03. psikopat gila? (Selesai Revisi)

***

"Loh Syah?  Mau kemana pagi-pagi udah rapi? Mau pergi sama Ikhsan?" tanya papa Aisyah yang kelihatan nya lebih lega dari kemarin, meminum kopi yang baru mamanya hidangkan.

Aisyah yang menuruni tangga dengan busana putih berpadu dengan Biru dongker milik nya itu.

"Aisyah mau nikah sama Ikhsan pa. " sahut Aisyah.

Blurrr!

Air itu muncrat begitu saja saat mendengar ucapan aneh Aisyah.

"Nikah Syah?!  Mau tanggal berapa?  Biar papa siapin pernikahannya. Pernikahan putri tunggal papa harus mewah." Tanggap Rizal antusias.

Yah dia memang merasa Ikhsan adalah orang yang paling cocok menjadi menantunya. Bagaimana tidak?  Saat orang lain mendengar nama Ikhsan mereka saja sudah gemetar, Nama Ikhsan Arsindath sudah menggema di beberapa negara Asia.  Perusahaan nya telah menjadi perusahaan No 1 di Negara. ini,   bahkan mengalahkan perusahaan papanya Heri Arsindath.

Ikhsan adalah calon suami dengan status dan kekayaan idaman para wanita, di tambah dengan wajahnya yang sangat tampan. Wanita mana yang tak luluh padanya?  Mendapat suami seperti Ikhsan pastilah Aisyah sangat beruntung!  Begitulah pemikiran Orang tua Aisyah saat mendengar penuturan putri semata wayang mereka ini. Tanpa mereka tau hal yang sebenarnya terjadi.

"Papa,  Ikhsan bilang lagi gak bisa di rayain megah.  Soalnya Ikhsan masih banyak urusan bisnis.  Nikahi Aisyah mendadak itu demi angkat kasus papa. Jadi... " Aisyah menunduk lesu.

Rizal dan Nizar diam.  Tak ingin lagi memaksa.  Mereka memahami kesibukan Ikhsan sebagai pengusaha yang terkenal. Dan ini demi kasus dirinya.

"Yah udah,  gimana baik nya aja menurut kalian."

"Makasih Om,  Om restuin kita kan?" sambar pria itu yang suaranya terdengar familiar. yah dia adalah Ikhsan Arsindath yang baru saja di bicarakan.

Panjang umur ni orang

Batin Aisyah yang menatap serius Ikhsan,  dengan jas hitamnya serasi dengan kemejanya.   Gaya rambut yang rapi dengan dasi biru yang menggantung rapi di kera lehernya.  Menambah kesan Ikhsan semakin tampan. Ia semakin menambah kesan menantu idaman dengan mencium punggung tangan Rizal dan Nizar bersamaan.  Sepasang paruh baya ini.

"Oh Iyah, Om restuin kok."

"Tante juga." sahut Nizar.

"Kalau gitu kita pergi dulu yah Om.  Buru - buru soalnya.  Maap jadi gini gak pakai acara perayaan. Om dan Tante gak perlu ikut, gak papa kan?"

"ENggak apa-apa kok San. Lagipula...," Rizal mendadak diam.   "Yang penting kamu jaga Aisyah baik-baik yah."

Ikhsan hanya tersenyum sebelum akhirnya ia menarik tangan Aisyah masuk ke mobil.  Mobil di jalankan oleh asistennya menuju Kantor Urusan Agama.

***

"Andai aja Aisyah itu anak kandung kita yah Ma, pasti papah jadi walinya." Gumam papa Aisyah, menatap sendu istrinya.

"Udah lah pah. pahamin aja, Ikhsan lagi sibuk." Sahut Nizar mencoba menenangkan.

Sungguh, tak ada yang mengharapkan pernikahan seperti itu kan? Hanya bermodalkan tanda tangan? Langkah pertama Ikhsan berhasil memberikan penderitaan pada Aisyah. Semua wanita mengharapkan pernikahan yang baik. Tapi, bagaimana dengan Aisyah?

***

Mereka kembali menuju Vila pribadi milik Ikhsan dengan oleh-oleh buku nikah di tas Aisyah.  Vila itu terlihat sepi. Tak ada satpam ataupun seorang pembantu.

Aisyah melangkahkan kakinya,  ia masuk oerlahan ke rumah mewah itu.  Di edarkan pandangannya, banyak barang import yang limited edition dan juga banyak sekali barang antik legenda. Bahkan Aisyah sampai berpikir bahwa dirinya saat ini tengah ada di museum. Tapi yang Aisyah herankan adalah,  kenapa di rumah ini sepi sekali! Dimana para pelayan nya?

"Dimana pembantu di sini?" tanya Aisyah menatap agak mendongak ke arah Ikhsan,  pasalnya tinggi Aisyah hanya sebahu Ikhsan.

"Ha pembantu? Jika ada pembantu untuk apa aku menikahi mu?" sahut Ikhsan santai yang duduk di meja makan.

"Maksud mu kamu menikahi aku karna ingin aku jadi pembantu? "

"Kurang lebih begitu. Sekarang kamu kedapur masakin Aku makanan yang enak.  Jika sampai tidak enak,  kamu akan tahu akibatnya."

Aisyah segera menuju ke arah dapur. Pasrah dengan keadaan. Ia dengan cekatan mulai memotong cabai dan bawang sembari sesekali bayangan Ikhsan yang dulu dan yang sekarang terlintas di pikiran nya.  Saat ini ia tak ingin memikirkan apapun dulu.  Yang terpenting adalah papanya selamat. Meski jadi pembantu juga harus di terima.

Hampir satu jam Aisyah memasak, banyak sekali makanan yang kelihatan sangat enak. Ia membawanya ke meja makan.  Namun,  Aisyah tak mendapati ada Ikhsan disana.

Sesekali ia berteriak memanggil Ikhsan saat makanannya sudah tertata rapi di meja makan. Aisyah duduk di kursi bermejakan sangat panjang itu sendiri.  Lelah menghampirinya karna semalaman ia tak dapat tidur memikirkan perubahan sikap Ikhsan.  Dan bagaimana caranya dirinya menyikapi Ikhsan.

Perlahan ia membungkukkan badan nya tersandar di meja sembari perlahan memejam kan matanya,  hingga akhirnya ia terlelap.

Dingin ... Dingin sekali..,

Batin Aisyah yang setengah sadar dan tidak sadar.

Dirinya merasa ada air yang begitu dingin mengalir di tubuhnya. Apa ini mimpi? Aisyah membuka matanya dan sedikit mendongak mengikuti arah tangan yang ternyata memegang erat Sebuah teko yang mengucurkan air ke tubuh mungil Aisyah. Tangan kekar itu dapat dipastikan milik Ikhsan,  Aisyah dapat mengenalinya.

Teko itu semula Aisyah isi penuh dan di letakkan di meja makan,  airnya bersuhu biasa.  Namun kali ini Air di teko yang di tuang oleh Ikhsan ke badan Aisyah terasa sangat dingin.  Tentu saja karna Ikhsan sebelumnya sudah mencampurkan es di dalam nya.

"Kamu kenapa siram aku?!" bentak Aisyah yang menepis teko itu, mengakibatkan teko itu terjatuh,  namun isinya telah habis mengguyur tubuh Aisyah.

"karna kamu pembantu yang lalai. Mana ada ART yang tidur saat kerjaan nya belum selesai." Kata Ikhsan santai. Aisyah diam membeku,  dirinya menahan tangis nya bersamaan melawan rasa dingin yang menerpanya saat Ikhsan sudah menyalakan AC ruangan itu.  Menambah kedinginan Aisyah berkali lipat.

"Ini ambil,  ini adalah catatan kerja harian untuk kamu. Rumah ini beserta isinya minimal Rp 25 M jadi kamu jangan macam-macam, kalau gak mau masuk penjara bersama keluarga mu. Ingat sadar diri itu penting. Jadi kamu silahkan ngaca dan lihat siapa diri kamu sendiri!" peringat Ikhsan yang menaiki tangga dengan gayanya.  Meninggalkan Aisyah di meja makan dengan tubuh yang basah beserta makanan yang masih utuh tanpa di sentuh.

"Oh yah, makanan itu kamu buang aja.  Aku gak berselera liatnya.  Apalagi makannya." lanjutnya menaiki tangga di sana.

Aisyah hanya bisa menghela napas panjang merutuki nasibnya kali ini. Ia hanya dengan patuh membuang semua makanan yang telah di masaknya dengan susah payah.

Sebelum Aisyah membuang makana nya. Aisyah membuka catatan yang diberikan Ikhsan tadi.  Gulungan nya memang terlihat kecil tapi isinya mematikan!

Apa dia ingin membunuh ku secara perlahan dengan menyuruh ku mengerjakan pekerjaan rumah sebesar ini seorang diri?!

Batin Aisyah lagi yang hanya bisa membatin,  tak mampu bersuara.  Bibirnya mengatup rapat akurat khususnya jika di hadapan Ikhsan.

***

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjuut

2023-04-25

0

Nurwana

Nurwana

sabar ya Aisyah.....

2022-10-13

0

Yurina Mian

Yurina Mian

Boboiboy

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01. pertemuan kembali? (Selesai Revisi)
3 02. Perubahan sikap (Selesai Revisi)
4 03. psikopat gila? (Selesai Revisi)
5 04. Jadi pembantu bukan Istri (Selesai Revisi)
6 05. Dokter Aldo? (Selesai Revisi)
7 06. Kebimbangan (Selesai Revisi)
8 07. Boneka mainan (Selesai Revisi)
9 08. Siksaan! (Selesai Revisi)
10 09. Kunjungan Rumah Mertua (Selesai Revisi)
11 10. Burung dalam Sangkar Emas (Selesai Revisi)
12 11. Hujan dan Aku (Selesai Revisi)
13 12. Kekecewaan (Selesai Revisi)
14 13. Ayah adalah pahalawanku (Selesai Revisi)
15 14. Perubahan Sifat
16 15. Wanita 15 M
17 16. Perasaan Aisyah
18 17. Perasaan Aisyah 2
19 18. Perasaan Aisyah 3
20 19. Pekerjaan Baru
21 20. Pekerjaan Baru 2
22 21. Pekerjaan Baru 3
23 22. Ikhsan
24 23. ikhsan 2
25 24. Ikhsan 3
26 25. Cinta Muncul kembali
27 26. bimbang
28 27. Nyonya Arsindath?
29 28. Bisakah memulai kembali?
30 29. Kewajiban Istri
31 30. Aisyah Milik Saya!
32 31. Orang Tua Aisyah?
33 32. Bahagia?
34 33. Bahagia 2
35 32 .Martin 1
36 34. Martin 2
37 36. Kasus
38 37. Kasus 2
39 38. Hati
40 39. Hati 2
41 40. Hati 3
42 41. Ungkapan
43 42. Ehmmm
44 43. Hari Pertama
45 44. Masak Nasi Goreng?
46 45. Kunjungan
47 46. Reunian?
48 47. Reunian 2
49 43. Istri saya!
50 44. Aisyah POV
51 45 Feeling Gak Enak
52 46. Masa Lalu
53 47. Masa Lalu 2
54 48. Masa Lalu 3
55 49. Ayah (End)
56 50. Epilog
57 Ekstra Part
58 Sekilas
59 Info!
60 #Suami Pilihan
61 Riyan & Vania (Info Novel)
62 Cek Yuk^^
63 Baby Anna
64 Cowok Ku Playboy
65 DENDAM dalam PERNIKAHAN
66 Ayo Move On Suamiku!
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
01. pertemuan kembali? (Selesai Revisi)
3
02. Perubahan sikap (Selesai Revisi)
4
03. psikopat gila? (Selesai Revisi)
5
04. Jadi pembantu bukan Istri (Selesai Revisi)
6
05. Dokter Aldo? (Selesai Revisi)
7
06. Kebimbangan (Selesai Revisi)
8
07. Boneka mainan (Selesai Revisi)
9
08. Siksaan! (Selesai Revisi)
10
09. Kunjungan Rumah Mertua (Selesai Revisi)
11
10. Burung dalam Sangkar Emas (Selesai Revisi)
12
11. Hujan dan Aku (Selesai Revisi)
13
12. Kekecewaan (Selesai Revisi)
14
13. Ayah adalah pahalawanku (Selesai Revisi)
15
14. Perubahan Sifat
16
15. Wanita 15 M
17
16. Perasaan Aisyah
18
17. Perasaan Aisyah 2
19
18. Perasaan Aisyah 3
20
19. Pekerjaan Baru
21
20. Pekerjaan Baru 2
22
21. Pekerjaan Baru 3
23
22. Ikhsan
24
23. ikhsan 2
25
24. Ikhsan 3
26
25. Cinta Muncul kembali
27
26. bimbang
28
27. Nyonya Arsindath?
29
28. Bisakah memulai kembali?
30
29. Kewajiban Istri
31
30. Aisyah Milik Saya!
32
31. Orang Tua Aisyah?
33
32. Bahagia?
34
33. Bahagia 2
35
32 .Martin 1
36
34. Martin 2
37
36. Kasus
38
37. Kasus 2
39
38. Hati
40
39. Hati 2
41
40. Hati 3
42
41. Ungkapan
43
42. Ehmmm
44
43. Hari Pertama
45
44. Masak Nasi Goreng?
46
45. Kunjungan
47
46. Reunian?
48
47. Reunian 2
49
43. Istri saya!
50
44. Aisyah POV
51
45 Feeling Gak Enak
52
46. Masa Lalu
53
47. Masa Lalu 2
54
48. Masa Lalu 3
55
49. Ayah (End)
56
50. Epilog
57
Ekstra Part
58
Sekilas
59
Info!
60
#Suami Pilihan
61
Riyan & Vania (Info Novel)
62
Cek Yuk^^
63
Baby Anna
64
Cowok Ku Playboy
65
DENDAM dalam PERNIKAHAN
66
Ayo Move On Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!