KYT 18

Cika yang baru sampai apartemennya memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya “capek banget, padahal Cuma kepasar doang” kata Cika pada dirinya. Cika kembali teringat pada cowok yang menolongnya di pasar tadi “tuh cowok sumpah ganteng banget dan baik udah mau menolong ku pada saat kesulitan seperti tadi, semoga aku bisa ketemu dia lagi” kata Cika pada dirinya. Cika berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket.

Tak lama Cika pun selesai dengan mandinya dan ke dapur untuk memasak makanan untuknya, beberapa menit masakan Cika pun siapa “akhirnya siap juga, udah gak sabar untuk makan gue” kata Cika sambil melepas celemeknya dan duduk di kursi meja makan untuk makan. “apartemen ini terasa sepi semenjak Adel gak ada” kata cika.

Kembali Adel yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari tapi agak kesusahan karna perut yang agak membuncit “baru aja mengerjakan sedikit pekerjaan aku sudah kelelahan” kata Adel sambil mengistirahatkan dirinya tak terasa air mata Adel membasahi pipinya mngingat kdua orang tuanya yang telah meninggal “kenapa, susah sekali mendapatkan petunjuk siapa yang membunuh kedua orang tua ku, aku tidak akan membiarkan dia hidup tenang setelah membunuh kedua orang tua ku. Aku akan membalas apa yang dia lakukan pada kdua orang tua ku” kata Adel. Sampai sekarang Adel terus saja mencari siapa yang sebenarnya pembunuh orang tua nya.

9 bulan kemudian….

Dimana seorang ibu yang berjuang untuk melahirkan anaknya dengan memperjuangkan hidup dan matinya demi buah hatinya, tak lama suara bayi pun terdengar oek…oek…oek “alhamdulillah, anaknya laki-laki bu dan sehat” kata sang dokter Adel yang mendengar perkataan dokter tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya “ayah, ibu cucu kalian sudah lahir, andaikan kalian masih ada disini menemani Adel. Adel pasti senang banget” kata Adel dalam hati. Beberapa menit kemudian datanglah sustr membawa bayi yang sangat imut dan lucu yang masih berwarna merah kedalam dekapan Adel.

Adel pun memandang bayi nya "jadilah anak yang baik, ibu tak akan membiarkan kekurangan kasih sayang" kata Adel sambil memeluk sang bayi.

Adel pun di pindahkan ke ruang rawat, tak di sangka dokter Fiko setiap hari menjenguk Adel.

Kembali ke kota C, Cika yang akhir-akhir ini sangat dekat dengan seorang pria yang tak lain adalah Riko. Mereka telah menjalin hubungan 6 bulan akhir ini dan memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka kejenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Satu bulan lagi pernikahan Cika dan Riko akan digelar, Cika yang sedang santai sambil menonton tv mendapatkan notifikasi Chat dari nomor yang tidak di kenal.

"Ini nomor siapa, darimana dia mendapatkan nomorku" kata Cika pada dirinya dan membaca isi chat dan ternyata yang mengirim chat kepadanya adalah Arumi temannya yang ada di desa.

"Assalamualaikum Cik, aku Arumi teman kamu yang ada di desa" isi chat itu "waalaikumsalam, kok kamu baru ngabarin sih Rum" kata Cika "maaf aku lagi sibuk kerja" kata Arumi "tapi kata Adel kamu mau ke kota C untuk mencari kerja" tanya Cika. "Itu memang benar tapi aku telah di panggil kerja di kota B dan menanda tangani kontrak kerja yang menyatakan sebelum satu tahun aku kerja di perusahaan itu aku tidak boleh keluar kalau itu terjadi aku akan di kena denda sebesar 1M. Itu yang membuatku tak bisa ke kota C, bagaimana kabar Adel disana" tanya Arumi.

"Aku tak tau kabar Adel sekarang Rum" kata Cika "maksud kamu Cik" kata Arumi akhirnya Cika menceritakan semua yang dia ketahui tentang Adel.

"Kapan kau ke kota C Rum" kata Cika "masa kontrak kerja tinggal 2 hari di perusahaan ini setelah itu aku akan berangkat ke kota C" kata Arumi.

"Arum, aku ingin menyampaikan sesuatu pada mu" kata Cika "katakan saja aku akan mendengarkannya tapi jangan berkata hal konyal" kata Arumi. "Ini bukan hal konyol Rum tapi ini tentang aku" kata Cika, "kamu? Kamu kenapa jangan bikin aku bingun deh" kata Arumi.

"Arum, aku akan menikah bulan depan" kata Cika "APA kau akan menikah tahun depan? Cepat banget" kata Arumi "apanya yang cepat umurku saja sudah mau masuk 28 tahun" kata Cika.

"Aku aja yang umurnya udah 29 tahun belum nikah" kata Arumi "itu sih masalah mu, padala pas kita masih bersama aku melihat mu bersama seorang cowok" kata Cika "oh yang itu, namanya Aras aku pernah dekat dengannya kami berkomitmen untuk percaya satu sama lain, tapi tak sengaja aku bertemu dengannya yang sedang bermesraan bersama wanita lain. Itu yang membuatku sampai sekarang takut untuk menjalin hubungan" kata Arum.

"Kamu harus bangkit Rum, kau harus buktikan kepada dia bahwa kau bisa memdapatkan yang lebih dari dia. Cowok di dunia ini banyak bukan cuma dia" kata Cika.

"Aku akan mencobanya Cik. Kalau boleh tau nama calon kamu siapa Cik" tanya Arumi. "Namanya Riko Adijaya" kata Cika "oh nama yang bagus. Cik, bagaimana kalau kita buat grup chat untuk kita bertiga kamu, aku dan Adel" kata Arumi. "Itu ide yang bagus, untungnya aku punya nomor Adel" kata Cika. Mereka berdua larut dengan pembahasannya.

Sementara di mansion Rio, Ken memberitahukan berita yang membuat Rio emosi "berani-berani dia mengganggu ku, aku mau lihat sampai mana keberaniannya itu dasar mafia cilik. kau akan mendapat sesuatu yang sangat berharga nanti kalau kita berhadapan" kata Rio dengan senyuman mengerikan.

Rio mendapat berita bahwa markasnya di serang oleh mafia yang kekuatannya masih jauh dari kekuatan anggota Rio. Nama kelompok mafia itu Badai hitam dan semua anggotanya memiliki tato rintik hujan disertai kilat di lengan sebelah kanan.

Yang membuat Rio emosi, dia dan kelompoknya tidak pernah melakukan apa-apa kepada kelompok itu tapi kelompok itulah yang mengganggu ketenangannya membuat Rio akan melakukan sesuatu yang tidak dapat mereka duga.

Ken yang melihat senyum mengerikan Rio membuatnya merinding, "siap-siap lah kalian dengan apa yang kalian lakukan. kalian tidak tau kalian masuk di kandang buaya, yang tak akan melepaskan mangsanya sedikit pun. Aku saja yang melihat wajahnya sekarang membuatku gemetar apalagi kalian yang mengganggunya, tamat lah riwayat kalian" kata Ken dalam hatinya.