Adel menangis di pelukan Cika “loh, kalau ada masalah bilang Del” kata Cika tapi Adel tetap tak mau menjawab. Tak berapa lama Adel pun berhenti menangis “Cik, pulang yuk, gue mau istirahat gue lelah dan ngantuk” kata Adel “ayo” kata Cika. Mereka pun pulang ke apartemen Cika.
Adel dan Cika menjalankan hari-harinya dengan bekerja seperti biasanya. Di perusahaan “kata sekertaris pak Rio bilang kalau CEO perusahaan ini akan datang melihat cara kerja para pegawainya” kata salah satu pegawai. Tak lama datang lah Ken dan Rio, semua pegawai pun menunduk hormat sedang kan pandangan mata Adel dan Rio bertemu. Adel yang melihat pria yang menghancurkan hidupnya ada di depan mata membuatnya takut. Kenapa harus dia yang menjadi CEO tempat ku berkerja, bagaimana ini kalau dia mengenalku kata Adel dalam hati.
Sementara Rio terkejut melihat wanita yang dia tolong dua minggu yang lalu kenapa wanita itu ada di sini, jangan-jangan dia adalah pegawai perusahaan ku kata Rio dalam hati. Ken pun menghentikan langkahnya “perhatian semua, kita akan melakukan rapat semuanya harus hadir” kata Ken. Rio pun melangkah menuju ruangannya diikuti oleh Ken “jam berapa kita akan rapat Ken” kata Rio “sekitar 30 menit lagi tuan” kata Ken.
Kembali ke Adel, aduh bagaimana ini 30 menit lagi akan ada rapat yang harus di hadiri oleh semua pegawai, apa yang harus ku lakukan? Aku tidak mau bertemu dengan pria br*ngsek melihatnya saja aku semakin bencinya dan membuatku mengingat malam kelam itu. Mending aku alasan sakit aja deh dari pada harus bertemu dengan pria itu kata Adel dalam hati. “Adel loh kenapa bengong, ada masalah cerita sama gue” kata Cika “gak Cika, tapi perut gue sakit banget. Cik, boleh gak gue minta tolong” kata Adel “boleh minta tolong apa” kata Cika “gue minta tolong mintz izinin ke pak Ken, gue mau pulang sumpah perut gue sakit banget” kata Adel sambil memasang wajah memohon “mending gue temenin loh balik” kata Cika “gak usah Cik, gue bisa kok pulang sendiri” kata Adel “oke, nanti gue sampaikan ke Pak Ken, loh hati-hati nya” kata Cika di jawab anggukan oleh Adel.
Adel pun mengambil tasnya yang ada di atas meja dan berjalan keluar dari perusahaan MC tempatnya bekerja. Ya Allah, kenapa di saat aku ingin melupakan kejadian kelam itu, aku malah kau pertemukan dengan pria itu. Hamba tidak bisa menahan rasa sakit hati yang dia lakukan kepada hamba. Hamba tidak kuat untuk melihat wajah yang hamba paling benci. Ya Allah kenapa kau berikan aku cobaan seperti ini kata Adel yang memasuki taksi sambil menangis. “kita mau kemana, Mbak” kata supir nya “ke hotel X pak” kata Adel. Di tempat penumpang Adel menangis tanpa suara.
Sementara di perusahaan MC semua karyawan telah memasuki ruang rapat, rapat pun di mulai dengan lancar, rapat pun berjalan beberapa jam dan tidak lama lagi akan di tutup “mana pegawai baru yang pernah menyelamatkan perusahaan dari hack” kata Rio “mohon maaf pak, Adel tidak bisa hadir karena perutnya sakit” kata Cika. Rio pun mencari keberadaan wanita tadi tapi tak dia temukan kemana wanita itu perasaan tadi dia ada di perusahaan, tapi kenapa sekarang tidak ada, apa mungkin dia menghindar dari ku. Tapi semua wanita yang melihat pasti ingin dekat dengan ku walau pun itu hanya menjadi penghangat ranjang ku kata Rio dalam hari. Akhirnya rapat pun selesai dan semua karyawan keluar dari ruang rapat.
Waktu terus berputar sore pun tiba, waktunya untuk semua para karyawan untuk pulang. Cika pun bergegas membereskan mejanya dan pulang, tak berapa lama Cika pun sampai di apartemennya dan mencari keberadaan Adel. Cika memasuki kamar Adel “Del, loh gak papa kan” kata Cika “gue gak papa Cik, bagaimana rapat di perusahaan apakah berjalan dengan lantar” kata Adel “semuanya berjalan dengan lancar, CEO perusahaan nyariin loh. Katanya mau minta terima kasih sama loh karena sudah menyelamatkan perusahaan” kata Cika.
Sedangkan Adel sibuk mengatur bajunya dan memasukkannya ke dalam koper. “Adel, loh mau kemana kok bawa koper” tanya Cika “gue mau ke luar negeri ada yang harus gue urus” kata Adel “kok mendadak banget sih Del, bagaimana dengan kerjaan loh di sini” kata Cika “itu gampang hubungi aja gue kalau ada masalah kayak waktu itu pasti gue akan bantu dari jauh” kata Adel “yah, berarti kita gak ketemu lagi dong Del” kata Cika “kan bisa video call” kata Adel sambil menaruh kopernya yang selesai dia bereskan. “kalau begitu aki mandi dulu di jawab anggukan oleh Cika.
Adel pun selesai mandi dan berpakaian rapi “Cik, gue pergi dulu yah jangan diri loh baik-baik” kata Adel “gue antar loh ke bandara yah” kata Cika “gak usah, loh kan baru aja pulang dari perusahaan dan pasti capek, gue sendiri aja, kalau begitu gue pergi dulu Assalamualaikum” kata Adel “waalaikumsalam, jangan lupa, jaga kesehatan loh” kata Cika. Adel pun pergi meninggalkan apartemen Cika menggunakan taksi menuju bandara, sesampainya di bandara Adel membeli 3 tiket menuju negara-negara yang berbeda yaitu, Rusia, China dan Korea Selatan. Adel melakukan itu agar kepergiannya ke luar negeri tidak di ketahui oleh siapa pun.
Sekarang Adel telah berada di kabin pesawat yang hanya Adel dan tuhan yang tau.menuju ke negara apa. Tak lama Adel pun sampai dan turun dari pesawat, sebelum pergi dari bandara itu, Adel meretas sistem cctv di bandara itu dan menghapus cctv yang menampilkan dirinya dan mengembalikan kembali sistem cctv bandara itu seperti semula. Adel pun mencari apartemen untuknya tinggal, tak lama Adel mecari apartemen Adel pun mendapatkannya.
Apartemen itu sesuai dengan apa yang di inginkan oleh Adel tanpa membuang-buang waktu Adel pun membelinya dengan uang hasil dia bekerja di perusahaan MC. Uang tabungan Adel masih tersisa banyak untuk menghidupinya dan Adel belum keluar dari perusahaan MC karena masih membutuhkan uang tambahan untuk hidupnya di negera itu. Adel memasuki apartemen yang telah menjadi miliknya dan atas namanya itu, Adel segera mengatur barang-barang yang dia bawa. Tak lupa Adel juga membawa boneka beruang yang pernah dia taruh di kamar kedua orang tuanya membuatnya teringat kembali kepada kedua orang tuanya.
Ibu, ayah tenang saja di sana Adel akan berusaha menemukan pelaku yang membuat kita keluarga kita seperti ini Adel janji kata Adel dalam hati dengan setitik air bening yang jatuh di pipinya. Adel teringat dengan Faro asisten sang ayah “astaga aku lupa mengambil nomor kak Faro bagaimana aku akan menghubunginya” kata Adel pada dirinya. Adel yang selesai memasukan bajunya ke dalam lemari segera membersihkan dirinya. Setelah membersihkan diri Adel membuka laptopnya dan mencari nomor Faro dengan melacaknya tanpa memakan waktu yang lama Adel pun mendapatkan nomor Faro “akhirnya aku mendapatkan nomor kak Faro, aku akan bertanya padanya apakah ayah mempunyai musuh hingga membuat kekacauan di keluarga ku” kata Adel pada dirinya.
Adel pun menyimpan nomor Faro di handphonenya dan mengirimkan chat “kakak, apakah pekerjaan kakak sudah selesai” isi pesan yang Adel kirim kepada Faro.
...****************...
Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊
Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊
Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
abu😻acii
cerita nya seru
2022-05-25
1
Laelatusifah Laelatusifah
lanjut Thor ceritanya makin seru
2022-01-20
1