Ku rasakan tubuh ku melayang, aku mencoba membuka mata tapi tempat ini terlalu menyilaukan. Ku coba membuka mata perlahan, lalu mulai melihat ke sekeliling tempat. Tempat ini seperti pengadilan.
Apa polisi berhasil menangkap ku? tapi tidak mungkin. Seingat ku, aku terakhir kali meloncat ke sungai.
Aku kini berdiri di antara hitam dan putih. Pengadilan ini terbagi menjadi dunia warna, kiri berwarna putih dan kanan berwarna hitam. Aku berdiri tepat di kedua warna tersebut.
Tempat yang tadi nya sunyi tiba – tiba begitu ramai. Orang – orang yang memakai jubah putih dan hitam berkumpul membentuk barisan. Tiga berjubah putih dan berjubah hitam duduk di tempat duduk hakim di warna masing – masing. Mereka terdengar berdebat.
“Ada apa ini, kenapa persidangan ini diikuti oleh kalian juga?"tanya hakim berjubah putih.
“Apa kau pikir aku suka seruangan dengan mu?" hakim berjubah hitam berteriak tak suka.
“PARA HAKIM DI HARAP TENANG.” Seseorang berteriak dan menenangkan keributan ini.
Aku masih diam mematung memandangi mereka semua.
Sebenarnya siapa orang – orang aneh ini.
Tiba – tiba semua orang memandang ku. Kedua hakim yang tadi berdebat berjalan menghampiriku. Mereka masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
“Kau manusia, kenapa kau bisa berdiri di kedua warna. Kau ini sebenar nya orang baik atau orang jahat?"tanya hakim berjubah putih.
“Apa kau buta, dia adalah manusia yang berada di antara hitam dan putih. Tapi aku juga bingung, ini adalah kasus langkah. Lalu bagaimana kita memutuskan nya?" tanya hakim berjubah hitam.
“Kalau aku saja yang cerdas bingung bagaimana dengan kau yang bodoh,” ucap hakim berjubah putih
“Sombong sekali kau."
Mereka berdua ke tempat duduk. Aku masih diam mematung, aku ingin bertanya dimana aku ini tapi seperti nya mereka sedang sibuk membaca. Aku melihat sekiling ku, ini memang pengadilan.
“Mint Sadistic Agrasta, kau adalah seorang pembunuh bayaran, kau telah banyak mengambil nyawa manusia. Apa kau pikir kau dewa kematian? Seharusnya nya kau tidak masuk ke pengadilan ku,”ucap Hakim berjubah putih melihat ku aneh.
“Mint Sadistic Agrasta, kau memang telah membunuh banyak orang tapi kau hanya membunuh orang – orang yang jahat padamu dan menjahati orang lain. Tapi kenapa kamu bisa masuk di pengadilan hitam, kau tidak bersalah. Kau seharus nya sudah bisa bereinkarnasi."
“Apa maksudmu tidak bersalah? Dia sudah membunuh banyak orang dan membunuh dirinya sendiri,” ucap hakim berjubah putih.
“Ada alasan yang kuat dalam hal yang ia lakukan. kau seharus nya melihat itu. Dia harus bereinkarnasi," sela Hakim berjubah hitam.
“Bagaimana keputusan ketua?" tanya hakim berjubah putih. Ia bertanya pada seorang lelaki berjubah keemasan yang duduk di tengah – tengah warna seperti ku.
Laki – laki berjubah emas itu menatap ku. Aku bisa melihat mata warna biru laut nya. Ia menatap ku bingung sebelum akhir nya mengambil keputusan.
“Mint Sadistic Agrasta, kau akan bereinkarnasi tapi karena kau sudah banyak membunuh manusia, maka kau akan bereinkarnasi di tubuh orang lain. Kedua tangan mu akan menjadi anugerah dan bencana. Tangan kanan mu akan menghancurkan dan tangan kiri mu akan memperbaiki. Aku juga kurang paham, tapi memang benar kasusmu sangat langkah," jelas Si mata biru berjubah Keemasan.
“Aku tidak mengerti,"ucap ku datar.
“Mint, dendam di hati mu adalah bencana.
“Bagaimana kau tahu?" tanyaku lagi.
“Ahh aku belum memperkenalkan diri yah. Aku adalah Dewa Q. Ini adalah pengadilan persinggahan. Yang berjubah putih itu adalah Dewa cahaya dan yang berjubah hitam itu adalah Dewa kegelapan."
“Jadi aku sudah mati, apakah aku bisa bertemu kedua orang tua ku?"
“Untuk sekarang ini, kau belum bisa bertemu mereka,”ucap Dewa Q.
“Tapi kenapa?" tanyaku lagi.
“Kau harus menjalankan misi penyelamatan dunia sihir,”ucap Dewa Q dengan suara lantang.
“Kenapa harus aku?"
“Ini perintah dari atasan. Kau adalah manusia yang ia pilih untuk melakukan nya. Sebagai ganti nya kau akan direinkarnasi bersama kedua orang tua mu,“jelas Dewa Q.
“Bagaimana manusia biasa seperti ku bisa menyelamatkan dunia sihir? bahkan kedua orang tua ku tak dapat ku selamatkan,”jelasku.
“Mint, kau bukan manusia biasa. Kamu bisa lihat kau berdiri di antara hitam dan putih bahkan para dewa bingung harus menempatkan mu dimana. Kau tidak mengenal rasa takut Mint. Kau punya sesuatu yang istimewa yang manusia lain tidak punya,”jelas Dewa Q.
Aku hanya diam tertunduk. Aku ingin melakukan segala nya untuk bisa bertemu dengan kedua orang tua ku.
“Baiklah. Berjanjilah untuk menepati kata – kata mu,”ucapku lantang.
“Yup,”ucap Dewa Q dengan senyum merona di wajah nya.
Tiba – tiba hakim berjubah putih membuka suara. Ia masih tidak paham apa yang diucapkan Dewa Q.
“Aku masih tidak paham mengapa ia bisa berada di dua warna sekaligus,”ucap hakim berjubah putih.
“Kau tidak perlu paham,”jawab hakim berjubah hitam.
“Apa kau lihat mint? Dewa cahaya dan dewa kegelapan adalah dewa yang tidak pernah akur. Ini adalah pertama kali nya mereka berada dalam satu tempat. dan itu merupakan suatu keajaiban. Dan kau membuat keajaiban itu,”ucap Dewa Q.
Setelah mendengar penjelasan Dewa Q aku mulai paham. Aku hanya menggangguk dengan tatapan datar.
Tiba – tiba sebuah cahaya menghampiriku, aku menggenggam cahaya itu, cahaya berbentuk pedang, aku dengan cepat mematahkan cahaya itu. Hakim berjubah putih kaget bukan main.
“Bagaimana k-kau bisa mematahkan nya?" tanya hakim berjubah putih
“Dia mengganggu penglihatan ku,”ucap ku datar
Suara tawa tiba – tiba terdengar. Hakim berjubah hitam tertawa terbahak – bahak mendengar ku menjawab hakim berjubah putih.
“Kau benar mint, cahaya memang merepotkan bikin sakit mata,” ucap hakim berjubah hitam
“Apa kau bisa melihat dalam kegelapan bodoh mu itu?"tanya hakim jubah putih dengan geram.
Lagi – lagi mereka berdebat.
“Kenapa kalian terus – terusan berdebat? Bukankah kalian saling membutuhkan?" tanya ku.
“Apa Maksudmu Mint?" tanya Dewa Q penasaran.
“Aku pikir cahaya dan kegelapan saling membutuhkan. Saat aku sedang berjalan di tempat gelap aku menyalahkan cahaya dari senter untuk menyinari jalan. Dan saat cahaya komputer ku terlalu menyilaukan, aku akan menutup jendela agar ruangan ku gelap. Kenapa? Agar cahaya itu tidak mengganggu penglihatan ku."
Aku menatap mereka semua. Mereka semua menatap ku aneh. Dewa Q hanya tersenyum mendengar jawaban ku. Tiba – tiba tubuhku melayang lagi.
“Apa itu komputer?" tanya hakim berjubah hitam.
“Hanya kau yang gaptek di sini,”ucap hakim berjubah putih dengan nada mengejek.
“Mint, selamat menjalani misi pertama mu, berjuanglah. Lindungilah orang – orang yang harus kau lindungi. Kekuatan yang ada di kedua tanganmu tak bisa di deteksi oleh orang – orang di dunia sihir. Kau harus berjuang dari bawah untuk jadi penyihir hebat. Dan satu lagi kau akan sedikit kesulitan di sana karena ada seseorang yang sebanding dengan mu.Dan kau benar bahkan dewa sekalipun tak bisa mengobati luka mu, tapi percayalah di kehidupan mu selanjut nya akan ada obat yang akan menyembuhkan luka mu. Ahh aku juga akan memberimu hadiah,”jelas Dewa Q.
Tiba – tiba sebuah gelang menempel di pergelangan tangan ku.
“Gelang itu adalah gelang heaven, kau bisa menyimpan apapun didalam nya. aku juga telah menyiapkan sesuatu di sana. Untuk menunjang hidup mu di dunia baru mu. Semangat. Terakhir, jangan biarkan tangan kanan menyentuh mahluk hidup selain dirimu,”ucap Dewa Q dengan senyum manis nya.
Setelah mendengar itu, ku rasakan tubuh ku melayang dengan cepat. Saat melewati sebuah pintu berbentuk sayap, kesadaran ku mulai menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Araflysyah
lagi2 aq liat kata2 yg salah,apa rata2 pnulis salah mngartikan 2 kata tu ya?
thor'q sayang langkah n langka tu brbeda,langkah -> jarak kaki saat mlangkah & langka -> ssuatu yg jarang or bahkan hmpir gk ad dtemui.tu az
2021-12-19
0
Anak Puber
gw lumayan suka konsepnya..
2021-09-30
0
hiatus
halooo kak, aku br mampir lagi, auto masukin favorit biar gak ketinggalan 🥰
2021-09-22
1