargaan. Belinda ingin sekali memuntahkan semua isi perutnya. Ia mual sepanjang acara, namun sekali lagi, tatapan yang diarahkan Benjamin padanya membuat Belinda hanya bisa menurut patuh. Bahkan perutnya tanpa sadar juga menurut patuh, ketika otaknya memerintahkan agar ia tidak muntah di depan orang-orang ini dan mempermalukan dirinya sendiri.
NEXT >>>>>
**********
From Author,
Happy reading, Jangan lupa dukungannya, tekan like, love, bintang lima, komentar dan vote. Terima kasih banyak sebelumnya.
Salam. DIANAZ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
JandaQueen
tampaknya belinda sdg berdrama, berkompromi dg situasi. moga ke depan kau bisa berlaku sesuai keinginan hatimu...
2024-10-13
0
Triiyyaazz Ajuach
Belinda serasa spt boneka Benjamin dan ayahnya semua sdh diatur, mgkn hanya Verga yg bsa menyelamatkannya
2023-07-26
1
Ney Maniez
😔😔
2023-03-07
0