masakan dion

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

"makan lah....."ucap Dion yang sudah menyodorkan piringnya

"anda tidak mau tuan?"tanya Kirana menatap Dion

Dion menggelengkan kepalanya sambil tersenyum,dia benar-benar ingin membuat Kirana menikmati masakannya. Kirana langsung mengambil makanan milik Dion dan memakannya dengan lahap, setelah selesai makan Dion mengambil bekas piring mereka tapi tangannya ditahan oleh Kirana

"biar aku yang cuci piring nya,anda duduk saja tuan"ucap Kirana yang sudah berdiri dan membereskan piring-piring diatas meja. Saat Kirana mengangkat piring dan membawanya ke wastafel,Kirana bersendawa dengan kerasnya. Dion menatap Kirana yang tidak menahan sendawa nya,malah mengeluarkannya tanpa malu-malu

"maaf....kekenyangan he...he...."ucap Kirana saat melihat Dion melotot ke arah Kirana

"benar-benar istri bar-bar ku,aku mulai menyukainya. Istri kesayangan ku...."batin Dion sambil tersenyum melihat punggung Kirana dari kursi makannya.

Dion berjalan mendekati Kirana,dia memeluk Kirana dari belakang saat Kirana masih mencuci piringnya. Kirana tersentak kaget,dia menoleh kesamping nya yang ternyata sudah ada kepala Dion bersandar dibahu nya,bahkan Dion menciumi pipi juga leher Kirana dengan lembut

"iiisssh....kau bisa menyingkir?aku ngak bisa bergerak nih"ucap Kirana kesal karena dia tidak bisa menyusun piring di rak piring yang berada disebelah nya.

"biarkan saja itu,aku hanya ingin memelukmu seperti ini"jawab Dion sambil mempererat pelukannya

"tuan...."ucap Kirana sambil menggerakkan tubuhnya agar Dion melepaskan pelukannya

"aku suami mu,kita sudah melakukannya jadi aku sudah resmi menjadi suami mu. Panggil aku dengan panggilan yang semestinya"jelas Dion kesal karena Kirana masih memanggil dirinya dengan sebutan tuan

"aku harus panggil apa?mana mungkin aku panggil nama mu,kau lebih tua dari ku"jawab Kirana yang sudah selesai mencuci piring dan meletakan piringnya diatas pencucian saja.

Dion membalikan tubuh Kirana,dia menatap Kirana dengan lembut. Kirana menjadi gugup, karena pria dingin,kaku juga pemarah sudah menjadi pria manja dan juga lembut membuat bulu kuduk Kirana meremang.

"kau bisa panggil aku sayang,cinta atau suamiku"jawab Dion sambil mengedipkan sebelah matanya

Kirana menaikan tangannya ke atas dahi Dion, tangannya yang masih basah ,Dion menjadi bingung melihat tingkah Kirana

"kamu sedang apa na?"tanya Dion menarik tangan Kirana dari dahi nya

"ingin periksa suhu tubuh kamu,ngak demam kok...."ucap Kirana ikutan bingung juga

"demam???"tanya Dion

"iya .. .aku demam cintamu"ucap Dion sambil kembali memeluk Kirana

Kirana semakin membulat kan matanya,dia benar-benar tidak menyangka kalau Dion bisa gombal juga.

"kau benar-benar tidak apa-apa kan?"tanya Kirana semakin bingung

"udah ah... yuk bobok lagi,aku masih ngantuk"ucap Dion sambil menggendong tubuh Kirana yang masih melamun memikirkan tingkah laku Dion yang tidak masuk akal

Dion meletakan tubuh Kirana diatas tempat tidur kemudian dia ikut tidur disamping Kirana dengan memeluk tubuh Kirana dengan lembut, Kirana hanya diam saja menuruti keinginan Dion. Dion yang terkadang suka sulit untuk tidur,tapi tidur dengan memeluk tubuh Kirana membuatnya terasa nyaman. Mereka pun tidur sambil berpelukan hingga pagi menjelang

Pagi nya,Dion bangun lebih dulu. Dia menatap wajah Kirana yang masih damai dalam tidur nya,Dion menciumi seluruh bagian wajah Kirana hingga membuat Kirana terbangun

"hhmm....hentikan"ucap Kirana pelan

"na....kita tinggal disini saja ya"ucap Dion sambil mengeratkan pelukannya

"kasihan ibu kalau kita tinggal disini,lagian aku akan kesepian kalau disini...."jawab Kirana memandang Dion yang kini sudah menghadap ke arah Dion

"dia memikirkan ibu,berarti dia juga sayang dengan ibu ku..."batin Dion sambil tersenyum menatap Kirana

"hhmmm....kalau begitu kita menginap lagi malam ini disini ya?"tanya Dion

"ngak....aku mau pulang saja,aku mau tidur dengan ibu dirumah"jelas Kirana

"terus aku tidur sama siapa?"tanya Dion dengan wajah sedihnya

"kau ini kenapa seperti anak kecil sekarang?ayo siap-siap kita pulang"jawab Kirana yang ingin bangkit dari tidurnya

Kirana masuk kedalam kamar mandi,sedangkan Dion menelpon asistennya yang selalu menemani nya setiap saat. Dion meminta asistennya itu untuk datang ke apartemen nya seperti biasanya