6

kegiatan ospek telah berakhir.

satu persatu Mahasiswa baru satu persatu telah pulang. ada yang ke kosan ada yang kerumahnya ada juga yang ke rumah saudaranya.

Zalin duduk dipinggir lapang setelah upacara penutupan ospek selesai.

"Za, ayo kita ke ruangan akan ada rapat evaluasi" Rea mengulurkan tangannya di depan Zalin

"mesti sekarang ya?" keluh Zalin

"iya.. biar kita besok pulang kuliah ga harus rapat! buruan!"

"iya iya..." Zalin memonyongkan bibirnya dan menerima uluran tangan Rea

mereka segera masuk ke dalam ruangan dan melaksanakan rapat Evaluasi kegiatan ospek yang baru saja selesai di laksanakan

________

Rapat evaluasi berakhir

Zalin mengemasi barang-barangnya kedalam ransel

dari arah depan kursi yang Zalin duduki terlihat Hendri menghampiri

"Za, kamu pulang bareng siapa?" Hendri menatap Zalin yang sedang terlihat sibuk

"sama Rea" jawab Zalin cuek

"mau bareng sama aku ga?" Hendri tersenyum pada Zalin

Zalin berhenti mengemasi barangnya dan menatap Hendri

"Engga ah Hen, rumah kita kan berlawanan arah. lagian aku udah janji sama Rea"

"kamu mau pulang naik angkutan umum sama Rea? setauku kan Rea ga bawa motor" Hendri menatap Zalin serius

"iya hehen.." Zalim tersenyum

"yakin ga mau aku anterin nih?" goda Hendri

"no!!!" Ucap Zalin sambil memonyongkan bibirnya

"susah amat sih diajak pulang bareng. padahal gratis" gumam Hendri tapi masih bisa terdengar oleh Zalin

"bicara apa kamu Hen?" Zalin melototkan matanya

"ah engga. yaudah aku pergi dulu! kamu hati-hati" Hendri melambaikan tangan dan meninggalkan Zalin keluar dari ruangan.

Rea masuk ke dalam ruangan

"ya Ampum Za! belum beres. yang lain udah pada pulang tinggal kamu d ruangan? udah beres belum?"

Zalin menggendong tas ranselnya dan menghampiri Rea di dekat pintu

"Udah Rea.. Let's go!" Zalin menggandeng lengan Rea

Zalin dan Rea pulang menaiki angkutan umum. Rea tidak bawa motor. kalau Zalin mrmang dia ga bisa bawa motor.

Zalin dan Rea menaiki angkutan umum yang sama saat di kampus. tapi di persimpangan jalan mereka turun dan menaiki angkutan umum yang berbeda.

"Za, kamu hati-hati!" Rea melambaikan tangannya saat Zalin akan menaiki angkutan umumnya

"oke kamu juga!" Zalin mengangkat jempol tangan kanannya

_________

Sesampainya di Rumah

ini hari minggu, semua orang ada di rumah.

"Assalamualikum" Zalin masuk ke dalam rumah dengan wajah lesu

"waalaiksalam" ibu Zalin menjawab dengan senyum diwajahnya

"bu, Za cape.. mau langsung tidur ya?" Zalin memeluk ibunya manja

"tidurlah.. pasti semalaman kamu ga tidur kan?" Ibu Zalin mengusap pundak Zalin

"terimakasih bu!" Zalin mencium pipi ibunya dan berlalu ke kamar

________

Di kamar

Zalin membuka pintunya dan kaget ada Diandra, adiknya.

"Di!!! kamu lagi apa buka laptop kaka?" Zalin melototkan matanya

"lagi ngerjain tugas ka! liat ini!" Diandra menunjukan layar laptop yang menampilkan Ms. Word

"oh" Zalin menanggapi Diandra

"kamu dikamar kamu deh. kaka mau tidur!" Zalin memgibaskan tangannya beberapa kali agar adiknya keluar dari kamarnya

"ih dasar padahal aku juga ga akan ganggu kaka kalo di sini" batin Diandra

Diandra keluar dari kamar Zalin

Zalin membuka gendongan ranselnya dan dia mengeluarkan hp ny dari ransel.

Zalin mencharger hp nya karena low bat.

"akhirnya ketemu sama kasur kesayanganku" Zalin membaringkan badannya sambil memeluk guling.

4 Jam Zalin tertidur

"hoaaaaam!!!" Zalin menguap dengan menutup mulutnya dengan telapak tangan.

saat Zalin melihat jam dinding

"Jam 2!!!" Zalin melototkan matanya.

Dia segera membersihkan diri, mandi dan segera menunaikan sholat dzuhur.

Setelah selesai sholat Zalin segera ke luar kamar dia berniat pergi ke dapur karena cacing dalam perutnya sudah berdemo

_______

Di dapur

Zalin melihat ibunya sedang merapihkan isi kulkas

"Bu, ko g ngebangunin Za sih?" Zalin menatao ibunya sambil memunduk

"ma'af nak! ibu tadi lupa ngingetin adikmu supaya membangunkan kamu. setelah kamu tidur ibu ke rumah nenek ibu baru pulang barusan sama ayahmu" Ibu menjelaskan

"oh.. iya. ada makanan ga bu? Za laper" Za tersenyum pada ibunya

"ada. tuh di meja makan ada Nasi goreng buatan adikmu" jawab ibu

"wih Asyik" Zalin berlalu menuju meja makan dan langsung makan basi gorengnya dengan lahap

"pinter juga dia masak" batin Zalin

setelah makan Zalin mencuci piring bekas ia makan dan kembali lagi ke kamarnya

________

Di Kamar Zalin

Zalin melihat Hp nya, mencabut chargernya dan mulai menghidupkannya

Setelah Hp nya siap beroperasi Zalin segera membuka aplikasi facebook

Zalin mendudukan tubuhnya ditepi ranjang

Ada yang Zalin tunggu-tunggu

Saat membuka facebooknya bibir Zalin mengembangkan senyum manisnya

*permintaan pertemanandi terima*

"ah senangnya! satu tahap terlewati" Zalin menidurkan badannya telungkup dan kakinya digerak-gerakan naik keatas kebawah

Zalin menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum-senyum sendiri

Zalin mulai memegang hp nya kembali

"ada inbox?" batin Zalin

Zalin mulai penasaran dengan kotak inbox, baru kali ini Zalin antusias membuka inbox. Dia berharap kaka tingkat imut itu yang mengirim pesan.

"ih aku ko deg deg an gini ya?" Zalin memegang dadanya

"aku ngarep dia yang ngirim pesan" Zalin menatap langit-langit kamarnya

"ah.... aku harus menyiapkan sedikit ruang dihatiku untuk kecewa! iya benar!" Zalin menatap hp nya

Zalin membuka kotak inbox

"Yeeeeeeeeeee!!!!!!!!" Zalin berteriak sangat keras sampai seisi rumah dapat memdengar teriakannya. untungnya ibu dan ayah Zalin sedang ada di luar rumah

Diandra lari masuk ke kamar kakanya

"ada apa ka?!" Diandra panik

sedangkan Zalin hanya tersenyum

"eeeeeh!! lu kenapa ka? kesambet? teriak ku kenceng amat! ganggu konsentrasi saja" Diandra manyun melihat Zalin tersenyum senyum sendiri

"Evan menghubungi kaka?" Diandra penasaran karna Zalin memeluk hp nya

"engga" Zalin tersenyum

"terus kenapa? sampe teriak gitu!" Diandra mulai kesal" Diandra mengkerutkan dahinya sambil menatap Zalin

"jadi gini. kaka nge add temennys evan. orangnys imut. eh ngonfirm dan dia nge inbox... aaah senangnya!!!!" Zalin tersenyum senang

"Ya Ampun! gitu aja!" Diandra menepok jidatnya

"APAAAA!!! TEMENNYA EVAN" Diandra melototkan matanya

Zalin mengangguk yakin

"Aduh jangan macem macem deh ka!" Diandra mulai duduk di tepi ranjang Zalin

"emang kenapa? Masalah? Evan juga bukan siapa-siapa lagi buatku" Zalin menatap Diandra tajam

"Jodoh mah ga ada yang tau. yakan?" Zalin tersenyum pada adiknya

"iya iya. kalo seneng jangan terlalu histeris gitu. bikin orang kaget tau!" Diandra berdiri dan meninggalkan kamar kakanya

"kakaku kayanya menemukan pengganti Evan" batin Diandra

Zalin menatap isi pesan yang dikirimkan kaka tingkatnya itu.

"ini Pesannya hanya satu kata tapi sangat membuatku bahagia. ah bukan bukan. sangat bahagia sekali" Zalin tersenyum menatap lagit melalui jendela kamarnya.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***