"Zaaaa....cepet keluar. kita sarapan bareng sayang!" Ibu Zalin berteriak agar anaknya segera menghampirinya di meja makan
Ibu, Ayah dan Diandra sudah duduk di hadapan meja makan.
Zalin keluar dari kamarnya dengen menenteng tas ranselnya.
"akhirnya keluar kamu ka!" Diandra menatap Zalin karena kesal. Dia harus menunggu kakanya datang baru bisa makan.
"ih gitu amat tatapannya . takuuut" Zalin mengangkat bahunya. dan segera duduk berhadapan dengan adiknya. ayahbya berhadapan dengan ibunya.
ayah dan ibunya hanya meandang kelakukan kedua putrinya sambil tersenyum. Sudah biasa mereka melihat pemandangan seperti itu
Acara sarapan pagi telah selesai
Zalin mengangkat tas ranselnya dari kursi yang dia duduki dan menggendongnya
Diandra pun melakukan hal yang sama
Zalin dan adiknya pamit kepada kedua orang tuanya. mereka salim.
"ibu, ayah .. kami berangkat dulu ya" Zalin tersenyum sambil memeluk ibunya dan menatap ayahny
setelah Za, adiknya opn ikutan memeluk ibunya sebelum berangkat
Zalin dan adiknya berjalan menuju pintu dan melirik ke arah ayah ibu mereka
"daaaaah" Zalin dan adiknya melihat ke arah orang tuanya sambil melambaikan tangan.
"iya hati-hati nak!" ibu melihat kedua anaknya
"Assalamualaikum" mereka mulai melangkahkan kaki keluar dari rumah
"Waalaikumsalam" jawab ayah dan ibunya
___________________________________________
Zalin dan adiknya mulai berjalan beriringan menuju jalan angkutan kota (angkot). Butuh beberapa menit untuk sampai ke jalan depan.
langit berwarna biru, suara burung saking bersahutan, Cuaca hari ini sangat cerah.
anak-anak SD bergerombol berangkat sekolah ada juga beberapa anak SMP
ada juga Za yang memakai baju kemeja marroon dan rok hitam kerudung abu-abu, sepatu pantofel hitam dengan tas abu-abu di gendongannya
Diandra memakai seragam khas anak SMA, putih abu kerudung putih sepatu khas anak sekolah dengan tas warna biru di gendongannya.
Mereka berjalan beriringan
"Ka..." Diadra menatap Zalin sambil berjalan
"iya. kenapa?" Zalin menatap adiknya sekilas
"Gimana kaka iyanmu itu? kalian akan ketemu dong hari ini di kampus?" tanya Diandra anntusias. dia maju ke hadapan Zalin. dan Di mengembangkan senyum di hadapan kakanya.
"issssh!!! ih kamu gimana kalo kita tabrakan!!!" Zalin melototkan kedua matanya
"gitu amat melototnya hiii takut! weeek" Diadra mengambil posisi semula dan mulai berjalan lagi dengan kakanya
"jadi gimana? Diandra bertanya taoi tidak melirik kakanya
"apanya?" Jawab Zalin polos
"iiih! ko kaka kalo kasmaran jadi loading aku ga suka kalo kaka loading!!!" Gerutu Diadra
"hahahaha... ma'af tadi kaka lagi ga fokus. ulangi pertanyaannya!" perintah Zalin sambil tetap berjalan
"Gimana kaka iyanmu itu? kalian akan ketemu dong hari ini di kampus?" tanya Diandra
"hm... enggak deh kayanya" Zalin mengangkat satu bibirnya
"kenapa?" Diandra menghentikan langkahnya dan memandang Zalin.
Zalin pun spontan menghentikan langkahnya dan menatap adiknya
"dia tingkat akhir. hari ini mulai praktek di sekolah" Zalin tersenyum pada adiknya
Zalin kembali melangkahkan kakinya. Diandra pun mengikutinya
"ih ga kan ketemu dalam waktu dekat dong!" Diandra memanyunkan bibirnya
"hmmm.. mungkin" Zalin mengedikan bahunya
"kenapa kamu terlihat kecewa gitu?" Zalin melirik adiknya sambil mengkerutkan dahinya
"kan aku pengen denger cerita gimana kalian pertama bertatapan langsung. aaaaaaah... bagaimana ya!!!" Diandra menghentikan langkahnya menatap langit sambil tersenyum
Zalin ikut menghentikan langkahnya dan menepuk bahu adiknya
"jangan melamun!!! lihat di depan undah ada angkot nunggu kita!" Zalin segera menarik tangan adiknya
"iya iya..." Diandra mengikuti langkah cepat kakanya agar segera sampai menuju angkot.
Zalin dan Diandra sudah masuk angkot dan mereka menikmati perjalanan tanpa mengobrol.
Angkot di dominasi para pelajar hanya ada 3 orang ibu-ibu yang terlihat seperti akan belanja ke pasar.
satu persatu penumpang turun dari angkot
20 menit kemudian
"Kiri..." Diandra mengeraskan suaranya agar pak supir mendengar
Angkotpun berhenti tepat di depan sebuah supermarket yang cukup besar
Diandra turun dari angkot dan diikuti Zalin di belakangnya.
Diandra membayar sejumlah uang ke pa supir
"ini pak.. dua ya sama dia" Diandra berbicara pada pa supir dan menunjuk kakanya
pa supirpun mengangguk dan melajukan lagi angkotnya
"ka.. aku sekolah dulu!" Diandra salim.pada kakanya
Zalin mengusap oundak adiknya
"iya. belajar yang bener ya!" Zalin menasehati
"iyaaaa" Diadra langsung berjalan menuju gang.
Gang itu jalan alternatif menuju sekolahnya. Banyak anak satu sekolah Diandra juga yang lebih suka melewati gang itu karena jarak ke sekolahnya lebib dekat dibanding jalan raya.
Zalin berjalan ke trotoar untuk mengambil hp di tas ranselnya.
setelah hp nya di ambil, tasnya di gendong kembali.
"ku Kirim pesan ke Kikan deh! kali aja dia masih di rumah dan bisa se angkit bareng" Za mengembangkan senyumnya
Za mulai mengetikan pesan untuk sahabatnya Kikan dan terkirim
Zalina Salim
kikan? kamu masih di rumah ga? mau berangkat seangkot bareng ga? aku sekarang lagi di depan toko XX.
tak lama kemudian Kikan membalas
tring...
pesan masuk
Kikan Arkana
masih.. mau mau.. bentar lagi aku ke depan gang.
kamu naik angkot sekarang gapapa.
aku nunggu d depan nanti.
kamu kirim no plat no angkotnya
Setelah membaca pesan Zalin memberhentikan sebuah angkot dan mengingat no plat nya
Zalin menaiki ankot dan duduk di jok paling belakang.
Ada beberapa anak sekolah SMA dan SMP yang ada dalam angkot
"semoga ga ada yang nempatin jok dihadapanku. itu tempat untuk Kikan" batin Zalin
Angkotpun mulai melaju dan Zalin segera mengirim no plat angkotnya
Zalina Salim
XHHX
Tidak lama kemudian
Kikan Arkana
ok.
aku udah di depan
Zalin pun mulai tenang
5 menit kemudian
Kikan naik ke dalam angkot.
memang suka begitu kalo Zalin atau Kikan ingin berangkat bareng seangkot. mereka bisa saling tukar cerita sepanjang perjalanan.
Kikan masuk ke dalam angkot
Zalin menunjukan tempat untuk Kikan duduk
"harus gini dulu ya biar kita ada waktu berdua. hehe" Kikan tersenyum pada Zalin
"ya.. begitulah. karena kita beda kelas" Zalin menunduk lesu
"sudahlah. kita juga kan ada waktu lain. misalnya ini. hehe. seangkot bareng. so sweet" Kikan tersenyum pada Zalin
Zalin mengangkat wajahnya dan tersenyum
"Za.. gimana ada cerita menarik ga pas ospek?" Kikan bertanya antusias
Zalin mengeluarkan hp nya dari saku rok nya
Kikan mengkerutkan dahinya
"ih di tanya malah ngeluarin hp" batin Kikan
"tunggu .. jawabannya ada di sini" Zalin membuka aplikasi facebook dan membuka inbox dari Briliant
"dia belum ngirim pesan lagi ternyata" batin Zalin
Zalin menyerahkan hp nya pada Kikan
Kikan membaca chat antara Zalin dan Briliant dari awal.
"wah!! apa maksudnya ini?" Kikan memandang Zalin penuh curiga
"Aku kenalan sama kaka tingkat" Zalin tersenyum sambil mengangkat alisnya
"wiiiih... gaya kamu! ko bisa? kenalan langsung?" Kikan memandang Zalin antusias
"engga sih. ceritanya gini...." Zalin menceritakan garis besar bagaimana dia bisa chatting dengab Briliant
Kikan dengan serius memperhatikan Zalin
Cerita Zalin selesai
"ya ampun!!! jadi kamu belum ketemu dia? baru sebatas melihat dalam kegelapan?" Kikan menepok jidatnya
Kikan memberikan Hpnya pada Zalin
"Dia temennya Evan" Zalin menatap Kikan
"APAAAAAA?????" Kikan melototkan kedua matanya
Zalin hanya tersenyum menanggapi kekagetan sahabatnya Kikan
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
yuli novelis🕊🕊
Aku mampir Thor baru sampai sini🙂🙂
tetap semangat
2020-05-14
3
syehalea
syuka bgt nama Diandra.❤️🤭
2020-05-01
2
SFL
semangat
2020-04-28
2