Marvin terpaksa menggendong Adeline masuk ke rumah,
ia sejujurnya tidak ingin melakukannya, tapi karena asistenya tidak berani menggendong Adeline, akhirnya ia terpaksa menggendong Adeline sampai kedalam kamar.
"Astaga ! aku tidak percaya aku akan melakukan hal bodoh semacam ini, seumur hidupku baru pertama kali menggendong wanita seperti ini.." Marvin berdecak kesal.
Sedangkan Han yang terus memperhatikan Marvin dari belakang, ia merasa tidak menyangka bahwa bossnya itu akan menggendong istrinya hingga ke dalam kamar, sudah seperti pangeran yang menggendong tuan putrinya saja pikirnya. ia terkekeh dalam hati. karena tidak ingin bossnya itu tahu kalau ia sudah menertawakanya. bisa-bisa tamat riwayatnya kalau sampai ketahuan.
Sesampainya di depan pintu masuk, terlihat beberapa pelayan menyambut kedatangan Marvin dan Adeline.
"Selamat datang tuan muda dan nona muda.." para pelayan memberikan sambutan, dan tersenyum melihat Marvin yang sedang menggendong Adeline.
"Romantisnya.." batin para pelayan.
Marvin hanya mengeryitkan dahi.
Marvin terus berjalan, tanpa berucap sepatah katapun. diikuti asisten Han dari belakang. Han menjentikkan jarinya mengisyaratkan pada salah satu pelayan untuk mengikuti Marvin.
Adeline yang masih tertidur pulas tidak sadar, saat Marvin menurunkan dan membaringkan tubuhnya ke atas kasur.
"Astaga perempuan ini, apakah dia tidak sadar setelah sejauh ini aku menggendongnya, atau dia hanya pura-pura tidur ? tapi untuk apa juga, apa dia mengerjaiku ? " batin Marvin saat itu.
"Bahuku sampai keram begini !" Marvin merenggangkan bahu dan lengannya yang pegal.
" Han !" panggil Marvin.
"Iya tuan," sahut Han.
"Kau sudah siapkan pakaian gadis ini kan ?" tanya Marvin sembari duduk di atas kasur.
"Sudah tuan, ada di dalam lemari nona, Tepat di samping lemari tuan Marvin." jawab Han.
"Pelayan ! gantikan pakaian gadis ini, dengan pakaian tidur. jangan lupa untuk mengelap tubuhnya juga, wanita ini tidur seperti orang pingsan saja !" Marvin meninggalkan Adeline dan menuju kamar mandi ruangan lain. ia juga merasa perlu membersihkan diri setelah seharian berkeringat.
"Baik tuan muda," jawab pelayan.
Sementara Han masih duduk di ruang tamu menunggu perintah tuannya selanjutnya.
"Han kau pulanglah dan istirahat !" ucap Marvin.
"Baik tuan Marvin, saya pamit." akhirnya Han pergi dan pulang ke rumahnya.
Marvin masuk ke dalam kamar setelah selesai mandi, terlihat seorang pelayan yang berdiri di depan pintu kamar Marvin.
"Apa kau sudah selesai mengurus gadis itu ?" tanya Marvin.
"Sudah tuan, nona masih tidur." ucap pelayan tersebut.
"Baguslah aku juga mau Tmtidur. pergilah." perintah Marvin.
"Baik tuan muda." pelayan itu pun pergi.
Saat Marvin masuk ke dalam kamar, dia melihat Adeline yang sudah berganti baju dengan pakaian tidur yang tipis lebih mirip lingerie. sontak Marvin pun terkejut dan tidak berani melihat Adeline yang tertidur dengan posisi terlentang. terlihat jelas lekuk tubuh Adeline dari balik pakaiannya yang tipis dan transparan itu. Marvin berdecak kesal dan langsung menelpon Han. bermaksud menanyakan masalah baju tidur Yang dipakai Adeline kenapa sangat tipis membuat Marvin tidak nyaman.
"Apa-apaan gadis ini, kenapa bajunya tipis sekali !" Marvin berdecak, entah kenapa wajahnya malah berubah menjadi pink merona saat itu.
Adeline yang menggeliat sambil tersenyum.
lagi-lagi mengigau.
"Sayang kemarilah, kenapa malah bengong sih !" ucapnya dengan mata terpejam.
"Apa gadis ini sudah gila ! aku pindah ke kamar tamu sajalah !" ucap Marvin, namun ia segera menghentikan langkah kakinya, teringat ucapan Ayahnya yang tidak memperbolehkan dia tidur pisah ranjang dengan Adeline.
"Ya Tuhan.. aku pikir dengan menerima perjodohan ini, hidupku jadi tidak perlu di repotkan dengan paktua itu. namun ternyata malah lebih buruk dari itu !" gumam Marvin yang enggan melirik kearah Adeline dengan posisi tidur yang semakin menantang saja.
Marvin menelan salivanya saat melirik sebentar kearah Adeline.
"Aku harus menelpon Han ! ini pasti dia yang mengaturnya !" Marvin merasa kesal dan langsung meraih ponsel untuk menelpon asistennya.
"Halo Han ! " Marvin berbicara dengan intonasi suara yang tinggi dari ujung telepon.
"Ada apa tuan? " jawab Han yang baru saja sampai di rumahnya.
"Kenapa pakaian tidur gadis ini semuanya transparan? siapa yang menyuruhmu memilih kan pakaian seperti ini !" ucap Marvin kesal.
"Maaf tuan, tapi pakaian itu di pilihkan oleh tuan Jonathan." jawab Han.
"Apa? pak tua itu yang mengatur? ganti semua pakaian dengan piyama tidur biasa! jangan ada pakaian transparan seperti ini. kau paham !" tegas Marvin
"Baik tuan, tapi seperti nya malam ini tidak bisa. bagaimana kalau besok tuan?" Han menyeringai.
"Apa? Besok? jadi maksudmu aku harus melihat gadis ini, memakai pakaian tipis transparan saat tidur ?" ucap Marvin semakin kesal saja
"Malam ini saja tuan, karena tidak mungkin malam ini juga saya ganti semuanya," pungkas Han sambil menahan tawa.
"Dasar tidak berguna !" Marvin menutup telepon nya kesal.
**
"Mana mungkin aku tetap tidur bersama dengan gadis itu dengan keadaan seperti ini, ya Tuhan kenapa wanita merepotkan sekali." Marvin merasa depresi akhirnya ia menyerah dan memilih untuk tidur saja.
Sementara Han akhirnya bisa tertawa lepas. mendengar tingkah Marvin, pasti Marvin salah tingkah karena Adeline tidur menggunakan lingerie pikirnya.
"Terima sajalah tuan, kagipula nona Adeline sangat cantik," gumam Han yang langsung tersadar akan ucapanya barusan memuji kecantikan istri bossnya itu.
"Hentikan Han ! dia itu bossmu juga." Han langsung menghilangkan pikiranya itu.
**
Marvin yang merasa sangat lelah dan mengantuk, ia dengan terpaksa naik keatas kasur di samping Adeline. Marvin berusaha tidak melirik Adeline, Adeline menggeliat semakin membuat Marvin jadi gugup, Marvin berkeringat padahal kamar tersebut sudah ada ac dengan suhu yang cukup dingin. Marvin mengambil selimut dan menutup tubuh Adeline dengan selimut karna tidak ingin melihat Adeline mengenakan lingerie.
"Huuuh merepotkan sekali ! Ini semua pasti sengaja di lakukan pak tua itu. sabar Marvin kamu harus tetap tenang." gumam Marvin memejamkan mata.
"Sayang.. kemarilah.." Adeline mengigau lagi. ia terus menggeliat hingga selimutnya tergeser, terlihat lekukan tubuhnya dengan sangat jelas dari balik lingerie nya yang transparan itu.
Marvin membelalakkan matanya. lalu ia menutupnya secepat mungkin. ia menarii kembali selimut itu. rasanya ia ingin membungkus Adeline dengan selimut lalu mengikatnya.
"Astaga.. gadis kecil ini dia sadar atau tidak sih barusan!" ucap Marvin seraya menjauhkan tubuh Adeline perlahan.
"Tidur saja Marvin jangan menatapnya, ingat semua wanita merepotkan !" gerutu Marvin kesal.
Akhirnya Marvin pun tertidur di samping Adeline, karena ia sangat mengantuk dan lelah.
___________________
Author : Adeline kebo banget ih masa Nggak sadar gitu di gantii bajunya sama pelayan.
Readers : Lah Lucu! Kebalik kali harusnya kita yang bilang gitu sama Authornya.
Author : Oh Iya yaudah Sana Bilang Gih!
Readers : Authornya minta di tabok apa di kasih Vote nih??
Author : Vote doooooong.. Yang banyak Yaa...
Readers : Bagi Poin lah. Kehabisan poin buat baca Komik yang di gembok tahu!
Author : Yaudah dikit dikit aja Mulung di GrupChat sultan juga boleh!
Readers : Beneraan ni Author minta di tabok Pake Votee.. !!
Author : Makasiiiiiiiihhh readers. Aku padamu!!!
_______________
BERSAMBUNG!!
jangan lupa Tekan Love Like Dan Komeen Yukk :)
MINTA DUKUNGAN VOTE YA 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
poster
🤣🤣
2022-02-21
0
Rosmen Haloho
thor...malam peetamanya bikin hot/gemesin dan lucu ya...biar seru
2022-02-05
0
Dedeh Sriwahyuni
sukaa ceritanya jadi ketawa2 sendiri😂
2021-08-27
0