Persiapan di salon

Setelah kejadian di taman tadi hati Kanaya lebih baik. Kanaya menghampiri Caca yang ada ruang kelas.

"Haduh Kay,kamu kemana aja sih? "

Aku dari tadi nyariin kamu nyampek muterin kampus 7kali tau gak." Bibirnya monyong 5cm.

"Lebay.. bibirnya dikondisikan nanti dower lho Ca".

" Tau ah aku sebel ma kamu, bukannya minta maaf malah ngatain bibir dower. Mana kaki capek banget lagi. masih monyong.

"Iya deh iy aku minta maaf."

"Eh kamu kenapa kok sembab? Kamu habis nangis y? atau ada yang ganggu kamu biar aku hajar. Dengan gerakan seperti preman pasar".

" Gak kok Ca aku baik-baik aja".

"Tapi ngomong-ngomong muka kamu kucel banget sih kaya' lap kompor".

" Sebenarnya kamu tuh cantik lho Kay, punya aura yang kuat buat naklukin semua para kaum adam. Tapi, karena kamu sering nangis, sedih ngelamun jadinya kaya tengkorak berjalan. Sambil terbahak-bahak."

"Enak aja di samain tengkorak, temen durhaka emang.

" Pokoknya kamu tuh cantik Kay, kulit putih tinggi seperti model, bodynya seperti gitar spanyol, tatapan matamu tajam bersinar, kamu punya lesung di pipi, hidung mancung, bulu mata lentik, pokoknya perfek deh. Aku aja kalau jadi cowok udah tergila-gila sama kamu.

Mulai lagi deh nyerocosnya aku anggukin aja biar seneng, batin Kanaya.

"Cuma sayang, akhir-akhir ini kamu sering murung jadi auranya hampir hilang."

Padahal kamu habis nikah harusnya auranya makin terpancar dong kan tiap hari dapat vitamin"R".

"Emang ada vitamin R? tanya Kanaya

" Vitamin RANJANG bisik Caca dengan tawa lepas.

Mataku melotot sempurna, sumpah Demi apapun punya temen gak da akhlaknya.

Otaknya ranjang mulu yang dipikirin. Caca gak tau aja kalau aku masih prawan.

"Udah sok tahu salah lagi batin Kanaya."

Caca tertawa terbahak-bahak sampai bahunya terguncang. Aku pura-pura tertawa aja. Caca gak tau kalau dalam hatiku yang paling dalam ada banyak luka yang aku pendam.

"Mas Davin beruntung banget Kay dapet kamu, kamu cantik mas Davin ganteng kaya lagi. Pokoknya pasangan idola banget deh aku aja iri lihat kamu.

" Nanti ku ajak ke salon biar wajah cantikmu bersinar lagi.

"Rasanya aku pengen ngomong ma Caca, mau aku cantik, tiap hari nyalon tapi tetap aja mas Davin gak akan meliriku, karena ada Ratna yang bertahta di hatinya, tapi aku tak bisa mengatakannya meskipun Caca sahabatku sendiri. Batin Kanaya.

" Perempuan sepertimu itu dambaan semua laki-laki lho Kay, tidak bisa di sakiti, kalau disakiti pasti akan lari dan gak mau kembali."

Aku terhenyak mendengar penuturan Caca. Ingat mas Davin, ingat rencanaku yang ingin pergi jauh meninggalkan mas Davin dan mengakhiri semua. Untungnya Caca gak melihatku kalau aku menitikkan airmata.

Aku mendengarkan dalam diam tanpa mau menjawab perkataan Caca.

Setelah pulang kampus Caca membawaku ke salon untuk perawatan seluruhnya yang tak tahu namanya. Aku yang aslinya jarang masuk salon membuat diriku canggung dan malu.

Berhubung Caca orang yang humoris dan cerewet, bisa membuatku rileks dan tertawa.

Sampai akhirnya perawatan kewanitaan pun di pesan Caca. Aku baru sadar kalau Caca pesan paket pengantin.

Bener-bener Caca udah gila, dia gak tau kalau yang dia lakukan ini sia-sia. Mas Davin tidak seperti suami pada umumnya.

"Kamu tau gak Kay, kalau dah punya suami itu, istri harus selalu terlihat cantik, wangi dan itunya rapet keset biar suami nempel terus.

" Caca kumat lagi sok tahunya. Bilang ini itu kayak emak-emak nasehatin anaknya. Aku pura-pura dengerin aja".

"Kamu harus harus buat suamimu itu jatuh cinta lagi sama kamu Kay. "

"Caca gak tau kalau mas Davin tidak mencintaiku. Batin Kanaya".

" Terus buat suamimu itu terpana kalau melihat pesona kecantikan mu".

"Rasanya aku pengen jerit dan ngomong sama Caca kalau mas Davin gak pernah melihatku".

" Sebelum kamu melakukan adegan panas di atas ranjang, kamu harus merayu, di belai dada suami dengan desahan yang aduhai, biar suamimu punya gairah.Caca terkekeh sendiri entah apa yang di dalam pikirannya sekarang. Mungkin udah traveling ke mana-mana.

"Dasar otak mesum".Batin Kanaya.

" Caca,andai kamu tau aku dan mas Davin gak pernah ngobrol, apa kamu bisa ngomong panjang kali lebar kayak gini?"batinku.

"Kadang kamu juga harus agresif dikit, dengan mengawali ******* bibir suami Kay, biar suami seneng dan kangen dengan bibir kita".Caca cekikikan sendiri.

" Kamu gak tahu Ca, kalau mas Davin tidak pernah mencium ku."

"Kaya' kamu pernah aja Ca, Padahal juga jomblo abadi potong ku".Udah gitu sok tau lagi. Dia tertawa terbahak. Ya belom sih cuma baca di novel ma lihat film, Caca cekikikan sendiri.

" Mendengar perkataan Caca tadi rasanya aku pengen nangis.Karena semua yang dikatakan Caca belom pernah aku alami padahal umur pernikahanku udah 1 tahun. Tapi aku tau ini bukan waktu yang tepat untuk meratapi nasib. Yang kulihat Caca hari ini berusaha menghiburku.

Habis dari salon Caca langsung mengajak ku ke pusat perbelanjaan. Dia membeli banyak sekali pakaian tipis dan kurang bahan, yang menurutku seperti pakaian jalang.

"Ca baju seperti ini buat apa? tanya Kanaya. "

"Haduh Kay, ya ini buat kamu dipakai dong, biar suami kamu betah di rumah dan klepek-klepek." Terus aku cepet dapat ponakan yang lucu-lucu.

Dia meringis cekikikan.

"Aku pasrah aja apa yang mau di lakukan. Caca emang sahabatku yang paling baik dan pengertian, dia juga yang paling peka terhadapku. Sayangnya aku belom punya keberanian untuk jujur dan menceritakan semua.

Sebelum mas Davin datang , aku sudah menyiapkan diriku. Sudah dandan cantik dan pakek baju yang di belikan Caca. Sungguh hatiku berdebar-debar karena sebelumnya aku belum pernah melakukan seperti ini.

Entah dorongan dari mana membuat diriku berani dan percaya diriku meninggal.

Apa karena habis dari salon dan melakukan perawatan?

Aku juga merasa lebih cantik dari sebelumnya.

Tubuhku juga wangi, membuat diriku lebih tenang.

"Ceklek, pintu kamar terbuka aku membalikan badan ternyata mas Davin sudah pulang kerja.

Dia menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aku tidak mampu mengartikan tatapannya. Dia menatapku tanpa ekspresi. "Entah mengagumi ku atau bahkan merendahkan ku karena pakaian seperti jalang".

Pandangan matanya pindah ke sudut kamar yang aku hiasi lilin aromatic yang mengeluarkan aroma segar dan membuat tubuh jadi rileks. Di tambah lampu yang remang. Mendukung untuk melakukan apa yang seharusnya di lakukan suami istri.

Mas Davin mendekatkan wajahnya kearah ku.

"Apakah dia mau mencium ku?"

Terpopuler

Comments

Momy Qiyya

Momy Qiyya

kak caranya buat cover yang bagus gimana ya

2021-08-31

2

lika agustya

lika agustya

udah like dulu kak, sekarang mampir lagi yaa

2021-08-28

3

lihat semua
Episodes
1 Penolakan
2 Bersama mas Reno
3 Persiapan di salon
4 Memalukan
5 Ingin mengakhiri
6 Villa
7 Caca Kaget
8 Mami Drop
9 Kecewa
10 Menggelikan
11 Menggelikan
12 Rumah sakit
13 Dihempaskan
14 Bertemu Ratna
15 Dia begitu sempurna
16 Merajuk
17 Mencair
18 Kencan pertama
19 Sebuah harapan
20 Foto mereka
21 Hati Davin
22 Belajar mencintai
23 Merana
24 Kanaya atau Ratna?
25 Mengagumi Kanaya secara diam
26 Takut kehilangan
27 Terancam pergi
28 Terpaku sendiri
29 Hampa
30 Merelakan
31 Sebal
32 Awal ketemu
33 Bimbang
34 Pilu
35 Kecewa
36 Kenyataan pahit dan manis
37 Sembiluh pedang
38 Gelisah
39 Pergi
40 Me Malang
41 Sejarah baru
42 Hari pertama
43 Secercah harapan
44 Rasa Ingin memiliki
45 Mendengar kekacauan dirumah Davin
46 Sate dan minyak wangi
47 Kedatangan Davin
48 Mengeluarkan unek-unek
49 Curhat
50 Gara-gara jamu
51 Gagal lagi
52 Menuju ending
53 Ending
54 Seson 2
55 Pertemuan tak terduga
56 Kabar buruk
57 Sembuh
58 Kejutan
59 Paris
60 Ketemu mantan
61 Perubahan
62 Kejutan
63 Cowok sinting
64 Perjanjian
65 Kejadian naas
66 Menghilang
67 Bayangan
68 Obsesi
69 Bangun dari koma
70 Hilang ingatan
71 Merasa geram
72 Ketemu Samudra
73 Terkurung
74 Laras dan Ratna
75 Pergi ke butik
76 Pertemuan Davin dan Laras
77 Damai dengan keaadaan
78 Di kediaman Aldi
79 Di sambar petir di siang bolong
80 Pesta yang menegangkan
81 Kedatangan Davin
82 Welcome Jakarta
83 Kediaman Davin
84 Memang seharusnya terjadi
85 Amarah Aldi
86 Pertengkaran
87 Terlambat
88 Ingatan kembali
89 Rencana Reno
90 Lolos dari dari sekapan
91 Penangkapan Aldi
92 Rumah Sakit
93 Damai dengan keadaan.
94 Mengunjungi Aldi
95 Pesta
96 Kejadian waktu dansa
97 The and
98 Pengumuman
99 Perjanjian
100 Pergi ke mall
101 Debar-debar asmara
102 Tingkah Reno
103 Ada apa dengan Reno??
104 Bertemu Merry
105 Bertemu Lucky
106 Patner kerja baru
107 Kopi pahit
108 Kesempatan dalam kesempitan
109 Pov Reno
110 Ku buat cemburu
111 Akting Nila
112 Merasa nyaman
113 Ternyata
114 Pernikahan
115 Dilema
116 Hati Reno dan Lucky
117 Menyesal
118 Kepergian Lucky
119 Ambil kesempatan
120 Pulang kampung
121 Terungkap hoby Nila
122 Ranjang sempit
123 Malam pertama
124 Gara-gara mantan
125 Anak siapa??
126 Pewaris tunggal
127 Rindu yang menggebu
128 Mengenalkan pada dunia
129 Mengenalkan pada dunia
130 Skandal baru
131 Ditolak pulang
132 Satu tahun berlalu
133 Pertemuan yang tak terduga
134 Pengumuman Tunangan
135 Tentang Nila
136 Di Rumah Lucky
137 Godaan Lucky
138 Kembali ke pelukan Lucky
139 Kembalinya Nila
140 Kembali ke rumah Lucky
141 Pengakuan dari Lucky
142 Kabar gembira
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Penolakan
2
Bersama mas Reno
3
Persiapan di salon
4
Memalukan
5
Ingin mengakhiri
6
Villa
7
Caca Kaget
8
Mami Drop
9
Kecewa
10
Menggelikan
11
Menggelikan
12
Rumah sakit
13
Dihempaskan
14
Bertemu Ratna
15
Dia begitu sempurna
16
Merajuk
17
Mencair
18
Kencan pertama
19
Sebuah harapan
20
Foto mereka
21
Hati Davin
22
Belajar mencintai
23
Merana
24
Kanaya atau Ratna?
25
Mengagumi Kanaya secara diam
26
Takut kehilangan
27
Terancam pergi
28
Terpaku sendiri
29
Hampa
30
Merelakan
31
Sebal
32
Awal ketemu
33
Bimbang
34
Pilu
35
Kecewa
36
Kenyataan pahit dan manis
37
Sembiluh pedang
38
Gelisah
39
Pergi
40
Me Malang
41
Sejarah baru
42
Hari pertama
43
Secercah harapan
44
Rasa Ingin memiliki
45
Mendengar kekacauan dirumah Davin
46
Sate dan minyak wangi
47
Kedatangan Davin
48
Mengeluarkan unek-unek
49
Curhat
50
Gara-gara jamu
51
Gagal lagi
52
Menuju ending
53
Ending
54
Seson 2
55
Pertemuan tak terduga
56
Kabar buruk
57
Sembuh
58
Kejutan
59
Paris
60
Ketemu mantan
61
Perubahan
62
Kejutan
63
Cowok sinting
64
Perjanjian
65
Kejadian naas
66
Menghilang
67
Bayangan
68
Obsesi
69
Bangun dari koma
70
Hilang ingatan
71
Merasa geram
72
Ketemu Samudra
73
Terkurung
74
Laras dan Ratna
75
Pergi ke butik
76
Pertemuan Davin dan Laras
77
Damai dengan keaadaan
78
Di kediaman Aldi
79
Di sambar petir di siang bolong
80
Pesta yang menegangkan
81
Kedatangan Davin
82
Welcome Jakarta
83
Kediaman Davin
84
Memang seharusnya terjadi
85
Amarah Aldi
86
Pertengkaran
87
Terlambat
88
Ingatan kembali
89
Rencana Reno
90
Lolos dari dari sekapan
91
Penangkapan Aldi
92
Rumah Sakit
93
Damai dengan keadaan.
94
Mengunjungi Aldi
95
Pesta
96
Kejadian waktu dansa
97
The and
98
Pengumuman
99
Perjanjian
100
Pergi ke mall
101
Debar-debar asmara
102
Tingkah Reno
103
Ada apa dengan Reno??
104
Bertemu Merry
105
Bertemu Lucky
106
Patner kerja baru
107
Kopi pahit
108
Kesempatan dalam kesempitan
109
Pov Reno
110
Ku buat cemburu
111
Akting Nila
112
Merasa nyaman
113
Ternyata
114
Pernikahan
115
Dilema
116
Hati Reno dan Lucky
117
Menyesal
118
Kepergian Lucky
119
Ambil kesempatan
120
Pulang kampung
121
Terungkap hoby Nila
122
Ranjang sempit
123
Malam pertama
124
Gara-gara mantan
125
Anak siapa??
126
Pewaris tunggal
127
Rindu yang menggebu
128
Mengenalkan pada dunia
129
Mengenalkan pada dunia
130
Skandal baru
131
Ditolak pulang
132
Satu tahun berlalu
133
Pertemuan yang tak terduga
134
Pengumuman Tunangan
135
Tentang Nila
136
Di Rumah Lucky
137
Godaan Lucky
138
Kembali ke pelukan Lucky
139
Kembalinya Nila
140
Kembali ke rumah Lucky
141
Pengakuan dari Lucky
142
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!