Gosip

Meski berulang kali Zidan selalu berusaha melakukan skin to skin padanya tapi entah mengapa sampai saat ini untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar pegangan tangan ia tak berani. Menoleh ke belakang dan mendapati mobil Zidan sudah tak terlihat membuatnya bernafas lega, ia bisa berjalan lebih santai.

“Apa setiap orang yang menjalin hubungan harus melakukan hal itu?” Jesi bermonolog dengan dirinya sendiri.

“Tapi kalo aku nggak mau gimana? Nggak apa-apa kali yah.” Jawabnya sendiri.

Menyusuri jalan komplek perumahan sore hari ternyata lebih ramai, tak seperti tadi malam, sepi.

“Hei hola Ola Olala....” Jesi menghampiri kereta balita yang di dorong oleh baby sitter di depan rumah. Dia berjongkok sambil mencubit gemas kedua pipi Lolita.

“Lolita. Kebiasaan Neng Jesi suka ganti-ganti nama anak orang ih.” Ujar si baby sitter.

“Biarin atuh teh, lagian jadi unyu namanya kan, spesial aku buatin panggilan buat Lolita. Uh... uh... gemoy sekali kamu Olala.” Lagi Jesi semakin gemas menjewel pipi cabi balita itu hingga menangis.

“Ih kok nangis sih? Jangan nangis dong. Cup... cup...” diciuminya seluruh wajah balita itu hingga kegelian dan tertawa.

“Udahan ah aku pulang dulu teh. Dadah Olala...” Jesi kembali mencubit gemas pipi Lolita sebelum pergi.

Jesi kembali berjalan menuju rumahnya, sesekali ia menyapa anak-anak yang bermain sepeda. Hingga bunyi klakson mobil dibelakangnya membuat dia menoleh. Jesi segera membuang muka begitu tau mobil itu milik ayahnya.

“Tega bener dah, anak jalan kaki ayah enak-enakan naik mobil.” Gerutunya. Wajah cerianya seketika memudar mengingat nasib mirisnya saat ini.

“Wassalamualaikum!” Jesi masuk ke dalam rumah dengan tas yang diseret.

“Assalamualaikum, Jes. Sekalinya pulang ngucap salam malah kebalik.” Ujar Sari yang membawa segelas air putih untuk suaminya yang juga baru saja pulang.

“Tau ah kesel.” Jawab Jesi asal. Dia meletakan bukunya di meja dan duduk di sofa tamu.

“Kesel kenapa anak ibu? Coba cerita sama ibu.” Sari duduk di samping Jesi dan membelai lembut rambut panjang putrinya.

“Ya kesel lah bu. Ini semua gara-gara ibu sama ayah. Aku cape banget hari ini. Ayah juga, lewat main tinggal aja nggak ada niatan ngajak aku naik mobil.” Ucapnya sembari cemberut.

“Lah kan tanggung sayang. Lagian kan kamu juga udah mau sampe. Anggap aja jalan-jalan sore sekalian olahraga biar sehat.” Jawab Burhan.

“Aku hari ini udah olahraga berlebihan, Yah.” Ucap Jesi lirih, dia menyandarkan kepala di pelukan sang ibu.

“Ibu tau nggak rasanya naik angkot?” ditatapnya wajah ibunya dengan memelas.

“Panas, desek-desekan, jalannya lambat, baunya campur aduk. Bau parfum sama ikan asin plus terasi jadi satu didalam angkot. Udah gitu aku salah naik angkot, turun di tengah jalan terus ganti pake ojeg, sampe kampus udah telat aku sampe lari-lari ke kelas. Cape aku tuh bu.” Keluhnya.

“Ayah sama ibu beneran tega lihat aku kayak gitu tiap hari? Jahat banget dah.” Lanjutnya.

Berbanding terbalik dengan sang istri yang terlihat sedih mendengar cerita Jesi, Burhan justru tertawa.

“Tuh kan ayah malah ketawa. Ayah tertawa diatas penderitaan aku. Jahat!”

“Penderitaan apa? Harusnya kamu terimakasih sama ayah, karena semua fasilitas dicabut kamu jadi bisa punya pengalaman naik angkot, naik ojeg. Dan yang paling penting juga itu pengalaman kesasar.” Ucap Burhan sambil menahan tawa.

“Besok sebelum naik angkot harus teliti, lihat nomernya supaya tak salah naik. Kalo nggak kamu bisa naik taksi online atau ojeg online supaya nggak perlu jalan ke depan.” Imbuhnya.

“Nggak mau ah, ntar mahal. Uang aku aja sisa lima puluh ribu doang nih. Untung pulangnya dianterin temen.”

“Tuh ayah lihat masa dompetku isinya cuma dua lembar?” Jesi mengambil dompet dari dalam tas dan menunjukan isinya pada sang ayah, berharap ayahnya akan iba terhadap nasibnya kini.

“sisanya kemana? Masa naik angkot sama ojeg sampe abis seratus lima puluh ribu?” heran Burhan.

“Kan aku bayar angkot lima puluh ribu, ojeg seratus ribu. Aku nggak jajan hari ini. Laper bu...” jawab Jesi dengan memelas.

“Ya udah kita makan sekarang ayo.” Ajak Sari. Jesi mengikuti ibunya ke dapur.

Melihat putri manjanya berjalan malas di belakang sang istri membuat Burhan sedikit tak tega, putri semata wayangnya terlihat begitu kelelahan hari ini. Burhan segera menyusul kedua wanita yang begitu berarti dalam hidupnya. Makan malam hari ini dimulai lebih awal, di sela-sela makan dia memberitahu Jesi terakit tarif angkot dan ojeg. Dia tak menyangka jika putrinya samapi tak tau tarif dasar kendaraan umum, semua akibat dari dirinya dan Sari yang terlalu memanjakan Jesi.

“Ya makanya Yah, besok kembaliin semua fasilitas aku. Pusing banget mau ke kampus aja harus ini itu.” keluh Jesi.

Dari mulai bujuk rayu dengan tampang memelas hingga mode ngambek diaktifkan nyatanya tak berhasil meluluhkan sang ayah yang tetap pada keputusan awal.

Pagi harinya Jesi kembali naik angkot ke kampus. Kali ini ia berangkat lebih pagi, tak lupa memperhatikan nomor angkot yang hendak ia tumpangi. Ada senyum puas saat ia tiba di kampus tepat waktu dan mendapatkan kembalian dari uang yang ia bayarkan.

Dia tersenyum ramah pada setiap mahasiswa maupun mahasiswi yang menyapanya sepanjang jalan menuju kelas. Gosip soal dirinya yang merupakan kekasih dari most wanted kampus tapi datang naik angkot dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru kampus, hingga Jesi menyadari beberapa pasang mata yang menatapnya dengan tatapan aneh. Dari mulai tatapan kasihan, sinis, senang hingga yang tak bisa ia definisikan.

“Itu Jesi kan pacarnya Kak Zidan? dia datang naik angkot.”

“Ah masa? Dia kan anak sultan!”

“Kemarin gue liat dia turun dari ojeg. Gue kira salah orang makanya nggak cerita sama siapa-siapa. Eh ternyata beneran dia.”

“Mungkin orang tuanya udah bangkrut sekarang.”

Meskipun mendengar kasak kusuk tak enak tentang dirinya yang jadi bahan pembicaraan, Jesi tak ambil pusing dan mengabaikannya.

Saat jam istirahat tiba Jesi memilih menemui Zidan, meskipun ia tak ambil pusing soal gosip yang beredar dirinya yang jadi miskin, tapi sekarang ia butuh Zidan untuk sekedar mendengarkan ceritanya. Jesi sudah tak sabar ingin bercerita perjalanan paginya hari ini, setidaknya dia sudah tidak kesasar dan membayar sesuai tarif yang berlaku. Sungguh bisa melalui hal sekecil itu sudah membuat dirinya yang tak biasa naik kendaraan umum merasa bangga.

Tiba di ruang tiga puluh dua Jesi mengedarkan pandangannya ke dalam, tak ada sosok yang ia cari.

“Kak, lihat kak Zidan nggak?” tanyanya pada salah satu mahasiswa.

“Si Zidan udah keluar dari tadi. Gue kira dia mau nemuin lo.”

“Oh gitu. Makasih.” Jesi berlalu meninggalkan kelas Zidan. Dia menghela nafas pelan kemudian meniupkannya ke atas hingga poni dikeningnya sedikit terangkat.

“Pada kemana sih? Nggak Kak Zidan nggak Raya dua-duanya susah dihubungi.” Gerutu Jesi sambil terus melakukan panggilan dengan ponselnya.

.

.

.

Oh Jesi ku sayang tetep semangat yah. jangan dengerin ocehan-ocehan mereka. Biar di kata bangkrut juga kamu tetep sultan.

temen-temen abis baca biasakan like sama komen yah. like sama komen kalian sangat berarti buatku.

favoritkan juga yah biar dapat notifikasi kalo neng Jesi update.

Terpopuler

Comments

Vivi Awaawa

Vivi Awaawa

bayangin Jesi itu Tita di film Eiffel i'm in love

2023-01-06

0

dewi

dewi

mereka berdua kan sekongkol

2023-01-02

0

dewi

dewi

q juga pengen ikut ketawa 🤣🤣🤣🤣

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kaleng Khong Guan
2 200k
3 07 09
4 Gosip
5 RakJel
6 Di belakang Jesi
7 Curhat dong!
8 Kita berakhir sampai disini!
9 Ikhlasin aja!
10 Aku belum siap nikah
11 plan kost
12 Rama
13 Pamit minggat
14 Botol misting
15 Aqua
16 CCG
17 Teh Payung
18 Karam
19 Awas jatuh cinta!
20 Bukan Yogyakarta
21 Freezer rasa rice cooker
22 Kakak ipar impian
23 Kontrak
24 Kambing hitam
25 everything gonna be okay
26 Neng Jesi Here
27 Ku anggap teman
28 Decoy Effect Jodoh
29 Serba salah
30 nol nya jangan dikurangin lagi!
31 Kang Ngamuk
32 Bukan dia kan?
33 Nggak ada akhlak!
34 Aneka susu
35 Curriculum vitae
36 Hati-hati jatuh hati!
37 jealous?
38 Simulasi Pernikahan
39 Dia calon istri gue, Ka!
40 Tersenyumlah, hanya untukku!
41 Kok bisa? kok bisa?
42 Penasaran
43 Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44 Barter aja, yuk?
45 Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46 Taehyung oppa saranghae
47 Kesegaran Jas Jus
48 Galau
49 Hanya aku yang tak tau
50 Waspada Tikungan!
51 Ribet
52 Karena kamu calon istriku!
53 Nggak perawan lagi!
54 siang-siang jas jus
55 Nikah!
56 Gladi bersih
57 Mas Kawin
58 Nggak sah!
59 Dilarang belah duren!
60 Selamat tidur, istriku.
61 Malam Pertama
62 Pagi
63 Gara-gara malam pertama
64 Nggak keras, nggak enak!
65 Telepon
66 My Universe
67 Once Again Baby!
68 Sabarin
69 Sarapan
70 Abis ne nen bobo
71 Persahabatan mereka
72 Ember banget sih!
73 Korban Drama
74 Tentang Alya
75 PMS
76 Olivia
77 Si Oli
78 Kejujuran Rama
79 Marah tanda cinta
80 With Love, Olivia.
81 Live, Suara Hati Istri
82 3S
83 Sianida
84 Obat gatel
85 Tamu
86 Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87 Harapan dan Kenyataan
88 No Respect
89 Realistis
90 Bincang tengah malam
91 Rebutan nen nen
92 Murahan!
93 Ghibah mania
94 Berakhir bagimu, tidak untukku!
95 Cowoknya Alya
96 Aa Raka
97 Kepo
98 Ah Mam pus!
99 Anak magang kegatelan
100 Grup Chat
101 Join grup chat
102 Digosok makin siip
103 Admin
104 What? istri?
105 Hukuman menyenangkan
106 Dibalik semuanya
107 Balas Jasa
108 Mantan Jelalatan
109 Cilor
110 Manja
111 Klarifikasi atau Jeruji besi?
112 baby?
113 Hamil?
114 Nak, papi bisa stres!
115 BiTiEs
116 BiTiEs 2
117 Karma
118 Cara memilikimu kembali
119 Cara Memilikimu Kembali
120 121314
121 Tamu tak diundang
122 Semua baik-baik saja
123 Bahagia vs musibah
124 Bucin Tingkat Dewa
125 Pembalasan mertua
126 Artikel
127 Harus bagaimana?
128 Beri aku waktu
129 Tentang memaafkan
130 Huh!! untung sayang
131 Andai... andai.. andai...
132 Al, Otw halal yuk!
133 Undangan
134 Oh bobaku...
135 Boba KUA
136 Utang piutang
137 Kak Ramadhan, terimakasih.
138 Bonus 1. Aqua galon
139 Bonus 2. USG
140 Bonus 3. ehm ehm
141 Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142 Bonus 5. Kamu, sempurna.
143 Bonus 6. Santan Sachetan
144 Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145 Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146 Bonus 8. Pending
147 Bonus 9. Bismillah aja
148 Bonus 10. Yes, sah!!
149 Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150 Bonus 12. Rileks baby
151 Bonus 13. Once again yah sayang?
152 Bonus 14. Future
153 Santen Sachetan rilis
154 Tuan Muda and Me
155 Be My Wife
156 Ririd rilis
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Kaleng Khong Guan
2
200k
3
07 09
4
Gosip
5
RakJel
6
Di belakang Jesi
7
Curhat dong!
8
Kita berakhir sampai disini!
9
Ikhlasin aja!
10
Aku belum siap nikah
11
plan kost
12
Rama
13
Pamit minggat
14
Botol misting
15
Aqua
16
CCG
17
Teh Payung
18
Karam
19
Awas jatuh cinta!
20
Bukan Yogyakarta
21
Freezer rasa rice cooker
22
Kakak ipar impian
23
Kontrak
24
Kambing hitam
25
everything gonna be okay
26
Neng Jesi Here
27
Ku anggap teman
28
Decoy Effect Jodoh
29
Serba salah
30
nol nya jangan dikurangin lagi!
31
Kang Ngamuk
32
Bukan dia kan?
33
Nggak ada akhlak!
34
Aneka susu
35
Curriculum vitae
36
Hati-hati jatuh hati!
37
jealous?
38
Simulasi Pernikahan
39
Dia calon istri gue, Ka!
40
Tersenyumlah, hanya untukku!
41
Kok bisa? kok bisa?
42
Penasaran
43
Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44
Barter aja, yuk?
45
Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46
Taehyung oppa saranghae
47
Kesegaran Jas Jus
48
Galau
49
Hanya aku yang tak tau
50
Waspada Tikungan!
51
Ribet
52
Karena kamu calon istriku!
53
Nggak perawan lagi!
54
siang-siang jas jus
55
Nikah!
56
Gladi bersih
57
Mas Kawin
58
Nggak sah!
59
Dilarang belah duren!
60
Selamat tidur, istriku.
61
Malam Pertama
62
Pagi
63
Gara-gara malam pertama
64
Nggak keras, nggak enak!
65
Telepon
66
My Universe
67
Once Again Baby!
68
Sabarin
69
Sarapan
70
Abis ne nen bobo
71
Persahabatan mereka
72
Ember banget sih!
73
Korban Drama
74
Tentang Alya
75
PMS
76
Olivia
77
Si Oli
78
Kejujuran Rama
79
Marah tanda cinta
80
With Love, Olivia.
81
Live, Suara Hati Istri
82
3S
83
Sianida
84
Obat gatel
85
Tamu
86
Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87
Harapan dan Kenyataan
88
No Respect
89
Realistis
90
Bincang tengah malam
91
Rebutan nen nen
92
Murahan!
93
Ghibah mania
94
Berakhir bagimu, tidak untukku!
95
Cowoknya Alya
96
Aa Raka
97
Kepo
98
Ah Mam pus!
99
Anak magang kegatelan
100
Grup Chat
101
Join grup chat
102
Digosok makin siip
103
Admin
104
What? istri?
105
Hukuman menyenangkan
106
Dibalik semuanya
107
Balas Jasa
108
Mantan Jelalatan
109
Cilor
110
Manja
111
Klarifikasi atau Jeruji besi?
112
baby?
113
Hamil?
114
Nak, papi bisa stres!
115
BiTiEs
116
BiTiEs 2
117
Karma
118
Cara memilikimu kembali
119
Cara Memilikimu Kembali
120
121314
121
Tamu tak diundang
122
Semua baik-baik saja
123
Bahagia vs musibah
124
Bucin Tingkat Dewa
125
Pembalasan mertua
126
Artikel
127
Harus bagaimana?
128
Beri aku waktu
129
Tentang memaafkan
130
Huh!! untung sayang
131
Andai... andai.. andai...
132
Al, Otw halal yuk!
133
Undangan
134
Oh bobaku...
135
Boba KUA
136
Utang piutang
137
Kak Ramadhan, terimakasih.
138
Bonus 1. Aqua galon
139
Bonus 2. USG
140
Bonus 3. ehm ehm
141
Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142
Bonus 5. Kamu, sempurna.
143
Bonus 6. Santan Sachetan
144
Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145
Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146
Bonus 8. Pending
147
Bonus 9. Bismillah aja
148
Bonus 10. Yes, sah!!
149
Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150
Bonus 12. Rileks baby
151
Bonus 13. Once again yah sayang?
152
Bonus 14. Future
153
Santen Sachetan rilis
154
Tuan Muda and Me
155
Be My Wife
156
Ririd rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!