Denar yang jadi orang suka penasaran dia langsung bertanya kepada teman pelayan yang lain.
"Shut-shut, ada apa sih, kenapa Tuan Muda menggendong gadis yang bernama Ana itu?? ", kata Denar mencari tahu.
"Kalaupun saya tahu saya tidak akan memberitahukannya padamu!! ", kata pelayan yang bernama Sari dengan ketus, karena Sari tahu jika Denar menyukai Tuan Mudanya, terlihat dari gayanya yang suka caper jika dihadapan Alex. Sari tidak mencintai Alex seperti Denar dan Jenar atau juga ingin ikut-ikutan mengincar Alex, akan tetapi Sari sangat membenci sifat Denar yang suka memerintah dan sok seakan dia Nyonya dirumah ini.
Denar langsung melengos mendengar jawaban Sari, sontak dia mencari tahu kepada pelayan yang lainnya.
"Kenapa, saya tidak tahu, saya tidak mau bergosip sudah saya mau berkerja lagi", kata pelayan yang melihat Denar akan berjalan kearahnya, karena pelayan yang disitu semua tidak menyukai Denar seperti Sari.
"Awas saja, kaliyan tidak mau memberi tahuku, aku akan mencari tahu sendiri", gerutu Denar sambil berlalu pergi dari situ.
Dikamar Ana, Alex yang sedang menunggu Dokter Yunus pun menjadi uring-uringan sendiri.
"Bi Lena kenapa Dokter Yunus tidak sampai-sampai hah!! ", kata Alex seperti orang kesetanan.
"Sebentar lagi Tuan Muda, Dokter Yunus sedang berada diperjalanan", jawab Lena dengan tenang.
Lena pertama kali melihat Tuan Mudanya sangat mengkhawatirkan perempuan selain Nyonya Gia sedikit penasaran apakah hubungan antara Tuan Mudanya dan Nona yang bernama Ana ini.
Alex juga tidak mengerti kenapa melihat Ana terluka dan pingsan seperti itu membuat dia sangat khawatir seakan dia ingin menggantikan sakitnya Ana.
Alex tiba-tiba saja mendekati Ana dan duduk disebelah Ana yang sedang berbaring sambil meniup luka yang ada ditangan Ana, seakan dia juga bisa merasakan sakit yang Ana rasakan.
Tok
Tok
Tok
Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Dan Lena langsung saja membukakan pintu, ternyata yang datang Dokter Yunus. Lena langsung saja mempersilahkan Dokter Yunus masuk dan segera mengobati Ana.
"Permisi Tuan Muda, biar saya cek dulu kondisinya", kata Dokter Yunus, dokter keluarga Damara yang sudah berumur empat puluh lima tahun.
Alex langsung saja mempersilahkan Dokter Yunus untuk memeriksa Ana. Setelah beberapa menit Dokter Yunus sudah selesai memeriksa Ana. Sontak Alex yang daritadi disitu melihat Dokter Yunus memeriksa Ana, Alex langsung bertanya ketika mengetahui pemeriksaannya sudah selesai.
"Dokter bagaimana keadaannya Ana, kenapa belum bangun-bangun daritadi", kata Alex dengan Nada cemas.
Dokter Yunus yang sudah menjadi Dokter Keluarg Damara selama Sepuluh tahun pun penasaran siapa gadis itu, kenapa Tuan Muda Alex sebegitu khawatirnya, kira-kira begitulah yang difikirkannya.
"Nona....... ", kata Dokter menghentikan omongannya
"Ana namanya Dok",.... Kata Alex yang mengetahui kebingungan Dokter.
"Nona Ana, sangat syok dan tidak kuat menahan sakitnya Tuan Muda. Itu yang menyebabkan dia pingsan, dan tadi saya sudah menyuntikkan penenang biar Nona Ana bisa istirahat dulu sebab luka ditangan Nona Ana tidak boleh digerakan terlalu banyak, akan makin perih, Nona Ana akan bangun dalam waktu kurang lebih dua jam kedepan Tuan, dan ini saya sudah tuliskan resep untuk mengurangi rasa sakit Nona Ana, serta saya juga sudah menuliskan merk salep terbaik yang harus dibeli untuk dioleskan diluka Nona Tuan", kata Dokyer Yunus menjelaskan dan menyerahkan kertas resep kepada Alex.
"Baiklah Dokter terimakasih", kata Alex sambil berjabat tangan dengan Dokter Yunus.
"Oh ya satu lagi Tuan, Nona Ana kemungkinan akan sering mengalami demam, itu karena efek luka Nona Ana", kata Dokter Yunus sebelum benar-benar pergi.
"Baik Dokter akan saya ingat-ingat pesan Dokter", kata Alex.
"Bi Lena tolong antarkan Dokter Yunus keluar setelah itu tolong kembali lagi kesini", kata Akex kepada Lena.
"Baik Tua**n Muda", kata Lena sambil membungkukan badannya sedikit.
"Mari Dokter saya antar kedepan", kata Lena kepada Dokter Yunus.
Setelah mengantar Dokter Yunus, Lena kembali lagi kekamar Ana, sesuai dengan perintah Alex.
"Bibi tolong jaga Ana dulu sampai saya kembali, saya ada urusan yang harus saya selesaikan", kata Alex kepada Lena.
★★★★★★★★★★★★★
"Arga bagaimana?, apakah mereka sudah disana", kata Alex kepada Arga melalui sambungan telefon ketika sudah berada diluar kamar Ana.
"Sudah Boss", kata Arga
"Saya akan segera kesana", kata Alex kepada Arga.
"Baik Boss", kata Arga sambil mengakhiri panggilan telefon.
Setelah beberapa menit berkendara tidak sampai tiga puluh menit, Alex telah sampai dirumah mewah, tapi masih mewah mansion Alex. Dirumah tersebut terdapat ruang eksekusi dan ruang bawah tanah untuk menyiksa para musuhnya yang mencoba menghancurkan Perusahaan atau pun yang berurusan dengan keluarganya. Kenapa tidak dilakukan dimansion saja jawabannya adalah Alex tidak mau mengotori mansionnya dan mencemari dengan yang berbau kekerasan yang biasa dia lakukan untuk menyiksa para musuh, pengkhianat dan pemberontak.
Para bodyguard yang berjaga langsung membukakan gerbang dan pintu mengetahui kalau Alex yang datang.
"Jenar diruang eksekusi, sedangkan dua penjaga monitor diruang pengadil boss", kata Arga.
Alex hanya mengangguk dan ruangan yang dituju pertama adalah ruangan pengadil, dia kepingin tahu kenapa dua penjaga monitornya sampai bisa kecolongan begini.
"Bisa kaliyan jelaskan", kata Alex angkuh langsung duduk dikursi sambil menyilangkan kakinya.
"Ampuni kita boss, kita salah, waktu itu saya sedang ingin membuat kopi dan menawarkan kepada Joni, katanya dia minta tolong dibuatkan teh, karena sedang sakit perut, terus saya langsung menuju dapur dan menyuruh Joni untuk memantau monitor", kata Idon.
Alex langsung mengalihkan pandangannya kepada Joni. Joni yang mengetahui maksut dari Alex langsung sigap menjelaskan.
"Ampuni sa... Saya boss, setelah Idon pergi perut saya kembali sakit dan sering bolak-balik kekamar mandi, setelah Idon kembali dan membawa teh, barusan enakan perut saya", kata Joni menunduk.
"Kenapa kamu tidak bilang kepada Max jika kamu sakit, kan Max bisa memberikan tambahan orang untuk diruangan kaliyan", kata Alex tegas.
Max adalah kepala bodyguard yang ada dirumah Alex.
"Maafkan kita Boss", kata Joni dan Idon bersamaan.
"Arga, hukum mereka sampai mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama", Kata Alex berlalu.
"Baik Boss", kata Arga.
Arga langsung membisikan sesuatu kesalah satu bodyguard disitu, dan masuklah lima orang bodyguard yang siap memukuli Joni dan Idon. Setelah mereka berdua babak belur, kelima orang bodyguard tadi langsung meninggalkan Joni dan Idon. Sedangkan Alex dan Arga menuju keruangan Jenar.
Dua orang bodyguard yang menjaga pintu langsung membukakan pintu untuk Alex dan Arga ketika mengetahui Alex akan masuk keruangan tersebut. Ketika masuk pemandangan yang pertama kali Alex lihat adalah muka Jenar yang melepuh seperti tangan Ana. Jangan lupakan jika Jenar juga diikat dikursi, tangan dan kakinya pun juga diikat. Serta dua bodyguard yang setia menjaga Jenar didalam ruangan.
Melihat Alex masuk Jenar langsung mengeluarkan suaranya. Karena mulut Jenar tidak dilakban.
"Ampuni saya Tuan Muda, saya khilaf", kata Jenar dengan muka dimelas-melasin.
Alex yang sedang duduk dikursi sedikit jauh dari Jenar, tidak merespon kata-kata Jenar. Alex masih dengan setia diam dan menunggu aksi apa selanjutnya yang akan dilakukan Jenar. Jenar yang melihat Alex diam terus saja mengeluarkan suara memelasnya supaya Alex bisa berfikir ulang untuk menghukumnya. Fikir Jenar licik.
"Tuan Muda, ini sakit, ampun Tuan, dan tolong lepaskan saya, saya janji setelah Tuan Muda melepaskan saya, saya mau menjadi pelayan yang baik dan setia kepada Tuan Muda termasuk kepada Nona Ana", kata Jenar dengan suara dimanis-maniskan.
Alex sama sekali tidak menggubris semua omongan Jenar. Sekalipun mengeluarkan suara, kata-kata Alex sangat sadis menurut Jenar.
"Arga, bawa masuk sepuluh orang bodyguard untuk menghukum wanita bermuka dua ini, terserah mereka mau diapain dulu sebelum dieksekusi, mau mereka perkosa terserah, yang penting jika mereka sudah puas suruh para bodyguard untuk memotong semua jari tangannya, dan suruh mereka juga menggunduli rambutnya, setelah itu suruh mereka memasukkan kerumah sakit jiwa tempatkan ditempat terdalam yang khusus", kata Alex langsung berdiri dan bersiap untuk keluar.
Jenar sangat takut dan marah dengan semua hukuman dari Alex. Sebelum kaki Alex melangkah keluar, Alex mendengar teriakan Jenar yang membuat dia menghentikan langkahnya.
"Alex, jangan lakukan itu, Aku sangat mencintaimu, aku melakukan itu supaya gadis itu tidak bisa memanfaatkanmu", teriak Jenar memanggil Alex tanpa embel-embel Tuan Muda.
Alex berbalik dan tersenyum evil kepada Jenar.
"Ciiih!!! Cinta.... Kalaupun Ana memanfaatkanku, tidak masalah untukku, uangku tidak akan habis jika Ana yang akan menghabiskannya, tetapi jika uangku jatuh ketanganmu dalam hitungan hari saya pasti akan bangkrut", kata Alex langsung berlalu pergi dari ruangan itu.
Setelah Alex keluar masuklah sepuluh orang bodyguard yang semua bodynya besar-besar termasuk rudal mereka. Dan terjadilah seperti apa yang Alex perintahkan.
★★★★★★★★★★★★★★★★
Setelah selesai menyelesaikan urusannya, Alex langsung buru-buru pulang kerumah dan langsung menuju kamarnya Ana.
"Bagaimana keadaan Ana Bi, ketika saya tinggal?, apakah sudah sadar?? ", kata Alex kepada Lena.
"Belum Tuan Muda, akan tetapi dia selalu mengigau nama Tara Tuan Muda", kata Lena.
"Kak Tara, Kakak, Kak Tara",..... Igau Ana dengan lirih.
Alex yang mendengar Ana mengigau langsung mengusap sayang pipi Ana dan dia merasakan badan Ana sedikit hangat.
"Hey, Ana ini Kak Xander", kata Xander sambil menepuk pelan pipi Ana.
Ana yang merasakan tepukan dipipinya perlahan-lahan membuka matanya.
"Asshh, auuuuu.....", Rintih Ana, yang merasakan tangannya sangat sakit.
"Sudah kamu jangan banyak gerak, biar tanganmu cepat sembuh", kata Alex lembut sambil meniup luka ditangan Ana.
"Minum obat dulu ya, biar tidak tambah sakit lukanya, tetapi sebelum itu makan dulu ya", kata Alex lagi sambil memaksa Ana, dan melupakan dirinya sendiri jika dia juga belum makan, padahal waktu sudah menunjukka jam dua belas malam.
Ana hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Bibi tolong ambilkan makanan untuk Ana", kata Alex kepada Lena.
"Baik Tuan Muda", kata Lena sambil membukukan badannya dan berlalu mengambil makanan sesuai perintah Alex.
Setelah makanan ditangan Alex, Alex membantu Ana untuk duduk, setelah Ana duduk Alex dengan siap menyuapi Ana. Semua yang Alex lakukan tidak luput dari pandangan Lena dan itu semakin menyakinkan Lena jika Ana ini gadis spesial untuk Alex. Karena Alex seumur-umur hanya perhatian dan mau menyuapi cuman kepada Nyonya Gia, Maminya Alex.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Fadilla Suhesti
Vicktor yg bilang kalau Keluarga Damara tidak akan memberi ampun pada musuhnya membuat aku penasaran dan ternyata Alex sekejam ini...merinding sendiri bacanya
2022-09-21
1
Ita Retno
wuiiihh alex sadisss👍👍biar rasa si jenar mkny jgn jahat klenger gk tu 10orang😂😂😂😂
2022-09-17
1
Kenzi Kenzi
mo nge hukum jenar y bang
2022-09-10
1