Tidak Ada pilihan

Adeline yang masih terkaget karena orang yang akan di jodohkan dengan nya ternyata sudah meninggalkan kesan pertama yang kurang baik bagi Adeline.

Bagaimana mungkin Adeline bisa bersama dengan pria dingin dan ketus seperti itu.

Adeline sesekali melirik ke arah laki-laki yang saat ini sedang mengobrol santai dengan ayah Adeline.

Terlihat ayah Adeline sangat menyukai pria tersebut.

Membuat Adeline menjadi merasa tidak ada pilihan lain selain menuruti kemauan ayahnya.

"Baiklah paman, saya harus pamit undur diri. karena masih ada urusan yang harus di selesaikan. mengenai pertemuan selanjutnya paman dapat mengaturnya sesuai keinginan paman dan saya menurut saja," tutur pria tersebut lagi-lagi dengan bahasa yang sangat santun sehingga membuat Albert semakin menyukai pria itu.

"Baiklah Marvin, biar Adeline yang mengantarmu ke depan ya.. " senyum Albert saat itu.

"Baik paman, saya permisi dulu. jaga kesehatan paman dan buatlah beristirahat."

"Ayah, Adeline mengantar tuan Marvin dulu yaa.." dengan wajah terpaksa menuruti kemauan Ayahnya.

"Pergilah nak,"

Sementara Marvin terus berjalan dan Adeline mengikuti Marvin dari belakang.

suasana sangat canggung diantara keduanya.

Marvin yang hampir tanpa ekspresi terus saja berjalan tanpa berucap sepatah kata pun kepada Adeline. Adeline merasakan bahwa pria tersebut mungkin saja terpaksa menerima perjodohan ini. akhirnya Adeline memberanikan diri mengajak Marvin berbicara lebih dulu.

"Tuan Marvin bisakah kita bicara sebentar.." ucap Adeline

Marvin menhentikan langkah kaki nya dan berbalik ke arah Adeline.

"Ada perlu apa nona ingin berbicara dengan saya? " Wajah Marvin yang datar dengan suara sedikit ketus terlihat sedang melihat kearah jam tangan gucci yang ia kenakan

"Hanya sebentar saja tuan Marvin, bisakah kita mencari tempat yang lebih nyaman untuk bicara?" pinta Adeline dengan sopan.

"Baiklah nona, saya beri waktu 10 menit " Marvin segera berjalan menuju cafe sebelah rumah sakit.

Adeline yang gugup terlihat terus berkeringat. sesekali dia mengelap keringatnya dengan tangan.

"Silahkan nona katakan apa yang ingin nona sampaikan," Marvin duduk dengan santai sambil menyeruput americano yang ada di meja.

"Tuan Marvin, sebelumnya saya ingin bertanya apakah tuan Marvin mengetahui masalah perjodohan yang ayah saya rencanakan antara tuan marvin dengan saya?" raut wajah Adeline berubah menjadi sangat tegang saat itu.

"Ya, saya kira tidak ada masalah," Jawab Marvin dengan santai.

"Apakah uan Marvin sama sekali tidak keberatan dengan perjodohan ini?" Adeline menegaskan kepada Marvin mengenai pertanyaan nya tersebut

"Tidak." Marvin dengan santainya.

"Maaf tuan Marvin, kenapa tuan Marvin menerima begitu saja perjodohan ini? Bukan kah kita bahkan belum mengenal satu sama lain. dan apa hubungan tuan Marvin dengan ayah saya?" ucap adeline yang mulai kehabisan kata-kata.

"Paman Albert adalah sahabat dekat Ayah saya. saya sangat menghargai Paman Albert. perjodohan ini sudah di rencanakan oleh paman Albert dan Ayah saya dari dulu. tapi saya baru menyetujuinya sekarang. Saya harap nona Adeline tidak perlu memikirkan macam-macam bukankah nona Adeline melakukan ini demi kesembuhan Ayah dari Nona Adeline?" Marvin dengan santainya menjawab semua pertanyaan Adeline.

Adeline yang hanya diam tidak dapat berkata apapun lagi. semua nya sudah di jawab oleh Marvin. ternyata Marvin begitu saja menerima perjodohan ini.

Adeline yang bingung dan menjadi serba salah.

"Saya rasa sudah tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. waktu saya hanya sebentar. terimakasih nona Adeline untuk americano nya. sampai jumpa lagi" Marvin beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Adeline yang masih terdiam di tempat duduknya.

"Dia bahkan tidak terlihat keberatan tapi juga tidak terlihat senang. aku sama sekali tidak bisa mengartikan apa apa dangan wajahnya yang bahkan bisa di bilang tanpa ekspresi. dia begitu dingin dan tidak mudah di tebak. sekarang aku tidak dapat melakukan apa-apa selain menerima semua rencana Ayah" Gumam adeline.

Adeline kembali ke ruangan Ayahnya di rawat. terlihat beberapa suster ada di dalam ruangan Albert.

"Suster ada apa dengan Ayah saya? Ayah saya tidak apa-apa kan suster?" Adeline terlihat panik melihat Ayahnya yang sudah di pasang alat bantu bernafas.

"Nona Adeline, tuan Albert tadi mendadak sesak napas. karena itu dokter meminta kami memasang alat bantu bernafas untuk tuan Albert," ucap suster yang merawat Albert.

"Ayah.. ayah tidak apa-apa kan? " Adeline terlihat sangat khawatir.

Albert membuka matanya perlahan dan membuka mulutnya, mengeluarkan suara lirih.

"Adeline sayang, Ayah hanya perlu istirahat nak, Adeline bagaimana dengan Marvin? apakah Adeline menyukai Marvin?" Ayah Adeline berbicara dengan suara terbata bata karena nafas nya terdengar lebih berat dari biasanya.

"Ayah jangan banyak berbicara dulu. Adeline tidak keberatan menikah dengan tuan Marvin asalkan Ayah janji Ayah akan sembuh yaa" Adeline mencium tangan Albert yang masih terlihat lemah.

"Sayang.. ayah akan baik-baik saja. tapi ayah ingin Adeline menikah dengan Marvin sesegera mungkin yaa nak.."

Perkataan Albert itu membuat Adeline menangis dan ia hanya bisa mengangguk mengiyakan permintaan Albert.

"Baiklah ayah Adeline melakukan ini untuk Ayah. Adeline hanya ingin ayah bahagia." perkataan yang keluar dari bibir manis Adeline membuat Ayahnya tersenyum.

"Nanti Eline akan tahu kalau Ayah melakukan ini karena ini adalah yang terbaik untuk Adeline. Marvin adalah orang yang paling tepat untuk Eline, Ayah hanya yakin terhadap satu pria yaitu Marvin. kalau dengan nya Ayah yakin seratus persen Eline akan bahagia." tutur Albert mengelus puncak kepala Anak gadisnya itu.

"Bagaimana mungkin ayah bisa yakin seperti itu. apakah Ayah tidak tahu betapa dinginya pria itu. tidak bisakah Ayah pilihkan aku Pria yang lebih manis sedikit saja, mungkin saja aku akan menyetujuinya dengan senang hati." gumam Adeline dalam hatinya. namun ia tidak berani mengatakan itu pada Ayahnya.

ia hanya menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia menyetujui permintaan ayahnya itu.

"Baiklah ayah. Adeline akan mengikuti kemauan Ayah. asalkan ayah janji ayah akan sembuh" ucap Adeline

"Ayah akan bahagia kalau Eline mau melakukanya dengan senang hati. Ayah akan lebih bersemangat untuk bisa sembuh." timpal Albert pada putri sematawayang-nya itu.

Adeline hanya tersenyum tidak mejawab perkataan ayahnya lagi. ia hanya menghela napas saja.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Terimakasih Readers Tersayang Sudah mau Mampir Membaca Cerita Marvin Dan Adeline yang berjudul My Husband Is Cold.

Cherry senang kalau Readers Mau memberikan Like dan Komentar nya. Kritik Saran sangat di perlukan Oleh Author supaya bisa lebih baik lagi.

Jangan Lupa Vote, Rate, dan Jadikan Favorite Yaa.. Selamat Membaca :)

SPECIAL NOTES : maaf Kalau Update nya Agak lama karena Proses Review oleh Editor yang kadang tidak menentu*.

Terpopuler

Comments

Marie Louis AK

Marie Louis AK

sy berkali kali baca tetap senang dg alur ceritanya.

2023-08-02

2

Kasiyati

Kasiyati

tar lma2 jg bucin

2021-08-20

0

Siti Romdoniah

Siti Romdoniah

lanjut thor

2021-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 P R O L O G
2 First sight
3 Tidak Ada pilihan
4 Kondisi Albert
5 Bertemu Lagi Part 1
6 Bertemu Lagi Part 2
7 Sahabat Adeline
8 Mulai Bercerita Part 1
9 Mulai Bercerita Part 2
10 Persiapan Menikah
11 Wedding Day Part 1
12 Wedding Day Part 2
13 Salah Tingkah
14 Lingerie
15 Libur Kerja
16 Jalan jalan Part 1
17 Jalan Jalan Part 2
18 PENGUMUMAN
19 Jalan Jalan Part 3
20 Baru Menyadari
21 Bercak Darah
22 Makanan Kesukaan Part 1
23 Makanan Kesukaan Part 2
24 Asisten Han
25 Tak Dapat Menahan
26 Ingin Memeluk Part 1
27 Ingin Memeluk Part 2
28 Kedatangan Ayah Part 1
29 Kedatangan Ayah Part 2
30 Kembali Bekerja
31 Michele Sakit
32 Lupa Waktu
33 Aku Baik Baik Saja
34 Ke Kantor Bersama
35 Jangan Disini
36 Hadiah Dari Albert
37 The First Experience
38 I Want To Say It Part 1
39 I Want To Say It Part 2
40 Asisten Han & Michele
41 Isi Hati Marvin
42 Berdamai Part 1
43 Berdamai Part 2
44 Leona
45 Siapa Yang Harus Ku Percaya
46 Marah Besar
47 Aku Mencintai Mu
48 Kehancuran Leona
49 Bersimpuh
50 Rencana Yang Tertunda
51 Intermezzo - QNA
52 Eric Super Hero Adeline
53 Ternyata Kamu
54 Venice ~ Honeymoon Part 1
55 Venice ~ Honeymoon Part 2
56 Venice ~ Honeymoon Part 3
57 Venice ~ Honeymoon Part 4
58 Venice ~ Honeymoon Part 5
59 Romansa Michele & Yohan
60 Venice ~ Honeymoon Part 6
61 Venice ~ Honeymoon Part 7
62 Jangan Ganggu Kekasihku
63 Menghabiskan Waktu Bersama
64 Venice ~ Last Day Honeymoon
65 (Flash Back) Han Menginap
66 See You Again Venice!
67 Iklan Bermanfaat
68 Intermezzo ~ Cast
69 Sepupu Marvin
70 Gagal Bertemu
71 Panik
72 Terkejut
73 Segelas Susu Strawberry
74 Gilbert Lagi..
75 Aku Ingin Makan Masakanmu
76 Kenapa Kamu bisa Memakan ini
77 Mengganggu Saja
78 Aku Merindukanmu Han
79 Untitled
80 Kau Adalah Mary?
81 Karena aku cemburu
82 Untitled
83 Kesedihan Yang mendalam
84 Masih bersedih
85 Memulai Lagi
86 Malaikat Penolong
87 Periksa Kandungan
88 Jangan Pernah Berkata seperti itu
89 Merasa Cemas
90 Salah Paham dan Kecemburuan
91 Kesalahpahaman yang belum usai
92 Sudah Berakhir
93 Untitled
94 Han melamar Michele
95 Tiga Bulan Kemudian
96 Kenapa Harus Bertemu lagi
97 Kontraksi Palsu
98 Ketuban?
99 Akhirnya..
100 Arsel dan Ara
101 EXTRA PART - 01
102 EXTRA PART - 02
103 EXTRA PART - 03
104 EXTRA PART - 04
105 EXTRA PART - 05
106 EPILOG
107 MY HUSBAND IS COLD SEASON 2
108 MHIC S2 - Menjadi Guide Bossnya
109 VISUAL CAST PEMAIN MY HUSBAND IS COLD SEASON 2
110 MHIC S2 - MEMBEKU
111 MHIC S2 - Makan Malam
112 MHIC S2 - Situasi Mencekam
113 MHIC S2 - Tidak Menyangka
114 MHIC S2 - Tidak bisa menolak
115 MHIC S2 - Arsel Galau
116 MHIC S2 - Pesta Penyambutan
117 MHIC S2 - Kecerobohan Araa
118 MHIC S2 - Secarik Kertas
119 MHIC S2 - Takut di Marahi
120 MHIC S2 - Araa dan Arsel
121 MHIC S2 - BERDEBAR
122 MHIC S2 - Takdir atau Kebetulan
123 MHIC S2 - Terungkap
124 MHIC S2 - Terima Saja
125 MHIC S2 - Ada Apa Dengan Arsel (?)
126 MHIC S2 - Penjelasan Arsel
127 MHIC S2 - PERNIKAHAN
128 BONUS !!!
129 MHIC S2 ~ Pesta Pernikahan
130 MHIC S2 ~ Malam yang membeku
131 MHIC S2 - FIRST KISS
132 MHIC S2 - Dingin
133 MHIC S2 - Takut Gelap
134 MHIC S2 - MY BOSS
135 MHIC S2 - LUNCH
136 MHIC S2 - Suddenly
137 PENGUMUMAN - BACA YAA - CARA VOTE - FOLLOW IG
138 MHIC S2 ~ Jangan Menyentuhku !
139 MHIC S2 ~ ANCAMAN
140 MHIC S2 - Tenderly
141 MHIC S2 - I'm starting to like you
142 BUKAN UP - PERMINTAAN AUTHOR
143 MHIC S2 - Terlalu Manis
144 MHIC S2 - My Epiphany
145 MHIC S2 - Perhaps Love
146 MHIC S2 - Berangkat
147 MHIC S2 - PARIS
148 CAST TAMBAHAN
149 MHIC S2 - SARANGHAE
150 MHIC - Desire and Love
151 MHIC S2 - Malam Panjang
152 MHIC S2 - Found Love
153 MHIC S2 - Satu Garis
154 MHIC S2 - TANDA TANYA
155 MHIC S2 - FALL in LOVE
156 MHIC S2 - DUA GARIS
157 MHIC S2 - Making a Lover
158 MHIC S2 - KETULUSAN
159 MHIC S2 - BABY
160 MHIC S2 - GO! OH SEHUN
161 MHIC S2 - Rasa
162 MHIC S2 - JEJU ISLAND
163 MHIC S2 - HANGAT
164 MHIC S2 - Menunggang Kuda
165 MHIC S2 - KITA BERCERAI SAJA
166 MHIC S2 - TAK TERDUGA
167 MHIC S2 - FLOWERY
168 MHIC S2 - MENAHAN DIRI
169 MHIC S2 - BERKUMPUL
170 MHIC S2 - GARA-GARA KIMCHI
171 MHIC S2 - PAGI
172 MHIC S2 - KISEU
173 MHIC S2 - MILKSHAKE
174 MHIC S2 - Mymy Couple
175 MHIC S2 - MANIS DAN HANGAT
176 MHIC S2 - CEMBURU
177 MHIC S2 - Mendadak
178 MHIC S2 - Memabukkan
179 MHIC S2 - Mengulanginya
180 MHIC S2 - Bahagiaku Karenamu
181 MHIC S2 - SEDIH
182 MHIC S2 - Malam Pertama
183 MHIC S2 - Tidak Tahu Malu
184 MHIC S2 - MENYERAH
185 PENGUMUMAN - CARA VOTE
186 MHIC S2 - AL LILIAN
187 MHIC S2 - CANDLE LIGHT DINNER
188 MHIC S2 - LOVE IN KOREA
189 MHIC S2 - EMAIL
190 MHIC S2 - Saling Terbuka
191 MHIC S2 - JAJANGMYEON
192 MHIC S2 - LOVELY
193 BACA YA !
194 MHIC S2 - UNTITLED
195 MHIC S2 - HARU
196 MHIC S2 - TANGKAP!
197 MHIC S2 - Happy Ending
198 SUDAH PUBLISH! SEQUEL MY HUSBAND IS COLD
199 PENGUMUMAN PENTING
200 MHIC S2 : Bonus Chapter - Arsel Jenny
201 MHIC S2 : Bonus Chapter - Sammy Kimmy
202 MHIC S2 : Bonus Chapter - Arsel Jenny
203 MHIC S2 : Bonus Chapter - Sammy Kimmy (baby born)
204 MHIC S2 : AKHIR CERITA - TAMAT
205 Pengumuman
206 Karya Baru
207 Karya Baru
208 Mendadak Istri Tuan Kalandra
Episodes

Updated 208 Episodes

1
P R O L O G
2
First sight
3
Tidak Ada pilihan
4
Kondisi Albert
5
Bertemu Lagi Part 1
6
Bertemu Lagi Part 2
7
Sahabat Adeline
8
Mulai Bercerita Part 1
9
Mulai Bercerita Part 2
10
Persiapan Menikah
11
Wedding Day Part 1
12
Wedding Day Part 2
13
Salah Tingkah
14
Lingerie
15
Libur Kerja
16
Jalan jalan Part 1
17
Jalan Jalan Part 2
18
PENGUMUMAN
19
Jalan Jalan Part 3
20
Baru Menyadari
21
Bercak Darah
22
Makanan Kesukaan Part 1
23
Makanan Kesukaan Part 2
24
Asisten Han
25
Tak Dapat Menahan
26
Ingin Memeluk Part 1
27
Ingin Memeluk Part 2
28
Kedatangan Ayah Part 1
29
Kedatangan Ayah Part 2
30
Kembali Bekerja
31
Michele Sakit
32
Lupa Waktu
33
Aku Baik Baik Saja
34
Ke Kantor Bersama
35
Jangan Disini
36
Hadiah Dari Albert
37
The First Experience
38
I Want To Say It Part 1
39
I Want To Say It Part 2
40
Asisten Han & Michele
41
Isi Hati Marvin
42
Berdamai Part 1
43
Berdamai Part 2
44
Leona
45
Siapa Yang Harus Ku Percaya
46
Marah Besar
47
Aku Mencintai Mu
48
Kehancuran Leona
49
Bersimpuh
50
Rencana Yang Tertunda
51
Intermezzo - QNA
52
Eric Super Hero Adeline
53
Ternyata Kamu
54
Venice ~ Honeymoon Part 1
55
Venice ~ Honeymoon Part 2
56
Venice ~ Honeymoon Part 3
57
Venice ~ Honeymoon Part 4
58
Venice ~ Honeymoon Part 5
59
Romansa Michele & Yohan
60
Venice ~ Honeymoon Part 6
61
Venice ~ Honeymoon Part 7
62
Jangan Ganggu Kekasihku
63
Menghabiskan Waktu Bersama
64
Venice ~ Last Day Honeymoon
65
(Flash Back) Han Menginap
66
See You Again Venice!
67
Iklan Bermanfaat
68
Intermezzo ~ Cast
69
Sepupu Marvin
70
Gagal Bertemu
71
Panik
72
Terkejut
73
Segelas Susu Strawberry
74
Gilbert Lagi..
75
Aku Ingin Makan Masakanmu
76
Kenapa Kamu bisa Memakan ini
77
Mengganggu Saja
78
Aku Merindukanmu Han
79
Untitled
80
Kau Adalah Mary?
81
Karena aku cemburu
82
Untitled
83
Kesedihan Yang mendalam
84
Masih bersedih
85
Memulai Lagi
86
Malaikat Penolong
87
Periksa Kandungan
88
Jangan Pernah Berkata seperti itu
89
Merasa Cemas
90
Salah Paham dan Kecemburuan
91
Kesalahpahaman yang belum usai
92
Sudah Berakhir
93
Untitled
94
Han melamar Michele
95
Tiga Bulan Kemudian
96
Kenapa Harus Bertemu lagi
97
Kontraksi Palsu
98
Ketuban?
99
Akhirnya..
100
Arsel dan Ara
101
EXTRA PART - 01
102
EXTRA PART - 02
103
EXTRA PART - 03
104
EXTRA PART - 04
105
EXTRA PART - 05
106
EPILOG
107
MY HUSBAND IS COLD SEASON 2
108
MHIC S2 - Menjadi Guide Bossnya
109
VISUAL CAST PEMAIN MY HUSBAND IS COLD SEASON 2
110
MHIC S2 - MEMBEKU
111
MHIC S2 - Makan Malam
112
MHIC S2 - Situasi Mencekam
113
MHIC S2 - Tidak Menyangka
114
MHIC S2 - Tidak bisa menolak
115
MHIC S2 - Arsel Galau
116
MHIC S2 - Pesta Penyambutan
117
MHIC S2 - Kecerobohan Araa
118
MHIC S2 - Secarik Kertas
119
MHIC S2 - Takut di Marahi
120
MHIC S2 - Araa dan Arsel
121
MHIC S2 - BERDEBAR
122
MHIC S2 - Takdir atau Kebetulan
123
MHIC S2 - Terungkap
124
MHIC S2 - Terima Saja
125
MHIC S2 - Ada Apa Dengan Arsel (?)
126
MHIC S2 - Penjelasan Arsel
127
MHIC S2 - PERNIKAHAN
128
BONUS !!!
129
MHIC S2 ~ Pesta Pernikahan
130
MHIC S2 ~ Malam yang membeku
131
MHIC S2 - FIRST KISS
132
MHIC S2 - Dingin
133
MHIC S2 - Takut Gelap
134
MHIC S2 - MY BOSS
135
MHIC S2 - LUNCH
136
MHIC S2 - Suddenly
137
PENGUMUMAN - BACA YAA - CARA VOTE - FOLLOW IG
138
MHIC S2 ~ Jangan Menyentuhku !
139
MHIC S2 ~ ANCAMAN
140
MHIC S2 - Tenderly
141
MHIC S2 - I'm starting to like you
142
BUKAN UP - PERMINTAAN AUTHOR
143
MHIC S2 - Terlalu Manis
144
MHIC S2 - My Epiphany
145
MHIC S2 - Perhaps Love
146
MHIC S2 - Berangkat
147
MHIC S2 - PARIS
148
CAST TAMBAHAN
149
MHIC S2 - SARANGHAE
150
MHIC - Desire and Love
151
MHIC S2 - Malam Panjang
152
MHIC S2 - Found Love
153
MHIC S2 - Satu Garis
154
MHIC S2 - TANDA TANYA
155
MHIC S2 - FALL in LOVE
156
MHIC S2 - DUA GARIS
157
MHIC S2 - Making a Lover
158
MHIC S2 - KETULUSAN
159
MHIC S2 - BABY
160
MHIC S2 - GO! OH SEHUN
161
MHIC S2 - Rasa
162
MHIC S2 - JEJU ISLAND
163
MHIC S2 - HANGAT
164
MHIC S2 - Menunggang Kuda
165
MHIC S2 - KITA BERCERAI SAJA
166
MHIC S2 - TAK TERDUGA
167
MHIC S2 - FLOWERY
168
MHIC S2 - MENAHAN DIRI
169
MHIC S2 - BERKUMPUL
170
MHIC S2 - GARA-GARA KIMCHI
171
MHIC S2 - PAGI
172
MHIC S2 - KISEU
173
MHIC S2 - MILKSHAKE
174
MHIC S2 - Mymy Couple
175
MHIC S2 - MANIS DAN HANGAT
176
MHIC S2 - CEMBURU
177
MHIC S2 - Mendadak
178
MHIC S2 - Memabukkan
179
MHIC S2 - Mengulanginya
180
MHIC S2 - Bahagiaku Karenamu
181
MHIC S2 - SEDIH
182
MHIC S2 - Malam Pertama
183
MHIC S2 - Tidak Tahu Malu
184
MHIC S2 - MENYERAH
185
PENGUMUMAN - CARA VOTE
186
MHIC S2 - AL LILIAN
187
MHIC S2 - CANDLE LIGHT DINNER
188
MHIC S2 - LOVE IN KOREA
189
MHIC S2 - EMAIL
190
MHIC S2 - Saling Terbuka
191
MHIC S2 - JAJANGMYEON
192
MHIC S2 - LOVELY
193
BACA YA !
194
MHIC S2 - UNTITLED
195
MHIC S2 - HARU
196
MHIC S2 - TANGKAP!
197
MHIC S2 - Happy Ending
198
SUDAH PUBLISH! SEQUEL MY HUSBAND IS COLD
199
PENGUMUMAN PENTING
200
MHIC S2 : Bonus Chapter - Arsel Jenny
201
MHIC S2 : Bonus Chapter - Sammy Kimmy
202
MHIC S2 : Bonus Chapter - Arsel Jenny
203
MHIC S2 : Bonus Chapter - Sammy Kimmy (baby born)
204
MHIC S2 : AKHIR CERITA - TAMAT
205
Pengumuman
206
Karya Baru
207
Karya Baru
208
Mendadak Istri Tuan Kalandra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!