Chapter 14: Sakit

Juline masuk ke kamar nya lalu mengunci pintu nya. Ia merasa nyeri yang hebat di dada nya. Ia membuka baju nya dan menyisahkan dalaman tipis warna biru.

Ia duduk di tepi kasur nya sembari memegang dada nya.

Kenapa dadaku sakit sekali, jantungku rasa nya di remas – remas. Apa karena sihir es tadi?

“ARRGHHH".

Juline berteriak memegang dada nya, tak ada satupun yang mendengar teriakan nya karena kamar Juline yang berada di lantai paling atas. Ia terus mengerang kesakitan menahan sakit di dada nya.

Ia tidak pernah merasakan sakit seperti yang ia rasakan malam ini. Saat tubuh Juline akan terjatuh ke samping, seseorang menahan nya. Juline menoleh menatap wajah pria yang kini tinggal sejengkal dengan wajah nya.

Juline tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Pria itu mengangkat Juline ke tempat tidur nya dan membaringkan Juline. Pria itu kemudian mengumpulkan cahaya di tangan nya dan mengarahkan ke dada Juline. Juline menggeliat menahan rasa sakit yang semakin menyiksa nya. Terakhir, Juline memuntahkan seteguk darah.

Pria itu dengan cekatan melap darah dari mulut Juline. Karena menahan sakit yang teramat sangat, Juline tidak sadarkan diri. Ia tertidur setelah memuntahkan seteguk darah. Pria itu mengelus rambut hitam Juline.

“Apa dia sekuat ini? Bagaimana bisa gadis ini bisa bertahan setelah jantung nya di bekukan,"ucap pria yang masih mengelus rambut Juline.

“Ketua memilih gadis ini bukan tanpa alasan,”ucap pria yang sedari tadi hanya menyaksikan pria yang satu nya mengurus Juline.

“Apa dia akan baik – baik saja?"

“Dia bukan gadis biasa. Dia akan baik – baik saja. Itu hanya efek dari tubuh nya yang belum terbiasa dengan kekuatan besar dalam diri nya. Ia juga tidak berusaha menghindari serangan yang ia dapat. Ia sangat kuat, ia terbiasa menahan sakit."

“Seperti nya ketua terlalu kejam pada gadis ini."

Setelah mengucapkan itu, mereka berdua seketika menghilang. Mata Juline perlahan terbuka. Ia melihat di sekeliling nya.

Sejak kapan aku tertidur. Bukan nya tadi aku di bawah. Dadaku tidak sakit lagi, apa karena sihir es itu? kekuatan es itu mengerikan juga, padahal tadi aku pikir aku akan baik - baik saja.

Juline bangun dan masuk kamar mandi. Ia merendam diri nya di bak selama 10 menit. Setelah itu ia memakai baju tidur dan kembali duduk di tepi kasur nya. Ia kembali mengingat wajah seseorang yang ia lihat barusan.

Samar – samar wajah yang muncul di ingatan. Juline hanya melihat wajah yang begitu menawan, pelukan yang terasa hangat seperti pelukan ayah nya yang memeluk nya ketika ia sakit.

Saat sedang membayangkan wajah pria itu, Tiga orang pria kembali terlihat di hadapan nya. Juline mendongak kan kepala nya melihat ketiga pria di hadapan nya itu. Mereka bertiga adalah dewa Q, dewa cahaya dan dewa kegelapan. Mereka bertiga duduk melantai di hadapan Juline.

“Apa kita harus duduk melantai? Aku takut bokong ku akan terluka,”ucap dewa cahaya.

“Peduli apa aku dengan bokong mu,”ucap dewa kegelapan.

“Apa kalian harus berdebat sekarang?" tanya dewa Q.

“Maafkan Kami dewa,”ucap mereka serempak.

“Juline, bagaimana keadaaan mu? Kami mendengar kamu sakit."

“Aku baik – baik saja."

“Siapa yang sudah membuat mu sakit, katakan padaku. Berani nya mereka,”ucap dewa cahaya.

“Kenapa kau membiarkan diri mu terkena sihir itu? Bukan kah kau bisa melawan nya?" tanya dewa kegelapan.

“Bukankah terlalu cepat jika aku harus memusnahkan mereka? Aku sengaja membiarkan mereka menang, aku merasa mereka akan jadi musuh yang menarik."

“Aissh dasar aneh,”ucap dewa cahaya.

“Berani sekali gadis ini,”ucap dewa kegelapan.

“Apa kau tidak takut jika mereka membunuh mu saat itu juga?" tanya dewa Q.

“Gunanya kalian bertiga apa? Aku tidak takut dan aku tidak akan mati semudah itu."

“Kau memang keras kepala,”ucap Dewa Q sembari menjitak kepala Juline.

“Arggh.

“Kenapa dewa malah memukul nya?" tanya dewa kegelapan.

“Biarkan saja, dia sangat keras kepala."

“Ahh sebenarnya apa yang terjadi dengan tubuh ini, kenapa tubuh ini tak bisa menyerap energi?" tanya Juline.

“Tubuh ini memang tidak di takdirkan memiliki sihir."

“lalu bagaimana aku bisa menggunakan sihir?"

“Tubuh yang kau tempati memang tidak bisa tapi kau bisa. Itu alasan kenapa sihir mu tidak terdeteksi oleh orang lain karena yang mereka deteksi adalah tubuh yang kau tempati,”jelas Dewa Q.

“Ahh jadi begitu."

“Kau harus lebih hati – hati, aku dengar sebentar lagi para penghancur dunia ini akan segera menampakan diri, kau juga harus hati – hati terhadap orang terdekat mu, kita tidak tahu siapa – siapa saja yang pengikut para penghancur itu. Dan kami para dewa tak bisa mendeteksi siapa saja mereka,“jelas Dewa Q.

“Baiklah. Terima kasih karena kalian datang menjenguk ku."

“Hancurkan saja siapapun yang berani mengusik mu,”ucap dewa kegelapan.

“Apa kau sedang merekrut penghuni neraka mu?" tanya dewa cahaya.

“Apakah sebelum aku ada manusia lain yang menjalankan misi seperti ku?" tanya Juline sembari memandangi Dewa Q. Dewa cahaya dan kegelapan hanya diam. Mereka berdua tak mampu menjawab.

“Ada seorang manusia sebelum kamu, tapi ia gagal dan mati bersama tubuh yang ia tempati,” jelas Dewa Q.

“lalu apa yang terjadi pada jiwa orang itu?"

“Jiwa orang itu lenyap bersama tubuh yang ia tempati. Ia bahkan tak bisa di reinkarnasi lagi," jelas Dewa Q.

Mendengar itu Julien merasa sedikit cemas. Untuk pertama kali nya ia merasa cemas jika ia gagal dan harus kehilangan jiwa nya. Bagaimana dengan pertemuan nya dengan ayah dan ibu nya.

“Kau jangan cemas, kami tidak akan membiarkan kau bertarung sendiri, kami juga tidak mau mengulang kesalahan yang sama,"ucap Dewa Q.

Juline hanya menatap mereka bertiga. Mereka bertiga menjelma menjadi keluarga Juline. Ada bahagia di hati Juline yang tak bisa ia jelaskan.Kecemasan yang sempat melanda kini sirna. Meskipun sebatang kara ia tak merasa kesepian sedikitpun.

“Pulanglah, aku mau tidur."

Sebelum beranjak dewa Q dengan cepat memeluk Juline. Juline hanya terdiam ia tak berusaha melepas pelukan itu. Dewa cahaya dan kegelapan hanya mematung melihat mereka berpelukan.

“Pemandangan apa ini?" tanya dewa cahaya.

“Aku juga ingin memeluk nya,”ucap dewa kegelapan.

“Juline, kami selalu ada untuk mu. Jaga diri, jadilah yang terkuat dan kembali lah dengan selamat."

Juline hanya mengangguk walaupun ia sebenarnya bingung dengan ucapan dewa Q. Dewa Q melepas pelukan nya dan seketika menghilang bersama kedua dewa lain nya. Juline naik ke kasur dan menarik selimut nya. Ia kembali memikirkan ucapan dewa Q.

Aku harus berlatih sekuat tenaga. Aku harus melindungi jiwa ku dan tubuh ini serta keluarga tubuh ini. Sejak kapan aku jadi peduli pada orang lain? Aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi terutama kehilangan diri ku sendiri. Aku akan menghancurkan siapapun yang mengusik ku. Takkan ku biarkan kejadian hari ini terulang lagi. Mari kita lihat sekuat apa bajingan - bajingan itu.

Juline tersenyum tipis sembari menatap langit malam dari balik jendela nya. Ia menghela napas. Perlahan mata nya mulai tertutup.

Happy Reading ♡

Hope you all enjoy🥰

Terpopuler

Comments

EL CASANDRA

EL CASANDRA

waw dewa cahaya dan kegelapan iri sm dewa Q nih😂😂...pengen juga😌

waw keluarganya para Dewa, lalu bagaimana dengan para dewi yang melihat ini? apakah mereka seketika akan merasa meledak? atau jadi gila mendadak?🤣🤣

2021-11-27

2

senja

senja

seneng karna perasaan pernah punya temannya juga ada lagi skg, bahkan lebih banyak lagi. . .

2021-11-03

0

senja

senja

"atasan" diganti "ketua"?

2021-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2 Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3 Chapter 3: Hari Balas Dendam
4 Chapter 4: Persinggahan
5 Chapter 5: Dunia Sihir
6 Chapter 6: Juline Ascar
7 Chapter 7: Pindah ke ibukota
8 Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9 Chapter 9: Keluarga Baru
10 Chapter 10: Tidak di sambut baik
11 Chapter 11: Bertiga
12 Chapter 12: Berlatih
13 Chapter 13: 1 Vs 3
14 Chapter 14: Sakit
15 Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16 Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17 Chapter 17: Kesedihan Ayah
18 Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19 Chapter 19: Berkunjung
20 Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21 Chapter 21: Teman Baru
22 Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23 Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24 Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25 Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26 Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27 Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28 Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29 Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30 Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31 Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32 Chapter 32: Lahan Perkebunan
33 Chapter 33: Keberangkatan
34 Chapter 34: Desa Hoa 1
35 Chapter 35: Desa Hoa 2
36 Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37 Chapter 37: Kembali
38 Chapter 38: Berkumpul kembali
39 Chapter 39: Makan Malam Bersama
40 Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41 Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42 Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43 Chapter 43: Cawan Nolie
44 Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45 Chapter 45: Pelajaran Pertama
46 Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47 Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48 Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49 Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50 chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51 Chapter 51: Pingsan
52 Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53 Chapter 53: Pertandingan Pertama
54 Chapter 54: Rapat Di Frost
55 Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56 Chapter 56: Di Pulangkan
57 Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58 Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59 Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60 Chapter 60: Terpisah
61 Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62 Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63 Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64 Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65 Chapter 65: Bertemu Raja William
66 Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67 Chapter 67: Rasa Kehilangan
68 Chapter 68: Kebenaran 1
69 Chapter 69: Kebenaran 2
70 Chapter 70: Rapat Besar
71 Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72 Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73 Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74 Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75 Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76 Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77 Chapter 77: Awal Kemusnahan
78 Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79 Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80 Chapter 80: Hutan Hitam 1
81 Chapter 81: Hutan Hitam 2
82 Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83 Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84 Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85 Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86 Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87 Chapter 87: Bertemu Kembali
88 Chapter 88: Penyesalan Juline
89 Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90 Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91 Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92 Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93 Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94 Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95 Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96 Chapter 96: Melanie dan Shimon
97 Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98 Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99 Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100 Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101 Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102 Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103 Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104 Chapter 104: Second Chance
105 Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106 Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107 Chapter 107: Bertemu Para Ing
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2
Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3
Chapter 3: Hari Balas Dendam
4
Chapter 4: Persinggahan
5
Chapter 5: Dunia Sihir
6
Chapter 6: Juline Ascar
7
Chapter 7: Pindah ke ibukota
8
Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9
Chapter 9: Keluarga Baru
10
Chapter 10: Tidak di sambut baik
11
Chapter 11: Bertiga
12
Chapter 12: Berlatih
13
Chapter 13: 1 Vs 3
14
Chapter 14: Sakit
15
Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16
Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17
Chapter 17: Kesedihan Ayah
18
Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19
Chapter 19: Berkunjung
20
Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21
Chapter 21: Teman Baru
22
Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23
Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24
Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25
Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26
Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27
Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28
Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29
Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30
Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31
Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32
Chapter 32: Lahan Perkebunan
33
Chapter 33: Keberangkatan
34
Chapter 34: Desa Hoa 1
35
Chapter 35: Desa Hoa 2
36
Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37
Chapter 37: Kembali
38
Chapter 38: Berkumpul kembali
39
Chapter 39: Makan Malam Bersama
40
Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41
Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42
Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43
Chapter 43: Cawan Nolie
44
Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45
Chapter 45: Pelajaran Pertama
46
Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47
Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48
Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49
Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50
chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51
Chapter 51: Pingsan
52
Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53
Chapter 53: Pertandingan Pertama
54
Chapter 54: Rapat Di Frost
55
Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56
Chapter 56: Di Pulangkan
57
Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58
Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59
Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60
Chapter 60: Terpisah
61
Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62
Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63
Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64
Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65
Chapter 65: Bertemu Raja William
66
Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67
Chapter 67: Rasa Kehilangan
68
Chapter 68: Kebenaran 1
69
Chapter 69: Kebenaran 2
70
Chapter 70: Rapat Besar
71
Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72
Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73
Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74
Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75
Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76
Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77
Chapter 77: Awal Kemusnahan
78
Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79
Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80
Chapter 80: Hutan Hitam 1
81
Chapter 81: Hutan Hitam 2
82
Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83
Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84
Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85
Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86
Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87
Chapter 87: Bertemu Kembali
88
Chapter 88: Penyesalan Juline
89
Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90
Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91
Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92
Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93
Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94
Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95
Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96
Chapter 96: Melanie dan Shimon
97
Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98
Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99
Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100
Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101
Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102
Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103
Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104
Chapter 104: Second Chance
105
Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106
Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107
Chapter 107: Bertemu Para Ing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!