Pamit minggat

Setelah Jesi menelpon kakaknya dan meyakinkan jika sang kakak sudah memberi ijin, Alya tak menolak menginap di rumah Jesi. Keduanya sejak tadi langsung start memilah baju Jesi yang menggunung untuk di bawa kost.

"Ini Al, masukin yah. Udah gue pilih yang kira-kira bakal kepake buat magang." Jesi mengeluarkan beberapa baju dari dalam lemarinya.

"Baju hitam putih perlu nggak yah, Al?" Tanyanya kemudian tanpa menoleh pada Alya yang sibuk melipat baju dan memasukannya ke dalam koper.

"Iya harus, Jes. Biasanya kan anak magang pakenya hitam putih. Sama tambah beberapa baju formal deh Jes. Ini kebanyakan bajumu kayak pakaian orang mau fashion show nggak cocok buat kerja deh." Komentar Alya.

"Gue punyanya yang yang model-model gini, Al. Nggak apa-apa kali yah ntar gue akalin supaya keliatan formal gitu. Bawahnya tinggal pake rok span atau celana kain bisa kali yah." Timpal Jesi.

Alya mengangguk kemudian membalas dengan acungan jempol pada Jesi yang masih terus memilah baju-bajunya.

"Sebenernya ini baju-baju kesayangan gue, Al. Tapi ya udah lah nggak mungkin juga gue bawa semua kan." Jesi memasukan baju terakhir ke dalam koper kemudian menutupnya.

Selesai packing pakaian, Jesi pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sementara Alya berbaring di ranjang. Panggilan masuk di ponselnya membuat mata Alya yang terpejam kembali terbuka dengan malas.

"Walaikumsalam, kakak."

"Iya tadi temen aku yang telpon."

"Iya maaf kak. Anaknya emang kayak gitu."

"Iya... Iya kak. Iya yang kemarin aku ceritain ke kakak."

"Makasih kak."

Alya meletakan kembali ponselnya setelah sang kakak mengakhiri panggilan. Bersamaan dengan itu Jesi keluar dari kamari mandi, sudah mengenakan baju tidur dengan handuk yang masih membungkus rambut basahnya.

"Jesi kamu bohong yah? Katanya tadi kakak udah ngizinin. Tapi barusan nelpon katanya dia belum bicara apa-apa udah kamu matiin." Keluh Alya.

"Sorry, Al. Gue cuma takut kakak lo nggak ngasih ijin, jadi langsung gue matiin." Jesi yang duduk di meja risa berbalik menghadap Alya.

" Lo enak  Al, punya kakak yang perhatian banget. Lah gue? Lagi patah hati gini malah di suruh nikah. Edan banget kan keluarga gue?"

"Makanya gue pengen lo di sini. Gue nggak mau sendiri."

"Tapi kan nggak gitu juga harusnya kamu tunggu jawaban dari kakak aku, supaya dia nggak khawatir." Balas Alya.

"Tapi tenang aja kakak ngasih ijin kok aku nginep di sini." Imbuhnya.

"Sip lah. Kalo nggak ngasih ijin juga gue nggak bakalan biarin lo balik, Al." Jesi kembali berbalik ke kaca dan mulai mengeringkan rambutnya.

"Btw Al, kakak lo cewek apa cowok? Kayaknya enak yah punya kakak. Apalagi kayak kakak lo, kayak yang perhatian banget gitu." Ucap Jesi.

"Cowok. Aku bersyukur banget punya kakak kayak dia, Jes. Meskipun posesif sih menurut aku, tapi aku tau semua demi kebaikan aku." Jawab Alya.

Jesi hanya mangguk-mangguk di depan cermin sambil melihat Alya dari dalam benda dihadapannya.

"Ganteng nggak Al kakak lo?"

"Ganteng lah." Jawab Alya semangat.

"Sama si Zidan Zidun gantengan mana?"

"Jangan dibandingin sama kak Zidan atuh Jes, beda level. Kakak aku mah tipe setia."

"Boleh atuh lah kakak lo buat gue, Al?"

"Kakak aku udah punya calon istri, Jes. Jangan ngarep." Ucap Alya.

"Bercanda, Al. Serius banget sih kamu. Lagian gue nggak mau pacaran lagi lah. Sakit euy. Heneg tau... Nyesek... Ah jadi kesel lagi kan gue."

"Neng Jesi, kata ibu ditunggu untuk makan malam." suara dari luar  kamar menghentikan sesi curhat keduanya.

"Aku mau makan di kamar aja bi. Bawain ke sini." Ucap Jesi begitu membuka pintu.

Selesai makan malam keduanya masih lanjut bercerita meski tak lama Jesi tertidur lebih dulu. Pagi harinya meskipun Jesi sudah mau makan bersama kedua orang tuanya tapi gadis itu masih menunjukan amarahnya. Masih tak suka mendengar ayahnya yang lagi-lagi membicarakan calon suami. Kali ini malah terang-terangan mengajukan jadwal pertemuan dengan keluarga calon suaminya.

"Ayah, aku kan udah bilang kalo aku belum mau nikah. Aku bener-bener nggak suka di paksa kayak gini." Ucap Jesi.

"Ini semua demi kebaikan kamu sayang. Ayah dan ibu juga tidak asal memilihkan calon suami buat kamu. Dari pada kamu nyari sendiri ntar dapatnya yang kayak pacar kamu yang kemarin." Ucap Burhan.

"Pokoknya aku nggak mau! Ini namanya pemaksaan." Jesi beranjak dari ruang makan diikuti oleh Alya.

Tak lama dia turun dari kamarnya dengan membawa satu buah koper besar. Sari menghampirinya dengan buru-buru melihat sang putri membawa banyak barang.

"Sayang kamu mau kuliah kan? Kenapa bawa koper segala?"

"Iya, bu. Jesi mau kuliah tapi nggak pulang kesini lagi."

"Maksud kamu? Mau minggat gitu?" Burhan ikut menghampiri Jesi.

"Iya. Jesi mau minggat lah dari pada di paksa nikah. Toh disini juga sama. Uang jajan di potong, debit sama credit card di tarik, kuliah ngangkot, panas juga. Mending aku kost aja lah, toh udah mulai biasa jadi rakjel aku tuh. Not bad." Ucap Jesi dengan begitu enteng.

"Ya udah sana, minggat sana. Minggat kok pamitan." Ucap Burhan.

"Ayah!" Sari sedikit berteriak, ia tak mau putrinya meninggalkan rumah.

"Biarin, bu. Biar dia tau rasanya hidup mandiri. Biar dia sadar kalo semua yang kita lakuin itu yang terbaik buat dia."

"Sekali kamu keluar dari rumah ini nggak ada kesempatan buat kembali kecuali nurut sama kita." Imbuh Burhan.

"Ya udah. Jesi pamit minggat yah." Ucapnya seraya mencium tangan Sari dan Burhan bergantian. Alya juga melakukan hal yang sama kemudian mengikuti Jesi keluar dari rumah.

Jesi dan Alya sudah berdiri di depan pagar, mereka hampir keluar.

"Al, tengok ke belakang coba ada ayah sama ibu nggak? Aneh kok mereka nggak manggil gue balik sih!" Ucap Jesi lirih.

Alya menengok ke belakang dan tak mendapati siapa pun di depan rumah.

"Nggak ada, Jes. Emangnya kenapa?"

"Ih kesel dah... Kirain ayah sama ibu bakal nggak ngebiarin gue kost. Kirain ibu bakal manggil gue supaya nggak pergi. Kok ini nggak sih?" Jesi ikut menengok ke belakang dan benar tak ada orang tuanya.

"Loh bagus dong, Jes. Bukannya kamu emang maunya kost gitu?"

"Ih bukan gitu Alya. Gue udah mikir lagi semalem buat nolak rencana nikah itu cukup pura-pura ngambek sama mau kost aja pasti ibu nggak akan ngebiarin gue pergi dan bakal ngebatalin itu rencana, secara gue kan anak satu-satunya gitu, masa ibu tega gue jadi anak kost. Tapi kok ini malah dibiarin gini duh..." Jesi menjambak rambutnya sendiri, kesal rencananya tak berjalan lancar.

"Terus ini gimana jadi apa nggak minggatnya, Jes? Kalo nggak jadi nggak apa-apa kok, tempat kost nya juga kan belum di kasih DP." Ujar Alya.

"Mending masuk lagi aja, Jes. Lagian nggak baik loh ngelawan orang tua. Siapa tau jodoh pilihan ayah kamu tuh tipe kamu banget, ntar nyesel." Imbuh Alya.

"Tau ah males, Al. Udah lanjut aja... Kalo masuk lagi gengsi gue sama ayah. Ntar makin gencar ayah maksa gue nikah."

Terpopuler

Comments

putri

putri

duh ampun jesi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-16

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

dasar si jas jus 😅😅😅

2023-03-27

0

Caramel Latte

Caramel Latte

ya ampun yah...hihihi anak mau minggat malah di dukung

2023-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Kaleng Khong Guan
2 200k
3 07 09
4 Gosip
5 RakJel
6 Di belakang Jesi
7 Curhat dong!
8 Kita berakhir sampai disini!
9 Ikhlasin aja!
10 Aku belum siap nikah
11 plan kost
12 Rama
13 Pamit minggat
14 Botol misting
15 Aqua
16 CCG
17 Teh Payung
18 Karam
19 Awas jatuh cinta!
20 Bukan Yogyakarta
21 Freezer rasa rice cooker
22 Kakak ipar impian
23 Kontrak
24 Kambing hitam
25 everything gonna be okay
26 Neng Jesi Here
27 Ku anggap teman
28 Decoy Effect Jodoh
29 Serba salah
30 nol nya jangan dikurangin lagi!
31 Kang Ngamuk
32 Bukan dia kan?
33 Nggak ada akhlak!
34 Aneka susu
35 Curriculum vitae
36 Hati-hati jatuh hati!
37 jealous?
38 Simulasi Pernikahan
39 Dia calon istri gue, Ka!
40 Tersenyumlah, hanya untukku!
41 Kok bisa? kok bisa?
42 Penasaran
43 Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44 Barter aja, yuk?
45 Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46 Taehyung oppa saranghae
47 Kesegaran Jas Jus
48 Galau
49 Hanya aku yang tak tau
50 Waspada Tikungan!
51 Ribet
52 Karena kamu calon istriku!
53 Nggak perawan lagi!
54 siang-siang jas jus
55 Nikah!
56 Gladi bersih
57 Mas Kawin
58 Nggak sah!
59 Dilarang belah duren!
60 Selamat tidur, istriku.
61 Malam Pertama
62 Pagi
63 Gara-gara malam pertama
64 Nggak keras, nggak enak!
65 Telepon
66 My Universe
67 Once Again Baby!
68 Sabarin
69 Sarapan
70 Abis ne nen bobo
71 Persahabatan mereka
72 Ember banget sih!
73 Korban Drama
74 Tentang Alya
75 PMS
76 Olivia
77 Si Oli
78 Kejujuran Rama
79 Marah tanda cinta
80 With Love, Olivia.
81 Live, Suara Hati Istri
82 3S
83 Sianida
84 Obat gatel
85 Tamu
86 Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87 Harapan dan Kenyataan
88 No Respect
89 Realistis
90 Bincang tengah malam
91 Rebutan nen nen
92 Murahan!
93 Ghibah mania
94 Berakhir bagimu, tidak untukku!
95 Cowoknya Alya
96 Aa Raka
97 Kepo
98 Ah Mam pus!
99 Anak magang kegatelan
100 Grup Chat
101 Join grup chat
102 Digosok makin siip
103 Admin
104 What? istri?
105 Hukuman menyenangkan
106 Dibalik semuanya
107 Balas Jasa
108 Mantan Jelalatan
109 Cilor
110 Manja
111 Klarifikasi atau Jeruji besi?
112 baby?
113 Hamil?
114 Nak, papi bisa stres!
115 BiTiEs
116 BiTiEs 2
117 Karma
118 Cara memilikimu kembali
119 Cara Memilikimu Kembali
120 121314
121 Tamu tak diundang
122 Semua baik-baik saja
123 Bahagia vs musibah
124 Bucin Tingkat Dewa
125 Pembalasan mertua
126 Artikel
127 Harus bagaimana?
128 Beri aku waktu
129 Tentang memaafkan
130 Huh!! untung sayang
131 Andai... andai.. andai...
132 Al, Otw halal yuk!
133 Undangan
134 Oh bobaku...
135 Boba KUA
136 Utang piutang
137 Kak Ramadhan, terimakasih.
138 Bonus 1. Aqua galon
139 Bonus 2. USG
140 Bonus 3. ehm ehm
141 Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142 Bonus 5. Kamu, sempurna.
143 Bonus 6. Santan Sachetan
144 Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145 Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146 Bonus 8. Pending
147 Bonus 9. Bismillah aja
148 Bonus 10. Yes, sah!!
149 Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150 Bonus 12. Rileks baby
151 Bonus 13. Once again yah sayang?
152 Bonus 14. Future
153 Santen Sachetan rilis
154 Tuan Muda and Me
155 Be My Wife
156 Ririd rilis
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Kaleng Khong Guan
2
200k
3
07 09
4
Gosip
5
RakJel
6
Di belakang Jesi
7
Curhat dong!
8
Kita berakhir sampai disini!
9
Ikhlasin aja!
10
Aku belum siap nikah
11
plan kost
12
Rama
13
Pamit minggat
14
Botol misting
15
Aqua
16
CCG
17
Teh Payung
18
Karam
19
Awas jatuh cinta!
20
Bukan Yogyakarta
21
Freezer rasa rice cooker
22
Kakak ipar impian
23
Kontrak
24
Kambing hitam
25
everything gonna be okay
26
Neng Jesi Here
27
Ku anggap teman
28
Decoy Effect Jodoh
29
Serba salah
30
nol nya jangan dikurangin lagi!
31
Kang Ngamuk
32
Bukan dia kan?
33
Nggak ada akhlak!
34
Aneka susu
35
Curriculum vitae
36
Hati-hati jatuh hati!
37
jealous?
38
Simulasi Pernikahan
39
Dia calon istri gue, Ka!
40
Tersenyumlah, hanya untukku!
41
Kok bisa? kok bisa?
42
Penasaran
43
Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44
Barter aja, yuk?
45
Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46
Taehyung oppa saranghae
47
Kesegaran Jas Jus
48
Galau
49
Hanya aku yang tak tau
50
Waspada Tikungan!
51
Ribet
52
Karena kamu calon istriku!
53
Nggak perawan lagi!
54
siang-siang jas jus
55
Nikah!
56
Gladi bersih
57
Mas Kawin
58
Nggak sah!
59
Dilarang belah duren!
60
Selamat tidur, istriku.
61
Malam Pertama
62
Pagi
63
Gara-gara malam pertama
64
Nggak keras, nggak enak!
65
Telepon
66
My Universe
67
Once Again Baby!
68
Sabarin
69
Sarapan
70
Abis ne nen bobo
71
Persahabatan mereka
72
Ember banget sih!
73
Korban Drama
74
Tentang Alya
75
PMS
76
Olivia
77
Si Oli
78
Kejujuran Rama
79
Marah tanda cinta
80
With Love, Olivia.
81
Live, Suara Hati Istri
82
3S
83
Sianida
84
Obat gatel
85
Tamu
86
Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87
Harapan dan Kenyataan
88
No Respect
89
Realistis
90
Bincang tengah malam
91
Rebutan nen nen
92
Murahan!
93
Ghibah mania
94
Berakhir bagimu, tidak untukku!
95
Cowoknya Alya
96
Aa Raka
97
Kepo
98
Ah Mam pus!
99
Anak magang kegatelan
100
Grup Chat
101
Join grup chat
102
Digosok makin siip
103
Admin
104
What? istri?
105
Hukuman menyenangkan
106
Dibalik semuanya
107
Balas Jasa
108
Mantan Jelalatan
109
Cilor
110
Manja
111
Klarifikasi atau Jeruji besi?
112
baby?
113
Hamil?
114
Nak, papi bisa stres!
115
BiTiEs
116
BiTiEs 2
117
Karma
118
Cara memilikimu kembali
119
Cara Memilikimu Kembali
120
121314
121
Tamu tak diundang
122
Semua baik-baik saja
123
Bahagia vs musibah
124
Bucin Tingkat Dewa
125
Pembalasan mertua
126
Artikel
127
Harus bagaimana?
128
Beri aku waktu
129
Tentang memaafkan
130
Huh!! untung sayang
131
Andai... andai.. andai...
132
Al, Otw halal yuk!
133
Undangan
134
Oh bobaku...
135
Boba KUA
136
Utang piutang
137
Kak Ramadhan, terimakasih.
138
Bonus 1. Aqua galon
139
Bonus 2. USG
140
Bonus 3. ehm ehm
141
Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142
Bonus 5. Kamu, sempurna.
143
Bonus 6. Santan Sachetan
144
Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145
Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146
Bonus 8. Pending
147
Bonus 9. Bismillah aja
148
Bonus 10. Yes, sah!!
149
Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150
Bonus 12. Rileks baby
151
Bonus 13. Once again yah sayang?
152
Bonus 14. Future
153
Santen Sachetan rilis
154
Tuan Muda and Me
155
Be My Wife
156
Ririd rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!