KYT 20

Pagi pun datang, Arumi bangun membersihkan diri dan merapikan kamarnya. Arumi bergegas menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapannya, 10 menit sarapan Arumi pun siap. “akhirnya siap juga nasi goreng ala Arumi” kata Arumi. Arumi yang baru saja selesai sarapan melihat jam tangannya yang menandakan sudah pukul 06.20, “aduh, aku gak boleh telat. Banyak yang harus aku kerjakan sebelum aku mengajukan surat pengunduran diriku” kata Arumi sambil mengunci kontrakannya.

Waktu pun menunjukkan pukul 06.55, Arumi pun sampai di perusahaan “hah… untung aku gak telat” kata Arumi sambil berjalan tanpa sengaja Arumi menabrak seseorang yang ada di depan. Hampir saja Arumi jatuh tapi dengan sigap ada tangan seseorang yang menahannya sehingga Arumi tidak jatuh. “untung gue gak jatoh, kalau jatohkan sakit” kata Arumi dengan suara pelan.

Tanpa Arumi sadari orang menahannya pun tersenyum dengan sikap Arumi yang menurutnya lucu. Arumi tidak menyadarinya bahwa orang yang menolongnya adalah Harun pemimpin di perusahaan yang dia tempati kerja. “makasih yah, loh udah nolongin gue” kata Arumi tanpa melihat Harun “hmm” jawab Harun. Arumi yang mendengar jawaban dari orang itu segera mengarahkan pandangan ke Harun.

“eh… bapak, ma…maaf pak saya ngomongnya gak sopan sama bapak. Dan terima kasih sudah menolong saya tadi pak” kata Arumi sambil menundukkan kepalanya, sedangkan Harun hanya tersenyum lucu juga kamu Arum kata Harun dalam hati. Arumi yang tak mendapatkan jawaban segera menatap Harun. Arumi yang melihat senyuman dari atasannya itu terpesona akan ketampanannya. “gak usah segitunya melihat saya nanti kamu naksir saya” kata Harun menyadarkan Arumi dari lamunannya.

“kalau begitu saya pamit ke ruangan saya pak, permisi” kata Arumi dengan wajah yang memerah. “lucu juga melihat wajahnya memerah seperti itu” kata Harun sambil bergegas menuju lift khusus untuknya dengan senyum tipis.

Arumi yang baru saja memasuki ruangannya segera duduk dan menenangkan dirinya “kok jantung gue berdebar kencang gini sih, kayak abis lari maraton aja” kata Arumi “dari pada gue buang waktu gak jelas mending gue kerjakan berkas-berkas ini terus serahin surat pengunduran diri gue ke pak Harun” kata Arumi pada dirinya.

Waktu pun terus berjalan dan menunjukkan pukul 02.00 siang, Arumi pun menyelesaikan semua berkas yang menumpuk di mejanya, tanpa Arumi sadari dia melewatkan waktu makan siang. Berkas yang tadinya menumpuk kini telah tersisa dua lagi “hah… capek banget, gak keras tinggal dua lagi. Gue selesaikan dulu deh dan pergi keruangan pak Harun untuk menyerahkan surat ini” kata Arumi.

Arumi kembali mengerjakan berkas-berkas itu sampai tuntas tak ada yang tersisa, waktu menunjukkan pukul 04.00 sore waktu semua karyawan untuk pulang “astaga ternyata udah jam empat, untung semua berkas sudah gue selesaikan tinggal gue bawa keruangan pak Harun” kata Arum segera membawa semua berkas itu ke ruangan Harun.

Di depan ruangan Harun “ternyata berat juga sampai-sampai tanganku pegal mengangkatnya” kata Arumi sambil mengetok pintu ruangan Harun dengan kakinya “masuk” kata Harun “sore pak, ini berkas-berkas yang bapak berikan ke saya kemarin telah selesai semua” kata Arumi sambil menaruh semua berkas itu di ats meja kerja Harun. Harun hanya menjawab dengan anggukan “satu lagi pak, saya ingin menyerahkan surat pengunduran diri saya” kata Arumi sambil menyodorkan surat itu ke Harun. Harun yang mendengar Arumi akan mengundurkan dirinya segera mengalihkan dari laptop ke Arumi.

“Kenapa kamu ingin mengundurkan diri, apakah gaji yang saya kasih ke kamu itu kurang?” tanya Harun “eh… bukan begitu pak, saya ingin mengundurkan diri dari perusahaan ini karena saya ingin pindah ke kota C dan menetap di sana bersama sahabat saya” kata Arumi “a…apa kamu mau pindah ke kota C” kata Harun dengan ekspresi kaget “kenapa pak” tanya Arumi.

Kenapa kau mau pindah dari kota ini Arum, padahal aku ingin mengungkapkan apa perasaanku padamu. Semenjak kamu ada di perusahaan ini hari-hari yang ku lewati berwarna, walau pun terkadang aku menyusahkan mu kata Harun dalam hati “pak… bapak kenapa” kata Arumi menyadarkan Harun dari lamunannya.

“Arumi, coba kamu pertimbangkan lagi keputusanmu untuk pindah dan mengundurkan diri dari perusahaan ini” kata Harun dengan penuh permohonan “maaf pak keputusan saya sudah bulat, mungkin ini hari terakhir saya kerja disini. Besok saya akan berangkat, terima kasih telah mempekerjakan saya di perusahaan bapak. Kalau begitu saya permisi pulang pak” kata Arumi sambil berjalan keluar dari ruangan Harun.

...****************...

Makasih udah mau mampir baca novel yang aku buat😊😊😊 semoga dengan membaca novel ini anda terhibur😊

Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊

Terpopuler

Comments

Arniati Rachman

Arniati Rachman

bagus ceritanya, kok lama baru up lagi

2022-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan tokoh
2 Larut dalam obrolan
3 Kantong misterius
4 Ingin ke kota C
5 Keberangkatan Adel
6 Apartemen Cika
7 Menyelamatkan perusahaan dari hack
8 Pertemuan Adel dan Rio
9 Firasat Buruk Adel
10 Pembunuhan Tuan Zay dan Istrinya
11 KYT Bab 11
12 KYT Bab 12
13 KYT Bab 13
14 KYT Bab 14
15 KYT 15
16 KYT 16
17 KYT 17
18 KYT 18
19 KYT 19
20 KYT 20
21 KYT 21
22 KYT 22
23 KYT 23
24 KYT 24
25 KYT 25
26 KYT 26
27 KYT 27
28 KYT 28
29 KYT 29
30 KYT 30
31 KYT 31
32 KYT 32
33 KYT 33
34 KYT 34
35 KYT 35
36 KYT 36
37 KYT 37
38 Pesan misterius
39 KYT 39
40 Kerja sama Rio, Harun dan Pria berjubah hitam
41 Masa lalu Rio
42 Berlibur ke Desa Cempaka
43 Perjalanan
44 KYT 44
45 Firasat yang tidak enak
46 Penculikan
47 Menjadi jaminan
48 Kelompok Rio Vs Kelompok Bertopeng
49 Kritis
50 Mencari Pemimpin kelompok Bertopeng
51 Aquarium Buaya atau Kandang Harimau
52 Scorpion Golden
53 Bukti
54 Membuat Rencana
55 Markas
56 Makan Bersama
57 Pembuatan alat komunikasi
58 Nginap
59 Kembali ke Apartemen
60 Persiapan
61 Jebakan Heri
62 Keterkejutan Heri
63 Kemarahan Adel
64 Kekejaman dan kesadisan Adel
65 IGD
66 Pembalasan Dendam Rio
67 Ruang Rawat
68 Peraturan Markas Pelatihan
69 Kecurigaan Rio dan Ken
70 Kepo Berjamaah
71 Terungkapnya Latar belakang Keluarga Adel
72 Pernikahan Harun dan Arumi
73 Kedatangan Kedua Orang Tua Arumi
74 Arumi dan Cika yang Penasaran
75 Melakukannya
76 obrolan
77 Pernikahan Adel
78 Bayi
79 Jalan satu satunya
80 Pamit
81 Tinggal Bersama
82 Keinginan Adel, Arumi dan Cika yang sama
83 Pendapat dari Harun dan Riko
84 Memberikan Nama
85 Padang Savana
86 Berbelanja Bahan Makanan
87 Keselek
88 Chat Misterius
89 Dua Ulat Bulu Perusuh
90 Makan Siang & Pemandangan Indah
91 Minta Adik
92 Siapa Wanita Itu?
93 Monster Krimal
94 Endo Fraya
95 BBQ-an
96 Terkepung
97 Dikepung
98 Rombongan
99 Tiga ulat tak berbulu
100 Kabar Bahagia {Tamat}
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Perkenalan tokoh
2
Larut dalam obrolan
3
Kantong misterius
4
Ingin ke kota C
5
Keberangkatan Adel
6
Apartemen Cika
7
Menyelamatkan perusahaan dari hack
8
Pertemuan Adel dan Rio
9
Firasat Buruk Adel
10
Pembunuhan Tuan Zay dan Istrinya
11
KYT Bab 11
12
KYT Bab 12
13
KYT Bab 13
14
KYT Bab 14
15
KYT 15
16
KYT 16
17
KYT 17
18
KYT 18
19
KYT 19
20
KYT 20
21
KYT 21
22
KYT 22
23
KYT 23
24
KYT 24
25
KYT 25
26
KYT 26
27
KYT 27
28
KYT 28
29
KYT 29
30
KYT 30
31
KYT 31
32
KYT 32
33
KYT 33
34
KYT 34
35
KYT 35
36
KYT 36
37
KYT 37
38
Pesan misterius
39
KYT 39
40
Kerja sama Rio, Harun dan Pria berjubah hitam
41
Masa lalu Rio
42
Berlibur ke Desa Cempaka
43
Perjalanan
44
KYT 44
45
Firasat yang tidak enak
46
Penculikan
47
Menjadi jaminan
48
Kelompok Rio Vs Kelompok Bertopeng
49
Kritis
50
Mencari Pemimpin kelompok Bertopeng
51
Aquarium Buaya atau Kandang Harimau
52
Scorpion Golden
53
Bukti
54
Membuat Rencana
55
Markas
56
Makan Bersama
57
Pembuatan alat komunikasi
58
Nginap
59
Kembali ke Apartemen
60
Persiapan
61
Jebakan Heri
62
Keterkejutan Heri
63
Kemarahan Adel
64
Kekejaman dan kesadisan Adel
65
IGD
66
Pembalasan Dendam Rio
67
Ruang Rawat
68
Peraturan Markas Pelatihan
69
Kecurigaan Rio dan Ken
70
Kepo Berjamaah
71
Terungkapnya Latar belakang Keluarga Adel
72
Pernikahan Harun dan Arumi
73
Kedatangan Kedua Orang Tua Arumi
74
Arumi dan Cika yang Penasaran
75
Melakukannya
76
obrolan
77
Pernikahan Adel
78
Bayi
79
Jalan satu satunya
80
Pamit
81
Tinggal Bersama
82
Keinginan Adel, Arumi dan Cika yang sama
83
Pendapat dari Harun dan Riko
84
Memberikan Nama
85
Padang Savana
86
Berbelanja Bahan Makanan
87
Keselek
88
Chat Misterius
89
Dua Ulat Bulu Perusuh
90
Makan Siang & Pemandangan Indah
91
Minta Adik
92
Siapa Wanita Itu?
93
Monster Krimal
94
Endo Fraya
95
BBQ-an
96
Terkepung
97
Dikepung
98
Rombongan
99
Tiga ulat tak berbulu
100
Kabar Bahagia {Tamat}

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!