Ketika Arga sudah dipertengahan tangga dia dikejutkan oleh Nyonya Gia, Maminya bossnya Alex. Yups wanita yang selama ini memata-matai Alex adalah Maminya sendiri, dia melakukan itu demi Alex dan juga Keluarganya, dia tidak mau jika Alex akan memilih wanita yang salah.
Akan tetapi semenjak Nyonya Gia mengetahui Alex membawa Ana dan mengetahui siapa Ana sebenarnya, dia ingin anaknya Alex semakin dekat dengan gadis yang bernama Ana itu, karena Mommynya Ana ternyata teman dia dari SMA. Sungguh dunia ternyata sempit sekali.
Kembali lagi keArga yang terkejut dengan wanita yang somplak jika sudah kepada Keluarga saja, sadis jika berurusan dengan orang yang berani mengusik keluarganya.
"Cepat bawa turun kebawah dan bawa kehadapanku", perintah Nyonya Gia dingin kepada para bodyguard yang membawa Denar.
Denar yang samar-samar pandangannya karena menahan sakit diperutnya ketika melihat Nyonya Gia Maminya Alex dia langsung berakting kesakitan, biar Nyonya Gia iba dan bisa membebaskan dari hukuman Alex, karena setahu Denar Nyonya Gia adalah orang yang ramah, supel dan lucu. Setelah bisa bebas itu dia akan melarikan diri dan membalas dendam, semoga Nyonya Gia bisa kemakan aktingnya, begitulah do'a Denar didalam hatinya.
Nyonya Gia yang melihat akting Denar hanya tersenyum miring, dasar wanita ular, tak akan aku biarkan wanita seperti itu bisa masuk kedalam Keluargaku, tidak akan pernah begitulah fikir Nyonya Gia.
Setelah Arga dan para bodyguard yang membawa Denar sudah sampai didepan Nyonya Gia, Denar semakin memelaskan mukanya dan rasa sakitnya.
Nyonya Gia muak melihat wajah Denar, dengan santai dia meminta pisau yang dibawa oleh Arga.
"Arga, berikan pisau itu kepadaku", perintah dingin Nyonya Gia kepada Arga.
Arga yang sudah memberikan pisau itu kepada Nyonya Gia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Maminya Alex. Karena setahu Arga Keluarga Alex sangat menyeramkan jika marah, apalahi Tuan Besar Damara. Mangkanya mereka bisa menjadi orang terkaya nomer 1 karena kehebatan mereka yang bisa menyingkirkan musuh-musuh mereka dengan cara apik. Dan tiba-tiba para Bodyguard termasuk Arga dibuat kaget oleh tindakan Nyonya mereka.
Dengan santainya Nyonya Gia menusukkan pisau yang tadi diberikan oleh Arga kepadanya keperut Denar lalu menariknya kembali.
"Dasar wanita bermuka dua, wanita ular beracun, racunmu akan sangat mematikan jika kamu masih hidup, lebih baik kamu tiada, tapi tidak semudah itu karena mati dengan mudah dan cepat adalah bukan ciri khas dari Keluarga Damara untuk menghukum musuh kami", kata Nyonya Gia sambil menarik pisau yang dia tancapkan keperut Denar.
Denar yang terkejut perutnya tiba-tiba ditusuk lagi, dia langsung mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Sedangkan Arga dia ngilu sambil memegangi perutnya. Dan para bodyguard merinding melihat langsung dengan mata kepala mereka sendiri kekejaman dari Nyonya Besar Damara, bagaimana dengan Tuan Besar Damara, jika Tuan Mudanya Alex saja sudah begitu mengerikan jika marah. Begitulah yang difikirkan para bodyguard.
"Arga nanti berikan suntikan untuk meredakan rasa sakit dan menghentikan darahnya keluar, biar Xander saja yang akan menghukum wanita ini, jangan beri dia sampai cepat mati, nanti Alex akan marah", perintah Nyonya Gia kepada Arga.
"Baik, Nyonya Gia", jawab Arga menunduk dan diikuti dengan para bodyguard.
Arga dan para bodyguard langsung saja membawa Denar ketempat yang dituju. Sedangkan Nyonya Gia duduk diruang tamu sambil memikirkan sesuatu.
"Permisi Nyonya Besar, apakah Nyonya ingin minum sesuatu", tanya Lena mengagetkan Nyonya Gia.
"Tolong buatkan aku teh kesukaanku saja Lena", kata Nyonya Gia.
"Baik Nyonya Besar", jawab Lena sambil membungkukkan badannya dan berlalu pergi untuk menyuruh para pelayan membuatkan minum untuk Nyonya Gia.
Setelah beberapa menit teh yang diinginkan oleh Nyonya Gia sudah terhidangkan diatas meja, sambil menyesap teh kesukaannya akhirnya Nyonya Gia mendapatkan jalan keluar untuk masalah yang dia fikirkan.
"Aku akan memberitahu Papi saja, siapa tahu Papi bisa membantuku, pasti Papi bisa", gumam Nyonya Gia.
Nyonya Gia langsung saja berlalu untuk pulang kerumahnya dan akan menelfon suaminya yang saat ini sedang ada dikantor untuk pulang cepat, karena ada yang ingin dia sampaikan.
Lain tempat Alex yang menyuruh Max mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, akhirnya bisa sampai kerumah sakit setelah menempuh perjalanan cuman sekitar lima belas menit.
Alex langsung saja menggendong Ana dan sambil berteriak-teriak.
"Dokter-dokter, cepat bantu Istri saya, cepaaaaat!!! ", kata Alex mengaku Ana adalah istrinya.
Dokter yang saat itu ada yang sedang lewat atau Dokter yang sedang berada diruangan UGD langsung saja pada berlari menuju Alex yang berteriak, mereka terkejut melihat seorang gadis yang bersimbah darah digendongan seorang Alexander orang terkaya nomer 1 didunia dan pemegang saham terbesar dirumah sakit itu, semua dokter dan suster langsung saja mengambil alih Ana serta menaruhnya dibrankar rumah sakit dan mendorongnya masuk keUGD.
"Selamatkan istri saya dokter", kata Alex sambil menarik kerah sang Dokter yang akan masuk keruang UGD.
Alex langsung duduk dikursi tunggu pasien ketika ruangan UGD pintunya tertutup rapat dari dalam, sedangkan Max dan para bodyguard lainnya masih setia menunggu dan menemani Alex.
Alex yang tiba-tiba mengingat jika Ana kalau sakit pasti mengigau nama Tara. Dia akhirnya menelfon Arga untuk mencari tahu siapa sebenarnya laki-laki yang bernama Tara itu
"Hallo boss", kata Arga ditelefon.
"Arga coba kamu cari tahu laki-laki yang bernama Tara dan serta tetap usahakan cari tahu siapa Ana sebenarnya", perintah Alex kepada Arga.
"Baik Boss, akan saya kerjakan secepatnya", jawab Arga.
"Saya mau hari ini juga, paling lambat lusa, saya tunggu informasinya", kata Alex tegas.
"Siap Boss", kata Arga langsung mematikan sambungan telefon.
Setelah menelfon Arga Alex tiba-tiba menjadi termenung sendiri, karena dia bingung kenapa dia bisa sebegitu khawatirnya terhadap Ana.
"Kenapa aku sangat mengkhawatirkanmu Ana, apa aku mulai menyukaimu??, bahkan aku mengaku kalau aku adalah suamimu", kata bathin Arga sambil menatap kosong didepan.
"Apa yang akan aku katakan kepada keluargamu, jika mereka mengetahui kamu sedang melawan maut didalam", kata bathin Alex lagi.
"Ini semua salah Denar, tidak akan aku biarkan wanita ular dan licik itu mendapatkan hukuman yang ringan", bathin Alex penuh amarah ketika teringat dengan Denar.
"Max", panggil Alex kepada Max kepala bodyguardnya.
"Iya Tuan", jawab Max.
"Bagaimana dengan Denar", tanya Alex dingin.
"Dari kabar anak buah saya, dia sudah dibawa kemarkas biasa Tuan", jawab Max kepada Alex.
"Bagus, suruh mereka menjaga Denar dengan baik, jangan sampai kabur, tunggu hingga aku kesana, akan aku buat perhitungan dengan dia dengan tanganku sendiri", kata Alex tegas.
"Baik Tuan", jawab Max dengan membungkukkan badannya dan berlalu pergi untuk menelfon anak buahnya.
Alex sangat khawatir dengan keadaannya Ana, hingga dia tidak beranjak sama sekali dari kursinya. Tiba-tiba dia mendengar seseorang memanggil dirinya. Dan ketika Alex melihat kesiapa yang memanggilnya, sungguh Alex dibuat terkejut melihatnya.
"Xander................. ", panggil seseorang itu kepada Alex.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***TB***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
y itu lah klo berhadapan orang2 pysocopat
2023-08-02
1
Ita Retno
sopo neh iku thor🤔🤔
2022-09-17
1
Kenzi Kenzi
pasti babang tara dan daddy mommu ana marah besar.....hanya mama gia yg bisa melukuhkan mereka...
2022-09-10
1