***
"Bersiap. Mulai hari ini kamu akan bekerja, sebagai dokter di rumah Sakit Milik keluarga ku. Aku sudah membeli nya, bekerjalah dengan baik " ucap ikhsan seraya mengelap mulut nya sehabis sarapan.
Aisyah diam dan mengangguk. Ia sudah tak memiliki gairah untuk menyahuti nya.
Ikhsan menatap gadis manis itu yang swdari tadi berdiri di sebelah nya. Menemani nya sarapan di setiap hari.
"Andrew yang akan mengantar mu. Kamu jangan pernah bertemu dengan Aldo lagi. Perhatikan Status mu " peringat Ikhsan bangkit berdiri, melenggang begitu saja meninggal kan Aisyah yang masih setia berdiri di titik nya. Hanya bisa menatap lantai di bawah nya.
"Oh yah, Ren berikan Handphone barunya Aisyah pada nya" titah Ikhsan menatap Ren, tepat sebelum ia melangkah lebih jauh.
"Baik Tuan. Nyonya muda, ini Handphone anda. Keluaran terbaru, dan paling canggih" puji Ren dengan senyuman.
Aisyah menatap Ren lalu menerima totabag berisi Hp itu. Aisyah tau dengan jelas, tipe seperti Ren ini. Wajah dengan senyuman, namun penuh rencana di hati nya. Aisyah jelas tau, karna dia pernah mengalami hal itu
"Terima kasih" ucap Aisyah singkat, menatap Ikhsan sebentar, lalu kembali menunduk.
"Gunakan Hp itu dengan baik, Hp itu bernilai Ratusan juta! " peringat Ikhsan tersenyum puas, dengan Ekspresi Aisyah yang sekarang. Kembali Ikhsan melanjutkan langkah nya.
***
"Nyonya, ini Rumah Sakit baru tempat anda bekerja. Ini perintah dari Tuan Ikhsan" lapor Andrew membukakan pintu untuk Aisyah.
"Hmmm" hanya Deheman yang bisa Aisyah berikan. Baginya Semua orang di rumah Itu, adalah kelompok nya Ikhsan. Tak ada satu pun yang bisa di andalkan nya.
"Nyonya, anda bisa kabari saya jika sudah waktu nya pulang. Saya akan menjemput anda"
"Aku bisa pulang sendiri. Enggak perlu kamu buat jemput aku "
"Maaf nyonya muda. Tapi ini titah Tuan muda. Saya tidak kuasa melawan nya. Titah nya adalah menjemput anda"
Aisyah menghembus napas kasar. Benar juga, setelah Apa yang Aisyah dan Aldo lakukan. Tentu Ikhsan tak kan membiarkan Aisyah pergi lagi.
"Baiklah, aku akan mengabari mu nanti" sahut Asiyah.
"Nyonya muda bisa menghubungi Tuan Fades sebagai Kepala Rumah sakit untuk meminta jabatan Nyonya. Anda boleh meminta jabatan Apapun di Rumah sakit itu"
Haha! Memang gaya nya orang yang memiliki uang banyak. Seketika, jiwa Misqueen ku meronta - ronta
Batin Aisyah tersenyum kecut. Ia ingat, bagaimana sulit nya dia dulu mencapai posisi Dokter VIP di usianya yang masih muda. Dan di banding kan dengan cara mendapat kan Jabatan semudah ini. Memang kuasa nya orang kaya.
"Hemmm" sahut Aisyah dingin, ia segera meninggalkan Andrew dan melangkah kan kaki di rumah sakit itu. Salah satu Rumah sakit Terbesar di Indonesia.
***
Nona ini cantik sekali, wajah nya manis dan elegan.
Batin Resepsionis, menatap Aisyah yang tengah berjalan ke arah nya.
"Permisi, Saya ingin bertemu dengan kepala Rumah Sakit ini. Tuan Fades" ucap Aisyah ramah.
Ah, kekasih nya Tuan Fades ternyata. Pantas saja.. Tapi.. Nona ini terlihat seperti perempuan baik - baik. Lalu kenapa ia dekat dengan Tuan Fades yang terkenal Playboy itu.
Batin Resepsionis itu, ia merasa iba dengan perempuan manis yang kini ada di hadapan nya.
"Baik Nona, saya akan menghubungi Tuan Fades. Bisa katakan ini dari siapa? "
"Aisyah" sahut Aisyah singkat. Segera resepsionis itu menelpon seseorang yang bernama tuan Fades. Tak begitu lama.
"Nona, mari saya antar ke ruangan Tuan Fades" ajak Resepsionis itu ramah.
Aisyah mengangguk dengan senyuman hangat. Wajah dan ekspresi dingin nya itu khusus untuk saat dia di rumah saja. Aisyah mengikuti langkah pendek Resepsionis itu.
"Siapa nama mu? " tanya Aisyah menghentikan langkah nya, saat langkah resepsionis itu juga berhenti di depan sebuah pintu ruangan.
"Nama saya Anggi nona. Saya bekerja sebagai Resepsionis Rumah Sakit. Ini adalah ruang an Tuan Fades. Anda silah kan masuk, Tuan Fades sudah menunggu. Saya pamit dulu" izin Perempuan itu, yah Anggi namanya. Ia segera kembali ke Meja Resepsionis nya.
Tok tok
Aisyah mengetuk pintu itu dua kali.
"Silahkan masuk " Ada suara dari dalam sana.
Tanpa ragu - ragu Aisyah membuka pintu itu, tampak seorang pria jangkung tengah duduk di sana, melipat tangan nya yang menopang dagu nya. Layak nya sudah siap menunggu orang.
Pantas si Ikhsan enggak pernah main ke club lagi. Ternyata istrinya secantik ini. Kalau Aku juga punya istri secantik ini mah, betah seharian di rumah. Enggak kerja juga enggak apa - apa.
Batin pria itu menatap ramah Wajah Aisyah, sembari mengulum senyuman semanis mungkin.
"Jabatan apa yang anda ingin kan Nyonya Arsindath? Dokter VIP? atau apapun, terserah. Tinggal katakan saja" Ucap Pria itu langsung to the point.
"Dokter umum biasa " sahut Aisyah Santai.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
mriani
jiwa misqueen😂
2020-11-04
1
Reader
ini cerita 'nikah paksa' yg alasannya lebi make sense sii bagi saya, ketimbang macam di TMTM...krn di sini ceritanya si laki memang cinta bgt (meski di saat bersamaan juga benci)
2020-10-09
1
Zaitun
banyak fuwit ma gampang.. haha
2020-10-05
2