13

Jam menunjukkan pukul 13.10 WIB.

Langit berwarna biru, cerah. secerah hati Zalin. cuaca terasa panas tapi Zalin tidak merasakan hawa panas itu. mungkin karena suasana hatinya.

Kendaraan berlalu lalang di jalan raya. membuat polusi di udara semakin panas.

___________________________________________

Briliant sudah ada di depan Zalin

"Zalin ya?" Briliant mengulurkan tangannya meminta berjabat tangan.

Zalin menerima jabatan tangan Briliant.

"iya, ka iyan ya?" Zalin melihat ke arah Briliant.

Lalu Zalin dan Briliant pun berjabat tangan.

Zalin melihat Briliant terlihat canggung.

"ah kamu semakin imut kalo canggung gitu" batin Zalin

"kayanya ini cowo jarang ketemu cewe"batin Zalin lagi

Beberapa saat, hening.

"Za.. ma'af ya. kamu lama ya nunggu aku?" Briliant memecah kesunyian.

Zalin dan Briliant masih berdiri di depan toko

"engga ko ka. Za juga ga lama nunggu" Zalin tersenyum setulus mungkin menyembunyikan kegugupannya.

"ini untukmu Za! yang kaka janjikan semalam" Briliant memberikan paper bag yang dia pegang kepada Zalin

"Terimakasih ka!" Zalin menerima paper bag itu.

"oh iya kalo gitu. tapi ma'af ya Za! kaka ga bisa nganterin kamu pulang. mau mengerjakan tugas laporan kemarin waktu Praktek Kerja Lapangan sama kelompok" Briliant menjelaskan pada Zalin

Sebenarnya Zalin memang tidak berharap kalau Briliant mengantarnya pulang.

Baru berhadapan sama Briliant aja Zalin merasa mati kutu. Takut salah tingkah

"oh iya ka.. gapapa ko. Rumah Za juga dari sini hanya sekali naik angkot. terimakasih nih ka oleh-olehnya" Zalin mengangkat paper bag yang Briliant berikan padanya.

"yaudah.. kaka berangkat dulu Za! kamu hati-hati" Briliant pamit pada Zalin

Briliant menghampiri motornya, memakai helm, Menaiki motor dan menghidup kan motornya.

Zalin memperhatikan setiap gerak gerik Briliant.

Briliant melihat ke arah Zalin dan tersenyum.

Zalinpun membalas senyuman Briliant dengan rrefleks.

Motor Briliant pun melaju dan mata Zalin mengikuti arah motor yang Briliant tumpangi pergi sampai akhirnya motornya tak terlihat lagi.

"hm senangnya hatiku" batin Zalin

dert... dert....

panggilan masuk

"....."

"Waalaikumsalam"

"....."

"iya, Za... udah pulang. ini mau naik angkot menuju rumah"

"....."

"iya bu... waalaikumsalam"

Za menerima panggilan telepon dari ibunya, ibunya meminta Zalin segera pulang.

"ya, ampun aku hampir lupa tujuan utamaku pulang!" Zalin menepok jidatnya sambil tersenyum

Zalin mulai berdiri di pinggir jalan untuk naik angkutan kota (angkot) untuk menuju rumahnya.

Tidak lama kemudian angkot yang ditunggu, datang dan Zalin segera memasuki angkot tersebut dengan hati-hati.

20 menit kemudian Zalin turun dari angkot dan Zalin mulai berjalan ke arah rumahnya.

Sesampaimya di rumah, tak orang satu pun.

"sepertinya semuanya ada di rumah om" Zalin berbicara sendiri

Zalin segera memasuki rumahnya dengan menggunakan kunci rumah yang selalu dia bawa di tasnya.

Zalin memasuki kamarnya dan menyimpan paper bag yng Briliant berikan di atas meja belajar

"baik-baik ya kamu di sini. nanti akan ku buka nanti malam" Zalin mengusap-ngusap paper bag tersebut dengab sayang

Zalin tersenyum sendiri.

Bertemu dengan Briliant sangat berkesan.

"kuharap dia ga illfeel setelah ketemu aku?" suara Zalin melemah

"hmmm" Zalin bernafas dengan agak berat.

Zalin segera menyimpan ranselnya de kursi meja belajarnya dan segera meninggalkan kamarnya.

Zalin berjalan ke luar dan mengunci lagi pintu rumahnya. Zalim segera ke rumah om nya yang meninggal.

Rumah om Zalin tidak terlalu jauh jadi bisa di jangkauhanya dengan berjalan kaki saja.

____________________________________________

Malam harinya di rumah Zalin

semua anggota keluarga sudah ada di rumah ayah dan ibu Zalin juga Diandra.

Seperti biasa, setelah melaksanakan sholat isya semua anggota keluarga berkumpul di ruangan TV.

Ayah, ibu dan Diandra sudah ada di ruang TV.

"Za... ke sini, gabung!" ibu berteriak memanggil anaknya.

"iya bu. sebentar lagi Za ke sana" Zalin segera merapihkan mukenanya. karena dia baru selesai melaksanakan sholat isya

Zalin meletakan mukenanya di atas lmeja dekat ranjang.

Setelah meletakan mukena. Zalin berjalan ke arah meja belajar.

" saatnya aku membawamu" Zalin memegang paper bag dari Briliant dan membawanya ke ruang TV

Zalin meninggalkan kamarnya dan berjalan dengan santai ke arah ruang TV.

Zalin mendudukan tubuhnya di sofa, di samping ibunya duduk.

"ini ada oleh-oleh" Zalin meletakan paper bag diatas meja.

"wiiih... apa tuh!" Diandra yang sudah tidak sabar segera menghampiri meja dan duduk di atas karpet. memandang paper bag yang Diandra duga di dalamnya adalah makanan

"biar ibu yang buka" ibu segera mengambil paper bag tersebut

"pasti itu makanan.. kue misalnya. uh lezaaat!" Diandra menebak

"giliran makanan. heboh!" Zalin menjulurkan lidahnya pada adiknya itu.

"hmmm" ayah melihat kelakuan kedua puttrinya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ibu mulai mengangkat benda yang ada dalam paper bag itu.

Diandra fokus pada tangan ibunya.

"ya ampun Di! segitunya kamu... hmm" Zalin menepok jidatnya

"taraaaaaaaaa... !!!" kue mengeluarkan sebuah kotak yang saat di buka adalah makanan khas kota Q

"asik!!!" Diandra mengambil satu kue dari kotak di tangan ibunya.

Diandra langsung melahapnya

"enaaaaaaak!!!!" mata Diandra berbinar binar

Ayah, ibu dan Zalin mulai mengambil kue dadi kotak yang sudah ibu letakan di atas meja.

Ibu mulai melahap kue itu begitupun dengan ayah dan Zalin.

"oleh-oleh dari siaoa nih Za?" Ibu menatap anaknya, Zalin.

"hmmm... Kaka tingkat mah" Zalin menjawab dengan agak ragu

"Cowo ya? iya kan? iya kan?" Diandra menggoda Zalin dengan mulut masih penuh dengan kue

Zalin meletotkan matanya pada adiknya.

Ibunya melihat ekspresi Zalin hanya tersenyum. sementara ayahnya melihat ibunya.

Ibu Zalin mengambil air minum dan meminumnya.

"ya ga apa apa kalo dari cowo juga, iya kan ayah?"Ibu melihat ke arah ayah Zalin

Ayah Zalin mulai tersenyum melihat ke arah Zalin dan Diandra

"Iya Za, boleh kenal sama cowo, deket boleh, tapi ayah sama ibu mau tau orangnya yang mana. inget kamu kan yang pengen kuliah. ayah harap kamu kuliah sampai lulus jangan sampai berhenti di tengah jalan" Ayah Zalin mewanti wanti

Sejak kecil Zalin sudah dekat dengan ayahnya , tapi semenjak jadwal sekolah dan kuliah padat. kedekatan Zalim dengan ayahnya mulai terkikis karena jarang bertemu.

Zalin mendengarkan nasihat dari ayahnya.

"iya ayah" Zalin mengangguk patuh

Diandra yang duduk di sebrang meja Zalin melihat ke arah Zalin serius.

"ka, apa kue nya dari Briliant?" diandra bertanya dengan antusias setengah berbisik

"Sssttt" mata Zalin melotot menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya ke arah adiknya, agar Diandra berhenti dan jang berisik.

Diadra ysng mengerti langsung mengangguk tanda faham akan maksud kakanya.

Setelah satu jam berlalu. obrolan keluarga selesai dan masing-masing anggota keluarga masuk ke dalam kamarnya.

____________________________________________

Karena Zalin kelelahan, saat sampai kemarnya dia langsung berbaring di atas kasurnya

Zalin menutupi badannya dengan selimut sampai leher dan dia langsung tertidur dengan perasaan bahagia

Zalin bahagia karena telah bertemu dengan Briliant tadi siang, walau hanya sesaat. Itu sangat membuat hati Zalin bahagia.

***

Terpopuler

Comments

Babymuut II

Babymuut II

Banyak yg like tp sedikit yg komen yah...
Keasikan baca soalnya...
Sama kyk aku 😆

2020-07-25

3

Aivi

Aivi

Aku mampir lagi 😍

2020-06-06

2

yuli novelis🕊🕊

yuli novelis🕊🕊

Aku mampir baru sampe sini🙂🙂

Semangat🙂💪

2020-05-19

2

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59. My Cute Husband
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 PENGUMUMAN
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84 TEKAN LIKE SETELAH MEMBACA
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98 JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA
99 99
100 END
101 UCAPAN AUTHOR
102 Chapter 1 (MLMCH S2)
103 Chapter 2 (MLMCH S2)
104 Chapter 3 (MLMCH S2)
105 Chapter 4 (MLMCH S2)
106 Chapter 5 (MLMCH S2)
107 Chapter 6 (MLMCH S2)
108 Chapter 7 (MLMCH S2)
109 Chapter 8 (MLMCH 2)
110 Chapter 9 (MLMCH S2)
111 Chapter 10 (MLMCH S2)
112 Chapter 11 (MLMCH S2)
113 Chapter 12 (MLMCH S2)
114 Chapter 13 (MLMCH 2)
115 Chapter 14 (MLMCH S2)
116 Chapter 15 (MLMCH S2)
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59. My Cute Husband
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
PENGUMUMAN
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84 TEKAN LIKE SETELAH MEMBACA
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98 JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA
99
99
100
END
101
UCAPAN AUTHOR
102
Chapter 1 (MLMCH S2)
103
Chapter 2 (MLMCH S2)
104
Chapter 3 (MLMCH S2)
105
Chapter 4 (MLMCH S2)
106
Chapter 5 (MLMCH S2)
107
Chapter 6 (MLMCH S2)
108
Chapter 7 (MLMCH S2)
109
Chapter 8 (MLMCH 2)
110
Chapter 9 (MLMCH S2)
111
Chapter 10 (MLMCH S2)
112
Chapter 11 (MLMCH S2)
113
Chapter 12 (MLMCH S2)
114
Chapter 13 (MLMCH 2)
115
Chapter 14 (MLMCH S2)
116
Chapter 15 (MLMCH S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!