Zalin segera meninggalkan Evan
Jika dulu Zalin menginginkan dekat dengan Evan, beda dengan sekarang. Zalin sudah ada Briliant.
Zalin terpaksa meminjam novel yang dia baca, tadinya baca novel itu hanya sebagai teman sambil menunggu Briliant.
Setelah Zalin mencatatkan novel ke petugas perpustakaan dia segera meninggalkan perpustakaan.
Di dalam perpustakaan, Evan memperhatikan kepergian Zalin.
Zalin berjalan ke arah gerbang untuk bertemu dengan Briliant.
Tak lama kemudian, Zalin sudah sampai di gerbang.
Briliant menghampiri Zalin.
"Za, ma'af ya kaka ga jadi ke perpusnya" Briliant menampilkan wajah menyesal
"iya ka. gapapa ko" Zalin tersenyum
"untung kamu ga ke perpus ka! kalo jadi. bisa mati kutu akutuuuh!" batin Zalin
Briliant mendekati Zalin
"Za, kita naik angkot. kita ke taman kota dulu, kaka kan harus sholat jum'at dulu" Briliant menunjuk salah satu angkot yang sedang terparkir di depan gerbang dengan matanya.
Zalin mengangguk.
Zalin dan Briliant pun naik ke angkot itu. di dalam angkot itu hanya mereka dan beberapa anak Smp yang baru pulang.
Di dalam angkot Briliant dan Zalin tidak banyak bicara, karena ada anak-anak SMP.
30 Menit Kemudian
Briliant menyetop angkot tepat depan taman kota.
Briliant dan Zalin turun dari angkot dan Briliant membayar ongkos untuknya dan Zalin.
Zalin mengeluarkan uangnya.
"udah sama kaka di bayarin" Briliant senyum ke arah Zalin
"please... jangan senyum gitu. akutuh melting!" Batin Zalin
Zalinpun hanya mampu mengangguk
Zalin dan Briliant pun berjalan ke taman kota untuk mengobrol terlebih dahulu. karena waktu sholat jum'at masih satu jam lagi.
Briliant mencari temoat duduk di taman itu, diikuti oleh Zalin di belakangnya.
setelah beberapa menit mencari, Briliant pun mendapatkan tempat.
"Za, kamu duduk di sini. kaka mau beli makanan dulu. kamu mau beli apa?" Briliant memandang Zalin yang sudah mendudukan badannya di kursi taman itu.
"samain sama ka iyan aja deh!" Za menyerahkam sejumlah uang
"dari kaka saja" Iyan menolak uang yang diberikan Zalin
"engga ka... za, gamau nyusahin ka iyan. oke?" Zalin tersenyum melihat Briliant
Briliantpun menggangguk dan pergi meninggalkan Zalin.
Tidak lama kemudian, Briliant datang dengan 2 kotak makanan dan 2 cu**p minuman.
"ini Za, untukmu" Briliant menyerahkan satu kotak makanan dan 1 cup minuman
Zalin menerimanya
"dan ini kembaliannya" Briliant menyerahkan uang kembalian pada Zalin
Jadi mereka makan dan minum dari uang mereka masing-masing.
Briliant sudah duduk di samping Zalin.
Ada banyak orang di taman kota, tidak hanya mereka berdua.
"Za, ma'af ya.. kali jadi pacar kaka. kamu ga akan dianterin pulang naik motor" Briliant tersenyum melihat ke sembarang arah
"ga papa ko ka, ko ngomongnya gitu?" Zalin menyeruput minumannya
"iya kan, kebanyakan kalo pacaran suka boncengan. memang Za, gamau?" Briliant menatap Zalin
"hmm.. ga tertarik tuh. lebih seneng jalan jalam sih kalo Za, naik angkot juga lebih aman. ga kepanasan ga keujanan?" Zalin tersenyum ke sembarang arah
Briliant menyeruput minumannya
"baguslah kalo gitu.. " hati Briliant merasa tenang
"ka...." Zalin menunduk
"iya za, kenapa?" Briliant melihat ke arah Zalin
"apa anak-anak SMA ada yang ngedeketin kaka?" Zalin menunduk. sebenarnya dia malu bertanya ini tapi, dia teringat apa yang dikatakan adiknya Diandra.
Briliant terdiam.
Zalin menunggu jawaban tak sabar mendengar apa yang dikatakan Briliant.
Karena Briliant tak langsung menjawab, Zalin melihat ke arah Briliant dan Briliant pun melihat ke arah Zalin.
Mereka saling pandang beberapa detik.
Dan kemudiam, Zalin membuang wajahnya. karena malu.
Briliant tersenyum melihat tingkah Zalin.
"ah..sepertinya kamu masih polos dan baru pertama kali pacaran Za. aku jadi semakin suka" batin Briliant
Zalin sudah tidak sabar menunggu jawaban.
"ada ya yang mendekati kaka?" Zalin menyimpulkan sendiri
"ada.. malah banyak" Briliant mencuri-curi pandang ke arah Zalin, Briliant ingin tau reaksi pacarnya itu.
Zalin seketika menundukan wajahnya.
"Oh" jawab Zalin cuek.
Briliant tersenyum melihat Zalin.
"Tapi itu ga lama ko Za, Setelah tau kaka punya pacar. mereka langsung menjaga jarak dengan kaka" Briliant melihat ke sembarang arah.
"kaka bilang punya pacar?" Zalin menatap Briliant penasaran.
"engga. mereka tau sendiri . ya semacam menyimpulkan sendiri" Briliat menatap Zalin.
Dan Zalin memalingkan wajahmya kembali karena malu.
"terus, gimana ceritanya mereka tau?" Zalin bertanya dengan suara sedatar mungkin
"jadi gini za.. saat istrirahat kan kaka muter lagu tuh di hp kaka. anak-anak pada duduk deket kaka. mereka minjem hp kaka. eeeeh... tombol keluarnya ketekan. jadi mereka tau deh!" Briliant tertawa
"gajelas ka... gafaham" jawab Zalin kesal
"nih lihat hp kaka" Briliant mengeluarkan hp nya dari sakunya.
Zalin menerima hp Briliant dengan tangan kanan.
Zalin melihat layar hp Briliant.
Zalin tersenyum.
Layar Hp Briliant menampilkan foto selfie Zalin memakai seragam anggota himpunan jurusan saat ospek.
"ih ko kaka punya hp Za sih?" Zalin memandang wajah Briliant penuh selidik
"pikirin aja sendiri" Briliant mengankat alisnya beberapa kali ke arah Zalin
"hmmm..." Zalin memandang langit yang berwarna biru.
hari semakin terik
"oh.. ya! saat diaula kan?" Zalin langsung melihat ke arah Briliant.
"ternyata pacar kaka pintar ya. ingatannya kuat. dan feeling nya bagus!" Brikiant menunjukan jempolnya pada Zalin
Zalin memonyongkan bibirnya pada Briliant.
"udah ah. makan dulu makanannya yuk! sebelum kaka sholat k mesjid" Briliant membuka kotak makanannya
Zalin menyerahkan hp Briliant
"kamu pegang dulu Za, sampai kaka beres sholat ya!" Briliant tidak menerima hp nya
Zalin memasuka hp Briliant ke dalam ranselnya.
Dan merekapun makan makanan mereka masing-masing di taman kota yang semakin panas cuacanya.
untungnya di taman kota itu banyak sekali pepohonan jadi tidak terlalu menyengat panasnya.
beberapa menit kemudian.
"Za, kamu udah makannya?" Briliant berdiri dan membawa bekas makanannya.
"udah ka" Jawab Zalin
"sini bekas makanannya. kaka akan buang sekalian. kaka mau langsung ke mesjid ya! kalo kamu mau pake hp kaka. boleh. ga ada hal macam-macam ko" Briliant tersenyum pada Zalin
Zalin mengangguk pada Briliant.
Briliant pergi meninggalkan Zalin di tempat duduknya di taman kota.
Zalin membuka ranselnya dan mengambil hp Briliant.
Zalin membuka galeri pada hp Briliant.
"waduuuh... dia nyuri poto-potoku!" Zalin menepok jidatnya sambil tersenyum
"ah untunglah di galeriku ga ada poto tanpa kerudung. semuanya pakai kerudung. apa-apaan nyuri-nyuri ih" Zalin kesal tapi tersenyum.
Briliant beda dengan Evan.
Zalin merasa Briliant suka padanya, karena Briliant tidak terkihat menyembunyikam status mereka.
Merasa nyaman bertemu meski di area kampus.
Berbeda dengan Evan, Zalin merasa Evan selalu menjaga jarak dengannya ketika di Kampus.
"Briliant... semoga kamu jodohku" gumam Zalin.
"Evan.. semoga kamu ga ganggu aku lagi..ah hatiku belum tegap benar dengan Briliant" batin Zalin
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
yuli novelis🕊🕊
Aku mampir lagi nih kak🙂
2020-05-21
1
syehalea
sweet
2020-05-10
3
𝐈𝐬𝐭𝐲
ini ceritanya serasa jaman 2000 deh cma ada smsan & FB...😂😂
2020-05-07
7