Ceklek, suara pintu terbuka kulirik jam dinding sudah menunjukkan jam 1 malam. Mas Davin baru pulang dan aku masih pura-pura tidur. Lampu kamar sedikit remang jadi mas Davin gak akan curiga kalau aku belom tidur. Aku mengintip di balik selimut. Aku pengen liat apa yang dia lakukan. Dia menghampiri ranjang ku memandangku dalam diam, sungguh membuat hatiku bergetar tidak karuan. Tidak lama mas Davin mendekatkan wajahnya ke arahku. Apakah dia mau mencium ku? Rasanya hatiku ingin melompat bahagia aku memejamkan mataku rapat-rapat, 1 detik 2 detik sampai 3 detik tidak ada rasanya mas Davin mencium ku, aku menyipitkan mataku untuk melihat apa yang di lakukannya!
Ternyata dugaanku salah mas Davin cuma mau ngambil bantal dan selimut yang ada di sampingku. Duh.. Kay.. bodoh banget sih, mana mungkin mas Davin diam-diam mau menciummu? Rasanya wajahku udah memanas dan aku yakin warnanya udah merah merona karena menahan malu. Untung lampunya agak redup jadi mas Davin gak tau tentang kebodohanku.
Mas Davin mendekati ranjang ku lagi dengan membuka kancing bajunya. Terpampang jelas dada bidangnya yang membuatku ingin merebahkan di dalamnya. Mau apa lagi mas Davin kesini? dia menyibak selimutku, semakin membuat ku berdebar tidak karuan. Apa mas Davin mau tidur disini? Ternyata bukan dia mencari ganti baju yang biasanya aku siapkan di atas kasur. Tapi tadi aku lupa untuk menyiapakannya. Karna saking jengkel nya sama mas Davin sebab gak ada kabar seharian ini. Biarin aja dia ngurusin dirinya sendiri. Biar tau rasa gimana di abaikan.
Kulihat dia berjalan ke lemari mencari pakainnya tapi gak nemu. Membuka semua lemari yang ada di dalam lemari masih gak ketemu juga, kudengar dia mendengus kasar Karena gak dapat bajunya. Memang selama ini aku yang menyiapkan semua ganti bajunya dan menata bajunya di ruangan kusus sebelah kamar. Aku menatap geli dengan tingkah mas Davin yang frustasi. Dia mengambil kaosku dengan kasar sampai berantakan. Apa yang mau di lakukan dengan kaos itu? Apa mas Davin mau make kaosku? Emang muat di pakenya? Aku tersenyum membayangkan mas Davin memakai kaosku dengan ketat pasti terlihat sexy. Setelah itu mas Davin juga membuka semua laci lemari dengan kasar. Tapi gak ketemu juga. Apa yang di cari mas Davin sampai dia ngomel-ngomel gak jelas? Apa dia mencari pakain dalam? Mana mungkin ketemu, karna pakain dalamnya aku satukan sama baju-bajunya. Aku ingin bangun dan membantunya tapi aku urungkan. Aku masih kecewa dengan tingkahnya. Dia mengambil celana dalamku dan memandangnya dengan lama. Mau apa mas Davin dengan celana dalamku? Hatiku bertanya tanya tapi gak ketemu jawabannya.
Mas Davin masuk kamar mandi, kudengar dia menyalakan shower. Aku ingin menyiapkan semua keperluaannya, tapi gak jadi lagi. Biarkan aja, nanti kalau mas Davin mau membangunkanku aku akan menyipkannya. Tapi kalau mas Davin gak membangunkanku biarkan aja dia tidur denangan kaos ketat dan pakain dalam ku.
Aku masih menunggunya siapa tau dia berani membangunkanku dengan sentuhan paling gak dia mau memanggil namaku. Ku dengar suara shower berhenti. Tapi mas Davin gak menyentuh ku maupun memanggilku.
Kurang apa sebenarnya aku ini mas? Harus berjuang berapa lama lagi untuk melukuhkan hatimu yang beku itu?
Aku sudah berusaha ikhlas dengan perjodohan ini. Aku juga punya cinta dia luar sana. Tapi aku berusaha menguburnya dalam-dalam supaya aku tidak menodai pernikahan ini. Tapi yang kulihat kamu semakin beku dan gak berusaha menerima perjodohan ini.
Di luaran sana banyak kok yang bahagia dengan pernikahan perjodohan mereka? Tapi kapan aku merasakan kebahagiaan itu. Mereka memang lebih beruntung dari pada aku. Sebelum pernikahan mereka sempat komunikasi. Sedangkan aku? Ketemu waktu aku sekolah dan ketemu lagi waktu akad nikah. Waktu sekolah mas Davin juga sudah menunjukan rasa tidak suka nya terhadapku. Tapi mau bagai mana lagi aku tidak punya kuasa untuk menolaknya. Kalau dia tidak menerimanya ,harusnya dia bisa menolaknya sebelum pernikahan terjadi. Tapi ini apa? Dia dengan jelas sudah menyiksa batinku dengan sikap angkuhnya.
Kupikir dengan berjalannya waktu mas Davin mau berubah dan mau menerimaku. Tapi sampai sekarang mas Davin tidak berubah. Dia tidak peduli dan cenderung acuh terhadapku. Seolah aku adalah wanita penghalang cintanya dengan Ratna.
Mamah dan Papah dulu juga di jodohkan dengan Kakek, tapi sekarang yang kulihat mereka bahagia dan menerima satu sama lain dan yang saling melengkapi. Tidak sepertiku dan mas Davin. Mas Davin yang sibuk dengan masa lalunya aku yang berjuang untuk mendapatkan cintanya.
Bahkan, aku sering membaca novel-novel juga banyak kok ,di ambil dari kisah nyata dari kehidupan seseorang tentang perjodohan mereka bahagia.Langsung ada Malam pertama mereka yang mendesah penuh gairah tanpa menengok kebelakang. Tidak sepertiku, malam pertama yang penuh dengan derai air mata. Karna ulah mas Davin dengan lugas menolak untuk menyentuhku.
Sampai sekarang mas Davin tidak pernah memberi ku kesempatan untuk dekat dengannya, jangankan dekat mengajak komunikasi aja gak pernah kalau gak ada Mami dan Papi. Aku tau dia menikahi ku karna takut dengan Maminya. Tapi justru sekarang dia membalasku dengan kesunyian yang tidak berkesudahan.
Aku tertidur sampai tak sadar waktu subuh segera berakhir. Aku segera melaksanakan kewajibanku sebagai sekarang muslim. Kulihat mas Davin masih meringkuk di sofa.Gak seperti biasanya mas Davin belum bangun. Aku sedikit heran saat di atas nakas ada banyak obat dan minuman, ada juga minyak gosok.
"Tolong berkas ini kasih ke mang Udin, suruh kasihkan ke sekertaris ku Johan untuk menghandel pertemuan meeting nanti." Suaranya lirih seperti menahan sakit yang luar biasa. Dia berjalan tertatih-tatih berpeganngan tembok menuju kamar mandi. Aku pengen membantunya tapi aku takut dia marah.
"Biar aku bantu mas."
"Gak usah, mending kamu siap-siap ke rumah sakit, hari ini ada praktek kan?"
"Tapi kamu lagi sakit mas."
"Aku gak papa." Jawabnya enteng. Padahal dengan jelas kulihat dia meringis kesakitan. Aku menunggu dia keluar kamar mandi, siapa tau dia akan minta tolong di buatkan sarapan atau meminta baju ganti. karna saat ini dia masih memakai kaosku yang sangat ketat. Tapi bagiku itu justru terlihat sexy dengan lekuk tubuhnya dan perut kotak-kotaknya tercetak dengan jelas.Ada desiran aneh yang kurasakan saat ini. Membayangkan tanganku meraba dan bermain di perut mas Davin. Tapi lamunanku buyar seketika saat suara pintu kamar mandi terbuka dan mas Davin sudah kelihatan lebih segar.
Aku masih setia menunggu dia berucap tapi, sampai di sofa dia justru meraih hpnya dan mengotak atik. Apakah dia memandang foto cantik Ratna? Ada segurat rindu yang terpendam dari pancaran matanya.
Aku melangkah keluar kamar dengan menutup pintu dengan kasar. Ada segumpal kecewa dalam benak ku, karna orang yang aku khawatir kan justru tidak peduli. Aku segera pergi kedapur membuat sarapan dan bubur buat mas Davin. Meskipun aku gak tau dia mau menerima atau gak yang penting aku udah menyiapkan. Aku membuka grup WA temen-temenku kampus. di sini ada info penting yang hari ini mas Reno dibebaskan dari mengajar di kampus dan naik jabatan untuk mengelola dan mengembangkan yayasan kampus. Mas Reno juga bebas memilih masih sedia mengajar atau pun tidak. Mas Reno memang pantas mendapatkan kepercayaan itu. Karna keuletan dan kejujurannya. Beruntung sekali besok perempuan yang mendampingi mas Reno yang kaya akan kasih sayang. Jiwa yang selalu melindungi dan membuat orang yang didekatnya merasa nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yossi Siburian
agak bertele-tele Thor , jadi agak bosan bacanya , tapi ceritanya bagus kok .
maap ya
2022-02-18
0
Andrean Brima
🤭🤭😁😁😂😂😂 ternyata masih mau jg si Davin memakai baju + CD nya Kanaya, kira²🤔 muat gitu cd-nya Kanaya d pakai paksa & kira² nyaman gk siih....🤭🤭😁😁😁
2021-12-12
0
Anonymous
nih istrinya nafsu banget ... cinta, hasrat tak kesampaian
2021-12-09
2