🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Kirana sudah berada didalam lift,dia menekan tombol lantai 20 dan menyandarkan tubuhnya didinding lift. Dia merasa sedikit takut jika naik lift,makanya dia berpegangan dipinggiran dinding lift itu.
Ting.....
Kirana melihat ke arah pintu lift yang terbuka, masuklah dua orang pria dengan stelan jas yang rapi. Mereka menatap Kirana sambil tersenyum dan menelisik,salah satu pria tersebut mendekati Kirana
"hai...."sapa pria itu
Kirana hanya tersenyum memandang pria yang mendekati nya,kemudian pria itu menatap bekal yang dibawa Kirana. Dia juga menelisik pakaian yang dipakai Kirana,sangat pas dan terlihat seksi karena kaki mulusnya terlihat jelas
"kamu bekerja disini?"tanya pria itu memandang Kirana
Kirana hanya tersenyum tanpa menjawab hingga akhirnya dia sampai dilantai 20,bersamaan dengan pintu terbuka. Kedua pria itu pun ikut keluar dan berjalan dibelakang Kirana. Mereka menatap Kirana dengan bingung karena Kirana berhenti didepan meja sekretaris direktur.
"permisi nona....saya ingin bertemu dengan tuan Dion"ucap Kirana ramah
"suaranya lembut,tapi kenapa dia ingin bertemu tuan Dion?"tanya salah satu pria yang sedang berjalan dibelakangnya lagi
"tuan Dion ada?"tanya salah satu pria itu
"ada pak....didalam,silahkan masuk saja"jawab nona yang duduk dibelakang meja nya
Kirana yang mendengar jawaban nona itu langsung mencemberutkan bibir nya,dia benar-benar kesal. Padahal dia duluan datang tapi malah pria itu yang diijinkan masuk lebih dulu,Kirana menanyakan kembali dengan lebih lembut lagi
"nona....saya ingin bertemu dengan tuan Dion,saya disuruh ibu nya tuan Dion mengantarkan makanan"jelas Kirana menahan rasa kesalnya,dia harus membawa nama ibu nya Dion agar diijinkan masuk kedalam ruangan Dion dan benar saja....Kirana diijinkan masuk oleh sekretaris Dion
Kirana mengetuk terlebih dahulu sebelum masuk,kemudian terdengar suara pria yang dikenalnya. Dion menyuruhnya masuk,Kirana membuka pintunya. Terlihat empat pria didalam ruangan itu,Kirana mendekati meja Dion karena kedua pria yang satu lift dengan nya tadi sudah duduk disofa ruangan itu.
"kamu???....ada apa datang kesini?"tanya Dion menatap bingung pada Kirana
"ini....saya hanya mengantarkan bekal dari ibu"jawab Kirana menunjukan bekal ditangannya kearah depan
"oooh....letakan disana saja, sekarang kau keluar"ucap Dion menatap Kirana dari atas ke bawah
"kenapa dia cantik dan seksi sekali dengan pakaian seperti itu?"batin Dion memandangi tubuh Kirana,dia jadi terbayang saat pagi tadi Kirana yang memakai ********** saja. Lekuk tubuhnya benar-benar sangat pas Dimata Dion,Dion mengalihkan tatapannya ke arah anak buahnya yang sedang duduk di sofa. Terlihat mereka memandangi tubuh Kirana juga sambil tersenyum-senyum,Dion mengeraskan rahangnya. Entah kenapa dia tidak suka dengan tatapan anak buahnya yang merupakan anggota dari geng mafianya
braaak....
"aaaw...."teriak salah satu anak buah Dion menatap buku yang dilemparkan Dion dengan keras dan pas mengenai kepalanya,dia mengelus-elus kepalanya yang sakit.
"sakit boss...."ucapnya kesakitan
"hei....jaga mata mu itu,dia itu istri ku. "teriak Dion tanpa sadar
"ha....iii....iya bos,maaf...kami ngak tau..."ucap pria tadi dengan terkejut
"maaf nona bos...."ucap nya lagi
Kirana yang mendengar pengakuan Dion menjadi senang,dia tersenyum sambil menganggukan kepalanya. Kedua pria itu berdiri dari sofa saat Kirana meletakan tempat bekal diatas meja nya,Kirana duduk sambil membuka tempat bekal dan menyiapkannya diatas meja. Setelah selesai semua,Kirana menatap ke arah Dion. Dion berjalan ke arah meja dimana makanan sudah disiapkan Kirana,seolah seperti terhipnotis oleh tatapan Kirana...Dion duduk disampingnya
Sementara kedua pria itu masih menunggu perintah Dion selanjutnya,tapi Dion diam saja. Begitu juga dengan Derry sekretaris utama Dion,mereka berdiri dengan tegak seperti patung. Menatap ke arah Dion dan Kirana ,Kirana merasa sedikit risih.
"tuan....anda bisa makan dilihatin seperti itu?"bisik Kirana mendekatkan bibirnya ditelinga Dion,hingga tanpa sadar dada Kirana menyentuh lengan Dion.
Deg....jantung Dion berdebar tak karuan,dia menoleh ke arah Kirana hingga bibir mereka bersentuhan tanpa sengaja. Kirana terkejut,begitu juga dengan Dion juga ketiga pria yang berdiri disana. Wajah Kirana sudah memerah,ini kedua kalinya bibirnya bersentuhan tanpa sengaja.
"kalian kenapa masih disini hah?"teriak Dion kesal karena wajahnya juga sudah memerah ,dia menjerit tanpa melihat kearah mereka bertiga
Tanpa menjawab,ketiganya ngacir dari dalam ruangan Dion. Mereka tau kalau tuannya itu sedang kesal dan marah ,mereka memilih keluar dengan cepat. Sampai diluar,mereka menarik nafasnya dengan kasar dan mengusap wajahnya. Mia sekretaris yang selalu standby di kantor,sedangkan Derry sekretaris yang selalu mengikuti kemana pun tuannya itu pergi.
Didalam ruangan Dion,wajah Kirana masih memerah begitu juga Dion. Mereka jadi salah tingkah,Kirana mengambil makanan ditempat lain. Dia ikut makan juga,sementara Dion juga sedang makan hingga Dion tersedak karena melihat bibir Kirana. Kirana mengambilkan minuman yang sudah dia siapkan ,dengan cepat dia memberikannya pada Dion sambil Dion minum. Kirana mengelus punggung Dion dengan lembut,wajah Dion semakin memerah.
"sudah enakan?"tanya Kirana saat Dion sudah selesai minum dan mulai tenang
Dion mengangguk,dia membiarkan Kirana mengelus punggung nya. Kirana menarik tangannya perlahan dan meneruskan makannya,mereka makan dengan tenang. Dion tidak berani menatap bibir manis Kirana lagi hingga mereka selesai makan,Kirana membereskan bekas makan mereka. Setelah selesai makan,Dion berdiri dan berjalan ke meja kerjanya. Dia duduk dikursi kebesarannya sambil memperhatikan Kirana yang menunduk membersihkan mejanya,terlihat belahan dada Kirana yang menggoda.
gleek ....
Dion menatap belahan dada Kirana yang menantang didepannya,dengan susah payah dia menelan saliva nya. Kirana berdiri dengan membawa bekal tadi,dia ingin pulang segera.
"kamu mau kemana?"tanya Dion bingung melihat Kirana berdiri,hingga membuat Kirana mengernyitkan dahinya
"ya mau pulang tuan"jawab Kirana singkat
"oooh....ya sudah sana"ucap Dion
Kirana mendekati meja Dion,Dion merasa bingung karena tadi Kirana bilang mau pulang. Kenapa dia malah menuju meja kerja Dion?Kirana menengadahkan tangan nya kedepan Dion,Dion menyambut tangan Kirana dengan lembut. Kali ini Kirana yang bingung, karena maksud Kirana adalah ingin meminta ongkos taksi pada Dion. Tadi dia lupa membawa dompetnya, apalagi dia berpikir kalau pak Tobi pasti menunggunya. Makanya dia tidak mempermasalahkan dompet nya lagi
"tuan....uang,bukan tangan anda"ucap Kirana tegas
"uang?untuk?"tanya Dion semakin bingung
"pak Tobi hanya mengantar saya tuan,terus langsung pulang karena mau mengantar ibu lagi dan saya lupa bawa dompet makanya saya minta uang pada anda tuan"jelas Kirana lagi
bersambung
jangan lupa vote like dan komentar nya ya.... Makasih 😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Mimin Mintarsih
kasihan d g bawa dompet Thor
2022-10-21
0
Rus Mida
rasain kamu Dion
2022-05-05
1
Ma Fhili
salah pahamnya kebangetan tuch
kirain,,, 🤣🤣
2022-05-02
1