4

Mata Zalin masih fokus pada sesosok lagi lelaki yang ada di Pos 1 yang minim pencahayaan.

"ah ko aku ga bisa mengalihkan perhatian dari dia sih?!" batin Zalin

Kelompok yang dibimbing Zalina mulai masuk ke Pos 1. Zalin memperhatikan tingkah laku Lelaki yang Zalin anggap imut.

Zalin maju beberapa langkah untuk dapat mendengar apa yang petugas Pos ucapkan. ah tentu saja untuk mendengar suara lelaki itu

"ih ko ga kedengeran sih?" bisik Zalin pada dirinya sendiri

Zalin menggeser 2 langkah dari posisinya semula kesebelah kiri . tepat berada satu langkah di samping, belakang dari ketua kelompok 2.

"yang di sebelah kanan lelaki itu adalah ka Akbar dan sebelah kirinya Ka Raymond" batin Zalin

Zalin tahu itu Akbar dan Raymond karena mereka adalah kaka tingkat yang mengospek dirinya tahun lalu.

tapi lelaki itu sepertinya tidak mengikuti organisasi himpunan. Zalin tidak pernah melihatnya.

"ih aku penasaran. ko wajahnya Familiar, dimana aku pernah melihatnya?" pikiran Zalina masih berputar dalam pertanyaan itu itu saja.

Zalin kembali Fokus. sesekali dia melirik lelaki itu karena dia takut ketahuan. apa lagi ada Akbar di sana yang suka menjahilinya.

lelaki itu maju satu langkah dari tempatnya dan siap melontarkan pertanyaan setelah ketua kelompok melapor

"Berikan alasan mengapa kalian sekarang ada di sini?!" suara lelaki tersebut terdengar oleh Zalin

"mengapa kalian memilih jurusan ini?! jelaskan secara logis jangan bertele-tele?!"

"ah suaranyaaa.. tegas gitu?! ko aku suka ya.." batin Zalin

Apa yamg terjadi disekitar Zalin, dia tidak perduli, dia sedang berusaha mengingat ngingat dimana pernah melihat lelaki itu.

"ih ko makin kepikiran!" bisik Zalin sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

kegiatan Pos malam akan segera berakhir. Zalin mengeluarkan hp dari saku jasnya untuk melihat jam.

"sudah hampir subuh" batin Zalin

Kelompok yang Zalin bimbing sekarang berada 5 meter diluar menuju pintu masuk lapang Basket, mereka berkumpul dengan para alumni.

para Maba mendengarkan dengan seksama. mereka duduk melingkar di bawah pohon yang lumayan agak besar.

Zalin duduk menekuk kedua kakinya di belakang para Mahasiawa baru sekitar 1 meter. Tangannya memeluk lutut, kepalanya dia sembunyikan.

"Ah ngantuk. Aku belum berhasil mengingat dia" gerutu Zalin

"Za.. udah beres tugas kamu. kamu bisa ke ruang Panitia kalo mau. atau masih betah di sini?" Rea melirik ke pada para alumni yang hanya para pria saja sambil tersenyum usil pada Zalin

"Hm.. oh iya. ntar aku ke sana deh. Aku mau menghirup udara pagi dulu sebentar" jawab Zalin sekenanya

Setelah mendengar jawaban Zalin, Rea segera berlalu. Rea adalah pengatur acara dalam ospek jurusan.

Tugas Rea adalah memastikan semua acara berjalan dengan semestinya. Seperti itulah . Organisasi punya tugas masing-masing.

Zalin memilih hanya menjadi pembimbing kelompok karena dia ingin sedikit santai. Zalin memang jika mengijuti organisasi jarang total menjalaninya. Karena walaupun Zalin sudah mahasiswa, ayahnya tetap menetapkan bahwa Zalin harus sudah ada di rumah sebelum adzan magrib tiba.

Jika Zalin tidak ada keperluan. Maka dia akan pulang ke rumah, walaupun terkadang teman kuliahnya mengajak main ke luar kota Zalin tidak pernah ikut. Zalin menghormati dan menurut apa yang diperintahkan anaknya, karena dia tahu bahwa itu juga untuk kebaikannya sendiri.

Kalau aku sudah menikah aku akan bisa pergi ke pantai, ke laut, ke luar kota dan tempat-tempat lainnya bersama suamiku. Kalau aku sudah menikah ayah tidak akan melarangku kemana-mana. Ya aku tahu, ayah sangat menjaga anak gadisnya ini. Ayah sangat menyayangi anak-anaknya.

Zalin menatap langit yang dipenuhi dengan banyak bintang. dia menarik nafas dan membuangnya secara perlahan. dia melakukan hal tersebut berulang kali.

"ah udara pagi memang segar sekali! belum tercampur dengan udara orang orang munafik.. hehe" Zalin tertawa sendiri. dan kemudian Zalin kembali terdiam

melanjutkan mengingat lelaki di Pos 1 yang mencuri perhatiaannya

"Kenapa ya aku merasa lelaki itu sangat menarik. padahal dia dalam kegelapan, aku juga belum tau asal usulnya. terlebih aku belum tau namanya" batin Zalin

"taoi akutuh pernah ngeliat dia. tapi dimana....?" gumam Zalin

Dari belakang Zalin tanpa ia sadari Doni menghampiri Zalin.

Doni duduk di samping Zalin. Doni adalah kaka tingkat Zalin yang terang-terangan menunjukan rasa sukanya pada Zalin.

Doni selalu berusaha mendekati Zalin, selalu memberi perhatian.

Doni selalu menawarkan pulang bareng.

Doni selalu mengkhawatirkan Zalin ketika Zalin pulang terlalu sore dari kampusnya.

Tapi pintu hati Zalin terkunci oleh satu nama. Evan. entahlah.. Zalinpun tak tau apa yang membuatnya suka pada Evan.

Doni mempunyai badan yang Tinggi. warna kulitnya sawo matang. Dia adalah kaka tingkat Zalin.

Jika Doni megobrol dengan Zalin dalam posisi berdiri. Doni harus Menunduk. Zalin cukup tinggi dan Doni sangat tinggi.

Doni selalu ada untuk Zalin, Tapi apa yang Doni lakukan tidak berdampak apapun. tidak mengubah sikap Zalin.

"Za..." Doni ikut menatap langit

"hm .. ka Doni" Za melihat Doni di sampingnya dan segera menatap langit lagi

"udah mau adzan subuh" Doni menatap Za lekat

"oya? yaudah Za ke ruangan dulu bawa mukena deh. mau sholat dulu. bye" Zalin beranjak pergi dan meninggalkan Doni tanpa melihat wajh Doni.

"ah selalu saja begitu! cuek" gerutu Doni

Zalin mengambil mukena di ruangan Panitia dan berangkat ke Mesjid bersama Rea.

Zalin segera memgambil air wudhu dan duduk di dalam mesjid setelah memakai mukenanya. dan mengingat kembali lelaki itu.

"dimana pernah melihatnya ya? aku ingin kenal? aaah lebih bagus jadi dekat deh! ah semoga.. baru kali ini aku kaya gini. he is so Cute " Zalin tersenyum senyum sendiri

Tanpa Zalina sadari Evan sudsh terkikis diingatannya

Evan akan benar-benar hilang dari ingatan Zalin saat Zalin sudah menemukan oenggabti Evan

Zalin mengetuk mengetukan jari telunjuk kanannya ke kepala sebelah kanannya.

"AHAAAA! aku ingat! aku ingat!" Zalin kegirangan

Zalin mulai menyusul Puzzle di dalam otaknya.

"Evan, kelompok kerja lapangan evan, ya.... dia... lelaki itu. lelaku yang membuatku penasaran sampai saat ini. akhirnya aku menemukanmu imut!" batin Zalin

"Woi! kenapa lu?" Rea yang baru saja masuk ke mesjid melihat tingkah aneh Zalin menatap aneh

Zalin hanya tersenyum dan berbaring diatas sejadah mesjid

"Besok aku akan segera tau siapa namanya. aaaaaaah senangnya!!" batin Zalin

Zalinpun terlelap tidur dengan senyum mengembang dibibirnya.

Saat Zalin menutup matanya otaknya berpikir.

"wajahnya imut. kaya anak kecil. ya...maksudku ya cocoklah kalo dia dipakaikan baju seragam SMP. hmmm.. apa dia lebih muda dari aku ya? tapi masa iya?" Zalin berpikir keras sampai dia terlelap.

***

Terpopuler

Comments

Lilies Fitriani Asri

Lilies Fitriani Asri

ini ceweknya yg duluan jatuh cinta???

2020-11-07

1

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

seru thor..
aq mampir 3 bab dulu ya.. udah aq like like..
bacanya nyicil..

ditunggu feedback nya ya.. 🤗

2020-06-17

2

Nining Slalu

Nining Slalu

terlalu banyak pmrangx,,, trus karakterx tdk tegas

2020-05-30

4

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59. My Cute Husband
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 PENGUMUMAN
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84 TEKAN LIKE SETELAH MEMBACA
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98 JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA
99 99
100 END
101 UCAPAN AUTHOR
102 Chapter 1 (MLMCH S2)
103 Chapter 2 (MLMCH S2)
104 Chapter 3 (MLMCH S2)
105 Chapter 4 (MLMCH S2)
106 Chapter 5 (MLMCH S2)
107 Chapter 6 (MLMCH S2)
108 Chapter 7 (MLMCH S2)
109 Chapter 8 (MLMCH 2)
110 Chapter 9 (MLMCH S2)
111 Chapter 10 (MLMCH S2)
112 Chapter 11 (MLMCH S2)
113 Chapter 12 (MLMCH S2)
114 Chapter 13 (MLMCH 2)
115 Chapter 14 (MLMCH S2)
116 Chapter 15 (MLMCH S2)
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59. My Cute Husband
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
PENGUMUMAN
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84 TEKAN LIKE SETELAH MEMBACA
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98 JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA
99
99
100
END
101
UCAPAN AUTHOR
102
Chapter 1 (MLMCH S2)
103
Chapter 2 (MLMCH S2)
104
Chapter 3 (MLMCH S2)
105
Chapter 4 (MLMCH S2)
106
Chapter 5 (MLMCH S2)
107
Chapter 6 (MLMCH S2)
108
Chapter 7 (MLMCH S2)
109
Chapter 8 (MLMCH 2)
110
Chapter 9 (MLMCH S2)
111
Chapter 10 (MLMCH S2)
112
Chapter 11 (MLMCH S2)
113
Chapter 12 (MLMCH S2)
114
Chapter 13 (MLMCH 2)
115
Chapter 14 (MLMCH S2)
116
Chapter 15 (MLMCH S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!