🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
"bereskan mereka"teriak Dion pada pengawalnya
Dion sudah menarik Kirana masuk kedalam mobilnya,dia mendekati Kirana dan ingin merobek dress Kirana bagian depan dada nya tapi Kirana menyilangkan kedua tangannya didepan. Dion terdiam,dia menatap mata Kirana dengan bingung
"tuan....anda ingin mencari kesempatan ya"ucap Kirana memicingkan sebelah matanya
"hhhm....Bu...bukan seperti itu,hanya saja aku ingin mengobati luka mu"jawab Dion menatap ke arah lain,wajahnya sudah memerah.
tok...tok...tok..
pintu kaca diketuk dari luar,Dion membuka kaca jendela disebelah nya dan melihat bapak penjual roti itu membawa beberapa bungkusan ditangannya.
"neng....maafkan bapak ya,ini...untuk neng dan suami nya. "ucap bapak itu sambil memberikan bungkusan ditangannya
"ngak usah pak,tadi bukan karena bapak. Saya saja yang ingin membantu, orang-orang seperti itu memang harus dikasih pelajaran pak."jawab Kirana lembut sambil tersenyum
"makasih neng ....ini,terima ya...."ucap bapak itu lagi
"iya pak....makasih"jawab Kirana sambil menerima Bungkusan dari tangan bapak itu
"makasih ya tuan...."ucap bapak itu pada Dion sambil menundukan sedikit tubuhnya
Kirana mengambil dompet Dion yang masih berada di dashboard mobil,dia mengambil dua lembar uang ratusan ribu dari dompet itu kemudian mengejar bapak yang sudah agak jauh ingin kembali ke kedainya . Dion melihat dari jauh kalau Kirana memberikan uang itu pada bapak penjual,Dion tersenyum mendapati istri nya yang begitu perduli dengan orang pinggiran.
Walaupun Dion bos mafia,tapi dia tidak pernah menindas rakyat kecil atau pun orang pinggiran seperti penjual itu. Dia hanya memberantas orang-orang yang berusaha mengusik perusahaan dan anggotanya,juga menghajar orang-orang jahat.
Kirana sudah masuk kedalam mobil,kemudian dia menatap Dion yang masih diam saja dan tidak menghidupkan mesin mobilnya juga menjalankannya. Dion merasa bingung karena Kirana terus menatapnya,dia sedikit gugup
"kok diem aja?jalan tuan....ayo kita pulang,aku sudah kedinginan nih"ucap Kirana dengan kesal
Dion menjalankan mobilnya,Kirana merasa kedinginan. Rasa sakit didada nya juga dipunggung nya terasa kebas,karena dingin dari pakaian basahnya. Dion dan Kirana sudah basah kuyup,apalagi dinginnya AC mobil membuat Kirana semakin kedinginan. Berbeda dengan Dion,tubuhnya terasa panas melihat dada Kirana yang sedikit terekspos karena robekan pisau pria tadi. Walaupun berdarah,tapi terlihat kekenyalan dan besar dada Kirana
Akhirnya mereka sampai disebuah gedung apartemen mewah,Kirana memandang gedung didepannya. Dia kembali menatap Dion dengan tatapan bingung,Dion mematikan mesin mobilnya dan ingin keluar tapi tangannya ditahan oleh Kirana
"ini dimana?kenapa kita ngak pulang saja"tanya Kirana bingung
"ini di apartemen milikku,ngak mungkin kita pulang dengan keadaan seperti ini. Yang ada ibu pasti akan khawatir melihat kita"jawab Dion sambil keluar dari mobilnya dan membuka pintu mobil disebelah Kirana
"apartemen itu apa? seperti hotel?"tanya Kirana yang memang tidak tau apa itu apartemen,didesa nya hanya ada rumah dan rumah kontrakan saja. Mall atau plaza juga tidak ada didesa nya,yang ada adalah mini market dan toko-toko kecil.
"ini nama nya apartemen,kamu lihat saja sendiri. Aku bingung jelasinnya,bisa dibilang rumah juga bisa dibilang hotel"jawab Dion sambil berjalan ke pintu kaca yang didepannya
Beberapa sekuriti sudah membungkukan tubuhnya,mereka tau siapa Dion. Seorang direktur perusahaan besar dikota ini,termasuk orang penting di kota ini juga. Selain itu mereka tidak tau Dion seorang bos mafia,Dion berjalan lebih dulu dan Kirana mengikutinya dari belakang hingga mereka sampai didalam lift.
Seperti biasa,Kirana bersandar dibelakang. Menempel kan tubuhnya dengan dinding lift,dia memejamkan matanya merasa takut. Kalau didalam lift dikantor Dion,liftnya ada gagang pegangannya tapi disini tidak ada jadi Kirana memilih memejamkan matanya dan menempelkan tubuhnya. Itu terlihat oleh Dion,Dion meraih tubuh Kirana dengan lembut. Kirana membuka matanya dan menatap wajah Dion yang terlihat biasa saja,karena melihat Dion biasa saja maka dia memberanikan diri untuk memeluk tubuh Dion.
Pelukan Kirana begitu kuat,Dion ingin tertawa dibuatnya karena rasa takut Kirana yang tidak masuk akal. Tadi sewaktu melawan para pria jalanan,Kirana terlihat berani tapi hanya didalam lift saja dia sudah takut. Begitulah yang dipikirkan Dion
Ting....
Akhirnya mereka sampai dilantai dimana apartemen Dion berada,Dion menekan tombol password apartemen nya. Kirana memperhatikan nya,Dion hanya diam saja melihat Kirana yang melihat nya
ceklek
Bunyi suara pintu terbuka,Kirana membulat kan matanya. Mulutnya menganga,dia tidak percaya kalau pintunya hanya perlu ditekan saja. Kemudian dia memandang ke arah Dion yang masuk kedalam apartemen itu
"ngak ada kunci nya ya tuan?"tanya Kirana bingung
Dion tak menjawab,dia hanya menggeleng kan kepalanya. Dion masuk kedalam kamarnya yang berada dilantai dua rumah itu, ruangan disana sangat rapi ,besar dan bersih menurut Kirana. Kirana masih mengikuti Dion dan memperhatikan sekitarnya,saat ini Dion dan Kirana sudah berada didalam kamar
"kamu mandi dulu,aku akan menelpon ibu"ucap Dion memberikan handuk mandi pada Kirana dan menunjuk pintu yang merupakan kamar mandi didalam kamar itu
Kirana berjalan masuk kedalam kamar mandi,dia membuka pakaian nya yang basah. Kemudian dia membersihkan dirinya juga luka yang di dada nya yang masih terlihat berdarah,ternyata luka nya cukup dalam juga. Kalau dibagian belakang,dia melihat dari cermin kamar mandi yang lumayan besar. Entah kapan dia mendapatkan luka dipunggung nya itu,mungkin saat dia membanting pria itu yang masih memegang pisau.
Kirana juga membasahi rambutnya yang panjang sebahu itu,setelah selesai dia keluar dari dalam kamar mandi. Terlihat Dion masih menelpon tapi tidak memakai kemeja nya,dia sudah bertelanjang dada hanya mengenakan celana panjangnya yang masih basah
"iya Bu....mungkin kami akan menginap dihotel ini,tadi teman Dion tiba-tiba menelpon dan memberitahukannya. "ucap Dion yang terdengar oleh Kirana
"hhmmm .. iya Bu,kami ngak bisa pulang karena hujannya sangat deras. "jawab Dion lagi
"iya....love you Bu....."jawab Dion
Kirana hampir tertawa melihat pria dingin dan tidak pernah tersenyum itu mengatakan love you pada ibu nya,anak yang sangat menyayangi ibu nya. Kirana menyukai Dion karena rasa sayang dan menghargai ibu nya ,makanya Kirana mencoba bertahan dengan ketidakpedulian Dion padanya.
"love you too"jawab Kirana menggoda Dion agar Dion sedikit tersenyum,tapi bukan mendapatkan senyuman. Kirana malah mendapatkan tatapan yang tajam dari Dion
bersambung
jangan lupa vote like dan komentar nya ya.... Makasih 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Afazra Denomay
rilex sdikit npa tuh muka dion jangan dtar trs tar jadi bneran ga bisa senyum 😊krena bgitu kaku nya tuh muka
2022-05-15
0
Dwell Ketawa Haha
ini
2022-04-21
0
☆☆@bh!☆☆
🤣🤣🤣 ternyata kirana wanita pemberani n pandai guyon
2022-04-17
0