Villa

Entah kenapa rasanya hari ini aku pengen pergi ke villa. Ada rindu dan hati yang tertinggal di sana.

Saat aku sampai di villa aku kaget, kok ada Caca? setiap ada Caca pasti ada Kanaya.Apa Kanaya juga ada disini? batin Reno. Emang sih mereka berdua aku kasih kebebasan untuk bisa mengakses keluar masuk villa kapan pun mereka mau. Tapi semenjak Kanaya menikah, Kanaya gak pernah ke villa lagi. Dan baru sekarang dia berkunjung, apa terjadi sesuatu? Sungguh membuatku khawatir. Aku segera nyamperin Caca, tapi bukannya menyapa dia justru sibuk dengan dunianya dan tertawa sendiri. Caca emang gak pernah berubah dia selalu terlihat ceria, pantes aja Kanaya betah berteman dengannya.

"Ca tumben kesini, apa Kanaya disini juga? "

"Eh mas Reno, iy Kanaya disini. Tadi merengek minta di anterin kesini."

"Ada apa Ca, apa terjadi sesuatu sampai Kanaya minta di anterin kesini? "

"Entah lah mas dari tadi Kanaya nangis terus, aku juga gak tau apa penyebabnya. Kanaya juga belom cerita apa-apa."

"Aku akan susul Kanaya Ca."

"Jangan mas, sepertinya Kanaya butuh waktu untuk sendiri."

"Katakan Ca apa ada yang terjadi sesuatu padanya? " Dengan tangan mengepal dan rahang mengeras menahan gejolak amarah yang mau meledak.

"Tadi Kanaya liat suaminya nemuin cewek mas." Dia juga nangis terus dari tadi sampai sekarang pun dia masih nangis. "

Deg .....hatiku bagaikan di sambar petir siang bolong melihat pujaan hati menangis tak berdaya. Tapi apa yang harus aku lakukan untuk mengembalikan senyum cerianya lagi?

Apakah dia tidak bahagia dengan pernikahannya? tanganku mengepal kuat.

Aku ingin masuk tapi Caca menahan ku dengan pertanyaan yang menurutku gak perlu aku jawab.

"Eh mas Reno kapan nikahnya kok aku belom pernah lihat mas Reno deket ma Cewek y? "

Gimana mau nikah Ca kalau aku belom mastiin Kanaya bahagia. Batin Reno.

"Belom ada yang cocok Ca. Belom nemu yang seperti temen mu batin Reno bermonolog.

" Makanya cari pasangan mas biar gak sendiri dan yang pasti ada yang ngurusin."Caca tertawa lepas.

Aku cuma balas dengan senyuman.

Mana mungkin aku mencari pasangan Kalau Kanaya aja belom bahagia, batinku.

"Aku duluan Ca takut terjadi apa-apa sama Kanaya. "

"Iy mas, siapa tau mau curhat kalau sama mas Reno. "

Belom lama aku ketemu dia di taman kampus, dia pun sama menangis,aku yang mendengar dia menangis pilu rasanya hatiku ikut teriris.

Apa aku salah melepaskannya? Batin Reno.

Ku kira dia tidak akan mengingat tempat ini. Tempat yang penuh dengan kenangan waktu Kanaya belom menikah.

Villa ini tempatnya indah di kelilingi taman dan deket air terjun, cocok untuk menenangkan diri dan menawar hati yang terluka.

Aku memang deket dengan Kanaya, tapi aku gak mungkin menggapainya. Atau sekedar mimpi untuk memiliki seutuhnya. Kanaya jauh dari jangkauanku.

Apa lagi setelah tau kalau Kanaya di jodohkan dengan Davin dari anak Agra Buana yang terkenal kekayaanya di mana-mana dan punya kuasa penuh dengan kota ini. Aku gak mungkin bersaing dengan Davin karena aku sadar bukan tandingan ku.

Tapi yang aku dengar Davin menentang perjodohannya dengan Kanaya. Dia juga sibuk dengan dunianya tanpa menghiraukan bahwa dia pewaris tunggal di keluarganya. Sikap dinginnya yang membuat dia seperti orang arogan dan tak tertandingi. Sehingga Kanaya di jodohkan dengan anak semata wayangnya untuk membantu mengelola perusahaan mertuanya. Kanaya memang mempunyai kemampuan di atas rata-rata di bandingkan orang lain. Memang pantas bersanding dengan dengan Davin yang sempurna.

Dulu Kanaya ingin sekali menjadi Desainer yang terkenal, namun lagi-lagi harus kandas di tengah jalan saat calon mertuanya menginginkan Kanaya jadi dokter Jantung.Karena yang aku tau mami mertuanya punya riwayat penyakit Jantung. Dan dia sekarang menekuni bidang jantung.

Kanaya yang hatinya lembut dan tidak pernah bisa menolak keinginan orang tuanya dan mertuanya pun menjalaninya dengan baik. Aku makin kagum dengan Kanaya dalam keadaan tertekan pun dia mampu menjalani perannya sebagai istri dan wanita karir. Padahal kalau dia mau dia bisa menolak, tapi memang Kanaya punya hati yang seluas Samudera dia mampu menjalaninya. Kebebasan yang dulu di miliki sekarang gak ada lagi.

Dan dari situ aku ingin menjaga Kanaya dari jauh. Mengagumi secara diam mencintai tanpa syarat tanpa harus memiliki. Aku cukup tau diri ku yang banyak kekurangan cuma iman dan doa yang aku punya.

Sebenarnya hatiku hancur seperti di cabik-cabik pedang, melihat dia yang biasanya senyum dan ceria sekarang kelihatan sayu bagaikan bunga yang layu tak pernah disiram. Tubuhnya yang dulu berisi sekarang makin kurusan.

Entah beban apa yang dia pikul sampai dia mau singgah ke sini?

Mau tidak mau aku mengingat semua kenangan bersama dia disini. Dulu kami sering menghabiskan waktu bersama.

Apakah mungkin aku punya kesempatan untuk memiliki dan membahagiakannya? Andaikan kesempatan itu ada aku gak mungkin menyia-nyiakan wanita yang berhati lembut itu. Tapi aku takut memikirkan itu, aku berusaha membatasi pikiran dan perasaanku agar tidak tersesat terlalu jauh. Karena kalau sudah tersesat aku gak tau caranya pulang dari kenyataan.

Pikiranku travelling ke mana-mana bingung kenapa dia menangis disini? Kalau sedekar untuk liburan kenapa tidak ada suaminya Davin disampingnya.

Aku mengacak rambutku dengan kasar, frustasi karena memikirkan masalah Kanaya yang jelas-jelas bukan siapa-siapa.

Apakah ada hal buruk yang menimpanya? Andaikan aku bisa rasanya aku ingin aku yang memikul bebannya. Dia memang wanita yang berbeda dari sekian banyak wanita. Dia pandai menyimpan dan mengemas semua masalah. Baginya masalah adalah aib yang harus di tutupi. Dia cuma menangis sesenggukan tanpa kata.

Sampai di tama kulihat Kanaya masih menangis sampai bahunya terguncang dengan menggendong kelinci hewan kesukaannya. Aku masih diam mematung bingung mau ngapain!!..

Rasanya pengen memeluk dan menanggung semua bebannya tapi aku ragu. Dia wanita yang punya harga diri yang tinggi

Sampai akhirnya Kanaya membalikkan badan dengan ekspresi terkejut. Mungkin dia kaget aku ada di belakangnya. Kulihat matanya sembab dan hidung merah menandakan dia abis nangis.

"Sudah lama disini mas? " Kanaya bertanya dengan mengusap air matanya.

"Belum." Jawabku dengan lirih menatap kekhawatiran dan emosi yang tertahan. Karena tidak mungkin aku jawab jujur kalau aku menyaksikan semuanya bahwa dia menangis terisak-isak bahkan yang mendengar pun ikut merasakan pilunya.

"Aku boleh peluk kamu mas? " bertanya dengan ragu.

"ku rentangkan tanganku menerima pelukannya. "

"Aku kangen mas", dia langsung memeluk tanpa mengatakan apapun.

Ku usap punggungnya berharap bisa menenangkannya. Dia meminta maaf tanpa aku tau apa salahnya.

" Apa dia merasa bersalah karena aku masih mencintainya?"

Oh.. Kanaya andai kamu tau aku cukup bahagia asal kamu bahagia. Tapi melihatmu menangis seperti ini membuatku delima. Apa kamu tidak bahagia dengan pernikahanmu dengan Davin? Apa Davin menyakitimu?

Bahkan kamu sekarang bagaikan Ratu yang hidup di dalam istana. Dunia ada dalam genggamannya.

Rasanya duniaku runtuh melihatmu berlinang air mata. Aku gak sanggup melihat pipimu basah.

Sampai akhirnya Kanaya mau melepaskan pelukannya dan lebih tenang dari sebelumnya.

"Aku gak percaya kamu sudi mampir kesini Kay? "

"Iya mas lagi kangen aja sama tempat ini. Lagian aku juga udah lama benget gak kesini, ternyata gak ada yang berubah ya mas masih sama seperti dulu. "

"Maaf ya mas tadi aku lancang meluk kamu, pipinya merona menahan malu. "

"Iya gak papa Kay sering-sering juga boleh. " Dia terkekeh sendiri.

"Aku seneng akhirnya kamu bisa senyum lagi tambah cantik. "

"Ada aja kamu mas. "

"Aku pamit ya mas, takut kemaleman. "

"Cari makan dulu Kay deket sini aja nanti baru pulang."

Diam-diam aku selalu memperhatikan dia. Dia terlihat antusias. Entah pura-pura atau memang udah lebih baik, yang jelas aku ikut lega kalau dia udah lebih baik. Saat ku tatap matanya masih menyimpan duka yang dalam. Andai aku bisa menggapai mu Kay akan ku jadikan permaisuri di dalam istana ku tapi kamu terlalu jauh dari jangkauanku.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

trus bantu kanaya reno

2021-12-08

0

Lintang Kejora

Lintang Kejora

knp gk sma mas reno aj... biarin si davin nyesel

2021-10-17

1

Darin Mumtazah

Darin Mumtazah

mas reno emang keren,selalu ada disaat kanaya sedih😢😢

2021-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Penolakan
2 Bersama mas Reno
3 Persiapan di salon
4 Memalukan
5 Ingin mengakhiri
6 Villa
7 Caca Kaget
8 Mami Drop
9 Kecewa
10 Menggelikan
11 Menggelikan
12 Rumah sakit
13 Dihempaskan
14 Bertemu Ratna
15 Dia begitu sempurna
16 Merajuk
17 Mencair
18 Kencan pertama
19 Sebuah harapan
20 Foto mereka
21 Hati Davin
22 Belajar mencintai
23 Merana
24 Kanaya atau Ratna?
25 Mengagumi Kanaya secara diam
26 Takut kehilangan
27 Terancam pergi
28 Terpaku sendiri
29 Hampa
30 Merelakan
31 Sebal
32 Awal ketemu
33 Bimbang
34 Pilu
35 Kecewa
36 Kenyataan pahit dan manis
37 Sembiluh pedang
38 Gelisah
39 Pergi
40 Me Malang
41 Sejarah baru
42 Hari pertama
43 Secercah harapan
44 Rasa Ingin memiliki
45 Mendengar kekacauan dirumah Davin
46 Sate dan minyak wangi
47 Kedatangan Davin
48 Mengeluarkan unek-unek
49 Curhat
50 Gara-gara jamu
51 Gagal lagi
52 Menuju ending
53 Ending
54 Seson 2
55 Pertemuan tak terduga
56 Kabar buruk
57 Sembuh
58 Kejutan
59 Paris
60 Ketemu mantan
61 Perubahan
62 Kejutan
63 Cowok sinting
64 Perjanjian
65 Kejadian naas
66 Menghilang
67 Bayangan
68 Obsesi
69 Bangun dari koma
70 Hilang ingatan
71 Merasa geram
72 Ketemu Samudra
73 Terkurung
74 Laras dan Ratna
75 Pergi ke butik
76 Pertemuan Davin dan Laras
77 Damai dengan keaadaan
78 Di kediaman Aldi
79 Di sambar petir di siang bolong
80 Pesta yang menegangkan
81 Kedatangan Davin
82 Welcome Jakarta
83 Kediaman Davin
84 Memang seharusnya terjadi
85 Amarah Aldi
86 Pertengkaran
87 Terlambat
88 Ingatan kembali
89 Rencana Reno
90 Lolos dari dari sekapan
91 Penangkapan Aldi
92 Rumah Sakit
93 Damai dengan keadaan.
94 Mengunjungi Aldi
95 Pesta
96 Kejadian waktu dansa
97 The and
98 Pengumuman
99 Perjanjian
100 Pergi ke mall
101 Debar-debar asmara
102 Tingkah Reno
103 Ada apa dengan Reno??
104 Bertemu Merry
105 Bertemu Lucky
106 Patner kerja baru
107 Kopi pahit
108 Kesempatan dalam kesempitan
109 Pov Reno
110 Ku buat cemburu
111 Akting Nila
112 Merasa nyaman
113 Ternyata
114 Pernikahan
115 Dilema
116 Hati Reno dan Lucky
117 Menyesal
118 Kepergian Lucky
119 Ambil kesempatan
120 Pulang kampung
121 Terungkap hoby Nila
122 Ranjang sempit
123 Malam pertama
124 Gara-gara mantan
125 Anak siapa??
126 Pewaris tunggal
127 Rindu yang menggebu
128 Mengenalkan pada dunia
129 Mengenalkan pada dunia
130 Skandal baru
131 Ditolak pulang
132 Satu tahun berlalu
133 Pertemuan yang tak terduga
134 Pengumuman Tunangan
135 Tentang Nila
136 Di Rumah Lucky
137 Godaan Lucky
138 Kembali ke pelukan Lucky
139 Kembalinya Nila
140 Kembali ke rumah Lucky
141 Pengakuan dari Lucky
142 Kabar gembira
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Penolakan
2
Bersama mas Reno
3
Persiapan di salon
4
Memalukan
5
Ingin mengakhiri
6
Villa
7
Caca Kaget
8
Mami Drop
9
Kecewa
10
Menggelikan
11
Menggelikan
12
Rumah sakit
13
Dihempaskan
14
Bertemu Ratna
15
Dia begitu sempurna
16
Merajuk
17
Mencair
18
Kencan pertama
19
Sebuah harapan
20
Foto mereka
21
Hati Davin
22
Belajar mencintai
23
Merana
24
Kanaya atau Ratna?
25
Mengagumi Kanaya secara diam
26
Takut kehilangan
27
Terancam pergi
28
Terpaku sendiri
29
Hampa
30
Merelakan
31
Sebal
32
Awal ketemu
33
Bimbang
34
Pilu
35
Kecewa
36
Kenyataan pahit dan manis
37
Sembiluh pedang
38
Gelisah
39
Pergi
40
Me Malang
41
Sejarah baru
42
Hari pertama
43
Secercah harapan
44
Rasa Ingin memiliki
45
Mendengar kekacauan dirumah Davin
46
Sate dan minyak wangi
47
Kedatangan Davin
48
Mengeluarkan unek-unek
49
Curhat
50
Gara-gara jamu
51
Gagal lagi
52
Menuju ending
53
Ending
54
Seson 2
55
Pertemuan tak terduga
56
Kabar buruk
57
Sembuh
58
Kejutan
59
Paris
60
Ketemu mantan
61
Perubahan
62
Kejutan
63
Cowok sinting
64
Perjanjian
65
Kejadian naas
66
Menghilang
67
Bayangan
68
Obsesi
69
Bangun dari koma
70
Hilang ingatan
71
Merasa geram
72
Ketemu Samudra
73
Terkurung
74
Laras dan Ratna
75
Pergi ke butik
76
Pertemuan Davin dan Laras
77
Damai dengan keaadaan
78
Di kediaman Aldi
79
Di sambar petir di siang bolong
80
Pesta yang menegangkan
81
Kedatangan Davin
82
Welcome Jakarta
83
Kediaman Davin
84
Memang seharusnya terjadi
85
Amarah Aldi
86
Pertengkaran
87
Terlambat
88
Ingatan kembali
89
Rencana Reno
90
Lolos dari dari sekapan
91
Penangkapan Aldi
92
Rumah Sakit
93
Damai dengan keadaan.
94
Mengunjungi Aldi
95
Pesta
96
Kejadian waktu dansa
97
The and
98
Pengumuman
99
Perjanjian
100
Pergi ke mall
101
Debar-debar asmara
102
Tingkah Reno
103
Ada apa dengan Reno??
104
Bertemu Merry
105
Bertemu Lucky
106
Patner kerja baru
107
Kopi pahit
108
Kesempatan dalam kesempitan
109
Pov Reno
110
Ku buat cemburu
111
Akting Nila
112
Merasa nyaman
113
Ternyata
114
Pernikahan
115
Dilema
116
Hati Reno dan Lucky
117
Menyesal
118
Kepergian Lucky
119
Ambil kesempatan
120
Pulang kampung
121
Terungkap hoby Nila
122
Ranjang sempit
123
Malam pertama
124
Gara-gara mantan
125
Anak siapa??
126
Pewaris tunggal
127
Rindu yang menggebu
128
Mengenalkan pada dunia
129
Mengenalkan pada dunia
130
Skandal baru
131
Ditolak pulang
132
Satu tahun berlalu
133
Pertemuan yang tak terduga
134
Pengumuman Tunangan
135
Tentang Nila
136
Di Rumah Lucky
137
Godaan Lucky
138
Kembali ke pelukan Lucky
139
Kembalinya Nila
140
Kembali ke rumah Lucky
141
Pengakuan dari Lucky
142
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!