Penjelasan (2)

Sudah seminggu Angga menunda untuk memberi tahu perihal perjodohan Aulia dan juga Adrian, ia menunda karena Aulia seminggu kemarin sedang menghadapi ujian nasional, untuk kelulusannya.

Angga memutuskan untuk memberi tahu sekarang, karena Aulia sudah tidak akan terganggu dengan sekolahnya lagi.

Aulia yang sedang membaca buku di atas tempat tidur dengan memegang ponselnya ditangan yang sedang balas-membalas chating dari sang kekasih Andreas, mendapati Abangnya sedang menongolkan kepalanya dipintu kamar Aulia.

"abang, masuk kali, kaya kamar orang lain aja" seru Aulia dengan jari-jari yang sedang mengetik balasan.

Angga pun masuk dengan menarik napas frustasi.

"kamu lagi apa dek, abang bisa bicara serius dengan kamu" tanya Angga.

mendapati wajah sang Kakak Sangat serius, Aulia pun meletakkan pinselnya di nakaa samping tempat tidurnya dan membetulkan posisinya.

"silahkan bang, ada apa" seru Aulia.

Angga pun duduk dipinggir kasur Aulia dengan menunduk sejenak dan langsng berbicara denga sedikit ragu.

"heemm.. begini dek, kita belum pernah tahu jika ayah dan ibu melakukan kesepakatan bersama dalam kehidupanmu.." jeda Angga

"ternyata, baru-baru ini, abang dengar kabar kalau ibu dan ayah sudah berencana menjodohkan kamu sama seseorang dari keluarga Kusuma" ucap Kak Angga dengan wajah sedih dan menyesal.

Aulia yang mendengar semua penjelasan Kak Angga dari tadi, hanya bisa bereaksi bingung dan terkejut dengan semua yang ia dengar, dan berkata dengan lirih.

"a a pp aa... dan siapa dia" pikiran Aulia tidak karuan, dan menerka-nerka apa yang akan diucap Kakaknya.

"dia cucu kedua dari keluarga Kusuma yang bernama Adrian Kusuma" ucap Kak Angga.

Aulia yang mendengar bukan nama Andreas disebut langsung melemas, dan tidak percaya atas apa yang barusan Abangnya katakan, dan membujuk abangnya untuk tidak menyetujui semua ini, keadaan yang mendadak dan sangat membuat Aulia terkejut.

Apa sebenarnya yang mendasari Ayah dan Ibunya untuk menjodohkan dia dengan Adrian, Aulia tidak bisa terima, karena posisinya dia sudah jatuh cinta bersama Andreas. bagaimana selanjutnya hubungannya, batinnya berkecamuk tak karuan.

"haahhh, bang, enggak aulia enggak bisa, please bang, tolak semua ini, enggak.. enggak bisa" tolak Aulia lirih

Kak Angga yang mendengar penolakan Aulia tidak tahu harus bertindak bagaimana, dalam hati Kak Angga, dia juga tidak ingin Adik semata wayangnya harus menanggung beban yang diberikan orang tua mereka.

"lia, abang sedang bernego bersama mereka, semoga mereka bisa menerima, tapi jika semuanya abang tidak bisa menjangkau, maka mau tidak mau.." ucap Kak Angga terjeda.

Kak Angga, hanya menghela nafas dia tidak ingin melihat wajah adiknya, Angga pun berdiri dan ingin segera pergi dari hadapan Aulia, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi, tetapi Aulia langsung mencegat lengan Abangnya.

"bang, aulia mau bicara sesuatu," ucap Aulia menunduk

Angga yang melihat keseriusan adiknya duduk kembali di pinggir kasur, setelah membetulkan posisi duduknya, Angga menunggu apa yang akan diucapkan adiknya.

"bang, sebenarnya aulia sudah menjalin hubungan bersama andre, dan dia kakak dari adrian.." aulia menoleh ke wajah abangnya ingin melihat reaksi yang diberikan abangnya itu.

"dia cucu tertua dari kusuma family, aulia sangat mencintainya bang, aulia juga pacaran sehat bersamanya, kami sangat mendahulukan pendidikan dulu" mendengar adiknya mengatakan isi hatinya Angga hanya tersenyum dan memeluk sayang adiknya.

"hhmmm, ternyata adiknya abang sudah gede dan uda tahu soal cinta yah, jikq seperti itu abang akan mendukung" ucap Kak Angga.

mendengar Abangnya menerima hubungannya, Aulia hanya bisa tersenyum dia tidak mau mendengar masalah perjodohan yang membuat ia takut akan kehilangan Andreas.

"jika begitu, lain kali ajak andre kemari, abang mau lihat dia bener sayang sama kamu apa enggak.?" perintah Angga melonggarkan pelukkannya.

Aulia yang melihat wajah Abangnya hanya tersenyum senang.

"pasti bang, bang, makasih yah, uda bisa menerima hubungan aulia" ucap Aulia berterima kasih.

......

Bianca sudah ada dihalaman rumah para 3 sepupuh Kusuma, Adrian yang mendapati pesan dari ponselnya dari Sekretaris Mike bahwa Ibunya ada di depan, Adrian pun turun untuk menyambut Ibu kesayanganya.

"hay mom, uda datang, gimana kabar ibu.? ayah tidak ikut.?" tanya Adrian.

"ia dong, ibu ingin masakin anak ibu ini, baik banget setelah melihat wajah ganteng kamu, ayqh enggak ikut dia lagi meeting dengan kliennya" ucap Bianca, yang mengandeng lengan putranya.

sementara Sekretaris Mike hanya mengikuti dari belakang membawa semua belanjaan Ibu Adrian.

"mike, makanan kamu kasih bibi aja, tolong bilangkan bahwa hari ini aku yang akan masak" perintah Bianca.

Mike hanya menurut menuju dapur, setelah itu Bianca hanya celingak-celinguk mencari kedua penghuni rumah yang lain.

"baby, bukannya kalian lagi libur, kok adit sama andre tidak ada" tanya bianca yang duduk di sofa berbarengan denga Adrian.

"oh mereka, kalau adit lagi di ruang latihannya dan kalau andre masih stay dikamar" ucap Adrian malas.

"oh begitu, tapi sebentar mereka harus sudah ada dimeja makan yah, dan kamu, ibu mau nanya, andre enggak apapakan" ucap Bianca,

Bianca tahu setelah batalnya perjodohan Adrian dan Ayla, hubungan Adrian dan juga Andreas merenggang.

"ia bu, nanti rian panggil" ucap Adrian malas, dia hanya menjalankan TV di ruangan keluarga itu.

Bianca kemudian menyudahi pertanyaannya, dia hanya menuju kedapur untuk masak-memasak.

.....

sementara Adrian dan ibunya dilantai bawah, Andreas yang sudah mandi, dia pun ingin segera mengisi perutnya, saat ditangga Andreas melihat Ibu Adrian menata meja makan yang disajikan oleh Bianca sendiri, Bianca yang melihat kedatangan Andreas langsung memanggil Andreas yang masih terpaku ditempat.

Andreas yang menyadari dirinya dipanggil hanya bisa menunduk dan tersenyum canggung melangkahkan kembaki kakinya turun kemeja makan.

Aditya yang baru saja masuk dipintu utama, ia mendapatkan sosok yang ia kenal, saat Bianca menoleh kearah memamerkan mukanya, sontak Aditya berteriak dan berlari menyambut Bibinya.

"bibi bianca" teriak Aditya

Bianca hanya tersenyum

"kemari dit, kita makan bareng" ucap Bianca.

Aditya dan yang lainnya sudah di meja makan, menikmati makanan mereka, di sela-sela makan, Aditya mengoda Abangnya yang kedatangan Ibunya.

"wah, tetap enak yah masakan bibi, oh ya bi, rian lagi naksir cewek loh" ucap Aditya melirik sekilas ke wajah Adrian.

"masa sih, siapa dia adit" tanya Bianca

"aulia bi, dia cewek disekolahan kami, tapi aulia kaya enggak ngeh sama dia, soalnya rian kaku" goda Aditya.

Andreas yang mendengar nama Aulia diucap, tersedat makanan dan buru-buru minum dengan wajah kakunya dengan menghiasi senyum kakunya.

sementara Adrian hanya mengkode Ibunya, karena ia melihat wajah tanya Ibunya. Bianca pun hanya tersenyum mengoda putranya sama seperti Aditya.

disela-sela makan,

"andre, permisi dulu" ucap Andreas, seraya berdiri menyudahi makannya.

Andreas merasa panas telinganya mendengar nama kekasihnya disebut-sebut untuk orang lain.

Bianca yang melihat tingkah Andreas yang diam-diam saja dan ingin menyudahi, Bianca pun mencegat

"andre tidak kangen bibi yah" ucap Bianca,

Andreas yang mendengar ucapan Bibinya terpaku, dia tahu kalau dulu saat masih ada Ibunya dia sangat akrab bersama Bibibya itu dan juga Adrian, tetapi setelah kejadian 2 tahun lalu dan batalnya perjodohan Adrian dan Ayla dia sangat menjaga jarak, Andreas menjadi pendiam dan penutup, Dia menyimpan perasaannya sendiri.

"eehhh.. andre ada urusan sedikit dulu bi" ucap Andreas dan berlalu meninggalkan mereka dimeja makan.

Saat diluar Andreas yang sudah duduk dikursi kemudi, masih terpaku menghayal mengingat kenangan manis bersama keluarga lengkapnya, seketika wajah Aulia terlintas di benaknya.

Andreas pun menancap gas membelah jalanan raya yang sudah mulai malam, tidak terasa mobil Andreas berhenti dihalaman rumah Aulia, dia pun menekan teleponnya untuk memanggik Aulia.

"halo, chubby ku, lagi apa" sambut Andreas menyenderkan kepalanya dikursi mobil dan mematikan suara mesin mobilnya.

"bunny, kok baru nelpon sih, aku rindu bunny" sorak Aulia, mendapati telepon dari sang pacar.

"aku juga chubby, boleh enggak aku singgah" pinta Andreas.

Aulia yang mnedengar kata-kata ingin singgah, sontak berdiri dan tersenyum

"tunggu yah, aku matikan dulu" Aulia pun menuju ruang kerja Abangnya.

Angga yang mendapati Adiknya dihadapan meja kerjanya, langsung mendongakkan kepalanya dan menunggu ucapan Adiknya.

"bang, boleh enggak, andre singgah sebentar" pinta Aulia.

Angga yang mendapati permintaan Adiknya hanya mengangguk, Aulia pun berhambur menutupi pintu kamar Angga dan menelpon kembali sang pacarnya.

"bunny, uda dibolehin abang kok, kemari aja" seru Aulia menuruni tangga.

"aku uda didepan sayang" ucap Andreas .

Mendengar kabar bahwa sang pacar sudah stay di depan Aulia buru-buru berlari membuka pintu depan, celingak-celinguk Aulia mendapati Andreas yang berdiri didepan mobilnya. melambaikan tangan menyambut kedatangan Aulia.

Aulia pun berhambur memeluk erat tubuh Andreas, yang disambut dengan senang oleh Andreas, mereka melepas rindu dengan berpelukkan, Andreas pun mencium dan menghirup aroma kepala dan rambut panjang Aulia, Aulia makin erat mendekap Andreas mengingat kejadian Abangnya memberi tahu tentang perjodohannya bersama orang lain.

"bunny, tungu sebentar biar aku sejenak peluk kamu dulu" pinta Aulia.

Andreas yang melihat tingkah sang pacar, hanya pasrah memeluk kembali dan membelai lembut rambut Aulia yang halus.

"andre, aku sangat mencintaimu" ucap Aulia lirih

mendengar perubahan suara Aulia, sontak Andreas melonggar dan memegangi kedua pundak Aulia dan melihat wajah sedih sang pacar.

"ada apa sayang" ucap Andreas lembut

Aulia pun menarik lengan Andreas menuju taman didepan rumah dan duduk disana.

"sayang, kamu kenapa" ucap Andreas sekali lagi.

"hhmmm.., tadi sore, abang memberi kabar, bahwa aku dijodohkan sama adrian oleh orangtua kami, bunny" ucap Aulia semakin sedih memegang lengan kokoh Andreas.

Andreas yang mendengar nama Adrian disebut dengan kata perjodohan, sontak Andreas kaget dan tercengang mendengar semua itu dan melihat kedua bola mata Aulia tidak percaya.

"bunny, aku tidak suka dengannya, abang pun tidak setuju dengan semua ini, tapi.." ucap Aulia terjeda dengan airmata mengalir.

Mendapati Aulia menangis Andreas langsung mendekap erat tubuh Aulia dan menenagkannya

"bunny, abang ingin bertemu denganmu, dia sangat menyukaimu sejak lama, ada sesuatu yang ia ingin bicaran denganmu, tapi aku tidak tau apa itu" ucap Aulia menenagkan diri.

"sayang, aku juga mencintaimu, insyaallah selamanya, aku tidak akan melepaskanmu bersama orang lain, jika itu terjadi aku tidak tahu haru bagaimana" ucap Andreas meyakini Aulia.

mereka saling tatap, Andreas menyapu airmata Aulia dan mengecup keninnya lembut, Aulia hanya memejamkan mata dan tersenyum.

"yah sudah, ayo kita masuk, mungkin Kak angga sudah lama menunggu" ucap Andreas lembut dengan menggenggam tangan Aulia erat.

Mereka pun masuk, saat masuk Kak Angga yang baru saja menyajikan kopinya mempersilahkan Andreas duduk, dan memerintah Aulia untuk membuat minuman.

"ndre, apa kabar, uda lama yah kita tidak ketemu.?". Kak Angga menyapa lebih dulu.

"baik kak, sorry sebelumnya kalau aku uda berani pacarin aulia sebelum kak angga tahu" ucap Andreas tidak enak.

"tidak masalah, itukan hal pribadi kalian, gini ndre, ada sesuatu yang pengen abang bicarakan... gimana kalau kita keruang kerjaku" sahut Kak Angga.

"baik kak, aulia gimana.." ucap Andreas.

"dek.. " seru Angga

terlihat Aulia yang dipanggil sudah lebih dulu nongol, dengan membawa nampan yang berisi minuman Andreas dan beberapa cemilan.

"ia kak, nda perlu teriak juga kan." ucap Aulia

"gini, abang boleh bawa andre ke ruang kerja abang dulu, sekalian kamu aja yg bawa ke atas nampannya okey" perintah Kak Angga menyimpan minumannya dinampan Aulia.

Kak Angga sudah lebih dulu pergi, Andreas pun tersenyum mesra melihat Aulia, mereka berdua pun naik ke lantai atas untuk keruang kerja.

Aulia sudah pergi, tinggallah Andreas bersama Kak Angga, Andreas pun membuka suara, dia tahu apa yang Abangnya Aulia ingin ucapkan, karena sedari tadi ruangan kerja itu sangat sepi. Kak Angga yang masih sibuk dengan komputernya maka Andreas memutuskan untuk bersuara.

"mmm.. bang, tadi saya diberi tahu oleh aulia, kalau dia akan dijodohkan, apa benar" tanya Andreas memecah kesunyian yang ada.

Kak Angga ynag yang mendengar langsung melepas pandanganny dari layar komputer dan memutar kursinya, berdiri duduk tepat dihadapan Andreas.

"gini ndre.., abang tidak tahu harus omong gimana, tapi abang harus jawab ia memang aulia dijodohkan, tapi itu bukan dari abang dan keluarga ini semua keputusan dari pihak keluarga laki-lakinya" ucap Kak Angga.

"adrian, boleh tahu kenapa dan bagaimana bisa harus seperti ini." ucap Andreas

sebelum melanjutkan kata-katanya Kak Angga menyesap minumannya untuk menjelaskan.

"begini, saya juga tidak tahu bagaimana bisa, yang mereka bilang bahwa orang tua kami sudah mendiskusikan perjodohan ini kepada orang tua adrian, bahkan saya sendiri tidak pernah tahu kalau orang tuaku bisa berteman dekat dengan keluarga adrian." jelas Kak Angga.

"tapi ada yang janggal, ibuku sempat bercerita bahwa kepergian mereka keluar negeri ini bertemu dan menjalin kerjasama dengan sahabat lama mereka yang menikah dengan orang kaya dan tinggal disana dan yang saya dengar nama sahabat ibu kami itu namanya bukan bianca (ibu adrian)" jelas Kak Angga.

Andreas hanya mendengar dan menyimak.

"jadi maksud abang, perjodohan ini salah.." ucap Andreas

"jelas sekali salah, saya sudah beritahu kepada sekretaris mike untuk bertemu kepada kakekmu untuk berbicara tentang hal ini." ucap Kak Angga.

sekali lagi Kak Angga menyesap minumannya dan mempersilahkan Andreas untuk minum.

"oh yah dan satu hal lagi, abang minta ke kamu, jika memang kalian saling suka dan sayang, abang harap kalian bisa menjalin hubungan dengan pikiran dewasa dan saya percayakan aulia ke kamu ndre, saya mendukung apa yang adik saya sukai dan tolong jangan kecewakan dia." pinta Kak Angga.

Andreas yang mendengar sontak kaget dan salah tingkah, dan akhirnya menundukan kepala memberi hormat terima kasih bahwa hubungannya bisa direstui oleh Kakak Aulia yang sekarang menjadi satu-satunya keluarga Aulia.

mereka pun menyudahi pertemuan para pria dan Andreas berpamitan, Aulia yang mengantar Andreas sampai diparkiran mobilnya menahan Andreas yang ingin pergi.

"bunny, boleh tahu apa yang kalian berdua bicarakan tadi." ucap Aulia penasaran.

Andreas yang membalikkan badanya kembali menghadap Aulia dan memegang kedua pundaknya hanya tersenyum dan mencium kening Aulia.

"sayang, abang sudah merestui hubungan kita dan dia memberiku tanggung jawab untuk menjagamu" ucap Andreas lembut.

"oh ya, aku senang dengarnya" sambil memeluk sang kekasih dengan erat.

"apa aku tidak diperbolehkan pulang.?" goda Andreas

Aulia pun melepaskan pelukkannya dan cemberut

"aku kan cuman pengen peluk aja, uda sana pulang aja" sambil meyilangkan tangan didadanya dengan wajah kesalnya

Andreas yang memperhatikan setiap tingkah Aulia hanya menyenderkan tangannya kekaca pintu mobil sambil tersenyum mengoda.

"chubby, kamu tau tidak wajah kesalmu itu pertama kali kita ketemu saat kamu menabrak pintu mobil ini." ucap Andreas

Aulia tidak bereaksi masih dengan wajah kesalnya.

Andreas pun menarik tangan Aulia mendekap dengan sayang.

"jangan cemberut lagi dong, ia aku minta maaf, sayang" ucap Andreas lembut

Aulia yang hanya tersenyum didalan dekapan kekasih dia hanya sengaja agar Andreas memeluknya, Andreas yang melihat langsung mencubit hidung mancung Aulia dengan lembut.

"kamu yah, ngerjain aku," sekali lagi memeluk Aulia dan mendaratkan kembali ciuman dipuncak keningnya.

Sudah lepas sayang-sayangnya, Andreas pun masuk kemobil dan menghidupkan mesin mobilnya Aulia yang berdiri disamping kaca mobil melambaikan tangan dan tersenyum manja. laju mobil pun berlalu meninggalkan kediaman rumah Aulia.

.....

selamat membaca readers 😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!