Adel dan Cika pun sarapan padi bersama, “Adel bagaimana semua berkas yang harus kamu bawa, apakah sudah lengkap” kata Cika “iya sudah aku siapkan tadi malam dan sudah aku cek semua, semuanya lengkap” kata Adel. Cika dan Adel telah selesai dengan sarapannya “aku cuci piringnya dulu yah” kata adel sambil membawa piring kotor wastafel. “Adel, kamu gak usah cuci piringnya nanti aku aja, bentar lagi jam masuk kantor buruan kita berangkat sekarang nanti kita telat” kata Cika.
Cika dan Adel segera keluar dari apartemen, tak lupa Cika untuk mengunci pintu apartemennya. Mereka pun memasuki lift untuk ke lantai dasar. Mereka berjalan halte bus untuk menunggu bus menuju kantor tempat kerja Cika. Depan Kantor Cika terdapat halte bus yang memudahkannya untuk cepat sampai ke tempat kerja.30 menit Cika dan Adel telah sampai di perusahaan tersebut, mereka telah berada di lobby perusahaan. “Adel kamu tunggu disini dulu yah aku mau menghadap ke HDR untuk mendaftarkan kamu” kata Cika “oke, terima kasih Cik” kata Adel. Cika pun menuju ruang HDR untuk mendaftarkan Adel.
Ruang untuk melakukan interview bersambung dengan ruang IT perusahaan itu hanya ada kaca dan pintu yang membatasi. Tapi hanya orang yang ada di ruangan IT saja yang bisa melihat orang yang ada di ruangan interview. Cika bekerja di ruang IT, proses interview pun telah berjalan ada sekitar 100 orang yang mendaftar di perusahaan itu. Sebagian para pelamar telah melakukan interview, tak lama waktu interview Adel pun tiba. “nona Adelia Tunnisa” kata pegawai manggil nama Adel untuk melakukan interview selanjutnya. Adel pun memasuki ruangan interview, awal interview berjalan lancar tapi tak lama Cika keluar dengan tergesa-gesa dari ruangan IT dan menghadap ke Ken, asisten CEO perusahaan itu yang sedang menginterview Adel.
“Maaf pak, saya mengganggu kegiatan bapak tapi sistem perusahaan diretas oleh orang tak dikenal, pak” kata Cika “apa…. Bagaimana itu dapat terjadi, cepat kalian tangani masalah ini sebelum tuan muda mengetahuinya. Kalau tuan muda tau, kalian akan di pecat dari perusahaan ini” kata Ken. “kami sudah mencegahnya tapi orang itu kayak ahli dalam meretas sistem pak, bagaimana ini” kata Cika dengan wajah yang panik, Ken juga berpikir bagaimana menghentikan orang yang meretas sistem perusahaan.
Disela kepanikan semua orang Adel pun angkat bicara “bapak kalau boleh, bisa saya membantu dalam masalah ini pak” kata Adel “apakah kamu bisa” kata Ken “insya Allah, saya bisa pak” kata Adel “ya sudah kalau begitu kamu ikut saya ke ruang itu” kata Ken sambil menunjuk ruang IT. Ken, Cika dan Adel memasuki ruang IT, “duduk di sebelah sana dan coba hentikan peretasan itu” kata Ken. Cika kembali ke tempatnya sedangkan Adel duduk di tempat yang di tunjuk oleh Ken. Dengan lihai tangan Adel bermain di atas keyboard, banyak tulisan yang di tulis oleh Adel hanya dia yang tau. Ken yang melihat Adel dengan santai, cukup lama jari-jari Adel menari di atas keyboard. Semua orang di ruang itu tidak mengerti apa yang sedang Adel lakukan, satu jam kemudian peretasan pun berhenti dan semua sistem yang diretas telah kembali seperti semula. Semua orang yang melihat itu takjub dibuatnya “kau hebat nona, dimana anda mempelajari itu nona” tanya salah satu pegawai “aku mempelajarinya di sekolahku dulu tuan, tapi tak sedetail ini” kata Adel. Cika berjalan menuju Adel “kau memeng hebat Adel tak salah aku membantumu untuk masuk kesini” kata Cika dengan berbisik.
Akhirnya Ken menutup lowongan pekerjaan karena telah menemukan orang yang tepat untuk menangani masalah IT di perusahaan. Ken menghembuskan napasnya pelan dan berkata “nona Adelia Tunnisa, perusahaan RK Group menerimamu untuk bekerja di perusahaan ini, dan mulai hari ini nona bisa bekerja” kata Ken “terima kasih pak, saya akan bekerja sebaik mungkin dan tidak akan mengecewakan bapak” kata Adel. “Oke baik semua terima kasih atas kerja kerasnya dan kita kedatangan anggota baru tolong kalian membantunya, kalau ada yang dia ketahui” kata Ken “baik pak” kata semua pegawai “ kalau begitu saya pergi dulu ada yang harus saya urus” kata Ken sambil berlalu pergi.
Cika dan semua pegawai duduk dekat Adel “Adel, bagaimana kamu dapat mengantikan peretasan tadi” kata Cika “sang peretas ingin mengambil file penting perusahaan ini aku hanya mengirimkannya banyak virus agar komputernya yang di pakai oleh sang peretas eror, dan aku mengambil semua File dan informasi penting yang ada dalam komputer sang peretas” kata Adel. Semua pegawai terkagum mendengar apa yang di katakan oleh Adel “kamu hebat Adel” kata salah satu pegawai itu. “mendingan kita liat informasi dari sang peretas itu” kata Cika dan di angguk oleh semua pegawai.
Tangan Adel dengan lihainya bermain di atas keyboard dan tak lama munculah informasi tentang sang peretas. Semua fokus membaca informasi tentang peretas itu dan tidak di duga ternyata semua pegawai terkaget membaca informasi itu, sedang Adel hanya memasang ekspresi yang bisa saja. “Adel, cepat kau kirim informasi ini kepada pak Ken, karena informasi ini sangat penting untuk pemimpin perusahaan ini”kata Cika. Adel pun segera mengirim informasi itu ke email Ken.
Sementara di tempat lain yaitu perusahaan HR Group sang pemimpin perusahan itu tegah marah besar, rencana untuk mengambil file penting perusahan RK Group gagal dan yang membuatnya semakin marah adalah file penting perusahaannya telah di retas oleh perusahaan RK Group. “Kenapa bisa begini, rencana ku yang telah aku susun jauh-jauh hari kenapa bisa gagal…. Aaaaaaa” kata Heri sambil melempar barang yang ada di dekatnya. Semua pegawai menundukkan kepalanya melihat pimpinannya marah besar membuat semuanya gemetar ketakutan.
“kalian semua ini masuk ke perusahaan ini mempunya kemampuan IT yang baik kenapa hal ini bisa terjadi… hah… kalian semua saya gaji untuk melindungi file penting perusahaan ini. Dan kenapa aku menerima pegawai yang bodoh seperti kalian” kata Tuan Heri.
Yang meretas sistem dan file perusahaan Rio adalah tuan Heri, sejak dulu dia ingin menjatuhkan Rio tapi tak mendapatkan celah dari perusahaan lawannya. Akhirnya tuan Heri keluar dari perusahaan dan menuju ke klub untuk menghilangkan amarahnya yang meluap.
Di lain tempat, Ken yang datang ke mansion Rio untuk memberikan beritahukan tentang peretasan yang terjadi di perusahaannya. “bi, dimana tuan Rio bi” kata Ken “Tuan Rio sedang ada di ruang kerja tuan” kata bibi “makasih bi, kalau begitu saya ke ruang kerja dulu” kata Ken sambil berjalan menuju Ruang kerja Rio. Tok…tok…tok suara pintu di ketuk “masuk” kata Rio dari dalam ruang tersebut.
“Ada apa kau datang kesini Ken” kata Rio “di perusahaan terjadi peretasan tuan” kata Ken “kenapa hal itu bisa terjadi Ken bukan kah kita punya pegawai yang ahli dalam hal itu” kata Rio. Ken pun menceritakan ke jadian yang terjadi di perusahaan, Rio pun dengan serius mendengarkan cerita dari Ken. “dimana wanita itu sekarang Ken?” kata Rio “wanita itu sekarang ada di perusahaan tuan, saya telah mempekerjakannya mulai dari hari ini” kata Ken “kerja yang bagus, orang yang seperti itu sangatlah susah di cari di jaman sekarang” kata Rio. Tak lama handphone Ken berbunyi menandakan ada notifikasi email yang masuk, Ken segera membukanya dan seketika ekspresi wajah Ken berubah.
...****************...
Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊
Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊
Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments