plan kost

“Pokoknya aku nggak mau nikah!” Tolak Jesi sekali lagi dengan mantap, ia beranjak dari duduknya

“Ikut ke kamar gue, Al.” Ajaknya seraya manarik tangan Alya yang masih bengong melihat perdebatannya dengan sang ayah.

“Jesi dengerin ayah dulu! Ayah belum selesai bicara.” Teriak Burhan tapi putri manjanya sama sekali tak menengok.

Burhan memijit pelipisnya seraya menghembuskan nafas panjang, “huft.... anak kamu tuh bu. Orang tua belum selesai bicara udah main pergi aja.”

“Anakmu juga yah. Ini minum aja dulu supaya tenang.” Sari memberikan segelas air putih pada suaminya.

“lagian ayah itu nggak kira-kira banget, udah tau anak lagi patah hati malah di gas suruh nikah.” Lanjutnya.

“Justru karena dia sedang patah hati... ayah tidak mau Jesi terlalu lama larut dalam kesedihan. Lihat, belum satu hari saja matanya sudah sembab nangis terus. Padahal sudah tau pacarnya itu yang baji ngan tapi masih aja ditangisin.”

“Lagi pula ayah sudah mulai lelah mengurus perusahaan sendiri, kita butuh penerus yang bisa dipercaya. Putri kita tak pandai bu, tanpa suami yang kompeten dia tak akan bisa meneruskan usaha yang sudah kita bangun sejak dulu. Jesi itu ngebedain orang yang baik sama pura-pura aja dia nggak bisa.” Tutur Burhan.

Sari terdiam, semua yang diucapkan suaminya benar adanya. Dia sadar mungkin selama ini belum mendidik Jesi dengan baik. Putri semata wayangnya itu memang selalu dimanjakan dengan semua fasilitas, penanaman sifat saling memantu yang diajarkan memang sukses sekali terbukti dari Jesi yang selalu membantu orang-orang di sekitarnya tanpa pamrih tapi disisi lain gadis itu jadi mudah dimanfaatkan orang lain. Putri kesayangannya jadi terlalu lugu dan polos.

“Ayah sudah dapat calon suami untuk Jesi?”

“Sudah. Ibu ingat anak lelaki yang perusahaan ayahnya hampir collape sepuluh tahun lalu? Anak SMA yang menangis dan mempertaruhkan apa pun yang ia bisa demi perusahaan ayahnya agar tak gulung tikar. Demi ibu yang sakit karena telalu banyak pikiran, demi adik yang dibully karena mendadak miskin. Anak itu sekarang sudah dewasa, menjadi pria cerdas, bijaksana dan penuh wibawa.” Ujar Burhan.

“Yang ibunya ngasih resep nasi goreng kampung bukan sih? Jesi sampai sekarang suka sama nasi goreng itu.”

“Iya benar yang itu, bu.” Balas Burhan dengan semangat. Bagi burhan sosok anak itu yang begitu bertanggungjawab meski masih bocah membuatnya memberikan kesempatan lebih. Membantu dengan menginvestasikan banyak dana untuk menolong perusahaan yang hampir gulung tikar, tak mudah membuat perusahaan itu kembali stabil bahkan ia mengalami banyak kerugian di awal. Tapi demi seorang anak yang menurutnya memiliki potensi besar ia mengikhlaskan dananya demi mengembangankan potensi muda di depan matanya. Burhan masih ingat jelas ucapan bocah delapan belas tahun kala itu.

“Terimakasih karena sudah mau menolong kami saat saudara pun mendadak menjauh. Saat semua investor papa kabur, Om masih tetap bertahan meski perusahaan sudah hampir bangkrut. Kelak, jika aku sudah dewasa apa pun akan aku lakukan untuk Om.” Ucap bocah yang masih mengenakan pakaian serba hitam sepulang dari pemakaman sang papa.

“Luluslah dari sekolah dengan nilai terbaik. Lanjutkan kuliah, jangan pikirkan biaya dan perusahaan. Belajarlah dengan baik. Kelak jadilah menantuku, suami untuk putri semata wayangku.”

“Baik, Om. Terimakasih untuk semuanya.”

Seketika Burhan dan Sari bersemangat membahas calon menantu, mereka sampai lupa jika sang putri masih menolak rencana mereka.

Di dalam kamar Jesi masih menangis di pelukan Alya, bahkan jilbab lebar Alya pun jadi basah oleh air mata Jesi. Dan yang lebih menyebalkan tanpa sengaja Jesi malah menyusut ingusnya menggunakan jilbab Alya.

Sreettt...

“Ya ampun maaf, Al. Gue malah pake kerudung lo. Nggak sengaja.”

Tak ada pilihan lain, Alya membuka kerudungnya, “Nggak apa-apa, Jes.”

“Udah yah jangan nangis lagi. Apa nggak cape dari tadi nangis terus? Aku aja liatnya cape, Jes.”

“Ya abis gue kesel, Al. Bisa-bisanya ayah malah nyuruh gue nikah. Nggak peka banget sih gue lagi patah hati ini.” Kesal Jesi.

“Ah sialan banget zidan zidun... gue benci!”

“Raya juga. Dasar sabahat tukang tikung! Haram udah gue punya temen kayak dia.” Umpat Jesi.

Hanya dengan mengumpat ternyata belum bisa membuat hatinya lega. Jesi menarik selimutnya dan membuangnya asal. Diambilnya bantal dan guling kemudian dilemparkan dengan keras hingga pintu kamar mandi terbuka dan dengan bebas bantal serta guling mendarat di dalam sana.

“Udah.. udah Jes. Cukup!” Alya memeluknya dengan paksa dan lagi-lagi Jesi kembali menangis.

“Gue.. gue sebel, Al. Arrgh gue benci mereka!” teriak Jesi. Rasa sakit dikhianati sahabatnya sendiri jauh lebih besar dibanding kehilangan Zidan.

“Sahabat taii kucing!!” umpatnya lagi.

“Udah Jes. Nggak baik cewek ngomongnya kasar kayak gitu. Udah yah...” bujuk Alya.

“Sekarang mending kamu pikirin ucapan orang tua kamu tadi Jes. Nggak usah mikirin Raya sama Kak Zidan terus, unfaedah tau.” Imbuhnya.

Jesi terdiam sebentar. Dia menguncir rambut panjangnya kemudian dicepol asal.

“Al, lo tau nggak kalo kost di deket kampus berapa yah perbulan?”

“Kost?” tanya Alya dan Jesi mengangguk.

“Setau aku sih disana kost nya pertahun, Jes. Tiga sampai empat juta gitu setahun. Kalo yang bulanan jatuhnya lebih mahal, enam sampai tujuh ratusan. Tapi jarang, kebanyakan tahunan.”

“Kita kalo magang di gaji nggak, Al?” Jesi terus bertanya.

“Setau aku sih di gaji. Tapi nggak full kayak karyawan di perusahaan itu. ya sesuai sama kinerja kita lah.” Jelas Alya.

“Lo punya uang nggak Al? Lima juta aja. Gue pinjem dulu. Bayarnya ntar kalo gue dapat gaji dari magang.”

Alya mengernyit heran tak mengerti dengan apa yang dipikirkan Jesi, “Uang aku ada. Tapi buat apa Jes?”

“Gue pinjem boleh?”

“Iya boleh Jes. Ntar aku pinjemin. Tapi buat apa?”

“Gue mau jadi anak kost aja. Percuma kalo gue tinggal di sini terus pasti ayah sama ibu bakal terus maksa buat nikah. Gue belum mau nikah, Al. Di kamus gue nggak ada lah nikah muda. Pengen jadi wanita karir gue tuh.” Ucap Jesi.

“Malam ini lo nginep di sini yah. Bantuin gue packing-packing baju.” Imbuh Jesi penuh pemaksaan.

“Nginep? Nggak janji, Jes. Soalnya aku belum pernah tidur di luar. Bisa-bisa aku kena sempot kakak.” Tolak Alya.

“Udah sih telpon aja kakak lo. Bilang kalo lo mau nginep, kalo perlu gue yang ngomong deh nggak apa-apa.” Paksanya lagi sambil mengambil ponsel Alya.

“Ih sabar atuh Jes...” keluh Alya saat panggilannya belum terhubung tapi sahabatnya sudah mengambil ponselnya.

“Halo... kakaknya Alya yah... “ ucap Jesi saat panggilannya terhubung.

“ini gue temennya Alya... eh eh iya walaikusalam...”

“Gini Kak.. Eh abang... ah apaan yah gue manggilnya... pokoknya gue Cuma mau ngasih tau kalo malam ini Alya mau nginep di rumah gue. Udah gitu aja, harap maklum karena gue lagi patah hati abis kena tikung sahabat sendiri. Gue nggak nerima penolakan! Wassalamualaikum.” Belum satu kata pun terdengar dari lawan bicaranya tapi Jesi terus nyerocos dan mengakhiri panggilan tanpa menunggu kakak Alya memberikan ijin untuk menginap.

Terpopuler

Comments

putri

putri

Cieee s jejes lagi nelpon calon imam 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-15

0

aisyah

aisyah

pertama kali telponan ma calon imam

2024-02-22

0

Faridah

Faridah

aku balik lagi kesini, ini yang ketiga kalinya.. sesuka itu sama jesi sama karam😭💜💜💜💜

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Kaleng Khong Guan
2 200k
3 07 09
4 Gosip
5 RakJel
6 Di belakang Jesi
7 Curhat dong!
8 Kita berakhir sampai disini!
9 Ikhlasin aja!
10 Aku belum siap nikah
11 plan kost
12 Rama
13 Pamit minggat
14 Botol misting
15 Aqua
16 CCG
17 Teh Payung
18 Karam
19 Awas jatuh cinta!
20 Bukan Yogyakarta
21 Freezer rasa rice cooker
22 Kakak ipar impian
23 Kontrak
24 Kambing hitam
25 everything gonna be okay
26 Neng Jesi Here
27 Ku anggap teman
28 Decoy Effect Jodoh
29 Serba salah
30 nol nya jangan dikurangin lagi!
31 Kang Ngamuk
32 Bukan dia kan?
33 Nggak ada akhlak!
34 Aneka susu
35 Curriculum vitae
36 Hati-hati jatuh hati!
37 jealous?
38 Simulasi Pernikahan
39 Dia calon istri gue, Ka!
40 Tersenyumlah, hanya untukku!
41 Kok bisa? kok bisa?
42 Penasaran
43 Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44 Barter aja, yuk?
45 Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46 Taehyung oppa saranghae
47 Kesegaran Jas Jus
48 Galau
49 Hanya aku yang tak tau
50 Waspada Tikungan!
51 Ribet
52 Karena kamu calon istriku!
53 Nggak perawan lagi!
54 siang-siang jas jus
55 Nikah!
56 Gladi bersih
57 Mas Kawin
58 Nggak sah!
59 Dilarang belah duren!
60 Selamat tidur, istriku.
61 Malam Pertama
62 Pagi
63 Gara-gara malam pertama
64 Nggak keras, nggak enak!
65 Telepon
66 My Universe
67 Once Again Baby!
68 Sabarin
69 Sarapan
70 Abis ne nen bobo
71 Persahabatan mereka
72 Ember banget sih!
73 Korban Drama
74 Tentang Alya
75 PMS
76 Olivia
77 Si Oli
78 Kejujuran Rama
79 Marah tanda cinta
80 With Love, Olivia.
81 Live, Suara Hati Istri
82 3S
83 Sianida
84 Obat gatel
85 Tamu
86 Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87 Harapan dan Kenyataan
88 No Respect
89 Realistis
90 Bincang tengah malam
91 Rebutan nen nen
92 Murahan!
93 Ghibah mania
94 Berakhir bagimu, tidak untukku!
95 Cowoknya Alya
96 Aa Raka
97 Kepo
98 Ah Mam pus!
99 Anak magang kegatelan
100 Grup Chat
101 Join grup chat
102 Digosok makin siip
103 Admin
104 What? istri?
105 Hukuman menyenangkan
106 Dibalik semuanya
107 Balas Jasa
108 Mantan Jelalatan
109 Cilor
110 Manja
111 Klarifikasi atau Jeruji besi?
112 baby?
113 Hamil?
114 Nak, papi bisa stres!
115 BiTiEs
116 BiTiEs 2
117 Karma
118 Cara memilikimu kembali
119 Cara Memilikimu Kembali
120 121314
121 Tamu tak diundang
122 Semua baik-baik saja
123 Bahagia vs musibah
124 Bucin Tingkat Dewa
125 Pembalasan mertua
126 Artikel
127 Harus bagaimana?
128 Beri aku waktu
129 Tentang memaafkan
130 Huh!! untung sayang
131 Andai... andai.. andai...
132 Al, Otw halal yuk!
133 Undangan
134 Oh bobaku...
135 Boba KUA
136 Utang piutang
137 Kak Ramadhan, terimakasih.
138 Bonus 1. Aqua galon
139 Bonus 2. USG
140 Bonus 3. ehm ehm
141 Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142 Bonus 5. Kamu, sempurna.
143 Bonus 6. Santan Sachetan
144 Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145 Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146 Bonus 8. Pending
147 Bonus 9. Bismillah aja
148 Bonus 10. Yes, sah!!
149 Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150 Bonus 12. Rileks baby
151 Bonus 13. Once again yah sayang?
152 Bonus 14. Future
153 Santen Sachetan rilis
154 Tuan Muda and Me
155 Be My Wife
156 Ririd rilis
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Kaleng Khong Guan
2
200k
3
07 09
4
Gosip
5
RakJel
6
Di belakang Jesi
7
Curhat dong!
8
Kita berakhir sampai disini!
9
Ikhlasin aja!
10
Aku belum siap nikah
11
plan kost
12
Rama
13
Pamit minggat
14
Botol misting
15
Aqua
16
CCG
17
Teh Payung
18
Karam
19
Awas jatuh cinta!
20
Bukan Yogyakarta
21
Freezer rasa rice cooker
22
Kakak ipar impian
23
Kontrak
24
Kambing hitam
25
everything gonna be okay
26
Neng Jesi Here
27
Ku anggap teman
28
Decoy Effect Jodoh
29
Serba salah
30
nol nya jangan dikurangin lagi!
31
Kang Ngamuk
32
Bukan dia kan?
33
Nggak ada akhlak!
34
Aneka susu
35
Curriculum vitae
36
Hati-hati jatuh hati!
37
jealous?
38
Simulasi Pernikahan
39
Dia calon istri gue, Ka!
40
Tersenyumlah, hanya untukku!
41
Kok bisa? kok bisa?
42
Penasaran
43
Ramadhan Darmawan, calon suami gue!
44
Barter aja, yuk?
45
Jadi calon istri Karam itu, Alya?
46
Taehyung oppa saranghae
47
Kesegaran Jas Jus
48
Galau
49
Hanya aku yang tak tau
50
Waspada Tikungan!
51
Ribet
52
Karena kamu calon istriku!
53
Nggak perawan lagi!
54
siang-siang jas jus
55
Nikah!
56
Gladi bersih
57
Mas Kawin
58
Nggak sah!
59
Dilarang belah duren!
60
Selamat tidur, istriku.
61
Malam Pertama
62
Pagi
63
Gara-gara malam pertama
64
Nggak keras, nggak enak!
65
Telepon
66
My Universe
67
Once Again Baby!
68
Sabarin
69
Sarapan
70
Abis ne nen bobo
71
Persahabatan mereka
72
Ember banget sih!
73
Korban Drama
74
Tentang Alya
75
PMS
76
Olivia
77
Si Oli
78
Kejujuran Rama
79
Marah tanda cinta
80
With Love, Olivia.
81
Live, Suara Hati Istri
82
3S
83
Sianida
84
Obat gatel
85
Tamu
86
Jesika, istrinya Ramadhan Darmawan!
87
Harapan dan Kenyataan
88
No Respect
89
Realistis
90
Bincang tengah malam
91
Rebutan nen nen
92
Murahan!
93
Ghibah mania
94
Berakhir bagimu, tidak untukku!
95
Cowoknya Alya
96
Aa Raka
97
Kepo
98
Ah Mam pus!
99
Anak magang kegatelan
100
Grup Chat
101
Join grup chat
102
Digosok makin siip
103
Admin
104
What? istri?
105
Hukuman menyenangkan
106
Dibalik semuanya
107
Balas Jasa
108
Mantan Jelalatan
109
Cilor
110
Manja
111
Klarifikasi atau Jeruji besi?
112
baby?
113
Hamil?
114
Nak, papi bisa stres!
115
BiTiEs
116
BiTiEs 2
117
Karma
118
Cara memilikimu kembali
119
Cara Memilikimu Kembali
120
121314
121
Tamu tak diundang
122
Semua baik-baik saja
123
Bahagia vs musibah
124
Bucin Tingkat Dewa
125
Pembalasan mertua
126
Artikel
127
Harus bagaimana?
128
Beri aku waktu
129
Tentang memaafkan
130
Huh!! untung sayang
131
Andai... andai.. andai...
132
Al, Otw halal yuk!
133
Undangan
134
Oh bobaku...
135
Boba KUA
136
Utang piutang
137
Kak Ramadhan, terimakasih.
138
Bonus 1. Aqua galon
139
Bonus 2. USG
140
Bonus 3. ehm ehm
141
Bonus 4. Dede bayi gemoy otw
142
Bonus 5. Kamu, sempurna.
143
Bonus 6. Santan Sachetan
144
Bonus 7. Rencana Bulan Madu
145
Bonus 8. My Baby Naralya Pertiwi
146
Bonus 8. Pending
147
Bonus 9. Bismillah aja
148
Bonus 10. Yes, sah!!
149
Bonus 11. Tidak menerima titipan!
150
Bonus 12. Rileks baby
151
Bonus 13. Once again yah sayang?
152
Bonus 14. Future
153
Santen Sachetan rilis
154
Tuan Muda and Me
155
Be My Wife
156
Ririd rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!