Adeline menutup wajahnya dengan bantal, rasanya sudah tidak tahan dengan keadaan ini.
Sebenarnya, Adeline sangat gugup menghadapi hari esok. bagaimana ia bisa tenang, sedangkan besok ia harus menikahi pria yang menurutnya asing itu.
"Aarrrgghh.. kenapa harus begini... aku merasa pusing.." Adeline berteriak namun ditutupi bantal, agar tidak terdengar oleh orang lain.
"Hei ! kau ini kenapa ?" Michele mengambil bantal yang dipegang oleh Adeline untuk menutupi wajahnya itu, terlihat bulir-bulir basah di ujung mata Adeline.
"Eline, kemarilah biar kupeluk, kau jangan menangis dong Eline ! aku kan jadi ikut sedih.." Michele memeluk sahabatnya itu mencoba menenangkan Adeline, namun Adeline malah menangis dengan suara lebih kencang di pelukan Michele.
Michele mengusap punggung Adeline perlahan.
"Menangislah kalau itu melegakan perasaan mu Lin, jangan di tahan dan keluarkan saja" dalam hatinya ia merasa ikut terluka melihat sahabatnya menangis seperti itu.
"Aku tidak tega melihatmu menangis Lin, sungguh.." gumamnya.
"Aku berusaha ikhlas menerimanya Chel, tapi ternyata tetap saja aku belum bisa tegar, aku sangat sedih, kau tidak tahu seperti apa orang yang akan menikah dengan ku itu Chel, dia sangat dingin dan benar-benar bukan tipeku sama sekali," tutur Adeline yang enggan mengingat wajah dingin Marvin lagi.
"Sudah sudah, ayahmu tidak mungkin asal pilih kan. minimal pria itu pasti tampan, sudahlah kamu jangan bersedih lagi," Michele mencoba menghibur Adeline.
"Kalau tampan terima sajalah Lin, kan lumayan," pikir Michele meledek sahabatnya lagi.
Adeline menajamkan matanya kearah Michele.
"Ampuuun Eline.. aku kan cuma lagi berusaha menghibur kamu Lin," sahut Michele tercengir.
Adeline menggelengkan kepala.
"Tampan sih tampan, tapi sikapnya itu loh Chel, dia sangat acuh padaku Chel, dia bahkan tidak memandang wajahku sama sekali saat berbicara denganku, buat apa pria semacam itu, membayangkannya saja sudah membuatku gila !" Adeline melepas pelukan sahabatnya itu dan terlihat sangat kesal
"Oh jadi benarkan dia itu tampan? kalau masalah dia yang dingin, justru aku sangat suka cowok tsundere begitu, dingin tapi perhatian tahu ! sudahlah Eline sayang, tenangkan pikiranmu dan juga hatimu, semuanya tidak terlalu buruk kok, yang terpenting ayahmu kan bisa sehat, kalau belum cinta biarkan saja, cinta bisa tumbuh setelah menikah kok," tutur Michele.
Michele sebenarnya memahami perasaan Adeline saat ini, biar bagaimanapun pasti sulit menikahi orang yang belum ia kenal. tapi ia tidak ingin membuat keadaan Adeline menjadi semakin sedih, jadi ia berusaha menguatkan Adeline, dan meyakinkan Adeline, bahwa perjodohan itu tidak selalu buruk.
"Perhatian? kau bilang dia dingin namun perhatian? entahlah Chel, aku sudah tidak ingin memikirkan itu, bagiku tetap saja aku belum bisa sepenuhnya menerima perjodohan ini, namun aku sudah tidak ada pilihan lain. ayah sangat menyukai Marvin, dan terlihat sangat bahagia kalau aku menikahi Marvin," Adeline hanya menghela napas.
"Hancur sudah harapanku, untuk bisa menikah dengan pria baik yang imut dan manis, malah mendapat pria balok es bruang kutub seperti itu !" Adeline berdecak kesal.
"Marvin ? jadi namanya Marvin ? sepertinya nama itu tidak Asing deh !" Ucap Michele sambil mengingat ingat nama tersebut.
" Ya, Marvin Frederic apa kau kenal ? kenapa dengan wajahmu itu. biasa saja kali ! " Tegas Adeline yang terheran melihat Michele yang terkejut mendengar nama Marvin.
"Apa ? Fre.. maksudmu dia adalah Marvin Frederic? pengusaha tersukses yang memiliki banyak perusahaan terkemuka di berbagai negara? yang terkenal tampan dan sempurna itu ?" Michele menganga dan kaget mendengar nama itu, ternyata Marvin yang di maksud Eline adalah Marvin Frederic yang terkenal itu pikirnya takjub.
"Hei ! kau sangat berlebihan ! apa sebagus itu? aku bahkan tidak pernah dengar nama nya." ucap Adeline sambil melempar Michele dengan bantal.
"Sudah seperti artis terkenal aaja sampai mukamu melongo begitu Chel !" Adeline berdecak kesal.
Michele kembali menganga.
"Kau sudah gila ! tentu saja Marvin itu Marvin Frederic ! sudah pasti dia sangat famous, you know that ? kamu harus lebih banyak baca sosial media dong Eline ! lihat followersmu di instagram dan facebook begitu banyak. untuk apa follower banyak tapi postingan mu bahkan hanya satu saja. itu artinya kamu tidak update alias kudet Lin! percuma follower banyak kalau kamu nggak update !
baca juga berita tentang orang-orang yang terkenal seperti Marvin contohnya, kau sungguh beruntung Adeline, bisa menikah dengan Marvin. kalau aku akan dengan sukarela menyerahkan semuanya yang kumiliki kepadanya." Michele meracau sendiri mencoba membuka mata Adeline lebar-lebar.
"Kau sudah gila Eline.. kalau tidak senang mendapatkan suami seperti Marvin!"
"Kenapa kau membawa-bawa akun sosial media milikku, kau kan sudah tahu aku tidak suka hal yang seperti itu, lebih baik aku membaca buku saja daripada harus membuka sosial media membuang waktu saja.
dan soal Marvin yang begitu hebat di matamu itu, sayangnya bagiku dia tidak begitu, kesan pertama saja sudah menjengkelkan, dia itu adalah pria balok es Michele !" Adeline menutup matanya rapat dan menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu, biar aku saja yang menikah dengan Marvin !" Michele masih dengan wajahnya yang bodoh itu membayangkan Indahnya jika bisa menikah dengan Marvin pikirnya.
"Aku tidak keberatan sama sekali beneran deh suerr !" ucap Michele menegaskan sekali lagi.
Adeline berdecih kesal.
"Hei kau bodoh ! kalau kau yang menikah dengan Marvin, lalu bagaimana dengan ayahku? bisa-bisa dia bertambah sakit tahu !" tegas Adeline mendorong tubuh Michele mencoba menyadarkan Michele dari lamunannya saat ini.
Michele mendengus.
"Kalau bukan karena ayah, aku mana mungkin mau !" timpal Adeline lagi.
"Sudah tahu begitu, sudah sadar demi Ayah mu, kenapa masih mengeluh ? apalagi ternyata pria itu Marvin dia itu sempurna Lin! memang ia terkenal sangat dingin tapi tahu tidak kalau perempuan yang mengantri ingin dekat dengannya itu sangat banyak tak terhitung jumlahnya, kau sangat beruntung bisa menikah dengannya. Apa aku perlu tunjukkan biografi Marvin kepadamu ? pasti banyak di temukan di Google deh !" tutur Michele yang gemas dengan kepolosan dan kebodohan Adeline saat itu.
"Sudah sudah, sepertinya kau sangat menyukai pria es itu? percuma saja aku cerita ! Haaah.. aku sangat pusing memikirkan besok !" Adeline tidur dengan posisi telungkup sambil memukul kasur yang di tidurinya. "Sebaaaal.." teriaknya lagi.
"Eline ambil sisi positifnya dong !" Ucap Michele.
"Apa sisi positifnya Chel?"
"Banyak sekali Eline.. apa kau tidak bisa melihatnya?" tanya Michele heran.
"Iya apa? " jawab Adeline.
"Ganteng, kaya, terkenal dan masih banyak lagi sayang.." tutur Michele dengan wajah berbunga-bunga.
"Aaahhh Marvin, kenapa bukan aku saja yang di jodohkan denganmu sayang.." tuturnya gemas.
"Astaga Michele !" Adeline berdecak kesal melihat tingkah Michele.
"Kenapa sih Eline! memang dia tampan kok Lin. kamu perhatikan wajahnya dong !" Sahut Michele gemas dengan sahabatnya yang tidak pernah pacaran sama sekali itu.
Adeline hanya memejamkan matanya. ia merasa frustasi berbicara dengan Michele saat itu.
_________________
Author : Udah sih Lin, Terima aja Bang Marvin Ganteng ini sih.
Adeline : Diam kamu!
Readers : Jangan ngomong mulu apa! Kapan Upnya ini!
Author dan Adeline : Berisikk!!!!
Readers : Eet daah Kompak Amat bu! wkwk
__________________
Bersambung yaa..
Jangan Lupa Tekan Love nya
Tekan Like nya
Daan Komentar nya juga dong terserah komentar apa juga. Curhat juga nggap apa apa. 😂😂
MINTA DUKUNGAN VOTE YA 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Kasiyati
seru
2021-08-21
0
Dian Mustika Sari
mana visual nya thor
2021-06-19
0
Najwatirta
gak sabar bucinnya Marvin.. hahahaha
2020-12-09
6