Mami Drop

Setelah semuanya ku ceritakan sama Caca, Caca mengantarku pulang. Caca masih kelihatan linglung atas semua masalah yang menimpaku. Setelah melihatku lebih tenang dia melajukan mobilnya untuk pulang kerumahnya sendiri.

Aku juga berpesan untuk segera mencari Ratna dan mempertemukan denganku. Agar aku bisa segera mengambil langkah selanjutnya. Tapi Caca cuma menanggapinya dengan acuh.

"Kay kapanpun kamu butuh aku, kamu bisa menelfon ku, aku selalu ada buat kamu. "

"Dan masalah Ratna kamu jangan terlalu dipikirkan, lebih baik kamu mencoba saranku yang tadi, mencoba untuk cuek sama mas Davin, siapa tau dengan begitu dia mau berubah dan merasa kehilangan kamu? "

Pesan terakhir dari Caca sebelum melangkah pergi.

Apa Caca gak tau kalau aku udah tidak merdeka lagi di dalam istana ku sendiri? Bahkan untuk sekedar main kerumah orang tuaku aja aku harus minta izin dengan mami.

Aku memeluk Caca dengan eret rasanya egan sekali berpisah dengannya. Caca pun sama menyalurkan kekuatan padaku berharap aku punya kekuatan untuk melawan kebekuan suami tercinta.

"Kamu harus bertahan dengan mas Davin Kay, kamu harus menangin hatinya nas Davin jangan biarkan hati mas Davin menyimpan nama orang lain. Aku selalu mendukung mu lirihnya."

"Kamu harus semangat tunjukan kalau kamu lebih segala-galanya dari Ratna." Caca memberiku semangat. Padahal dalam hati aku udah putus asa. Justru sekarang aku masih terbayang-bayang dengan wajah mas Reno. Aku juga masih gak percaya kalau aku ketemu dan memeluk mas Reno. Rasa nyaman yang di berikan pada mas Reno membuat ku bertekad untuk menyelesaikan masalah ini. Padahal tadi yang aku tangisi adalah mas Davin.

Ada apa ini? kenapa mas Reno muncul di saat aku butuhkan? Apa aku punya harapan untuk hidup bersama dengan mas Reno? Jika memang benar, semoga ada petunjuk dari Tuhan.

Selama aku kenal dengan mas Reno, dia selalu memberiku kebahagian, seolah dia titisan dari Malaikat yang biasa menahan nafsu dan amarah. Tapi tadi di villa dia seolah menahan amarah dan kekecewaan yang mendalam. mungkin dia melihat tangisku yang begitu pilu, karena sebelum aku menikah dia gak pernah melihatku menangis, aku selalu kelihatan bahagia dan ceria di depannya.

Dia tidak memaksaku untuk menceritakan semua apa yang menimpaku. Seolah dia tau dan menahan diri,kalau suatu saat aku akan menceritakan semuanya. Dengan kejadian tadi aku jadi berpikir, apa mungkin takdir ku dengan mas Reno? Makanya sampai sekarang mas Davin tidak menyentuhku!

Jika memang begitu aku akan menunggu takdir itu dan sekarang aku akan menjalani alur yang di ciptakan oleh Tuhan sampai pada waktunya.

Tapi bagai mana dengan keluarga ku dan keluarga mertuaku apa kah aku akan di ijinkan untuk melangkah ke jalan menuju mas Reno? yang artinya aku akan melanggar perjodohan dan menentang beliau. Apa aku sanggup menghadapi kemurkaan mereka?

Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah udah berkehendak. Kua hatus berjuang untuk dapat kemerdekaan ku sendiri. Sudah cukup hidupku tertekan dan aku harus mencapai klimaks kebahagian itu.

Aku udah berusaha begitu keras untuk mencairkan hatinya mas Davin yang begitu beku. Dan membangun perusahaan dengan susah payah, tapi mas Davin dengan mudah menghancurkan dan memberi kekecewaan yang begitu dalam.Ku edarkan pandanganku keseluruh halaman rumah ini. Sangat megah tapi sepi seperti tak berpenghuni.

Ada mobil mas Davin, tumben pulang lebih awal, biasanya dia pulang tengah malam. Tapi ada yang ganjil, ada juga mobil dokter pribadi terparkir dirumah ini juga, siapa yang sakit?

Aku langsung lari menuju kamar, kupikir mas Davin yang sakit , tapi ternyata kosong.Justru pemandangan yang tak sedap terpampang jelas, baju berserakan di atas kasur, tivi menyala, kran air bunyi sampai airnya tumpah-tumpah.Baru kutinggal setengah hari aja kamar udah kaya kapal pecah. Aku berlari lagi menuju kamar mami, benar dugaanku ternyata mami udah tergeletak lemas dengan bantuan oksigen. Ada pelayan rumah mengantarkan air minum dan bubur. aku ambil alih untuk mengantarnya.

"Ada apa dengan mami bi?" tanyaku panik.

"Nyonya tadi pingsan di depan tivi non." Deg jantungku berdetak lebih kencang.

Aku langsung menghampiri Mami dengan deraian air mata, kupeluk dia kucium punggung tangannya, merasa menyesal karena udah meninggalkan seharian di rumah sendiri. Mami membalas pelukan ku dengan mengelus punggungku

Mas Davin duduk si sofa dengan sorot mata yang tajam menahan amarah. Aku diam dan menunduk tanpa membalas tatapannya berasa bersalah dan takut kalau dia benar-benar murka. Aku merutuki diriku sendiri kenapa sampai lalai dengan Mami sih? Semua gara-gara anak tunggalnya yang angkuh.

"Dari mana aja jam segini baru pulang?" kakiku gemeteran takut dengan amukannya.

"Pergi sama Caca mas. Maaf telat pulang."

Gak mungkin aku bilang kalau aku habis dari bandung ke Villanya mas Reno. Apa lagi tadi sempat ketemu dengan mas Reno, bisa marah besar dia. Tapi, apakah dia peduli tentang aku ketemu sama siapa aja? Bahkan kalau aku gak pulang pun dia gak akan pernah mencariku? Sekalipun aku jalan sama mas Reno dia gak mungkin cemburu!

Karena kalau dia cemburu berrti dia udah buka hatinya untukku. Ah, itu cuma khayalanku saja yang terlalu tinggi. Batinku bermonolog.

Tapi ya sudahlah gak penting juga aku menjelaskan perjalananku hari ini. Lagi pula aku dan mas Reno gak janjian. Aku emang sengaja kunjung ke villa mas Reno mencari kedamain hati.

"Mami pingsan. Kamu gak siapkan obat dan vitaminnya?"

Dia masih dengan sorot mata yang tajam seperti mau membunuh mangsa. Rasanya aku ingin berteriak kalau semua sudah aku siapkan. Aku pergi juga gara-gara kamu yang selalu menyakitiku dan gak pernah ada, tapi mulutku kelu gak bisa berucap.

"Maaf, tidak akan mengulanginya lagi." cuma kalimat itu yang ku ucapkan.

"Aku juga telepon kamu berkali-kali, tapi tidak ada respon". Dia mendengus kasar.

Benarkah dia menghubungiku? Khawatirkah dia kalau aku pergi? Rasanya hatiku bersorak ria. Bahkan baru kali ini dia mau bicara banyak dan menghubungiku selama kami menikah. Dapat nomerku dari mana? Hatiku bertanya-tanya.

Memang benar sih selama aku menikah baru kali ini pergi lama dan pulangnya pun agak malam.

"Jangan di ulangi lagi. Aku gak mau kalau Mami sampai drop lagi. Kalau sampai itu terjadi kamu yang harus bertanggung jawab."Terus satu lagi kalau kamu pergi siapkan dulu obatnya dan titipkan sama pelayan." Ucap ketus dan tak terbantah.

Ku tarik nafas dalam-dalam. Bodoh sekali kamu Kay, kamu pikir mas Davin khawatir dengan kamu? Mana mungkin dia memikirkan kamu dia cuma khawatir dengan Mami ya cuma dengan Mami tidak dangan kamu. Dan dia menyalahkan ku atas kejadian yang menimpa Mami. Aku merutuki kebodohanku sendiri yang sempat PD karena mas Davin mau menghubungiku.

"Maaf." Lagi-lagi cuma kata maaf yang bisa aku ucapkan. Tanpa berani membela diri dan menjelaskan.

Kulirik mas Davin dalam sekilas. Tampangnya kusut, bajunya juga berantakan, tidak seperti biasanya selalu rapi dan wangi.Ridak bisakan dia merapikan diri sendiri?Lihatlah dia yang bertampang angkuh dan dingin, baru aku tinggal sebentar aja udah acak-acakan. Dan Mami juga sampai drop, apa Mami gak minum obat yang aku siapkan? Tapi tadi sebelum pergi aku udah menyiapkan semuanya. Sedangkan anaknya sendiri mana tau tentang kondisi Mami dan apa aja yang dibutuhkan Mami. Sebab dia sibuk dengan dunianya sendiri semuanya dilimpahkan padaku.

"Kamu jangan salahin Kanaya, Davin. Kanaya udah siapin semuanya, cuma Mami aja yang males minum obat. Gak selera makan juga, cuma pengen makan pepes tongkol buatan Kanaya aja. Mami juga kepikiran ma Kanaya. Pergi kok sampai malam. Takut kenapa-napa soalnya. Kamu dah makan Kay?"

"Belum Mi.Mami mau makan sekarang, aku siapin ya?"

Mami cuma anggukan kepala.

"Masak pepes Tongkol ya Kay, kayaknya enak! " Tadi bibi juga udah masakin, tapi rasanya gak sama ma buatanmu Kay."

"Siap Mi. Mami tunggu sini ya aku siapin."

" Mas Davin mau makan apa aku siapin sekalian?" Tanyaku.

"Gak usah, aku gak laper. " Jawabnya dengan ketus.

Mami melirik Mas Davin dengan tatapan tanda tanya. Mungkin mas Davin lupa kalau ada Mami disini dan harus sandiwara. Aku memberi kode agar Mami gak curiga.

"Ya udah sekalian buatin nasi goreng sea food aja Kay." Jawabnya tanpa menoleh sedikitpun terhadap ku." Kujawab dengan senyum dan semangat memasak buat orang-orang tercinta.

Tidak lama makanan pun dah siap tersaji ,kami pun makan dengan khidmad tanpa ada suara cuma terdengar dentingan sendok. Sampai akhirnya HP nya mas Davin berdering. Aku tau pasti itu telepon dari Ratna. Aku memilih diam menemani Mami makan. Aku sudah biasa di perlakukan seperti itu, ibaratnya udah jadi makanan sehari-hari.

Aku sudah membulatkan tekad ku untuk tidak mencampuri urusannya dan juga menutup diriku sampai tiba waktunya dia sendiri yang memintanya. Dan memberikan haknya sebagai suami.

Terpopuler

Comments

Lili Adelia

Lili Adelia

kelamaan yah ceritanya muter2

2022-06-12

0

Masiah Firman

Masiah Firman

kanay cuma di jadikan perawat mamanya davin

2021-10-16

1

Ar Syaina Syaina

Ar Syaina Syaina

maaf thoor mau nnys,kanaya ini istri davin,,,atau baby sister mma'nya davin ya

2021-09-13

5

lihat semua
Episodes
1 Penolakan
2 Bersama mas Reno
3 Persiapan di salon
4 Memalukan
5 Ingin mengakhiri
6 Villa
7 Caca Kaget
8 Mami Drop
9 Kecewa
10 Menggelikan
11 Menggelikan
12 Rumah sakit
13 Dihempaskan
14 Bertemu Ratna
15 Dia begitu sempurna
16 Merajuk
17 Mencair
18 Kencan pertama
19 Sebuah harapan
20 Foto mereka
21 Hati Davin
22 Belajar mencintai
23 Merana
24 Kanaya atau Ratna?
25 Mengagumi Kanaya secara diam
26 Takut kehilangan
27 Terancam pergi
28 Terpaku sendiri
29 Hampa
30 Merelakan
31 Sebal
32 Awal ketemu
33 Bimbang
34 Pilu
35 Kecewa
36 Kenyataan pahit dan manis
37 Sembiluh pedang
38 Gelisah
39 Pergi
40 Me Malang
41 Sejarah baru
42 Hari pertama
43 Secercah harapan
44 Rasa Ingin memiliki
45 Mendengar kekacauan dirumah Davin
46 Sate dan minyak wangi
47 Kedatangan Davin
48 Mengeluarkan unek-unek
49 Curhat
50 Gara-gara jamu
51 Gagal lagi
52 Menuju ending
53 Ending
54 Seson 2
55 Pertemuan tak terduga
56 Kabar buruk
57 Sembuh
58 Kejutan
59 Paris
60 Ketemu mantan
61 Perubahan
62 Kejutan
63 Cowok sinting
64 Perjanjian
65 Kejadian naas
66 Menghilang
67 Bayangan
68 Obsesi
69 Bangun dari koma
70 Hilang ingatan
71 Merasa geram
72 Ketemu Samudra
73 Terkurung
74 Laras dan Ratna
75 Pergi ke butik
76 Pertemuan Davin dan Laras
77 Damai dengan keaadaan
78 Di kediaman Aldi
79 Di sambar petir di siang bolong
80 Pesta yang menegangkan
81 Kedatangan Davin
82 Welcome Jakarta
83 Kediaman Davin
84 Memang seharusnya terjadi
85 Amarah Aldi
86 Pertengkaran
87 Terlambat
88 Ingatan kembali
89 Rencana Reno
90 Lolos dari dari sekapan
91 Penangkapan Aldi
92 Rumah Sakit
93 Damai dengan keadaan.
94 Mengunjungi Aldi
95 Pesta
96 Kejadian waktu dansa
97 The and
98 Pengumuman
99 Perjanjian
100 Pergi ke mall
101 Debar-debar asmara
102 Tingkah Reno
103 Ada apa dengan Reno??
104 Bertemu Merry
105 Bertemu Lucky
106 Patner kerja baru
107 Kopi pahit
108 Kesempatan dalam kesempitan
109 Pov Reno
110 Ku buat cemburu
111 Akting Nila
112 Merasa nyaman
113 Ternyata
114 Pernikahan
115 Dilema
116 Hati Reno dan Lucky
117 Menyesal
118 Kepergian Lucky
119 Ambil kesempatan
120 Pulang kampung
121 Terungkap hoby Nila
122 Ranjang sempit
123 Malam pertama
124 Gara-gara mantan
125 Anak siapa??
126 Pewaris tunggal
127 Rindu yang menggebu
128 Mengenalkan pada dunia
129 Mengenalkan pada dunia
130 Skandal baru
131 Ditolak pulang
132 Satu tahun berlalu
133 Pertemuan yang tak terduga
134 Pengumuman Tunangan
135 Tentang Nila
136 Di Rumah Lucky
137 Godaan Lucky
138 Kembali ke pelukan Lucky
139 Kembalinya Nila
140 Kembali ke rumah Lucky
141 Pengakuan dari Lucky
142 Kabar gembira
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Penolakan
2
Bersama mas Reno
3
Persiapan di salon
4
Memalukan
5
Ingin mengakhiri
6
Villa
7
Caca Kaget
8
Mami Drop
9
Kecewa
10
Menggelikan
11
Menggelikan
12
Rumah sakit
13
Dihempaskan
14
Bertemu Ratna
15
Dia begitu sempurna
16
Merajuk
17
Mencair
18
Kencan pertama
19
Sebuah harapan
20
Foto mereka
21
Hati Davin
22
Belajar mencintai
23
Merana
24
Kanaya atau Ratna?
25
Mengagumi Kanaya secara diam
26
Takut kehilangan
27
Terancam pergi
28
Terpaku sendiri
29
Hampa
30
Merelakan
31
Sebal
32
Awal ketemu
33
Bimbang
34
Pilu
35
Kecewa
36
Kenyataan pahit dan manis
37
Sembiluh pedang
38
Gelisah
39
Pergi
40
Me Malang
41
Sejarah baru
42
Hari pertama
43
Secercah harapan
44
Rasa Ingin memiliki
45
Mendengar kekacauan dirumah Davin
46
Sate dan minyak wangi
47
Kedatangan Davin
48
Mengeluarkan unek-unek
49
Curhat
50
Gara-gara jamu
51
Gagal lagi
52
Menuju ending
53
Ending
54
Seson 2
55
Pertemuan tak terduga
56
Kabar buruk
57
Sembuh
58
Kejutan
59
Paris
60
Ketemu mantan
61
Perubahan
62
Kejutan
63
Cowok sinting
64
Perjanjian
65
Kejadian naas
66
Menghilang
67
Bayangan
68
Obsesi
69
Bangun dari koma
70
Hilang ingatan
71
Merasa geram
72
Ketemu Samudra
73
Terkurung
74
Laras dan Ratna
75
Pergi ke butik
76
Pertemuan Davin dan Laras
77
Damai dengan keaadaan
78
Di kediaman Aldi
79
Di sambar petir di siang bolong
80
Pesta yang menegangkan
81
Kedatangan Davin
82
Welcome Jakarta
83
Kediaman Davin
84
Memang seharusnya terjadi
85
Amarah Aldi
86
Pertengkaran
87
Terlambat
88
Ingatan kembali
89
Rencana Reno
90
Lolos dari dari sekapan
91
Penangkapan Aldi
92
Rumah Sakit
93
Damai dengan keadaan.
94
Mengunjungi Aldi
95
Pesta
96
Kejadian waktu dansa
97
The and
98
Pengumuman
99
Perjanjian
100
Pergi ke mall
101
Debar-debar asmara
102
Tingkah Reno
103
Ada apa dengan Reno??
104
Bertemu Merry
105
Bertemu Lucky
106
Patner kerja baru
107
Kopi pahit
108
Kesempatan dalam kesempitan
109
Pov Reno
110
Ku buat cemburu
111
Akting Nila
112
Merasa nyaman
113
Ternyata
114
Pernikahan
115
Dilema
116
Hati Reno dan Lucky
117
Menyesal
118
Kepergian Lucky
119
Ambil kesempatan
120
Pulang kampung
121
Terungkap hoby Nila
122
Ranjang sempit
123
Malam pertama
124
Gara-gara mantan
125
Anak siapa??
126
Pewaris tunggal
127
Rindu yang menggebu
128
Mengenalkan pada dunia
129
Mengenalkan pada dunia
130
Skandal baru
131
Ditolak pulang
132
Satu tahun berlalu
133
Pertemuan yang tak terduga
134
Pengumuman Tunangan
135
Tentang Nila
136
Di Rumah Lucky
137
Godaan Lucky
138
Kembali ke pelukan Lucky
139
Kembalinya Nila
140
Kembali ke rumah Lucky
141
Pengakuan dari Lucky
142
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!