Apartemen Cika

Setelah pesawat yang di tumpangi oleh Adel, kedua orang tua Adel pun pulang dengan mobil yang mengantar mereka. Tak lama mobil pun sampai di rumah Adel “Faro, jangan putri saya di sana jangan sampai ada yang menyakitinya” kata ayah Zay “baik tuan, saya akan menjaga putri tuan” kata Faro “sekarang kamu berangkat ke kota C untuk awasi putri saya, jangan sampai terjadi apa-apa kepada putri saya” kata ayah Zay “baik tuan” kata Faro sambil berjalan keluar dari rumah sang majikan dan menjalankan mobilnya.

Malam pun tiba, handphone ayah Zay pun berbunyi “siapa yah” kata ibu Zainap “anak buah ayah bu” kata ayah Zay. “Halo tuan” kata Faro “iya, apakah ada pergerakan dari Heri” kata ayah Zay “untuk sekarang mereka belum melakukan pergerakan tuan, tapi tuan harus waspada dalam satu minggu ini mungkin dia akan melakukan penyerangan diam-diam” kata Faro “baiklah, bagaimana kamu sudah sampai di kota C” kata ayah Zay “belum tuan saya lagi menunggu penerbangan” kata Faro “oke, kabarkan saja kalau ada informasi yang penting” kata ayah Zay. “baik tuan” kata Faro. Ayah zay pun mematikan panggilannya.

“apakah ada pergerakan dari musuh ayah” kata ibu Zainap “kata Faro belum, tapi kita harus waspada satu minggu ini, bisa jadi akan ada penyerangan diam-diam” kata ayah Zay “untung saya Adel udah tidak bersama kita yah, kalau adel masih ada disini bersama kita ibu gak tau apa yang akan terjadi kepada putri kita satu-satunya” kata ibu Zainap. Mereka pun larut dalam pembicaraan, tak lama handphone Ibu Zainap pun berbunyi “siapa bu” kata ayah Zay “Adel nelfon yah” kata ibu Zainap.

ibu Zainap pun mengangkat telfonnya "halo Assalamualaikum nak" kata ibu Zainap "waalaikumsalam Bu" kata Adel "Adel udah nyampe" kata ibu Zainap "Adel udah nyampe Bu, ini lagi nunggu taksi" kata Adel " tujuan kamu sekarang mau kemana nak" kata ayah Zay "Adel mau ke apartemen temannya Arum yah” kata Adel “kamu jaga kesehatan disana ya, jangan keluar malam” kata ayah Zay “iya ayah, ayah dan ibu juga jaga kesehatan disana Adel sayang ibu dan Ayah. Kalau gitu Adel matikan dulu telfonnya karena taksi udah ada, Assalamualaikum ayah, ibu” kata Adel “iya nak, waalaikumsalam” jawab kedua orang tuanya.

Koper Adel telah di taruh di bagasi oleh pak supir dan Adel pun masuk ke dalam taksi “tujuannya kemana mbak” tanya pak supir “ke hotel X pak” kata Adel “baik mbak” kata pak Supir. Tak lama Adel pun sampai di hotel X “makasih pak, ini bayarannya” kata Adel sambil menyodorkan uang seratus ribu “ini kembaliannya mbak” kata pak Supir “gak usah pak, kembaliannya untuk bapak aja” kata Adelia Ramah dengan senyuman manis. “makasih mbak” kata pak supir di jawab anggukan oleh Adel.

Adel pun berjalan memasuki hotel X, “aku lupa nomornya berapa yah, aku buka handphone dulu dan telfon Arumi” kata Adel kepada dirinya. Telfon pun berdering tak berapa lama Arumi pun mengangkat telfonnya “alhamdulillah kamu angkat juga Arum, Assalamualaikum” kata Adel “waalaikumsalam, ada apa Adel” kata Arumi “Arum, aku mau tanya nomor apartemen cika teman kamu yang ada di kota C” kata Adel “nomornya 183 lantai 6 di hotel X, emang kamu ada dimana Adel” kata Arumi “aku ada di kota C Arum, ayah mengusahakan aku supaya bisa ke kota C untuk kerja” kata Adel.

“Bagaimana ceritanya Adel kok bisa dadakan kayak gini” kata Arumi “nanti aku ceritain, aku mau ke apartemen Cika dulu” kata Adel “oke, aku tutup telfonnya dulu” kata Arumi. Adel pun menuju meja resepsionis “ada yang bisa di bantu mbak” kata si resepsionis “mbak bisa antar saya ke kamar nomor 183 lantai 6 mbak” kata Adel “bisa mbak sini saya antar” kata si resepsionis. Mereka pun berjalan memasuki lift menuju lantai 6, tak berapa lama mereka pun telah berada di depan kamar 183. “kita udah sampai mbak ini kamarnya, kalau begitu saya kembali kerja dulu mbak. Kalau butuh sesuatu tinggal panggil saya aja” kata si Resepsionis dengan senyum ramahnya. “baik mbak, makasih udah mau antar saya” kata Adel. Si Resepsionis pun kembali ke lantai dasar untuk melanjutkan kerjaan.

Adel memencet bel kamar itu, tak lama keluarlah seorang wanita imut, tingginya 150 dengan gaya rambut yang di kucir dua. “maaf mbaknya siapa yah” kata Cika “saya temannya Arumi dari desa yang ingin mendaftar kerjaan di perusahaan yang anda tempati” kata Adel “oh iya iya saya baru ingat. Dengan Adelia kan” kata Cika “iya benar saya Adelia” kata Adel “yuk masuk, kita lanjut ngobrol di dalam aja” kata Cika sambil mempersilahkan Adel masuk ke apartemennya.

Adel pun masuki dalam apartemen Cika, “kamu bisa pakai kamar yang di sebelah kamar aku” kata Cika sambil menunjuk kamar untuk Adel “makasih udah mau numpangin aku di apartemen kamu” kata Adel “anggap saja rumah sendiri” kata Cika. “aku ke kamar dulu yah Cik” kata Adel “iya Adel, kamu pasti capek dari perjalanan jauh, ini juga udah malam banget besok aku mau kerja juga” kata Cika. “Cik, aku bisa gak ikut kamu besok untuk lamar pekerjaan di perusahaan tempat kamu kerja” kata Adel “bisa dong Adel, ya udah mending kita buruan tidur supaya besok gak bangun kesiangan” kata Cika “oke deh” kata Cika. Mereka pun masuk ke kamar masing-masing, di dalam kamar Adel langsung merapikan baju yang di bawanya ke dalam lemari dan setelah itu menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim.

Suara adzan yang berkumandang dengan merdu, membuat semua umat muslim terbangun dan menjalankan ibadah shalat subuh, Adel yang mendengar suara adzan segera bangun dari tidurnya dan membersihkan diri dan mengambil air wudhu. Setelah selesai menjalankan kewajibannya Adel keluarnya menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Adel yang selesai membuat sarapan dan menatanya di meja melihat jam sudah menunjukan jam 6, tapi dia tak melihat Cika dimana-mana.

Adel berjalan ke kamar Cika dan mengetuknya tok..tok..tok... suara ketukan pintu kamar Cika, Cika yang mendengar kamarnya di ketuk hanay menggeliat dan kembali melanjutkan tidurnya. Karena tak mendapatkan jawaban dari Cika, Adel pun memutar gagang pintu dan terlihatlah seorang gadis yang masih bergelut dengan selimut, Adel yang melihat itu menggelengkan kepalanya dan berjalan menuju tempat tidur Cika. “Cik, kamu gak pergi kerja hari ini” kata Adel sambil menggoyang-goyangkan bahu Cika “astaga aku lupa hari inikan banyak pekerjaan” kata Cika terbangun dalan langsung berlari mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

...****************...

Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊

Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊

Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊

Terpopuler

Comments

Arniati Rachman

Arniati Rachman

ceritanya kapan dilanjut lagi, ceritanya bagus jadi upx harus banyak ya

2021-11-04

1

Arniati Rachman

Arniati Rachman

kok upnya sedikit ,

2021-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan tokoh
2 Larut dalam obrolan
3 Kantong misterius
4 Ingin ke kota C
5 Keberangkatan Adel
6 Apartemen Cika
7 Menyelamatkan perusahaan dari hack
8 Pertemuan Adel dan Rio
9 Firasat Buruk Adel
10 Pembunuhan Tuan Zay dan Istrinya
11 KYT Bab 11
12 KYT Bab 12
13 KYT Bab 13
14 KYT Bab 14
15 KYT 15
16 KYT 16
17 KYT 17
18 KYT 18
19 KYT 19
20 KYT 20
21 KYT 21
22 KYT 22
23 KYT 23
24 KYT 24
25 KYT 25
26 KYT 26
27 KYT 27
28 KYT 28
29 KYT 29
30 KYT 30
31 KYT 31
32 KYT 32
33 KYT 33
34 KYT 34
35 KYT 35
36 KYT 36
37 KYT 37
38 Pesan misterius
39 KYT 39
40 Kerja sama Rio, Harun dan Pria berjubah hitam
41 Masa lalu Rio
42 Berlibur ke Desa Cempaka
43 Perjalanan
44 KYT 44
45 Firasat yang tidak enak
46 Penculikan
47 Menjadi jaminan
48 Kelompok Rio Vs Kelompok Bertopeng
49 Kritis
50 Mencari Pemimpin kelompok Bertopeng
51 Aquarium Buaya atau Kandang Harimau
52 Scorpion Golden
53 Bukti
54 Membuat Rencana
55 Markas
56 Makan Bersama
57 Pembuatan alat komunikasi
58 Nginap
59 Kembali ke Apartemen
60 Persiapan
61 Jebakan Heri
62 Keterkejutan Heri
63 Kemarahan Adel
64 Kekejaman dan kesadisan Adel
65 IGD
66 Pembalasan Dendam Rio
67 Ruang Rawat
68 Peraturan Markas Pelatihan
69 Kecurigaan Rio dan Ken
70 Kepo Berjamaah
71 Terungkapnya Latar belakang Keluarga Adel
72 Pernikahan Harun dan Arumi
73 Kedatangan Kedua Orang Tua Arumi
74 Arumi dan Cika yang Penasaran
75 Melakukannya
76 obrolan
77 Pernikahan Adel
78 Bayi
79 Jalan satu satunya
80 Pamit
81 Tinggal Bersama
82 Keinginan Adel, Arumi dan Cika yang sama
83 Pendapat dari Harun dan Riko
84 Memberikan Nama
85 Padang Savana
86 Berbelanja Bahan Makanan
87 Keselek
88 Chat Misterius
89 Dua Ulat Bulu Perusuh
90 Makan Siang & Pemandangan Indah
91 Minta Adik
92 Siapa Wanita Itu?
93 Monster Krimal
94 Endo Fraya
95 BBQ-an
96 Terkepung
97 Dikepung
98 Rombongan
99 Tiga ulat tak berbulu
100 Kabar Bahagia {Tamat}
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Perkenalan tokoh
2
Larut dalam obrolan
3
Kantong misterius
4
Ingin ke kota C
5
Keberangkatan Adel
6
Apartemen Cika
7
Menyelamatkan perusahaan dari hack
8
Pertemuan Adel dan Rio
9
Firasat Buruk Adel
10
Pembunuhan Tuan Zay dan Istrinya
11
KYT Bab 11
12
KYT Bab 12
13
KYT Bab 13
14
KYT Bab 14
15
KYT 15
16
KYT 16
17
KYT 17
18
KYT 18
19
KYT 19
20
KYT 20
21
KYT 21
22
KYT 22
23
KYT 23
24
KYT 24
25
KYT 25
26
KYT 26
27
KYT 27
28
KYT 28
29
KYT 29
30
KYT 30
31
KYT 31
32
KYT 32
33
KYT 33
34
KYT 34
35
KYT 35
36
KYT 36
37
KYT 37
38
Pesan misterius
39
KYT 39
40
Kerja sama Rio, Harun dan Pria berjubah hitam
41
Masa lalu Rio
42
Berlibur ke Desa Cempaka
43
Perjalanan
44
KYT 44
45
Firasat yang tidak enak
46
Penculikan
47
Menjadi jaminan
48
Kelompok Rio Vs Kelompok Bertopeng
49
Kritis
50
Mencari Pemimpin kelompok Bertopeng
51
Aquarium Buaya atau Kandang Harimau
52
Scorpion Golden
53
Bukti
54
Membuat Rencana
55
Markas
56
Makan Bersama
57
Pembuatan alat komunikasi
58
Nginap
59
Kembali ke Apartemen
60
Persiapan
61
Jebakan Heri
62
Keterkejutan Heri
63
Kemarahan Adel
64
Kekejaman dan kesadisan Adel
65
IGD
66
Pembalasan Dendam Rio
67
Ruang Rawat
68
Peraturan Markas Pelatihan
69
Kecurigaan Rio dan Ken
70
Kepo Berjamaah
71
Terungkapnya Latar belakang Keluarga Adel
72
Pernikahan Harun dan Arumi
73
Kedatangan Kedua Orang Tua Arumi
74
Arumi dan Cika yang Penasaran
75
Melakukannya
76
obrolan
77
Pernikahan Adel
78
Bayi
79
Jalan satu satunya
80
Pamit
81
Tinggal Bersama
82
Keinginan Adel, Arumi dan Cika yang sama
83
Pendapat dari Harun dan Riko
84
Memberikan Nama
85
Padang Savana
86
Berbelanja Bahan Makanan
87
Keselek
88
Chat Misterius
89
Dua Ulat Bulu Perusuh
90
Makan Siang & Pemandangan Indah
91
Minta Adik
92
Siapa Wanita Itu?
93
Monster Krimal
94
Endo Fraya
95
BBQ-an
96
Terkepung
97
Dikepung
98
Rombongan
99
Tiga ulat tak berbulu
100
Kabar Bahagia {Tamat}

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!