Ana yang sudah selesai berganti baju langsung saja turun kebawah dengan naik lift. Setelah sampai dibawah dia bingung dimana letak ruang makannya. Ana yang berjalan sambil menikmati arsitektur dan pahatan-pahatan disetiap sudut rumah, serta barang-barang yang sangat mahal, sampai Ana tidak sadar jika dia sudah tersesat dan malah mengelilingi rumah Alex.
Tanpa sengaja Ana berpapasan dengan Jenar ketika Jenar akan menuju ruang penyimpanan baju yang akan disetrika. Dengan melihat kekanan dan kekiri memastikan tidak ada orang lain atau Tuan Mudanya Jenar langsung saja melancarkan aksinya.
"Heh kamu!!! ". Kata Jenar dengan sok.
"Saya Kak". Kata Ana sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Siapa lagi kalau bukan kamu, kan yang ada disini cuman kamu dan aku". Kata Jenar dengan galak.
Ana langsung takut dan kaget kerena suara galak Ana. Jenar yang melihat ekspresi ketakutan Ana semakin menjadi melancarkan aksinya.
"Ada apa yah mbak". Kata Ana dengan mendekati Jenar.
"Kamu disini jangan sok-sokan deh, karena dibaikin Tuan Muda, jangan nglunjak, ini cepat bawa baju ini keruang setrika". Kata Jenar sok merintah.
"Kenapa harus saya mbak". Kata Ana bertanya.
"Kalau kamu emang kenapa". Balas Jenar dengan mendorong Ana hingga terjatuh.
"Cepetan bangun!!!, kalau tidak akan kurusak muka cantikmu itu". Kata Jenar mengancam.
"Ba..... Baik mbak". Kata Ana dengan takut.
"Kalau bawa yang benar itu baju mahal, kamu tidak akan mampu beli". Kata pedas Jenar.
Jenar tidak tahu saja jika Ana adalah keturunan Keluarga William orang terkaya didunia nomer 3. Jika Daddy Fredo tahu anaknya dikasarin begitu entah apa yang akan terjadi pada Jenar.
"Sini cepetan ikutin aku, akan aku tunjukkan tempatnya". Kata Jenar sambil berlalu dan berjalan dengan lagak sombong angkuhnya.
Ana yang seumur-umur tidak pernah angkat-angkat berat, dia berjalan dengan sangat kesusahan, karena sambil membawa keranjang yang cukup berat dan besar.
"Cepetan, lelet amat". Bentak Jenar kepada Ana.
Akhirnya mereka sampai diruangan penyimpanan baju yang belum disetrika.
"Cepat taruh disana, dan ini semua cepat setrika!!! ". Kata Jenar memerintah dan menunjuk baju yang akan disetrika.
Padahal untuk menyetrika ada pelayan sendiri yang mengerjakan, karena dirumah Alex pelayan rumah mempunyai tugasnya masing-masing.
Ana yang disuruh pun menjadi bingung, karena dia tidak bisa menyetrika dan seumur-umur tidak pernah megang setrika. Dan itu membuat Jenar tambah geram dengan Ana.
"Bodoh, goblok kamu ya, nyetrika saja kamu tidak becus, ini baju mahal Tuan bagaimana bisa sampai bolong hah!, dan ini rasakan!!!?? ", marah Jenar dan langsung menempelkan setrika yang panas ditangan kanan Ana. Sontak membuat Ana berteriak kesakitan.
"Rasakan, mampus!!? ". Kata Jenar sambil mendorong serta menginjak tangan Ana yang ditempelin setrika.
Diruang makan Alex belum menyentuh makanannya sama sekali karena Alex sedang menunggu Ana, sudah sekitar empat puluh menit dan terlewat jam makan malamnya, membuat Alex menjadi jengkel karena Ana tidak turun dan terlihat dari tadi. Dengan rasa penasaran Alex langsung mencari Ana didalam kamarnya. Tetapi yang dicari tidak ada.
Alex belari dan mencari-cari Ana, disaat sedang mencari Alex berpapasan dengan Lena kepala pelayan dirumahnya.
"Ada apa Tuan Muda, kenapa Tuan berlari-lari didalam rumah dan seperti sedang mencari sesuatu?? ", tanya Lena kepada Alex.
"Apakah bibi Lena melihat Ana, karena saya sudah menunggu dimeja makan sekitar empat puluh menit tetapi Ana tidak datang juga, pas saya cek dikamarnya dia tidak ada". Kata Alex kepada Lena.
"Saya tidak tahu Tuan Muda, tidak mungkin Nona Ana keluar dari rumah ini Tuan, mungkin dia tersesat karena pertama kali disini, saya akan membantu mencari". Kata Lena.
Akhirnya mereka mencari keseluruh rumah Alex, dan bertanya kepada setiap penjaga dan pelayan yang ada dirumah tersebut. Alex pun juga menghubungi Arga untuk datang kerumahnya dan membantu mencari Ana.
"Punya rumah mewah dan besar adalah kebanggaan, tetapi ternyata menyusahkan dan melelahkan mencari sesuatu dirumah seperti ini". Keluh Alex capek sambil bersandar ditembok.
Tiba-tiba dia teringat jika disetiap sudut rumahnya terpasang CCTV, Alex yang tadi jengkel dan khawatir sampai melupakan alat penting itu.
"Argaaaaaa........... ", teriak Alex tiba-tiba dan membuat Lena ikut-ikutan menghampiri Alex.
"Ada apa Tuan Muda, Boss, apakah Nona Ana sudah ketemu", Tanya Lena dan Arga secara bersamaan.
"Kita semua bodoh, disemua sudut rumah ini semua dilengkapi CCTV, cepat kaliyan periksa semua CCTV". Kata Alex kepada Lena dan Arga.
Hanya ruangan tertentu yang CCTVnya langsung terhubung diponsel pintar Alex. Tapi karena blank Alex malah ikutan Lena dan Arga keruang monitor CCTV.
Setelah diplayback rekaman CCTVnya alangkah terkejutnya mereka semua melihat tanyangan yang membuat Alex marah dan itu membuat penjaga monotor CCTV langsung keringat dingin, karena bisa lalai menjaga tugas dan tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Tunggu hukuman buat kaliyan", Kata Alex tegas kepada penjaga monitor CCTV.
Setelah itu Alex, Arga dan Lena langsung menuju keruang penyimpanan baju yang belum disetrika. Karena ruang penyimpanan baju yang belum disetrika, ruang setrika, ruang loundry semuanya berada jauh dibelakang.
Dari jauh betapa kagetnya mereka mendengar teriakan Ana yang seperti kesakitan dan sama-samar terdengar suara seorang wanita yang menyumpah serapahi Ana. Alex dan Arga langsung saja mendobrak pintu tersebut, karena pintu tersebut dikunci dari dalam.
Sungguh darah Alex sangat mendidih melihat pemandangan tangan Ana yang sudah melepuh dan melihat Jenar akan menempelkan setrika panas dimuka Ana.
Melihat Alex, Arga dan Lena menyaksikan sendiri aksinya membuat Jenar langsung lemas dan pucat.
"Apa yang kamu lakukan kepada Ana Jenar!!!! ", teriak Alex membahana langsung didepan muka Jenar.
Teriakan Alex membuat Jenar takut setengah mati dan berkeringat sebesar kerikil. Alex tanpa babibu langsung menempelkan setrika yang masih panas dimuka Jenar. Dan membuat Jenar berteriak begitu memilukan.
"Saya sudah mengabulkan permintaanmu yang ingin melihat setrika panas menempel diwajahkan, itu rasakan". Kata Alex dengan marah.
Tiba-tiba terdengar seperti suara terjatuh. Ternyata Ana jatuh pingsan, karena tidak tahan menahan sakit.
Bruukkkkk
Sontak Alex langsung berteriak.
"Anaaaaaaaaaaa!!!!". Teriak Alex.
Alex langsung saja menggendong Ana dengan gaya bridal style dan berteriak kepada Arga dan Lena.
"Arga, kamu bawa perempuan itu ketempat biasa". Kata Alex.
Arga hanya mengangguk dan langsung saja menyeret Jenar ketempat yang dimaksut Alex. Tempat yang biasanya untuk menyiksa musuh-musuh Alex.
"Bibi Lena cepat telfon Dokter Yunus sekarang juga". Kata Alex sambil berlari menggendong Ana.
Lena langsung saja berlari. Semua pelayan dan bodyguard yang melihat Alex menggendong seorang gadis dengan terburu-buru membuat semua pelayan yang ada dirumah Alex pada bingung, termasuk Denar.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Ita Retno
rasain 😡kasian ana😢
2022-09-17
2
Kenzi Kenzi
bisa2,swmua pelayan di phk tuh klo denar ketahuan pula ikut nerus in misi jhat nya ke ana
2022-09-10
1
Kenzi Kenzi
denar...jenar...nar nar an...k3mbar ,bukan...kembar an jahat nya...ati2 kmu denar...ndai kamu terus in misimu nyakit in ana,nasib mu lebih buruk dri jenar.....
2022-09-10
1