Malam pun tiba Adel dan kedua orang tuanya baru saja selesai makan malam, mereka bertiga berkumpul di ruang tengah dan berbincang-bincang. “Adelia, ayah mau tanya sama Adel” kata ayah Zay “mau tanya apa ayah” kata Adel “apakah adel benar-benar ingin ke kota C untuk kerja” kata ayahnya “iya ayah, Adel ingin kerja disana ayah mumpung ada lapangan kerja yang Adel paling sukai” kata Adel kepada ayahnya, ibu Adel hanya diam menyimak pembicaraan ayah dan anak itu.
Ibu Zainap pun angkat bicara “Adel, kalau kamu sampai disana jangan lupa kabarin ibu dan ayah yah nak” katanya “pasti bu, Adel pasti langsung hubungin ibu dan ayah” kata Adel “kapan kamu berangkat nak” kata ayah Zay “ini juga aku mau tanya ayah ibu, apakah kalian akan izinin Adel untuk pergi ke kota C untuk kerja” kata Adel “ibu dan ayah setuju kamu pergi ke kota C untuk kerja tapi, kamu sama siapa disana nanti nak” kata ibu Zainap “aku akan tinggal bersama temannya Arumi yah, yang kerja di perusahaan yang Adel ingin masuki” kata Adel “temannya Arumi cewek atau cowok nak” kata ayah Zay “cewek ayah, Adel juga gak mau tinggal satu rumah kalau dengan teman Arumi kalau cowok ayah” kata Adel.
“Rencana Adel mau berangkat kapan” kata ibu Zainap “Adel maunya sih, secepatnya bu, takut kalau udah ada orang yang di terima untuk posisi itu di perusahaan” kata Adel “coba kamu tanya Arumi nak, tentang waktu pembukaan dan penutupan pendaftaran di perusahaan itu nak” kata ayah Zay, “iya ayah, Adel ke kamar dulu mau ambil handphone untuk hubungin Arumi tentang informasi pekerjaan itu ayah” kata Adel “iya nak”kata ayah Zay. Adel meninggalkan ruang keluarga menuju kamar untuk mengambil handphonenya, sedangkan ibu Zainap dan ayah Zay sedang berbincang “ayah bagaimana kalau Adel harus berangkat besok, ibu gak bisa jauh dari Adel yah” kata ibu Zainap “itu lebih baik bu, kau anak buah Heri datang ke sini dan menyandra Adel bagaimana ibu mau” kata Ayah Zai “ibu gak mau itu terjadinya” kata ibu Zainap “kalau gitu kita harus ikhlas Adel jauh dari kita, ini juga demi keselamatan Adel” kata ayah Zay di jawab anggukan oleh ibu Zainap. Maafkan aku Zainap gara-gara masa lalu ku, kamu dan adel harus menanggungnya maafkan aku Zainap kata ayah Zay dalam hati.
Adel pun kembali ke ruang keluarga sambil menunggu balasan dari Arumi, tak lama Adel duduk di tempatnya tadi notifikasi handphonenya pun berbunyi tenyata chat dari Arumi. “ayah kata Arumi, dua hari lagi pendaftarannya di tutup ayah” kata Adel dengan wajah yang sedih “Adel gak usah sedih, sekarang Adel siapin pakaiannya dan masukkan ke dalam koper, besok Adel berangkat ke kota C” kata ayah Zay “tapi kita kan gak punya uang yah” kata Adel “kamu gak usah pikirkan itu, sekarang Adel ke kamar rapikan baju yang Adel mau bawa, urusan uang biar ayah yang urus itu” kata ayah Zay “baiklah ayah, adel ke kamar dulu” kata Adel dengan wajah gembira “Adel tunggu ibu, ibu mau bantu kamu merapikan pakaian untuk dibawa besok” kata ibu Zainap, mereka pun ke kamar Adel dan merapikan baju-baju yang akan di bawa Adel besok.
“Adel, ibu pesan sama kamu jangan pernah tinggalkan sholat nak kalau udah di sana dan jaga diri Adel, ibu takut kalau ada orang yang ingin jahatin adel di sana” kata ibu Zainap “ibu gak usah khawatir Adel bisa kok jaga diri Adel bu, dan tentang kewajiban Adel seagai orang muslim gak akan pernah Adel tinggalkan” kata Adel “ini udah selesai berkemasnya, Adel sini duduk di samping ibu dulu” kata ibu Zainap, Adel pun beranjak dari tempat duduknya ke samping ibunya. “ibu sebenarnya gak bisa jauh dari Adel” kata ibu Zainap “Adel juga bu, tapi Adel ingin mendapatkan pekerjaan itu untuk membiayai hidup kita bu” kata Adel “iya, ibu ngerti” kata ibu Zainap sambil memeluk anaknya.
Pagi pun tiba, Adel yang yang baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya, Adel kembali ke kamarnya untuk membersihkan dirinya. Tak berapa lama Adel pu n telah selesai dengan mandi dan sudah rapi, kedua orang tua Adel sudah ada di meja makan menunggu sang anak. Adel pun tiba di meja makan, mereka pun sarapan bersama tanpa ada yang bersuara. Sarapan pun selesai, Adel yang baru selesai membersihkan meja makan, ikut bergabung dengan kedua orang tuanya.
“hari ini kamu sudah siap nak untuk berangkat ke kota C” kata ayah Zay “iya ayah Adel udah siap, tapi uang untuk keberangkatan Adel …” kata Adel tergantung “Adel tenang saja soal uangnya ayah udah dapat” kata ayah Zay sambil menyerahkan amplop bewarna coklat yang berisi uang sejumlah 100 jt “ayah dapat darimana uang ini, ini juga terlalu banyak ayah” kata Adel. “Adel gak usah tau ayah dapat darimana uang itu, sekarang Adel siap-siap untuk berangkat” kata ibu Zainap “ ya udah Adel ke kamar dulu untuk mengambil koper Adel” kata Adel sambil berjalan ke kamarnya.
Sesampai di kamarnya, Adel sejenak termenung aku pasti akan merindukan kamar ini, dan rumah ini banyak kenangan dari aku kecil sampai sekarang yang tak akan aku lupakan kata Adel dalam hati dan segera mengambil kopernya. Tak lama ada sebuah mobil hitam yang baru datang dan terparkir di depan rumah Adel. Adel yang tak mengenal mobil itu segera berjalan ke ruang keluarga dan berkata “Ayah mobil yang di depan itu mobil siap kok parkir depan rumah kita” kata Adel “itu adalah mobil yang akan mengantar kau ke bandara” kata ayah Zay.
“apakah ayah dan ibu akan ikut mengantarku ke bandara” kata Adel “iya ayah dan dan ibu akan mengantar adel ke bandara” kata ibu Zainap. Tak berapa lama mereka pun masuk ke dalam mobil menuju bandara, tak lama mobil pun sampai di bandara. Adel dan kedua orang tuanya pun masuk ke dalam bandara, Adel dan kedua orang tuanya duduk di tempat yang telah di sediakan sambil menunggu jam penerbangan untuk ke kota C.
Ayah Zay mengeluarkan sebuah buku kecil dari kantong celananya dan memberikannya ke Adel “ini apa ayah” kata adel “ini adalah pasport dan tiket Adel untuk naik pesawat” kata ayah Zay, Adel pun menerimanya. Pemberitahuan pun berbunyi bawa semua penumpang penerbangan untuk ke kota C telah di persilahkan untuk masuk ke pesawat. “udah waktunya untuk kamu berangkat nak, jangan lupa hubungi ayah dan ibu setelah sampai di sana” kata ayah Zay “baik ayah, kalau begitu Adel berangkat dulu” kata Adel sambil menyalami kedua orang tuanya dan memeluk keduanya “Assalamualaikum” kata Adel “waalaikumsalam” jawab kedua orang tua Adel.
...****************...
Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊
Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊
Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Namira
lanjut
2023-02-18
0
Riagibran
lanjut thor seruh bgt
2021-10-07
1
Arniati Rachman
kapan ni lanjutannya, ceritanya bagus banget
2021-10-03
1