Disisi lain raja Qiang sangat marah mendengar putri kesayangannya diserang. Apalagi yang yang menyerang putri mahkota adalah selir Ruhao dan putri kedua karena masalah sepele. Tapi ia pun terkejut saat mendengar cerita pengawalnya yang memenangkan perkelahian tersebut adalah putri mahkota, yang dikenal sebagai sampah dan tidak bisa bela diri.
"Sampaikan perintahku untuk menghukum kedua orang itu. Cambuk mereka 10 kali dan tidak boleh keluar dari kediaman selama 1 bulan." ujar raja dengan nada sangat marah."Siap laksanakan yang mulia raja."ujar pengawal tersebut lalu meninggalkan kediaman raja dan ratu.
"Suamiku apakah putri baik-baik saja?."ujar ratu khawatir. "Putri mahkota baik-baik saja ratuku, ia bahkan mengalahkan selir Ruhao dan putri kedua..aku tidak menyangka bahwa putri kita memiliki seni bela diri pada dirinya...aku menyesal karena baru mengetahuinya ratuku..aku tidak pantas menjadi ayahandanya...aku bahkan tidak tahu jika putri selama ini ditindas oleh selir dan putri kedua bahkan pelayan mereka juga menindas putri..maafkan ayah nak ayah tidak bisa melindungimu.."ujar sang raja merasa menyesal tidak bisa melindungi anak kesayangannya. Ya raja mendengar berita penindasan putri dari pengawal bayangannya selama ia tidak dikerajaan.
"Sudahlah suamiku..jangan merasa bersalah..aku juga bersalah karena tidak bisa melindungi anakku sendiri..hiks...hiks..dan sekarang sifat putri sudah berubah..yang dulunya pemalu,penurut dan lembut..sekarang berbanding balik.hiks.."ujar ratu menangis dipelukan raja. "Sudah-sudah lebih baik kita pergi ke kediaman putri mahkota untuk melihat keadaannya.."ujar raja untuk menenangkan ratunya.
Ratu hanya mengangguk dan melepaskan pelukannya lalu pergi menuju ke kediaman putri mahkota bersama raja.
Saat sudah ada didepan pintu, pengawal memberitahukan kedatangan raja dan ratu. Putri Zhao yang sedang duduk di depan jendela menyambut kedatangan raja dan ratu, tetapi dengan sikap datar dan dingin."Salam hormat pada raja dan ratu"ucap Putri Zhao dan Yuan Ana.
"Yuan jiejie tolong siapkan makanan ringan"ujar putri Zhao mempersilahkan raja dan ratu untuk duduk.
"Nak kenapa kau memanggil pelayan itu dengan sebutan jiejie?."ujar ratu heran.
"Aku tidak menganggap Yuan Ana sebagai pelayan melainkan saudaraku...entah itu diizinkan atau tidak aku tidak peduli."ujar putri Zhao datar.
"Baiklah ayahanda tidak mempermasalahkannya, asalkan kau tahu batasannya nak"ujar raja menasihati.
"Terimakasih ayahanda."ujar putri Zhao dengan senyum tipis dibalik cadarnya.
"Nak sebenarnya ada apa denganmu?"ujar ratu dengan raut khawatir terlihat jelas diwajahnya."Apa maksud ibunda."jawab putri Zhao.
"Kau terlihat berbeda saat kau bangun dari koma waktu itu..dulu kau sangat lembut, penurut, dan lemah...tapi sekarang kau..."gantung ratu langsung dipotong oleh Putri Zhao.
"Tapi sekarang ratu dan raja melihatku sebagai wanita kejam?"tanya putri Zhao dengan nada dingin.
"Bukan..bukan begitu sayang, ibunda malah senang jika kau itu kuat..dan bisa melindungi diri sendiri.."jelas ratu.
"Tapi ayahanda tidak pernah mengajarimu tentang seni bela diri? dulu saat ayahanda ingin mengajarimu kau menolak dengan alasan jika tubuhmu sangat lemah..apa kau diam-diam berguru tanpa sepengetahuan ayahanda?" selidik raja.
"Ah...i.iya..iya aku diam diam berguru pada seseorang..dulu aku memang menolak ayahanda dengan alasan itu tapi sebenarnya aku tidak mau merepotkan ayahanda karena aku tahu ayah sangat sibuk mengerjakan urusan kerajaan, aku takut ayah tidak punya waktu istirahat hanya untuk mengajarkanku bela diri."alasan putri Zhao. Ia tidak mungkin bilang bahwa putri mereka sebenarnya sudah meninggal akibat ulah putri kedua. Dan sekarang tubuh putri mereka hanya ditempati jiwa Jiang Li dari masa depan yang kebetulan kematian mereka terjadi secara bersamaan. Bisa-bisa ia akan dianggap gila.
"Baiklah ayahanda percaya padamu."ujar raja."Oh..ya ibunda dan ayahanda silakan dicicipi makanan ringannya"tawar putri Zhao.
"Tidak perlu, ayahanda dan ibunda akan kembali ke kediaman maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu."ujar ratu lalu memeluk putri Zhao. Putri Zhao yang mendapat perlakuan seperti itu dari ratu diam mematung tak terasa air mata mulai turun dari mata indahnya.Ratu melepaskan pelukannya dan terkejut melihat putrinya menangis.
"Ada apa sayang kenapa kau menangis apa ada yang sakit? akan ibubda panggilkan tabib..."ujar ratu dengan tatapan lembut."Tidak...tidak ibunda aku hanya sedang merindukan pelukan ibunda dan ayahanda.."ujar putri Zhao yang masih berlinang air mata.
"Apakah aku boleh memeluk ayahanda dan ibunda..?"tanya putri Zhao dengan tatapan yang memancarkan kerinduan.
"Tentu saja boleh sayang kau itu putri ibunda dan ayahanda...akan kami penuhi semua keinginanmu."ujar raja.
Akhirnya mereka bertiga saling berpelukan.Jiwa Jiang Li yang kini sangat merindukan keluarganya sedikit demi sedikit terobati dengan adanya raja dan ratu yang sangat menyayangi putrinya.
"Ibunda..ayahanda..apakah aku boleh.."tanya putri Zhao ragu-ragu.
"Kau ingin apa nak akan kami penuhi."ucap ratu belum melepaskan pelukannya.
"Apa aku boleh mencium ibunda dan ayahanda?..."tanya Putri Zhao dengan tatapan harap.
Tentu raja dan ratu terkejut karena selama ini putri nya sangat pemalu dan hampir tidak pernah meminta apapun. Kini malah meminta mereka untuk berpelukan dan meminta dicium. Tentu saja raja dan ratu bahagia jika putri mereka bahagia.
"Tentu saja sayang kau ini..."gemas ratu sambil menyentuh hidung putri Zhao yang ada dibalik cadar.
"Terimakasih ibunda...ayahanda."ujar putri Zhao senang..lalu
cupp...
cupp...
Putri Zhao mencium pipi raja dan ratu bergantian. Ia sangat merindukan sosok kasih sayang orang tuannya.Meskipun didunia modern sudah tidak bisa lagi tetapi kini ia senang, bisa kembali merasakan kasih sayang orang tua putri Zhao Qiang yang kini digantikan oleh jiwa Jiang Li.
"Baiklah sekarang putri istirahat..kami akan kembali ke kediaman."ujar raja sambil melepaskan pelukannya.
"Jaga dirimu baik-baik nak ibunda menyayangimu."ujar ratu juga melepaskan pelukannya." Baiklah ibunda, putri ini akan mendengarkan nasihat ibunda."ujar putri Zhao tersenyum tulus dibalik cadar.
Raja dan ratu pun kembali ke kediaman mereka untuk beristirahat begitu pula dengan putri Zhao untuk kembali beristirahat karena sekarang sudah sore.
Disisi lain..........
"Aaahhhkkkk dasar sialan!!!...akan aku balas kau sampah sialan!!!....."ujar putri kedua
Praanggg..prrraaang...semua yang ada disekitarnya dibanting begitu saja karena sangat marah terhadap putri mahkota.Karena ia dihukum cambuk dan dikurung selama sebulan oleh raja.
"Aku pastikan akan membalasmu beribu kali lipat!!!"ujar putri kedua dengan suara lantang. Tidak jauh beda dengan kediaman selir. Ia terus mengamuk tidak terima dengan sikap raja yang memilih membela putri mahkota.
"Dasar sampah buruk rupa, karena kau aku dihukum..cambuk..awas saja lain kali aku akan membunuhmu..pelayan bereskan kekacauan ini!!!!.."ujar Selir Ruhao denga nada tinggi.
Sedangkan yang sedang disumpah serampahi malah enak enakan duduk digazebo belakang sedang menikmati senja. Siapa lagi kalau bukan putri Zhao."Heh mungkin kedua uler itu sedang mengamuk..."ujar putri Zhao sambil menyesap secangkir teh ditangannya.
Ini belum apa-apa,, akan aku pastikan kalian hidup didunia tapi dengan suasana neraka...batin putri Zhao dengan seringai menyeramkan membayangkan ulahnya nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Anggrek violet
waaahhhh ni parah,,,selir selir,,,,di mana2 pelakor tu meresahkan
2022-12-06
1
Neng Niehan
kenapa hukuman x hanya ringan
2022-06-24
1
anca
tuuhh benwr kan cuma hukum cambuk 10x dan tdk boleh keluar dr kediaman selama 1 bln aja
2022-03-15
0