Aku belum siap nikah

"Aku kan udah bilang Jes, liat segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang, jangan cuma pake emosi. Percaya deh semua yang terjadi hari ini adalah yang terbaik buat kamu, Jes. Meskipun sekarang kamu nangis, sakit hati, kecewa... Ikhlasin aja. Kadang apa yang kita sesali hari ini akan menjadi rasa syukur di kemudian hari." Alya sampai ikut terbawa suasana, dia jadi ikut menangis.

Melihat teman yang baru dekat semingguan ikut menangis membuat Jesi heran, pasalnya selama ini tak ada satupun temannya yang ikut nangis seperti Alya.

"Kok lo ikut nangis sih, Al? Gue yang diselingkuhin, di khianati sahabat sendiri. Kenapa lo ikutan mewek." Gantian kini Jesi yang menepuk bahu Alya.

"Aku nggak tega, Jes. Liat orang kayak kamu diginiin. Yang sabar yah, yang ikhlas juga. Nanti Tuhan pasti ngasih yang lebih dari kak Zidan."

"Tapi ntar kalo gue nggak dapat yang lebih dari si Zidan Zidun lo harus tanggung jawab yah!"

"Ya nggak bisa gitu, Jes. Aku aja jomblo gimana mau ngejamin jodoh orang. Jodoh sendiri aja kagak tau." Balas Alya.

"Udah sekarang kita balik ke kelas yuk. Udah telat kita nih." Alya sedikit menaikan lengan bajunya guna melihat jam di tangannya. Benar, mereka terlalu lama menangis. Sudah lewat dua puluh menit dari jadwal. Kembali ke kelas pun percuma pasti tak di izinkan mengikuti perkuliahan.

"Kenapa Al?" Tanya Jesi.

"Udah telat kita." Ujar Alya lesu.

"Ya udah pulang aja deh. Gue juga males ke kelas. Pasti anak-anak sekarang lagi ngomongin gue. Males ah gue kalo harus kena mental lagi. Mending pulang, tidur."

"Anterin gue pulang yah, Al. Gue nggak mau sendirian, ati gue masih sakit banget ini sumpah." Jesi memegang dadanya. Rasa marah, kecewa, benci kembali membuncah dan membuatnya kembali menangis.

Alya menghela nafas panjang mendapati Jesi yang lagi-lagi berderai air mata. Sesakit itu ka patah hati? Alya benar-benar bersyukur kakaknya selalu membatasi pergaulannya, apalagi pacaran sama sekali tak ada di daftar hidupnya saat ini. Mungkin ini alasan kakak selalu melarangnya untuk deket sama sembarangan cowok, takut aku jadi kayak Jesi kali yah, pikirnya.

"Cup...cup... Udah atuh lah Jes, jangan nangis terus. Aku jadi bingung ini mesti gimana?" Dilihatnya Jesi yang kini duduk di jalan dengan menekuk kakinya, tangannya bertumpu di atas dengkul dengan kepala yang menunduk.

"Malu juga ih diliatin orang-orang." Alya ikut duduk di samping Jesi dan mengusap-usap kepala temannya.

"Iya udah deh ayo pulang aja. Aku anterin." Alya menarik tangan Jesi supaya beranjak dari duduknya.

Karena kondisi Jesi yang terus menangis, dia tak mungkin naik angkot dengan kondisi itu. Begitu taksi online yang dipesannya tiba, Alya membantu Jesi naik ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan Jesi masih saja menangis meskipun suaranya kian lemah dan nyaris tak terdengar.

"Stop disini pak." Ucap Jesi begitu tiba di depan rumahnya.

"Ini rumah kamu?" Tanya Alya yang hanya dijawab dengan anggukan lemah.

"Ayo masuk!" Ujarnya seraya menarik tangan Alya hingga gadis itu mengikutinya.

"Walaikumsalam!" Ucap lirih Jesi seperti biasa.

"Assalamualaikum, Jes." Ralat Alya.

" Udah kebiasaan, Al." Jawab Jesi.

"Tumben anak ibu salamnya bener." Sari muncul dari sebelah ruang tamu, tangan kanannya memegang remote televisi.

"Jesi sayang kamu kenapa?" Melihat penampilan putrinya membuat Sari segera menghampiri Jesi,

"Wajah kamu kenapa bengkak gini? Mata kamu juga sembab. Kami abis nangis? Bilang sama ibu siapa yang bikin kamu jadi kayak gini?" Sari mengusap dengan lembut wajah putrinya, merapikan rambut panjang Jesi yang berantakan.

Pertanyaan sang ibu membuat Jesi kembali terisak. Sari jadi semakin kalut melihat putri semata wayangnya menangis seperti ini.

"Bilang sama ibu kamu kenapa? Hm?" Diusapnya pipi basah Jesi.

"Dia jahat sama Jesi, bu. Jahat banget...."

"Dia siapa sayang?" Tanya Sari. Kini tatapannya beralih pada Alya yang sedari tadi hanya diam.

"Gara-gara kamu putri saya jadi seperti ini?" Tanyanya.

"Nggak, bukan saya tante." Jawab Alya.

"Bukan dia, bu. Dia Alya temen baru aku. Hanya dia satu-satunya yang mau nerima aku yang cuma remahan kerupuk ini, bu...." Tutur Jesi.

"Alya, tan." Alya mengulurkan tangannya untuk menyalami ibu Jesi dengan sopan.

"Sari. Maaf yah tante udah salah paham tadi." Balas Sari.

"Nggak apa-apa tan. Aku bisa maklumin kok." Timpal Alya.

"Tumben rame, ada tamu yah?" Sapa Burhan yang baru pulang dari kantor.

"Loh ini Jesi kenapa nangis gini?" Lanjutnya mendapati putrinya yang masih sesegukkan karena terlalu lama menangis.

"Nggak tau nih, yah. Ibu juga lagi nanya tapi malah nangisnya nggak berhenti juga." Ujar Sari.

"Ini?" Burhan menunjuk Alya.

"Alya, Om. Temennya Jesi." Burhan mengangguk kemudian menarik Jesi untuk mengikutinya ke sofa.

"Kamu juga silahkan duduk." Ucapnya pada Alya.

Alya duduk di hadapan Jesi yang kini sedang duduk diapit oleh ayah dan ibunya. Mereka begitu kentara sangat menyayangi Jesi, terlihat dari raut wajah khawatir itu. Melihat kedua orang tua temannya begitu perhatian membuat Alya sedikit terenyuh, dirinya tak bisa seperti Jesi. Dia hanya punya kakak dan ibu sekarang.

"Kalo kamu diem terus ayah nggak bisa bantu, Jes. Sebenernya kamu itu kenapa?"

"Apa uang jajannya kurang? Katanya kemaren udah seneng naik angkot kenapa sekarang jadi nangis-nangis gini?" Tanya Burhan dengan penuh pengertian.

"Iya sayang bilang sama ayah... Siapa yang udah bikin kamu kayak gini?" Bujuk Sari, tapi tak juga membuat Jesi buka mulut. Gadis itu hanya menggeleng pelan.

Alya yang mengira Jesi sudah terlalu lelah untuk berbicara pun menjelaskan apa yang terjadi pada Burhan dan Sari.

"Gitu ceritanya Om, tante..." Ucap Alya setelah menceritakan semuanya.

" Sudah ayah duga akan seperti itu jadinya." Ucap Burhan.

"Kamu kira ayah tidak tau kamu pacaran di luar sana? Kamu kira untuk apa ayah mencabut semua fasilitas yang kamu punya? Supaya kamu sadar, Jes."

"Sekarang karena kamu udah langgar kesepakatan kita kamu harus nurut sama ayah. Toh pacar yang kamu sembunyikan dari ayah pun nyatanya cuma baji ngan."

"Sekarang udah jangan nangis lagi, laki-laki seperti dia tidak layak untuk ditangisi. Calon suamimu seribu bahkan sejuta kali lebih baik dari dia." Tutur Burhan panjang lebar.

"Calon suami?" Akhirnya gadis yang sedari tadi hanya menangis ikut angkat bicara.

"Iya calon suami kamu. Ayah sudah bilang dari dulu sekali kamu langgar kesepakatan kita berarti kamu udah siap untuk menuruti semua pilihan ayah."

"Tapi aku belum siap nikah ayah!" Tolak Jesi.

Terpopuler

Comments

putri

putri

jangan jangan ntar s jejes kabur lagi karena kaga mau dinikahin 🤣

2024-04-15

0

Karate Cat 🐈

Karate Cat 🐈

amiin

2023-01-21

0

dewi

dewi

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kaleng Khong Guan
2 200k
3 07 09
4 Gosip
5 RakJel
6 Di belakang Jesi
7 Curhat dong!
8 Kita berakhir sampai disini!
9 Ikhlasin aja!
10 Aku belum siap nikah
11 plan kost
12 Rama
13 Pamit minggat
14 Botol misting
15 Aqua
16 CCG
17 Teh Payung
18 Karam
19 Awas jatuh cinta!
20 Bukan Yogyakarta
21 Freezer rasa rice cooker
22 Kakak ipar impian
23 Kontrak
24 Kambing hitam
25 everything gonna be okay
26 Neng Jesi Here
27 Ku anggap teman
28 Decoy Effect Jodoh
29 Serba salah
30 nol nya jangan dikurangin lagi!
31 Kang Ngamuk
32 Bukan dia kan?
33 Nggak ada akhlak!
34 Aneka susu
35 Curriculum vitae
36 Hati-hati jatuh hati!
37 jealous?
38 Simulasi Pernikahan
39 Dia calon istri gue, Ka!
40 Tersenyumlah, hanya untukku!
41 Kok bisa? kok bisa?
42 Penasaran
43 Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44 Barter aja, yuk?
45 Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46 Taehyung oppa saranghae
47 Kesegaran Jas Jus
48 Galau
49 Hanya aku yang tak tau
50 Waspada Tikungan!
51 Ribet
52 Karena kamu calon istriku!
53 Nggak perawan lagi!
54 siang-siang jas jus
55 Nikah!
56 Gladi bersih
57 Mas Kawin
58 Nggak sah!
59 Dilarang belah duren!
60 Selamat tidur, istriku.
61 Malam Pertama
62 Pagi
63 Gara-gara malam pertama
64 Nggak keras, nggak enak!
65 Telepon
66 My Universe
67 Once Again Baby!
68 Sabarin
69 Sarapan
70 Abis ne nen bobo
71 Persahabatan mereka
72 Ember banget sih!
73 Korban Drama
74 Tentang Alya
75 PMS
76 Olivia
77 Si Oli
78 Kejujuran Rama
79 Marah tanda cinta
80 With Love, Olivia.
81 Live, Suara Hati Istri
82 3S
83 Sianida
84 Obat gatel
85 Tamu
86 Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87 Harapan dan Kenyataan
88 No Respect
89 Realistis
90 Bincang tengah malam
91 Rebutan nen nen
92 Murahan!
93 Ghibah mania
94 Berakhir bagimu, tidak untukku!
95 Cowoknya Alya
96 Aa Raka
97 Kepo
98 Ah Mam pus!
99 Anak magang kegatelan
100 Grup Chat
101 Join grup chat
102 Digosok makin siip
103 Admin
104 What? istri?
105 Hukuman menyenangkan
106 Dibalik semuanya
107 Balas Jasa
108 Mantan Jelalatan
109 Cilor
110 Manja
111 Klarifikasi atau Jeruji besi?
112 baby?
113 Hamil?
114 Nak, papi bisa stres!
115 BiTiEs
116 BiTiEs 2
117 Karma
118 Cara memilikimu kembali
119 Cara Memilikimu Kembali
120 121314
121 Tamu tak diundang
122 Semua baik-baik saja
123 Bahagia vs musibah
124 Bucin Tingkat Dewa
125 Pembalasan mertua
126 Artikel
127 Harus bagaimana?
128 Beri aku waktu
129 Tentang memaafkan
130 Huh!! untung sayang
131 Andai... andai.. andai...
132 Al, Otw halal yuk!
133 Undangan
134 Oh bobaku...
135 Boba KUA
136 Utang piutang
137 Kak Ramadhan, terimakasih.
138 Bonus 1. Aqua galon
139 Bonus 2. USG
140 Bonus 3. ehm ehm
141 Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142 Bonus 5. Kamu, sempurna.
143 Bonus 6. Santan Sachetan
144 Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145 Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146 Bonus 8. Pending
147 Bonus 9. Bismillah aja
148 Bonus 10. Yes, sah!!
149 Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150 Bonus 12. Rileks baby
151 Bonus 13. Once again yah sayang?
152 Bonus 14. Future
153 Santen Sachetan rilis
154 Tuan Muda and Me
155 Be My Wife
156 Ririd rilis
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Kaleng Khong Guan
2
200k
3
07 09
4
Gosip
5
RakJel
6
Di belakang Jesi
7
Curhat dong!
8
Kita berakhir sampai disini!
9
Ikhlasin aja!
10
Aku belum siap nikah
11
plan kost
12
Rama
13
Pamit minggat
14
Botol misting
15
Aqua
16
CCG
17
Teh Payung
18
Karam
19
Awas jatuh cinta!
20
Bukan Yogyakarta
21
Freezer rasa rice cooker
22
Kakak ipar impian
23
Kontrak
24
Kambing hitam
25
everything gonna be okay
26
Neng Jesi Here
27
Ku anggap teman
28
Decoy Effect Jodoh
29
Serba salah
30
nol nya jangan dikurangin lagi!
31
Kang Ngamuk
32
Bukan dia kan?
33
Nggak ada akhlak!
34
Aneka susu
35
Curriculum vitae
36
Hati-hati jatuh hati!
37
jealous?
38
Simulasi Pernikahan
39
Dia calon istri gue, Ka!
40
Tersenyumlah, hanya untukku!
41
Kok bisa? kok bisa?
42
Penasaran
43
Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44
Barter aja, yuk?
45
Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46
Taehyung oppa saranghae
47
Kesegaran Jas Jus
48
Galau
49
Hanya aku yang tak tau
50
Waspada Tikungan!
51
Ribet
52
Karena kamu calon istriku!
53
Nggak perawan lagi!
54
siang-siang jas jus
55
Nikah!
56
Gladi bersih
57
Mas Kawin
58
Nggak sah!
59
Dilarang belah duren!
60
Selamat tidur, istriku.
61
Malam Pertama
62
Pagi
63
Gara-gara malam pertama
64
Nggak keras, nggak enak!
65
Telepon
66
My Universe
67
Once Again Baby!
68
Sabarin
69
Sarapan
70
Abis ne nen bobo
71
Persahabatan mereka
72
Ember banget sih!
73
Korban Drama
74
Tentang Alya
75
PMS
76
Olivia
77
Si Oli
78
Kejujuran Rama
79
Marah tanda cinta
80
With Love, Olivia.
81
Live, Suara Hati Istri
82
3S
83
Sianida
84
Obat gatel
85
Tamu
86
Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87
Harapan dan Kenyataan
88
No Respect
89
Realistis
90
Bincang tengah malam
91
Rebutan nen nen
92
Murahan!
93
Ghibah mania
94
Berakhir bagimu, tidak untukku!
95
Cowoknya Alya
96
Aa Raka
97
Kepo
98
Ah Mam pus!
99
Anak magang kegatelan
100
Grup Chat
101
Join grup chat
102
Digosok makin siip
103
Admin
104
What? istri?
105
Hukuman menyenangkan
106
Dibalik semuanya
107
Balas Jasa
108
Mantan Jelalatan
109
Cilor
110
Manja
111
Klarifikasi atau Jeruji besi?
112
baby?
113
Hamil?
114
Nak, papi bisa stres!
115
BiTiEs
116
BiTiEs 2
117
Karma
118
Cara memilikimu kembali
119
Cara Memilikimu Kembali
120
121314
121
Tamu tak diundang
122
Semua baik-baik saja
123
Bahagia vs musibah
124
Bucin Tingkat Dewa
125
Pembalasan mertua
126
Artikel
127
Harus bagaimana?
128
Beri aku waktu
129
Tentang memaafkan
130
Huh!! untung sayang
131
Andai... andai.. andai...
132
Al, Otw halal yuk!
133
Undangan
134
Oh bobaku...
135
Boba KUA
136
Utang piutang
137
Kak Ramadhan, terimakasih.
138
Bonus 1. Aqua galon
139
Bonus 2. USG
140
Bonus 3. ehm ehm
141
Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142
Bonus 5. Kamu, sempurna.
143
Bonus 6. Santan Sachetan
144
Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145
Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146
Bonus 8. Pending
147
Bonus 9. Bismillah aja
148
Bonus 10. Yes, sah!!
149
Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150
Bonus 12. Rileks baby
151
Bonus 13. Once again yah sayang?
152
Bonus 14. Future
153
Santen Sachetan rilis
154
Tuan Muda and Me
155
Be My Wife
156
Ririd rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!