deg
saat Zalin melihat lelaki itu
Evan!
Zalin melihat wanita di samping Evan sekilas
Lilyana! Ih dia kan kaka tingkatku!
Saat Zalin melihat Lilyana, Evan melihat Zalin.
Seketika Zalin pergi dengan langkah seribu
Helen dan Rena yang kaget Zalin berjalan dengan cepat menyusul Zalin, "Za!!! tunggu dong. aku pake rok nih!" Rena memanggil Zalin dengan keras, Helen yang curiga atas tindakan Zalin dia melihat lelaki di depan kelasnya.
Evan. batin Helen
Helen dan Rena segera menyusul Zalin ke parkiran. Sementara Zalin sudah sampai di Parkiran menunggu Helen dan Rena.
"Hawa makin panas. udah mikir keras. ngeliat pula yang kencan! aaah panas!!!" gerutu Zalin sambil mengatur napasnya karena terlalu cepat berjalan. "Atur napas.. tarik napas, keluarkan.. tarik napas lagi, keluarkan.." Zalin mempraktekan agar nafasnya segera normal
"Ah!!! tapi mukaku tetep panas" Zalin mengibas-ngibaskan kedua telapak tangannya di hadapan mukanya
Helen dan Rena tiba di Parkiran
"Ih Za, ko kamu lari sih?" Dengan polosnya Rena bertanya, "Ada Evan lagi apel depan kelas. Akutuh kaget! makanya aku lari", Helen yang tahu masalah Za tidak berkomentar, "Sungguh? Aku mau liat ke sana lagi ya?" Rena tersenyum pada Zalin. Seketika Helen memandang Rena dan melototinya. "Ih ko kamu gitu sih. aku cuma bercanda. jangan melotot gitu Helen! ntar mata kamu keluar. hahaha" Rena menanggapi sikap Helen, "Hahaha" Zalin tertawa sambil memegang perutnya karna melihat tingkah kedua temannya
Sepertinya Zalin mulai kondusif hatinya. batin Helen
"Markipul... Mari kita Pulang!" Rena mulai memaiki motornya
"Aku ikut siapa nih?" Zalin memandang Rena dan Helen yang sudah menaiki motor mereka masing-masing.
"Naik angkot sono!!" helen menunjukan angkot (Angkutan Kota) dengan dagunya, "Ih tega kamu" Zalin menunduk lesu, "Sini sama aku aja. kita kam searah!" ajak Helen, "oke.. " seketika Zalin ceria dan langsung naik ke motor Helen.
Mereka pulang ke rumah mereka masing-masing.
Setibanya di rumah
Zalin langsung masuk ke kamarnya. dia mengeluarkan Hp dari tas ranselnya
"Aku pengen curhat sama Kikan. Aku chat aja deh. kayanya dia juga udah di rumah" Zalin mulai sibuk mengetik pesan pada Kikan
*Kikan...
aku lagi kesel banget ini
pengen curhat. kamu sibuk ga? ~ Zalina
Engga lagi sibuk. aku lagi nyantai aja sih. baru nyampe rumah, ih ko ga pulang bareng sih? kamu sama helen ya pulangnya? ~ Kikan
iya.. hehe. ma'af. ntar deh kapan-kapan pulang bareng. kamu sih kelasnya beda sama aku ~ Zalina
siap.. iya sih
ayo atuh. katanya mau curhat~Kikan
Kikan. tadi aku ngeliat Evan sama Lilyana lagi berduaan didepan kelasku. kayanya mereka pacaran deh ~Zalina
ihh.. kan Lilyana kaka tingkat kita. sejurusan dong sama kita. ko Evan gitu sih! ~Kikan
kujuga gatau. kalo iya dia pacaran sama Risha ku harus lupain si Evan itu. ucapan dia g Bisa di pegang~ Zalina
"Ah aku suka kamu gitu! tegas! semangat!" ~Kikan
Udah dulu ya.. aku ngantuk kayanya bentar lagi akan tidur. makasih udah selalu setia mendengar curhatanku baby~Zalin
Cuma segitu curhatnya? oke deh.. mimpi indah!!!~ Kikan*
Zalin meletakan Hp nya di atas laci di samping tempat tidurnya.
Flash Back Off
Zalin membaringkan tubuhnya di atas ranjang dikamarnya.
Menerawang, pikirannya kemana mana.
Zalin memandang Langit-langit kamarnya.
"Jam 9 malam" batin Zalin saat melihat jam dinding di kamarnya.
Zalin berusaha memejamkan matanya untuk tidur tetapi sangat sulit sekali.
Zalin mendudukkan tubuhnya dan menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya. dia melakukan hal tersebut sampai beberapa kali. sampai hatinya benar-benar bisa tenang.
"Sekarang aku udah mau semester 3, mata kuliah semester ini mulai akan banyak materi yang akan menguras pikiran. aku harus benar-banar semangat kuliah" Zalin mengepalkan tangannya.
tok.. tok.. tok...
terdengar ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Zalin
"Iya.. siapa?" Zalin bertanya pada yang mengetuk pintu
"Diandra..." terdengar suara adiknya yang pelan
"Tumben dia ga teriak-teriak kaya biasa" Zalin mulai bangkit dari duduknya
Zalin turun dari ranjangnya dan berjalan menuju pintu.
ceklek
Pintu di buka
Zalin melihat Diandra memangku banyak buku ditangannya.
Dahi zalin berkerut "Di.. ngapain kamu bawa buku sebanyak ini?" Zalin menepuk buku yang tadi Diandra bawa tadi yang sekarang buku itu sudah mendarat di meja belajar Zalin.
"Diandra ada tugas ka" Diandra menunjukan wajah lemas
"Tugas apa?" Zalin penasaran
"Tugas membuat makalah. kan Diadra ga ngerti. takut salah. bantuin ya? yayaya?" Diandra memegang kedua tangan kakanya.
"Hmmm. semalam inikah?" mata Zalin mengarahkan Diandra untuk melihat jam dindingnya
"Hmm.. " Diandra tersenyum pada Zalin sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal
"Di.. lupa ada tugas. baru ingat barusan saat temen ngirim pesan" Diandra menunduk lesu takut kakanya tidak bersedia membantunya
Jika tugasnya tidak selesai malam ini. bisa gawat. gurunya killer.
Diadra bergidik ngeri membayangkan kalau dia di hukum berdiri di depan pojok ruangan sepanjang oembelajaran berlangsung
"Memangnya tugasnya dikumpulkan kapan?" Zalin mendudukam tubuhnya diatas rkursi meja belajar
"Besok" Diandra tersenyum pada kakanya. berusaha merajuk
"Gimana? Mau kah bantuin?" Diandra tersenyum melihat wajah Zalin yang menunjukan belum mengantuk itu
"Hmm baiklah.. tapi kamu yang ngetik ya! nanti kamu tanya aja yang kamu ga ngerti" jelas Zalin pada Diandra
Diandra mengangguk patuh
"Ambil kursinya di luar satu lagi buat kamumya Di!" Zalin memerintah Diandra
"ok ka!" Diadra mengecungkan jemopolnya dan berlalu ke luar kamar.
Diadra mengambil kursi di depan kamar Zalin, dan langsung masuk ke kamar Zalin tanpa menutup pintu kamarnya.
saat itu ibu melintas di depan kamar Zalin dan melihat pintu kamarnya terbuka.
ibu melihat anak-anaknya belum tidur.
Ibu memasuki berjalan menuju pintu kamar Zalin.
Saat di ambang pintu, Ibu melihat Diandra sedang mengetik di laptop dan Zalin membuka-buka buku.
"Ehm..." Suara deheman ibu membuat Zalin dan Diandra melihat ke sumber suara, "Eh ibu.. belum tidur?" tanya Zalin, Ibu menghampiri kedua anaknya yang terlihat sedang sibuk, "Belum. kalian masih ngapain jam segini bekum pada tidur?" Ibu memandang anaknya bergantian, "Belum bu. Di.. ada tugas. lupa. hehe... Buat makalah minta bantuan sama kaka, biar cepet. Kaka kan jago bikin makalahnya" Diandra menjelaskan, "Kalo ada maunya saja" Zalin menatap adiknya.
"Yasudah.. cepat selesaikan ya! inget kalau mngerjakan tugas jangan sambil main hp atau main facebook! nanti tugasnya ga beres-beres!" Ibu memberi peringatan, "Iya siap ibu" jawab Zalin dan Diandra kompak, "Bagus.. sekarang ibu ke kamar lagi" Ibu meninggalkan kedua anaknya dan berlalu dari kamar Zalin
Zalin dan Diandra mengerjakan tugas makalahnya sampai jam 11 malam. Karena Diandra sudah mengantuk berat akhirnya dia menginap, tidur di kamar kakanya Zalin.
Mereka berdua tidur karena kelelahan mengerjakan tugas makalah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Triana R
lanjutkan kak
2020-08-09
1
💣 👑 Doddess Of Death 👑💣
ditunggu di The Queen Mafiaka
2020-07-26
2
Lenna Cristy
semangat terus Kakak 😊
2020-06-14
2