🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Mendengar ucapan Kirana,wajah Dion semakin memerah. Dia mengira kalau Kirana meminta sentuhan tangannya,Dion menarik tangannya yang tadi berada diatas tangan Kirana. Kirana tersenyum melihat sikap Dion yang sangat lucu dirasanya
Dion ingin mengambil dompetnya tapi tiba-tiba suara dering ponsel nya terdengar,dia mengernyitkan dahinya saat melihat nomor ponsel yang menelponnya. Kemudian dia menatap ke arah Kirana yang masih berdiri menunggu Dion memberikan uang buat ongkosnya pulang
"iya Bu...."jawab Dion pelan
"ibu mau pergi kerumah teman ibu,dirumah tidak ada siapa-siapa. Jadi biar kan Kirana di kantor kamu saja ,nanti pulangnya bisa bareng kamu ya....karena ibu mungkin pulangnya agak malam,nanti ajak sekalian Kirana makan malam diluar"jelas ibu Dion panjang lebar,dia sengaja melakukan hal itu agar Dion bisa berduaan lebih lama dengan Kirana
"iya Bu...."jawab Dion singkat
Setelah menutup ponselnya,Dion tidak jadi mengambil uang nya didalam dompet. Dia menatap Kirana yang masih menunggu
"dari ibu?"tanya Kirana yang dari tadi mendengar ucapan Dion
"iya....ibu mau kerumah temannya,jadi kamu pulangnya nunggu aku pulang saja. Skalian nanti kita makan bersama"jelas Dion,Dion tau ini hanya akal-akalan ibu nya saja. Tapi dari pada ibu nya marah dan sedih,lebih baik Dion menurutinya saja.
"memangnya kenapa kalau ibu kerumah temannya tuan,saya bisa pulang sendiri kok kalau tuan sedang sibuk"ucap Kirana lagi
"iiissh....kau ini ya,nanti aku yang dimarahi ibu. Pokoknya kau tunggu saja disana,aku kerjakan dulu pekerjaanku sebentar"jawab Dion kesal melihat Kirana yang sok jual mahal padanya
Kirana menuruti kehendak Dion,dia memilih duduk di sofa panjang diruangan Dion,sesekali dia melirik ke arah Dion. Dia merasa sangat bosan,biasanya saat jam-jam seperti ini dia memilih membantu pelayan dirumah ibu Dion kadang ditaman atau didapur. Kalau hanya diam seperti saat ini,membuatnya beberapa kali menguap karena mengantuk.
Kirana memilih untuk memejamkan matanya sebentar,tubuhnya merasa sedikit lelah. Dia menyandarkan tubuh juga kepalanya ke sofa,memberikan kenyamanan untuk tubuhnya hingga kini terdengar dengkuran halus nafasnya.
Dion meregangkan tangannya keatas,pekerjaannya hari ini lumayan banyak. Dia ingin segera pulang dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur nya yang empuk,setiap hari hanya itu yang dipikirkan nya. Tanpa terasa waktu sudah hampir malam,Dion membereskan berkas-berkas diatas meja nya. Kemudian dia hendak mengambil jas nya dan berdiri ingin pergi dari ruangan nya tapi matanya menatap kearah sofa, dimana Kirana sudah tertidur dengan nyenyak nya.
"ya ampun,aku lupa"gumam Dion menepuk keningnya, karena dia lupa kalau Kirana masih menunggu nya untuk pulang . Dion terlalu keras dalam bekerja,itulah yang membuat dirinya tidak memiliki kekasih . Waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja diperusahaan juga bekerja dibelakang layar seperti bos mafia.
Dion berjalan mendekati Kirana , melihat Kirana yang tidur dengan lelapnya. Tidak tega Dion untuk membangunkan nya,dia memilih untuk duduk di samping Kirana juga. Melipat kedua tangannya didada kemudian memejamkan mata nya sebentar sambil menunggu Kirana terbangun dan pulang,tapi sebelumnya dia memandang wajah Kirana yang cantik saat tidur.
"cantik"gumam Dion sambil mengelus pipi Kirana dengan lembut,sehingga membuat Kirana menggeliat sedikit. Dion melepaskan tangannya,kemudian mulai memejamkan matanya
Beberapa menit berlalu,hari sudah malam. Semua pekerja juga sudah pada pulang,yang tertinggal hanya sekuriti juga pengawal yang biasa menjaga Dion dan menjadi bayangan untuknya. Kirana terbangun karena merasa perutnya sangat lapar sekali,dia melihat kepala Dion sudah berada dipangkuan nya. Kirana menatap nya dengan terkejut,kenapa bisa kepala Dion berada di paha nya?
Kirana tidak berani untuk membangunkannya,dia hanya berani untuk menatap wajah tampan dibawahnya itu. Dia Tidak pernah menyangka kalau pria dipangkuan nya ini bisa menjadi suami nya,selama ini dirinya hanya sibuk mencari uang untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari didesa bersama nenek angkatnya Tapi saat ini dia malah menikmati menjadi nona muda yang memiliki apa pun,tapi dia tidak merasa sombong atas apa yang sudah tuhan berikan padanya
Dion terbangun saat mendengar suara perut Kirana,Kirana merasa sangat malu. Wajahnya sudah memerah, berkali-kali perutnya berbunyi. Untung saja Dion tidak bangun,tapi kali ini Dion membuka matanya menatap wajah Kirana yang berada diatasnya.
Dion terkejut melihat Kirana diatasnya,apalagi saat ini tangan Dion sudah memeluk pinggang kirana dengan wajahnya yang menempel diperut gadis itu. Harum dan nyaman yang dirasakannya,hingga dia mendengar suara perut Kirana lagi.Padahal tadinya Dion tidur disebelahnya,tapi kenapa saat ini malah berada dipangkuan Kirana
"hhmm....kau lapar?"tanya Dion gugup
Kirana mengangguk,perutnya benar-benar merasa lapar. Dion bangkit dari pangkuan Kirana,dia merapikan jas yang dipakai nya dan berdiri. Kirana juga mengikutinya dari belakang
"maafkan saya tuan....karena saya ketiduran makanya kita jadi kemalaman"ucap Kirana merasa bersalah
"sudah lah....ayo cepat"jawab Dion berjalan agak cepat didepannya
Didalam lift,Kirana langsung bersandar di dinding. Dia memegang pegangan lift dengan kuat,mungkin karena sudah malam jadi rasa takut nya semakin menjadi. Dion menatap ke arah Kirana,kemudian menarik tangan Kirana dan memeluknya. Entah kenapa Dion melakukannya,karena Dion merasa kalau Kirana sedang ketakutan. Kirana terkejut melihat sikap Dion yang tiba-tiba menarik dan memeluknya,tapi dia suka. Rasa nya sangat nyaman,tidak ada ketakutan lagi untuknya.
Ting....
Lift berhenti dilantai parkiran mobil ,Dion melepaskan pelukannya dari Kirana. Terlihat tiga sekuriti datang menghampiri Dion,mereka tau kalau Dion adalah direktur bahkan pemilik perusahaan itu.
"malam tuan....nona..."sapa ketiga sekuriti itu sambil sedikit membungkukan tubuhnya
"malam juga pak..."jawab Kirana sambil tersenyum manis
Sementara Dion hanya berdehem saja,ketiga sekuriti itu sudah biasa menghadapi dinginnya tuan direkturnya tapi mereka terkejut mendengar jawaban dari Kirana. Mereka membalas senyuman Kirana,kemudian Dion yang melihat itu langsung menarik tangan Kirana agar mengikutinya dengan cepat. Kirana tidak menolaknya, dia hanya terdiam dan mengikuti Dion dibelakangnya saja. Dion tidak suka jika Kirana tersenyum dengan pria,entah mengapa dia tidak suka makanya dia menarik tangan Kirana dengan cepat
Mereka sudah berada di dalam mobil, Dion mulai menjalankan mobilnya. Hujan sangat deras hingga beberapa jalan ditutup karena banyak cabang pohon yang patah dan rusak yang menutupi jalan,jalanan menjadi sedikit macet tapi semua tetap berjalan walaupun pelan. Kirana yang melihat seorang bapak berjualan roti dipinggiran jalan,karena mobil Dion berhenti didekat lampu merah. Maka Kirana mengambil payung yang berada dibangku belakang, Kirana melihat nya saat masuk tadi. Dia ingin keluar membeli beberapa roti juga minuman tapi saat akan keluar,dia teringat kalau dia tidak mempunyai uang. Kirana menatap ke arah Dion yang sedang fokus dengan jalanan,Dion juga melihat Kirana yang mengambil payungnya tapi tidak dihiraukan oleh nya
bersambung
jangan lupa vote like dan komentar nya ya.... makasih 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Afazra Denomay
dion cemburu dh mulai da rsa gsh muna dion dia kan memang istri mu mau di apain jg dh halal😊
2022-05-15
1
Rus Mida
see👍
2022-05-05
1
Kesya Kesya
kasian kirana
2022-04-11
0