***
"Dimana Aisyah? " tanya Ikhsan duduk di Kursi Biasa nya, tempat nya untuk makan.
"Belum turun sedari pagi tuan muda" sahut pak Damar menyajikam Jus untun tuan muda nya.
Ikhsan memukul meja nya kuat. Pria kekar itu mengurungkan niat nya untuk sarapan, langsung bergegas ke kamar Aisyah.
Bruk
Tanpa permisi dan tanpa ada sepatah kata pun, Ikhsan mendobrak kasar pintu Aisyah yang memang tak terkunci.
Ikhsan menyibakkan selimut nya. Tampak Bantal dan Guling tersusun rapi. Namun, tak ada Aisyah di sana.
Tidak ada nya keberadaan Aisyah di pagi hari menyulut emosi Ikhsan. Pria kejam itu mengepalkan erat tangan nya.
"Ren!!" teriak Ikhsan menuruni tangga nya secara terburu, dia menatap Asisten Ren yang baru datang.
"Ada apa Tuan Muda? Apa terjadi masalah? Apa Nyonya Aisyah Sakit? " tanya Ren menghampiri tuan nya yang terlihat begitu gusar.
"Aisyah hilang! Cari kemanapun dia! Dan harus ketemu! " titah Ikhsan, segera Ren pergi menggunakan segala cara untuk mencari Aisyah.
Prankkkk!!
Vas bungan yang tertata Rapi di sebelah Ikhsan, ia lemparkan hingga hancur berserak di lantai.
Vas seharga 74 Juta? Di banting begitu saja. Ah lupa, dia orang kaya. sultan mah bebas. holkay...
Batin pak Damar menelan saliva nya susah. dia tak bisa membayangkan nya, bahwa ada orang yang akam begitu mudah nya menghancurkan Vas antik semahal itu.
"Andrew! Lacak keberadaan Aisyah, dari GPS ponsel nya! " pekik Ikhsan lagi.
"Maaf Tuan, sudah saya lakukan. Tapi, ponsel itu tak terdeteksi" sahut Andrew.
"tch!! Sial!! " Desis Ikhsan saat dirinya ingat, bahwa dia lah yang membanting kasar ponsel Aisyah.
"Tuan?? "
"Diam! Ikut aku, Kita ke taman kota! " titah Ikhsan, segera pergi ke sana.
Ikhsan ingat, dulu sewaktu SMA. Dia dan Aisyah sering bermain ke taman Kota. Pria kejam itu sangat berharap Aisyah ada di sana.
Dengan terburu - buru Ikhsan mencari Aisyah di taman kota, namun tak di temukan nya gadis manis itu di sana.
Ikhsan menatap penuh harap ke arah Andrew yang ikut mencari, namun hasil nya Andrew sama, Andrew menggeleng kecewa.
Tring! Tring!
Ponsel Ikhsan berbunyi, tampak seorang bernama Ren lah yang melakukan panggilan itu.
"Dapat Tuan. Nyonya Muda ada di rumah Orang Tua nya" lapor Ren dari sebrang Telepon, yang sudah langsung berbicara sebelum di tanya oleh Ikhsan.
"Ke Rumah Keluarga Zalesa! " titah Ikhsan pada Andrew.
***
"Aisyah, makan lagi nak" pinta Bunda nya, Bunda Nizar. Yang langsung memberikan Roti Isi di Meja makan panjang. Yang hanya terisi tiga orang itu.
"Iyah, makan lagi sana. Kamu kelihatan kurusan" timpal Ayah nya.
Aisyah hanya bisa mengulum senyum hangat, yah senyuman guna menutupi perasaan nya.
"Aisyah! " pekik Ikhsan masuk secara tiba - tiba. Suara Teriakan Ikhsan itu selalu terdengar mengerikan di telinga Aisyah, yah dan Suara itu pula lah yang memghancurkan Acara sarapan hangat keluarga gadis manis itu.
"Eh Ikhsan?! Enggak ke kantor Nak? " tanya Ayah Rizal ramah.
Ikhsan diam, ia mengerti. Dari sikap Ayah mertua nya yang baik ini. Pastinya Aisyah tak menceritakan sikap buruk Ikhsan Dirumah pada orang tua nya.
"Belum Ayah, Baru bangun tidur Lihat Aisyah emggak ada di samping. Jadi Khawatir cariin dia" sahut Ikhsan, lagak nya sebgai suami yang begitu mencintai Istri nya.
"Oh? Jadi Ikhsan belum sarapan nak? " timpal Bunda Nizar. Ikhsan mengangguk pasti menanggapi pertanyaan Bunda mertua nya ini.
Aisyah menunduk merutuki nasib nya yang harus terjebak menikah dengan mosnter ini.
"Aisyah?! Papah udah tanya kenapa pagi - pagi udah kesini?! " pekik Rizal mengacaukan gerutuan Aisyah di dalam hati nya.
"Itu pah, Aisyah marah sama saya. Karna saya banting Ponsel nya " sahut Ikhsan santai, mengoleskan selai di roti nya. Aisyah menatap tajam ke arah pria yang sudah duduk di sebelah nya ini. Berharap, ikhsan merasa sakit nan tertusuk dengan tatapan nya.
"Loh kamu Ikhsan? Kok Banting Hp Aisyah?! " tanya Rizal, nada agak tinggi. Pasal nya Rizal *** sendiri bagaimana Aisyah berusaha sekuat tenaga, mendapat peringkat umum demi Hp itu.
"Iyah pah. Ikhsan Khilaf, soal nya Ikhsan baca chatt Aisyah sama Dr. Aldo, yang kelihatan mesra pah" sahut Ikhsan tanpa ada kebohongan sedikitpun.
"Aisyah nak, kan udah Papah bilang, buat jauhin Aldo. Papah tau Kamu udah temenan sama Aldo dari SMA. dan Aldo juga anak nya baik. Tapi, Aisyah sayang. Kamu udah nikah nak, ingat status udah jadi istri orang" peringat Papah nya, dia merasa malu dengan kelakuan putri nya ini.
"Yang papah lakuin bener nak. Jangan berhubungan sama Aldo lagi. Ingat, kamu udah punya Ikhsan yang jadi suami kamu" timpal Nizar lagi.
"Tapi mah, Aisyah enggak ada selingkuh sama Aldo. Ikhsan aja berlebihan sampai hancurin Hp Aisyah! " protes Aisyah merasa begitu kesal.
"Aisyah cukup! Minta maaf ke Ikhsan sekarang juga! " bentak Rizal yang sudah kehabisan kesabaran.
***
T i n g g a l k a n. J e j a k y a h
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ima Yuliantina Tony
enek gw
2021-10-21
0
Lalas Nuraida Nuraids
sultan mah bebas mau ngancurin barang apa aja
2021-04-05
0
Arya Al-Qomari@AJK
harga vas 74juta,,, bisa buat biaya hidup untuk beberapa tahun kedepan tuh😂😂😂
2021-02-06
2