Kita berakhir sampai disini!

Setelah beberapa hari belakang makan di kopma Jesi sudah sangat terbiasa. Untuk gadis yang tak pernah pilih-pilih makanan itu tak sulit untuk menyesuaikan selera lidahnya dengan lingkungan baru. Sekarang ia tau tak selalu makanan yang murah itu tidak enak, nyatanya disini meskipun murah tetep enak. Hanya masalah tempat saja yang membedakan, tapi tak masalah untuknya.

“Hari ini gue mau nyobain seblaknya, Al. Gue lihat stand seblak depan selalu ramai, enak kali yah.” Jesi mengigit bibir bawahnya membayangkan enaknya makanan yang katanya pedas itu.

“Iya, katanya sih enak. Tapi aku nggak kuat pedes, Jes. Aku mau makan nasi aja kayak biasa, udah kebiasaan dari kecil kalo nggak nasi berasa nggak makan.”

Keduanya terpisah, Jesi ikut mengantri di deretan stand seblak sementara Alya masuk ke dalam untuk mengambil makanan.

Untuk menghilangkan rasa bosan karena antrian yang begitu padat, Jesi iseng-iseng mengeluarkan ponselnya. Senyum ceria itu jelas terlihat kala dia membaca chat masuk dari Zidan. Setelah curhat dengan Alya tadi, dia mengirim pesan terlebih dulu sekedar menanyakan sedang apa dan mengajak bertemu jika sedang senggang.

“Aku lagi sibuk nyiapin bahan buat skripsi sayang. Maaf yah jadi nggak bisa sering-sering nemuin kamu.”

“Iya, kak. Nggak apa-apa kok jarang ketemu juga asal sering kasih kabar yah, kak. Semangat yah skripsinya. Kalo butuh bantuan kasih tau aku aja, kali aja aku bisa bantu.” Balas Jesi.

Mengingat penuturan Alya jika menyusun skripsi itu tak mudah, Jesi memutuskan untuk menyemangati kekasihnya atau ikut bantu-bantu nyari buku referensi tak apa.

Setelah cukup lama mengantri akhirnya satu mangkok makanan berisi sayap, enak kerupuk dan makaroni dengan kuah berwarna merah bisa Jesi dapatkan. Aroma pedas bercampur wangi daun jeruk membuat dirinya semakin tak sabar untuk menyantap makan berkuah itu.

Duduk di samping Alya yang sudah menyelesaikan makannya lebih dulu, Jesi mulai meniup seblaknya sebelum di makan.

“Enak banget, Al. Pedes mantap. Cobain deh!” Jesi menyodorkan sendoknya pada Alya, “aaa... Al”

“Nggak mau, Jes. Pedes. Buat kamu aja.” Tolak Alya.

“Ah payah lo. Enak banget loh, seger.” Ucap Jesi kemudian kembali menyuapkan seblak ke mulutnya.

“asli ini mah enak banget euy. Pantesan rame, antrinya juga lama. Sama seblak yang biasa gue makan di tempat langganan gue mah enakan ini. Padahal harganya jauh lebih murah loh ini.”

Jesi masih asik menikmati seblaknya meskipun keningnya mulai berkeringan karena kepedesan tapi yak membuat gadis itu berhenti hingga isi maangkuknya hanya menyisakan tulang.

“Loh... Lo di sini, Jes? Gue kira lo yang sama Zidan tadi.” Ujar seseorang.

“Maksudnya?”

“Gue baru dari cafe depan, liat Zidan sama cewek. Mesra banget gue kira lo.” Jawabnya.

“Paling lo salah liat deh. Kak Zidan lagi otw nyari buku buat referensi skripsinya kok.” Ujar Jesi dengan yakin.

“Terserah lo deh. Tapi gue yakin sih nggak salah liat. Gue udah hampir empat tahun sekelas sama dia, jelas-jelas itu Zidan. Kalo lo nggak percaya liat aja sendiri!” Ujar lelaki jangkung itu, tanpa menunggu tanggapan Jesi ia berlalu pergi.

Jesi mengambil ponselnya dari tas, ia buru-buru menelpon Zidan. Dalam dering ketiga panggilannya itu sudah terhubung.

“Halo Kak Zidan lagi dimana?”

“Toko buku, nyari referensi. kenapa sayang?”

“Oh... nggak apa-apa kak. cuma kangen aja. Semangat yah ngerjain skripsinya. Aku doain kaka nyusun skripsinya diberi kemudahan dan kelacaran supaya cepet kelar biar kita bisa jalan lagi.” Pungkasnya kemudian mengakhiri panggilan.

Meskipun sudah menghubungi Zidan dan memastikan keberadaannya tapi tetap menyisakan ragu dalam hati. Ia jadi kembali teringat pemandangan di lampu merah dan kini ia ragu harus membuktikan ucapan seniornya tadi atau mempercayai kekasihnya.

“Jes...” panggil Alya.

“Hm.”

“Kok jadi ngelamun lagi?”

“Gue bingung, Al. Menurut lo gue mesti gimana? Percaya sama kak Zidan kalo dia lagi di toko buku atau percaya sama temen sekelasnya kak Zidan. Lo denger sendiri kan tadi? Katanya kak Zidan di cafe depan sama cewek. Tapi barusan gue telpon katanya di toko buku.”

“Terserah kamu maunya gimana, Jes?”

“Kalo emang percaya sama kak Zidan yah udah, tapi kalo misal kau ragu yah tinggal lihat aja ke cafe depan nggak ada salahnya. Dari pada menerka-nerka.” Saran Alya.

“Tapi temenin yah, Al?” pinta Jesi.

“Ya udah ayo. Tapi jangan lama-lama yah, waktu istirahat kita tinggal bentar lagi.”

“Iya bentar doang. Cuma liat terus balik lagi.” Ucap Jesi.

Keduanya berjalan dengan sedikit terburu-buru karena jarak dari kopma ke cafe yang terletak di depan kampus cukup jauh membuat keduanya terengah-engah begitu tiba di seberang cafe.

“Bentar, Al. Ngos-ngosan banget dah gue berasa maraton.” Ucap Jesi sebelum menyeberang jalan. Jesi bahkan seperti anak kecil yang menempel pada ibunya, dia memegang lengan Alya begitu menyebrang jalan.

Tiba di halaman cafe Jesi melepaskan pegangannya pada Alya. Ia berulang kali mengucek matanya pelan, memastikan jika kali ini ia tak salah lihat seperti saat di lampu merah. Ya, itu Zidan. Bahkan dari luar pun Jesi bisa melihat dengan jelas, kekasihnya di dalam sana sedang tersenyum sambil menggenggam tangan seorang perempuan yang tak ia ketahui karena membelakanginya.

“Al...”

“Kak Zidan, Al. Dia beneran ada di sini. Lihat mereka mesra banget, gue bahkan nggak pernah kayak gitu.” Mata Jesi sudah mulai berkaca-kaca.

“Nggak bisa dibiarin nih!” Jesi dengan cepat masuk ke dalam cafe.

“Jes tunggu!” ujar Alya tapi tak dihiraukan, meskipun matanya berkaca-kaca tapi Alya bisa melihat jelas kekasalan dia wajah Jesi. Entah yang dilakukannya benar atau salah tapi Alya memutuskan ikut menyusul Jesi ke dalam.

“Jadi ini toko bukunya?” teriak Jesi begitu tiba di meja Zidan. Ditatapnya lekat-lekat lekaki yang langsung berdiri begitu ia tiba.

“Dan sekarang mana referensi nya?” bicaranya kian keras membuat seluruh pengunjung melihat ke arah mereka.

“Cewek ini?” Jesi berbalik melihat ke arah perempuan yang duduk di hadapan Zidan.

Mengetahui kebenaran Zidan membohonginya saja sudah sangat menyakitkan ditambah dengan kenyataan jika kekasihnya bersama perempuan lain. Rasa sakitnya kian menyesakkan saat mendapati perempuan yang bersama Zidan adalah Raya, sahabatnya sendiri.

“Raya, lo?” Jesi sampai tak mampu meneruskan ucapannya, kenyataan di depan matanya membuat ia semakin marah sekaligus kecewa.

“Sayang ini nggak seperti yang kamu kira.” Zidan berusaha menenangkan Jesi dengan memengang pundak gadis itu.

“Lepasin! Jangan sentuh gue.” Jesi menyingkirkan tangan Zidan dari pundaknya.

“Sayang dengerin aku dulu, ini nggak seperti yang kamu kira.” Ucap Zidan.

“Ini seperti yang lo kira, Jes!” ucap Raya.

“Raya!” bentak Zidan.

“Kenapa? Udah saatnya anak manja ini tau, kalo dia nggak berarti apa-apa buat lo.” Timpal Raya.

“Raya, stop!” sentak Zidan lagi.

“Nangis aja. Lo mau nangis kan?” cibir Raya,

“udah manja, miskin, bisanya cuma nangis!” ejeknya lagi.

Jesi menghapus air matanya kemudian tersenyum tertahan, “gue kira lo beneran sahabat gue, Ray. Makasih buat semuanya selama ini.”

“Kak Zidan juga. Kita berakhir sampai di sini!” imbuhnya kemudian meninggalkan cafe, tak menghiraukan Zidan yang terus memanggil namanya.

Terpopuler

Comments

putri

putri

dasar para penghianat 😡🤬

2024-04-15

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

pantesan si raya nyesel bgt tuh ntiny,,ternyta dia jhat bgt ke jesi,,untung aj jesi yg kmu gituin,cba klo ak gk bakal deh ak maafin smpe nangis darah sekalipun 😡😡

2023-03-27

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

akhirnya ketauan juga busuk nya raya

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kaleng Khong Guan
2 200k
3 07 09
4 Gosip
5 RakJel
6 Di belakang Jesi
7 Curhat dong!
8 Kita berakhir sampai disini!
9 Ikhlasin aja!
10 Aku belum siap nikah
11 plan kost
12 Rama
13 Pamit minggat
14 Botol misting
15 Aqua
16 CCG
17 Teh Payung
18 Karam
19 Awas jatuh cinta!
20 Bukan Yogyakarta
21 Freezer rasa rice cooker
22 Kakak ipar impian
23 Kontrak
24 Kambing hitam
25 everything gonna be okay
26 Neng Jesi Here
27 Ku anggap teman
28 Decoy Effect Jodoh
29 Serba salah
30 nol nya jangan dikurangin lagi!
31 Kang Ngamuk
32 Bukan dia kan?
33 Nggak ada akhlak!
34 Aneka susu
35 Curriculum vitae
36 Hati-hati jatuh hati!
37 jealous?
38 Simulasi Pernikahan
39 Dia calon istri gue, Ka!
40 Tersenyumlah, hanya untukku!
41 Kok bisa? kok bisa?
42 Penasaran
43 Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44 Barter aja, yuk?
45 Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46 Taehyung oppa saranghae
47 Kesegaran Jas Jus
48 Galau
49 Hanya aku yang tak tau
50 Waspada Tikungan!
51 Ribet
52 Karena kamu calon istriku!
53 Nggak perawan lagi!
54 siang-siang jas jus
55 Nikah!
56 Gladi bersih
57 Mas Kawin
58 Nggak sah!
59 Dilarang belah duren!
60 Selamat tidur, istriku.
61 Malam Pertama
62 Pagi
63 Gara-gara malam pertama
64 Nggak keras, nggak enak!
65 Telepon
66 My Universe
67 Once Again Baby!
68 Sabarin
69 Sarapan
70 Abis ne nen bobo
71 Persahabatan mereka
72 Ember banget sih!
73 Korban Drama
74 Tentang Alya
75 PMS
76 Olivia
77 Si Oli
78 Kejujuran Rama
79 Marah tanda cinta
80 With Love, Olivia.
81 Live, Suara Hati Istri
82 3S
83 Sianida
84 Obat gatel
85 Tamu
86 Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87 Harapan dan Kenyataan
88 No Respect
89 Realistis
90 Bincang tengah malam
91 Rebutan nen nen
92 Murahan!
93 Ghibah mania
94 Berakhir bagimu, tidak untukku!
95 Cowoknya Alya
96 Aa Raka
97 Kepo
98 Ah Mam pus!
99 Anak magang kegatelan
100 Grup Chat
101 Join grup chat
102 Digosok makin siip
103 Admin
104 What? istri?
105 Hukuman menyenangkan
106 Dibalik semuanya
107 Balas Jasa
108 Mantan Jelalatan
109 Cilor
110 Manja
111 Klarifikasi atau Jeruji besi?
112 baby?
113 Hamil?
114 Nak, papi bisa stres!
115 BiTiEs
116 BiTiEs 2
117 Karma
118 Cara memilikimu kembali
119 Cara Memilikimu Kembali
120 121314
121 Tamu tak diundang
122 Semua baik-baik saja
123 Bahagia vs musibah
124 Bucin Tingkat Dewa
125 Pembalasan mertua
126 Artikel
127 Harus bagaimana?
128 Beri aku waktu
129 Tentang memaafkan
130 Huh!! untung sayang
131 Andai... andai.. andai...
132 Al, Otw halal yuk!
133 Undangan
134 Oh bobaku...
135 Boba KUA
136 Utang piutang
137 Kak Ramadhan, terimakasih.
138 Bonus 1. Aqua galon
139 Bonus 2. USG
140 Bonus 3. ehm ehm
141 Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142 Bonus 5. Kamu, sempurna.
143 Bonus 6. Santan Sachetan
144 Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145 Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146 Bonus 8. Pending
147 Bonus 9. Bismillah aja
148 Bonus 10. Yes, sah!!
149 Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150 Bonus 12. Rileks baby
151 Bonus 13. Once again yah sayang?
152 Bonus 14. Future
153 Santen Sachetan rilis
154 Tuan Muda and Me
155 Be My Wife
156 Ririd rilis
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Kaleng Khong Guan
2
200k
3
07 09
4
Gosip
5
RakJel
6
Di belakang Jesi
7
Curhat dong!
8
Kita berakhir sampai disini!
9
Ikhlasin aja!
10
Aku belum siap nikah
11
plan kost
12
Rama
13
Pamit minggat
14
Botol misting
15
Aqua
16
CCG
17
Teh Payung
18
Karam
19
Awas jatuh cinta!
20
Bukan Yogyakarta
21
Freezer rasa rice cooker
22
Kakak ipar impian
23
Kontrak
24
Kambing hitam
25
everything gonna be okay
26
Neng Jesi Here
27
Ku anggap teman
28
Decoy Effect Jodoh
29
Serba salah
30
nol nya jangan dikurangin lagi!
31
Kang Ngamuk
32
Bukan dia kan?
33
Nggak ada akhlak!
34
Aneka susu
35
Curriculum vitae
36
Hati-hati jatuh hati!
37
jealous?
38
Simulasi Pernikahan
39
Dia calon istri gue, Ka!
40
Tersenyumlah, hanya untukku!
41
Kok bisa? kok bisa?
42
Penasaran
43
Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44
Barter aja, yuk?
45
Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46
Taehyung oppa saranghae
47
Kesegaran Jas Jus
48
Galau
49
Hanya aku yang tak tau
50
Waspada Tikungan!
51
Ribet
52
Karena kamu calon istriku!
53
Nggak perawan lagi!
54
siang-siang jas jus
55
Nikah!
56
Gladi bersih
57
Mas Kawin
58
Nggak sah!
59
Dilarang belah duren!
60
Selamat tidur, istriku.
61
Malam Pertama
62
Pagi
63
Gara-gara malam pertama
64
Nggak keras, nggak enak!
65
Telepon
66
My Universe
67
Once Again Baby!
68
Sabarin
69
Sarapan
70
Abis ne nen bobo
71
Persahabatan mereka
72
Ember banget sih!
73
Korban Drama
74
Tentang Alya
75
PMS
76
Olivia
77
Si Oli
78
Kejujuran Rama
79
Marah tanda cinta
80
With Love, Olivia.
81
Live, Suara Hati Istri
82
3S
83
Sianida
84
Obat gatel
85
Tamu
86
Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87
Harapan dan Kenyataan
88
No Respect
89
Realistis
90
Bincang tengah malam
91
Rebutan nen nen
92
Murahan!
93
Ghibah mania
94
Berakhir bagimu, tidak untukku!
95
Cowoknya Alya
96
Aa Raka
97
Kepo
98
Ah Mam pus!
99
Anak magang kegatelan
100
Grup Chat
101
Join grup chat
102
Digosok makin siip
103
Admin
104
What? istri?
105
Hukuman menyenangkan
106
Dibalik semuanya
107
Balas Jasa
108
Mantan Jelalatan
109
Cilor
110
Manja
111
Klarifikasi atau Jeruji besi?
112
baby?
113
Hamil?
114
Nak, papi bisa stres!
115
BiTiEs
116
BiTiEs 2
117
Karma
118
Cara memilikimu kembali
119
Cara Memilikimu Kembali
120
121314
121
Tamu tak diundang
122
Semua baik-baik saja
123
Bahagia vs musibah
124
Bucin Tingkat Dewa
125
Pembalasan mertua
126
Artikel
127
Harus bagaimana?
128
Beri aku waktu
129
Tentang memaafkan
130
Huh!! untung sayang
131
Andai... andai.. andai...
132
Al, Otw halal yuk!
133
Undangan
134
Oh bobaku...
135
Boba KUA
136
Utang piutang
137
Kak Ramadhan, terimakasih.
138
Bonus 1. Aqua galon
139
Bonus 2. USG
140
Bonus 3. ehm ehm
141
Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142
Bonus 5. Kamu, sempurna.
143
Bonus 6. Santan Sachetan
144
Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145
Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146
Bonus 8. Pending
147
Bonus 9. Bismillah aja
148
Bonus 10. Yes, sah!!
149
Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150
Bonus 12. Rileks baby
151
Bonus 13. Once again yah sayang?
152
Bonus 14. Future
153
Santen Sachetan rilis
154
Tuan Muda and Me
155
Be My Wife
156
Ririd rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!