Tak lama sampailah Adel di rumah kecil tempat dia dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya. Sedangkan di dalam rumahnya telah banyak orang berseragam hitam putih, siapa mereka?, kenapa mereka berada di rumahku kata Adel dalam hati. Adel pun melangkah masuk kedalam rumah “Assalamualaikum” kata Adel, semua yang tadinya sibuk berbalik dan menatap Adel “waalaikumsalam” jawab mereka serentak. Faro yang melihat nona mudanya datang segera mendatanginya, “salam nona muda” kata Faro sedangkan Adel yang dipanggil nona muda kebingungan tapi Adel hanya menghiraukannya, “dimana kedua orang tua ku sekarang” tanya Adel. “ada di kamar nona” kata Faro.
Adel langsung bergegas menuju kamar kedua orang tuanya, alangkah terkejutnya Adel melihat keadaan kedua orang tuanya yang terbaring sambil berpegangan dengan bersimbah darah. Adel langsung berlari memeluk kedua orang tuanya yang telah meninggal, sedangkan Faro yang menyusul Adel terdiam di ambang pintu kamar tabah lah nona, suatu hari nanti kita akan membalas perbuatan orang tua laknat itu.
Pagi pun datang menyapa, Adel bangun dengan mata yang sembab akibat terlalu lama menangis. Adel segera membersihkan dirinya karena hari ini adalah hari pemakaman kedua orang tuanya. Di tempat peristirahatan terakhir kedua orang tua Adel begitu banyak orang yang mengantarkan mereka, karena ibu dan ayah Adel di kenal sebagai pribadi yang baik hati, suka membantu dan menolong orang. Banyak juga tetangga Adel yang bergosip bahwa kedua orang tua Adel itu mati bunuh diri karena mereka miskin. Adel yang mendengar gosip dari para tetangga membuatnya naik emosi “KALAU KALIAN IKUT MENGANTAR KEDUA ORANG TUAKU HANYA UNTUK BERGOSIP YANG TIDAK-TIDAK MENDING KALIAN PULANG, KEDUA ORANG TUAKU TIDAK PERNAH BERPIKIR UNTUK BUNUH DIRI” kata Adel berteriak lalu terisak. Semua tetangga Adel yang bergosip langsung pulang tanpa menyapa Adel, Adel mengantar kedua orang tuanya dengan deraian air mata, kedua orang tua Adel telah selesai di kubur.
“Nona ayo kita pulang, jangan dengarkan apa yang di katakan oleh orang tentang kedua orang tua anda” kata Faro. Adel pun mengikuti kata-kata Faro, mereka pun sampai di rumah orang tua Adel tepatnya di ruang keluarga semua anak buah Zay setia menemani nona nya di sana. Adel yang telah menahan pertanyaannya dari dia datang ke rumah akhirnya bertanya kepada Faro “Maaf tuan, kenapa anda semua bisa ada di rumah orang tua saya dan kenapa anda memanggil saya nona, siapa sebenarnya anda semua? Tanya Adel.
“pertama-tama saya perkenalkan diri dulu, nama saya Faro saya asisten tuan Zay. Tuan Zay merupakan pengusaha yang terkenal tapi ada alasan kenapa tuan Zay lebih memilih hidup susah dari pada bergelimang harta, dan mereka semua adalah anak buah tuan Zay” kata Faro “kenapa ayah tak pernah memberitahu ku tentang itu” tanya Adel “anda akan tau alasannya nanti nona setelah anda membaca surat dari tuan Zay” kata Faro sambil menyerahkan dua pucuk surat. Adel pun mengambilnya “apakah Adel bisa memanggil anda dengan sebutan kakak, Adel tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini” kata Adel dengan penuh harap kepada Faro. Faro yang mendengar perkataan nona nya itu sempat di buat terkejut dan menjawabnya “anda bisa memanggil saya kakak nona” kata Faro “dan mulai sekarang kakak tidak boleh memanggilku dengan sebutan nona” kata Adel dengan sorotan mata yang tajam membuat semua anak buah tuan Zay yang melihatnya merinding, Faro pun mengiyakan permintaan nona nya itu.
“kak, Adel ke kamar dulu yah” kata Adel di angguk oleh Faro, Adel pun telah berada di dalam kamar dan membaringkan badannya yang sangat lelah.
Sedangkan di ruang keluarga Faro sedang menyuruh semua anak buahnya untuk kembali ke kota C, “kalian kembalilah ke kota C, saya akan menjaga nona di sini” kata Faro “baik tuan” kata semua anak buahnya. Semua anak buahnya pun pergi meninggalkan kediaman almarhum tuan Geri, Faro beranjak dari tempat duduknya menuju kamar Adel karena ingin menyampaikan sesuatu.
Sementara Adel yang baring teringat dengan surat yang di tinggalkan kedua orang tuanya, pertama-tama Adel membuka surat dari ibunya Adel sayang kalau kamu membaca surat ini itu artinya ibu telah tidak di dunia ini, maafkan ibu tidak bisa membuat Adel bahagia. Ibu ingin Adel hidup dengan baik meskipun ibu dan ayah sudah tidak di sampingmu nak, ibu bahagia mempunyai Adel di dunia ini, Adel adalah harta berharga dan permata hati ibu dan ayah. Ibu mencintaimu nak. Isi surat dari ibu Adel Zainap, Adel yang membaca surat ibunya membuatnya terisak kembali dan mengikat masa-masa dimana mereka semua bersama.
Adel menutup surat dari ibunya dan membuka surat dari ayahnya dengan linangan air mata Adel maafkan ayah yang tidak bisa membahagiakan mu, maaf juga ayah merahasiakan tentang jati diri ayah. Ayah takut kalau orang itu menyakitimu nak dan menjauhkan mu dari ayah dan ibu. Ayah sebenarnya pengusaha ternama di kota C, karena usaha ayah berkembang pesat dan itu membuat banyak orang mengincar keluarga kita untuk menjatuhkan Ayah. Semua itu ayah lakukan demi kebaikanmu nak, ayah ingin kamu mendengar semua ucapan Faro. Faro adalah asisten dan tangan kanan ayah, apa yang di ucapkan dan lakukan itu semu demi kebaikan mu. Dan maafkan ayah Adel karena tidak bisa melihatmu untuk terakhir kalinya sebelum ayah dan ibu meninggal dunia. Ayah menyayangi mu dan mencintaimu nak. Isi surat dari Zay ayah Adel.
Adel menangis sejadi-jadinya, sedangkan Faro yang ingin menemui Adel berhenti di depan pintu kamar Adel karena mendengar Adel yang membaca surat dari Ayah. Faro suara tangisan Adel yang semakin memilukan memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Adel, tapi tak ada jawaban dari Adel Faro pun membuka pintu dan memasuki kamar Adel. Adel yang melihat Faro segera memeluknya dan menangis di pelukan Faro “menangis lah dek, kakak tau ini sangat sulit untukmu tapi kamu haru bisa menghadapinya” kata Faro sambil mengelus pucuk kepala Adel.
Adel pun merasa tenang berada di dalam pelukan Faro, di sesenggukan Adel bertanya kepada Faro “kak, apa maksud ayah orang itu” tanya Adel “suatu hari nanti kamu akan tau, siapa yang di maksud tuan” kata Faro “kapan kamu pulang ke kota C dek” tanya Faro kembali “nanti sore Adel pulang, kalau kakak” tanya Adel “masih ada yang harus kakak kerjakan disini dek” kata Faro “baiklah Adel mau merapikan barang yang ingin Adel bawa ke kota C” kata Adel melepas pelukannya dari Faro dan berjalan ke lemarinya mengambil barang di gemari dari kecil hingga sekarang yaitu kotak musik. Adel mengingat sebuah boneka beruang yang iya letakkan di kamar orang tuanya, “dek mau kemana” kata Faro “Adel mau ke kamar ayah dan ibu dulu, ada sesuatu yang Adel mau ambil” kata Adel di jawab anggukan oleh Faro.
...****************...
Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊
Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊
Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Riyamah Riyamah
yatim piatu
2022-12-24
0