Dua Siluman Ular

"Hah..baiklah Yuan Ana tolong ambilkan aku lidah buaya, lemon dan telur mentah. Jangan banyak bertanya cepat ambilkan saja semuanya,,ada kan?"perintah Putri Zhao."Baik putri akan nubi ambilkan".sebenarnya Yuan Ana ingin bertanya untuk apa semua bahan tersebut. Tapi niat nya diurungkan karena pernintah junjungannya.Setelah menunggu cukup lama Yuan Ana akhirnya membawa bahan yang dipesan oleh Putri Zhao.

"Tuan Putri ini semua yang putri inginkan"sopan Yuan Ana.

"Terima Kasih...bolehkah kau membantuku? mungkin ini akan sangat merepotkanmu.."ujar Putri Zhao.

"Tidak apa-apa putri memang sudah tugas hamba, apa yang bisa nubi ini lakukan?"tanya Yuan Ana

"Tolong dalam seminggu ini jangan ada yang membiarkan siapapun masuk ke dalam kamar ku termasuk keluargaku. Bilang saja aku sedang beristirahat ingin memulihkan tenagaku mengerti!!"tegas putri Zhao.

"Baik putri akan hamba laksanakan".Sebenarnya Yuan Ana heran dengan perubahan sikap junjungannya yang dulunya sangat lembut, lemah, bodoh dan jika berbicara atau bertemu orang akan selalu menundukkan kepala. Namun yang sekarang dihadapannya seperti bukan junjungannya, dengan sikap yang dingin, acuh, dan lebih berani. Tetapi Yuan Ana juga merasa senang dengan perubahan sikap junjungannya, karena ia yakin junjungannya tidak akan menjadi orang yang tertindas lagi."Apa putri masih membutuhkan bantuan lagi?"tanya Yuan Ana.

"Ah ya...aku hampir lupa,,jika si dua siluman ular itu datang untuk mencariku bilang saja pada mereka bahwa aku sakit dan penyakitku bisa menulari orang yang berada didekatku dan sampaikan pesanku jangan sampai kedua siluman ular itu memberi tahu raja dan ratu atau pun tabib..kita ikuti saja permainan mereka apakau kau sudah mengerti?"ujar Putri Zhao tak terbantahkan.

"Nubi mengerti Putri, tetapi siapa dua siluman ular itu? hamba tidak mengerti putri, disini..tidak ada yang namanya siluman?.."ujar Yuan Ana dengan wajah polos. "Maksudku siselir dan anaknya..jika sudah mengerti kau tinggalkan aku sendiri sekarang aku ingin istirahat dan bahan yang kau bawa tadi letakan saja dimeja (rias) itu". Perintah Putri Zhao.

"Baik putri akan hamba laksanakan perintah putri..hamba undur diri" Yuan Ana meninggalkan Putri Zhao sendirian setelah meletakkan keranjang berisi bahan yang dipesan Putri Zhao dimeja.

"Ok let's to play!!"seringai devil muncul di bibir tipis itu. Putri Zhao Qiang merebahkan tubuhnya ditempat tidur karena lelah mendengarkan penjelasan dari Yuan Ana. Ia pun segera menutup matanya dan segera menuju alam mimpi.

Ditempat lain...

prrraaannggg...prrraaanggg

"Aaaagggrrr kenapa si ja**ng itu belum matiii!!!"ucap seorang wanita dengan perasaan marah yang menggebu dan melempar semua benda yang ada diruangannya. Pelayan yang melihat hal tersebut hanya terdiam, tidak ada yang berani menghentikan aksi tersebut. Hingga ada satu pelayan yang memberanikan diri berbicara...

"Putri kedua tolong hentikan...jika raja mengetahui hal ini raja akan semakin marah pada putri....."mohon pelayan tersebut. Bukannnya menghentikan aksinya, wanita tersebut mendekati pelayan yang berani menyuruhnya. Dan mencekik leher pelayan tersebut dengan kuat..

"Siapa kau..? berani-beraninya kau menyuruhku untuk berhenti..hah..apa kau tidak tau siapa aku!!!..aku adalah Putri kedua kerajaan Qiang Putri YUE LI HAO dan siapa kau memerintahku untuk berhenti..dasar pelayan rendahan!!!"bentak wanita tersebut yang ternyata adalah putri kedua kerajaan Qiang putri Yue Li Hao. Ia menghempaskan pelayan yang dicekiknya ke kelantai dengan kasar.