Ketika Tuan Gavi sudah sampai dipelataran Rumah Sakit, dia lalu menelfon Max kepala Bodyguard yang ada dirumahnya Alex, karena ingin bertanya dimana keadaannya Alex.
Akan tetapi sebelum Tuan Gavi menemui Alex, dia sengaja ingin melihat Ana yang masih berada diruang UGD.
Tuan Gavi dan Nyonya Gia mereka lalu menunggui Max diloby Rumah Sakit, dan ketika Max sudah sampai dihadapan Tuan Gavi dan Nyonya Gia, dia lalu mengarahkan jalannya Tuan Gavi dan Nyonya Gia untuk menuju keUGD.
Ketika sudah sampai diUGD Tuan Gavi lalu meminta ijin kepada petugas atau perawat yang berjaga diUGD ingin melihat kondisinya Ana. Dan Tuan Gavi sengaja mengaku sebagai mertuanya Ana, karena Tuan Gavi juga tadi ketika diloby Rumah Sakit dia sudah diceritakan oleh Max jika Alex mengaku sebagai suaminya Ana.
Ketika sudah masuk dan sudah memakai baju khusus untuk melihat pasien, sungguh Tuan Gavi dibuat sangat sakit melihat kondisinya Ana yang sangat parah, banyak selang sana sini yang menempel dibadan Ana.
Sedangkan Nyonya Gia dia juga ingin melihat kondisinya Ana, akan tetapi harus gantian dulu oleh suaminya. Karena hanya boleh satu orang yang menjenguk pasien. Dan Nyonya Gia setia menunggu suaminya diruang tunggu ditemani Max yang setia berdiri disampingnya, dan ada beberapa bodyguard yang sengaja disuruh Alex untuk ikut menjaga Ana bersama Max.
Ketika Tuan Gavi sudah keluar gantian Nyonya Gia yang masuk untuk melihat kondisinya Ana. Dan ketika sudah melihat kondisinya Ana, Nyonya Ana dia langsung keluar dengan air mata yang berlinang dikedua matanya. Karena dia seorang ibu, dia membayangkan bagaimana kondisi temannya Dania Mommynya Ana jika diberitahu kondisinya Ana saat ini dan Nyonya Gia juga membayangkan jika itu terjadi kepada Alex pasti dia juga akan sangat sedih.
"Mami tidak kuat Pi", kata Nyonya Gia kepada suaminya Tuan Gavi ketika dia baru keluar dari ruangannya Ana.
Tuan Gavi yang melihat istrinya keluar dengan menangis dia lalu menyamperin istrinya dan langsung memapahnya untuk duduk dikursi yang ada disitu.
"Bagaimana kalau kita tanya kondisinya Ana saja Mi, pada Dokter yang menangani Ana", usul Tuan Gavi kepada Nyonya Gia istrinya.
"Boleh juga itu Pi, ayo Pi buruan", jawab Nyonya Gia kepada Tuan Gavi.
Akhirnya Tuan Gavi dan Nyonya Gia mereka bertanya kepada perawat siapa Dokter yang menangani pasien yang bernama Ana.
Perawat langsung saja menunjukkan dan mengantarlan Tuan Gavi beserta Nyonya Gia menuju keruang kerja Dokter yang menangani Ana tadi.
Hampir semua perawat dan Dokter yang ada diruang UGD itu mengenal semua Tuan Gavi ini, karena Tuan Gavi adalah orang terkaya nomer satu didunia dan wajahnya maupun wajah Nyonya Gia dan juga Alex sudah sering muncul dimajalah maupun distasiun tv. Apalagi Tuan Gavi juga mempunyai saham paling besar diRumah Sakit tempat Ana dirawat.
Disinilah Nyonya Gia dan suaminya Tuan Gavi yang sudah berada diruangan Dokter yang menangani Ana. Dokter Julius namanya.
"Tuan dan Nyonya Damara", sapa Dokter Julius kepada Tuan Gavi dan Nyonya Gia sambil berjabat tangan.
"Silahkan duduk Tuan dan Nyonya", kata Dokter Julius lagi.
"Apa yang bisa saya bantu Tuan dan Nyonya", tanya Dokter Julius kepada Tuan Gavi dan Nyonya Gia ketika mereka semua sudah duduk.
"Saya kesini ingin mengetahui bagaimana keadaannya Ana Dokter Julius?? ", kata Tuan Gavi kepada Dokter Julius.
"Bisa jelaskan kepada kami", kata Nyonya Gia ikut-ikutan berbicara.
Sebelumnya Dokter Julius mengambil nafas pendek untuk memulai pembicaraan, dan Dokter Julius lalu melihat kearah Tuan Gavi dan Nyonya Gia secara bergantian, akhirnya dengan berat hati Dokter Julius pun memberikan penjelasan kepada Tuan Gavi dan Nyonya Gia.
Dokter Julius lalu dia menjelaskan kepada Tuan Gavi dan Nyonya Gia tentang bagaimana kondisinya Ana saat ini, Dokter Julius pun menyampaikan sama persis dengan apa yang dia sampaikan kepada Alex.
Nyonya Gia dan Tuan Gavi dibuat terkejut mengetahui keadaannya Ana ini, sampai-sampai mereka tidak menyangka jika Ana bisa mengalami kekerasan yang dilakukan pembantunya Alex dengan begitu sadis menurut mereka.
Padahal mereka berdua termasuk Alex jika menghukum para musuh-musuh mereka bahkan lebih sadis. Akan tetapi diprinsip Keluarga Damara, jika musuh mereka tidak menyakiti Keluarga Damaea juga tidak akan menyakiti balik, jadi apa yang dilakukan Nyonya Gia dan Tuan Gavi mereka hanya membalas perbuatan para musuh yang dilakukan kepada Keluarganya.
Kembali lagi diruangannya Dokter Julius. Tuan Gavi dan Nyonya Gia setelah mengetahui keadaannya Ana, mereka lalu berpamitan untuk keluar dan Dokter Julius pun mengantarkan Tuan Gavi dan Nyonya Gia sampai didepan pintu ruangannya.
"Dimana gadis yang bernama Denar sekarang Mi?? ", tanya Tuan Gavi kepada Nyonya Gia ketika mereka sudah keluar dari ruangannya Dokter Julius dan mereka sedang duduk dikursi tunggu yang ada disitu
"Kemarin Arga bilang keMami katanya kalau Denar akan dibawa kemarkasnya Xander Pi", jawab Nyonya Gia.
Dan Tuan Gavi mudeng yang dimaksud markasnya Xander.
"Baiklah, itu bisa diurus nanti, yang penting jangan sampai kabur yang namanya Denar itu", kata Tuan Gavi lagi.
"Kalau itu bisa dipastikan Pi, dia disana dijaga ketat oleh bodyguard-boduguardnya Xander Pi", jawab Nyonya Gia lagi.
"Pi, jika nanti ketemu Xander jangan marahin atau pukul dia ya Pi, karena dia saat ini mungkin sedang pusing memikirkan kondisinya Ana", kata Nyonya Gia kepada Suaminya.
Tuan Gavi hanya mengangguk memberikan tanggapan atas perkataannya Istrinya yaitu Nyonya Gia.
"Ayo Mi kita temui Xander", ajak Tuan Gavi kepada Nyonya Gia.
Tuan Gavi dan Nyonya Gia akhirnya mereka menemui Alex yang ada ditaman Rumah Sakit. Karena sebelumnya Tuan Gavi sudah diberitahu Max jika Alex sedang berada ditaman Rumah Sakit.
Ketika Tuan Gavi dan Nyonya Gi sudah berada didekat taman Rumah Sakit, mereka melihat Alex sedang berbincang dengan Dokter Simon, yang sekaligus keponakannya mereka.
Karena Ibunya Dokter Simon adalah adik kandung dari Tuan Gavi sendiri.
"Xander..... ", panggil Tuan Gavi kepada Alex yang sedang berbicara dengan Simon.
Dan Alex serta Simon mereka langsung mengalihkan pandangan mereka untuk melihat kearah orang yang tadi memanggil Alex.
"Papi, Mami", jawab Alex ketika Alex melihat Papi, Maminya sudah sampai diRumah Sakit yang disebutkan Alex tadi ditelefon.
Tuan Gavi dan Nyonya Gia mereka lalu menyamperin Alex yang sedang duduk dibangku taman.
Tuan Gavi ketika sudah sampai didepan Alex, Alex dan Simon mereka langsung berdiri, dan Tuan Gavi lalu memandang Alex dengan tatapan yang sulit diartikan. Sedangkan Simon dan Alex mereka sudah berjaga-jaga jika tiba-tiba Tuan Gavi akan memukul Alex.
Dan apa yang dilakukan Tuan Gavi kepada Alex membuat Simon serta Alex terkejut. Pasalnya bukannya memukul akan tetapi Tuan Gavi dia lalu memeluk Alex seperti memberikan kekuatan dan dukungan kepada Alex karena Alex masih mempunyai kedua orang tua yang siap membantunya.
"Emm Uncle dan Aunti jika ingin berbicara ayo keruanganku saja", kata Simon kepada Alex, Tuan Gavi dan Nyonya Gia. Ketika pelukannya Tuan Gavi sudah terlepas. Dan diangguki mereka semua.
Akhirnya mereka berempat berjalan meninggalkan taman Rumah Sakit dan menuju keruangannya Simon yang ada dilantai lima diRumah Sakit itu.
Dan disinilah mereka berempat sekarang ketika sudah sampai diruangannya Simon. Karena hanya diruangannya Simonlah tempat yang pas bagi mereka jika ingin berbicara.
"Xander kenapa kamu tidak cerita kepada Papi?? ", kata Tuan Gavi kepada Alex.
"Maaf Pi Xander belum kefikiran", jawab Alex kepada Papinya.
"Apakah kamu sudah tahu siapa Ana ini nak?? ", tanya Tuan Gavi lagi kepada Alex.
"Sudah Pi", jawab Alex lagi.
"Terus apa yang akan kamu lakukan sekarang?? ", tanya Tuan Gavi.
Sedangkan Nyonya Gia dan Simon mereka berdua hanya mendengarkan percakapan antara Tuan Gavi dan Alex.
"Xander bingung Pi, karena Keluarga William juga bukan orang sembarangan, pasti mereka tidak akan terima dengan apa yang terjadi kepada Ana", kata Alex kepada Papinya.
"Untuk masalah itu, mangkanya Papi dan Mami kesini juga ingin membicarakan ini", kata Tuan Gavi.
"Apa Papi dan Mami sudah tahu, siapa kedua orang tuanya Ana?? ", tanya Alex kepada Papi dan Maminya.
Tuan Gavi dan Nyonya Gia mereka hanya mengangguk memberikan jawaban kepada Alex. Dan Alex pun dia tidak kaget jika kedua orang tuanya sudah tahu, karena mata-mata dan orang suruhannya kedua orang tuanya sangat banyak.
"Kamu tenang saja Nak, masalah ini kita hadapi bersama-sama, Papi dan Mami sebisa mungkin akan menghindari dari perkelahian antara Keluarga William, karena keluarga William juga tidak bisa kita remehkan, jika kita sampai selisih faham dengan mereka, tidak akan ada ujungnya Nak", kata Nyonya Gia menenangkan Alex.
Dan Alex yang awalnya pusing memikirkan semua itu sendiri, sekarang sudah mendingan karena dukungan dari Papi dan Maminya.
Akhirnya mereka berempat diruangannya Simon membahas tentang bagaimana menyampaikan keadaannya Ana dengan Keluarga William. Dan bagaimana mencari jalan keluar untuk masalah itu. Sedangkan untuk masalah Denar Tuan Gavi meminta kepada Alex agar Denar yang menghukum adalah Tuan Gavi sendiri dan Alex pun menyetujuinya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Fadilla Suhesti
aku suka Thor bagaimana kau membuat karakter Alex beserta Papa dan mama nya Alex orang terkaya dan terkuat tapi lembut dengan orang yg dia sayang dan akan bersikap tegas dan kejam jika ada yg menyakiti keluarga mereka semoga nanti Ana bisa seperti mamanya Alex juga
2022-09-21
1
Kenzi Kenzi
selamat denar,kamu dipilih dihukum sama big boss..nikmatilah
2022-09-10
1
clarissa🤍
P
2022-08-05
1