Chapter 12: Berlatih

Juline membuka mata nya perlahan dan mengucek nya. Matahari sudah menampakan sinar nya. Ia bangun dan langsung mandi. Ia lalu memakai gaun nya dan duduk di depan meja rias. Ia menatap dirinya di cermin. Setelah itu ia mengenakan kaos tangan pemberian dewa Q.

“Aku sudah cantik, tak perlu make up. Apa apaan kaos tangan ini."

Ia langsung turun ke lantai bawah dan bertemu dengan ayah dan kakak nya yang sedang berbincang – bincang dengan seseorang. Juline berjalan menghampiri mereka.

“Pagi Juline,” sapa Damien

“Pagi."

“Juline, kaos tangan mu sangat cantik nak."

“Terima kasih ayah."

Juline menatap datar pada seorang pria yang duduk depan ayah nya. Pria itu mendongak dan menatap Juline. Bola mata hijau pria itu membuat Juline tak sempat berkedip.

Juline lalu duduk di samping Damien.Ayah nya lalu menjelaskan jika pria itu bernama bernama Roman. Ia adalah master pedang yang akan melatih Juline.

“Perkenalkan nama saya Roman Xiann nona. Saya akan melatih nona,”ucap Roman.

“Baiklah."

“Kapan nona akan mulai latihan nya?" tanya Roman.

“Sekarang."

Roman sedikit terkejut. Ia pikir ia akan di suruh menunggu. Juline pamit pada ayah dan kakak nya untuk berlatih sekarang. Ayah dan Damien hanya tersenyum melihat semangat 45 gadis itu. Juline berjalan diikuti oleh Roman.

Mereka berhenti disebuah lapangan yang berada sisi kanan taman. Sebelum memulai latihan roman sedikit menjelaskan cara memegang pedang yang benar dan bagaimana cara mengalirkan mana ke pedang. Juline hanya mengangguk pura – pura paham.

Tanpa di ajarkan pun mana itu akan mengalir dengan sendiri nya meskipun mana dalam tubuh Juline tak ada yang dapat merasakan.

Roman memberi sebilah pedang pada Juline.

Saat Juline memegang pedang itu dengan tangan kiri, Roman sedikit terkejut.

Jarang sekali orang memegang pedang tangan kiri. Roman mulai memperagakan satu persatu dalam teknik berpedang. Satu persatu Juline mulai mengikuti nya. Setelah itu Roman itu meminta Juline untuk menyerang nya.

Dengan sigap Juline menyerang Roman. Roman yang seorang master dengan cepat menghindar. Ia merasa kalau Juline punya bakat dalam berpedang.

Roman menyerang Juline tapi dengan cepat Juline menangkis serangan itu. Roman tersenyum lalu menyerang Juline dengan gerakan cepat tapi lagi – lagi Juline menangkis serangan Roman.

Roman berhenti dan menatap Juline. Ia bingung karena tak bisa merasakan aliran sihir Juline.

“Nona mohon maaf sebelum nya tapi kenapa aliran sihir nona tak bisa saya rasakan ?" tanya Roman bingung.

“Karena memang sejak lahir aku tidak bisa menyerap Mana yang kau jelaskan tadi. Aku terlahir tanpa sihir."

“Maaf atas kelancangan saya nona. Saya tidak tahu bahkan saya mengajarkan nona tentang mana."

“Tidak apa – apa. Apa kau juga berpikir aku sampah? Keluarga ibu ku tidak mengakui ku karena aku tak memiliki sihir."

“Tidak nona. Menurut ku nona memiliki keahlian lebih baik dari siapapun. Nona sangat pandai berpedang. Kekuatan tangan kiri nona juga kuat. Selama saya mengajar pedang, saya tidak pernah menemukan seseorang menggunakan tangan kiri nya menggenggam pedang nya."

“Seperti nya hanya kau yang mengerti. Kita lanjutkan besok latihan nya."

“Baik nona."

Setelah itu Roman pamit dan kembali ke kediaman nya di Academy Wizard. Roman Xiann adalah seorang master pedang. Ia saat ini mengajar di Wizard academy tepat nya ia mengajar di kastil rakyat biasa.

Karena saat ini Wizard academy sedang libur musim panas, Roman menerima tawaran mengajar di luar academy. Seseorang pun menawarkan ia untuk mengajar di kawasan elit bangsawan. Roman berjalan meninggalkan blok 5.

Saat sedang berjalan, sebuah kereta kuda berhenti di samping nya. Roman menghentikan langkah nya dan menunggu seseorang keluar dari kereta itu.

Keluarga bangsawan semua sama saja, mereka semua tidak sopan dan angkuh. Hmm aku benci mereka. Aku bahkan tidak ditawarkan makan padahal aku sangat lapar. Bukankah gadis itu terlalu angkuh? Dia tak punya sihir tapi masih mau belajar pedang tapi anehnya ia sangat pandai berpedang. Ahh sudahlah.

“Siapa yang menyuruh mu pulang? "Juline membuka tirai dan memandang datar ke arah Roman. Roman sedikit menunduk.

“Mohon maaf nona."

“Naiklah."

Roman terkejut saat Juline mempersilahkan ia naik. Ia tidak pernah di perlakukan seperti ini sebelum nya. Roman naik dengan hati – hati. Sejenak ia memandangi wajah datar Juline. Ia merasa bersalah karena berpikir buruk tentang Juline.

“Maaf, tadi aku tidak sempat menawarkan mu makan. Aku akan membawamu ke tempat makan."

“Tidak apa – apa nona."

“Kau pasti lapar bukan?"

“Tidak non-

Tiba – tiba terdengar gemuruh dari perut roman. Roman memegangi perut nya, ia tertunduk malu. Wajah nya memerah. Juline hanya menatap nya datar

“Kau pasti memaki ku sepanjang jalan."

Ucapan Juline membuat Roman terkejut bukan main. Ia bingung bagaimana Juline bisa tahu ia memaki sepanjang perjalanan tadi. Roman menunduk tak berani menatap Juline.

Gadis ini masih sangat muda tapi ia begitu dewasa dan terlihat anggun. Tapi sifat nya sangat baik, padahal ia kelihatan sangat dingin pada orang lain. Aku merasa bersalah memaki nya tadi.

Sampailah mereka di sebuah tempat makan. Juline dan Roman masuk ke dalam restoran tersebut. Juline duduk dan diikuti Roman. Beberapa pasang mata memadangi mereka.

Juline yang merasa di pandangi hanya diam sembari membaca menu. Setelah itu ia memesan daging dan anggur.

“Terima kasih nona telah mengajak saya ke tempat yang mewah ini."

“Apa tempat ini mewah menurut mu?"

“Iya nona. Restoran ini hanya bisa di masuki oleh bangsawan karena harga makanan di sini sangat mahal."

“Lalu apa yang biasa kau makan?"

“Aku makan kentang nona."

Juline yang mendengar ucapan Roman entah mengapa merasa aneh. Ia berpikir bagaimana bisa seseorang bertahan hanya dengan makan kentang setiap hari.

Pesanan mereka datang, Roman segera makan dengan lahap. Juline hanya memandang Roman yang sedang makan.

“Nona tidak makan?"

“Aku sudah kenyang. Kau makan saja semua, itu untuk mu."

Roman tersenyum mendengar ucapan Juline. Ia kembali melanjutkan makan nya. Saat sedang menikmati makanan nya, seseorang menghampiri mereka.

“Wah lihat siapa ini yang sedang makan dengan lahap nya?"ucap laki – laki itu. Ia adalah Gio Odor. Gio odor adalah keluarga bangsawan. Gio masih seumuran dengan Juline. Ia kini masih bersekolah di Academy. Ia adalah pemilik element angin, tanah dan air.

Roman mendongak dan berdiri sembari memberi hormat. Juline hanya duduk sembari memandang ke arah Gio dan kedua teman nya.

“Tuan muda Gio." sapa Roman.

“Sedang apa rakyat jelata di sini? Apa kau punya uang makan di sini?" tanya Wen Hernandez.

“Aku tidak percaya bisa makan satu tempat makan dengan rakyat jelata. Bukan kah ini sangat menjijikan," ucap Shelyn Rodrig.

Roman hanya menunduk. Ia mencoba tersenyum dan menahan amarah nya. Juline beranjak dan menghampiri Roman yang berada di sebelah kanan meja. Gio, Shelyn dan wen memandang Juline dengan tatapan angkuh nya.

“Siapa lagi gadis aneh ini? aku mencium bau – bau sampah dari mu,”ucap Shelyn Rodrig.

“Aku tak bisa merasakan energy nya, kau benar dia hanya gadis sampah,”Wen menimpali.

“Roman, siapa anak – anak bodoh ini?" tanya Juline

Gio, Wen and Shelyn yang mendengar itu merasa sangat kesal. Roman hanya memandangi Juline dengan tatapan panik nya.

Menarik

Happy Reading ♡♡

Terpopuler

Comments

M Ferdi

M Ferdi

hahah semangat 45 dong

2021-12-28

1

senja

senja

tuh, diluar Akademi ttp aja Guru itu direndahkan bangsawan, jd kayak apa bedanya gt dg yg dikatakan kl open n menyamaratakan kasta? gak berpengaruh kan nyatanya

2021-11-03

1

Dewi

Dewi

copot nih palany

2021-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2 Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3 Chapter 3: Hari Balas Dendam
4 Chapter 4: Persinggahan
5 Chapter 5: Dunia Sihir
6 Chapter 6: Juline Ascar
7 Chapter 7: Pindah ke ibukota
8 Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9 Chapter 9: Keluarga Baru
10 Chapter 10: Tidak di sambut baik
11 Chapter 11: Bertiga
12 Chapter 12: Berlatih
13 Chapter 13: 1 Vs 3
14 Chapter 14: Sakit
15 Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16 Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17 Chapter 17: Kesedihan Ayah
18 Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19 Chapter 19: Berkunjung
20 Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21 Chapter 21: Teman Baru
22 Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23 Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24 Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25 Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26 Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27 Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28 Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29 Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30 Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31 Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32 Chapter 32: Lahan Perkebunan
33 Chapter 33: Keberangkatan
34 Chapter 34: Desa Hoa 1
35 Chapter 35: Desa Hoa 2
36 Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37 Chapter 37: Kembali
38 Chapter 38: Berkumpul kembali
39 Chapter 39: Makan Malam Bersama
40 Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41 Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42 Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43 Chapter 43: Cawan Nolie
44 Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45 Chapter 45: Pelajaran Pertama
46 Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47 Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48 Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49 Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50 chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51 Chapter 51: Pingsan
52 Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53 Chapter 53: Pertandingan Pertama
54 Chapter 54: Rapat Di Frost
55 Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56 Chapter 56: Di Pulangkan
57 Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58 Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59 Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60 Chapter 60: Terpisah
61 Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62 Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63 Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64 Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65 Chapter 65: Bertemu Raja William
66 Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67 Chapter 67: Rasa Kehilangan
68 Chapter 68: Kebenaran 1
69 Chapter 69: Kebenaran 2
70 Chapter 70: Rapat Besar
71 Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72 Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73 Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74 Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75 Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76 Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77 Chapter 77: Awal Kemusnahan
78 Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79 Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80 Chapter 80: Hutan Hitam 1
81 Chapter 81: Hutan Hitam 2
82 Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83 Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84 Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85 Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86 Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87 Chapter 87: Bertemu Kembali
88 Chapter 88: Penyesalan Juline
89 Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90 Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91 Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92 Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93 Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94 Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95 Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96 Chapter 96: Melanie dan Shimon
97 Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98 Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99 Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100 Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101 Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102 Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103 Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104 Chapter 104: Second Chance
105 Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106 Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107 Chapter 107: Bertemu Para Ing
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2
Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3
Chapter 3: Hari Balas Dendam
4
Chapter 4: Persinggahan
5
Chapter 5: Dunia Sihir
6
Chapter 6: Juline Ascar
7
Chapter 7: Pindah ke ibukota
8
Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9
Chapter 9: Keluarga Baru
10
Chapter 10: Tidak di sambut baik
11
Chapter 11: Bertiga
12
Chapter 12: Berlatih
13
Chapter 13: 1 Vs 3
14
Chapter 14: Sakit
15
Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16
Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17
Chapter 17: Kesedihan Ayah
18
Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19
Chapter 19: Berkunjung
20
Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21
Chapter 21: Teman Baru
22
Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23
Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24
Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25
Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26
Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27
Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28
Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29
Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30
Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31
Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32
Chapter 32: Lahan Perkebunan
33
Chapter 33: Keberangkatan
34
Chapter 34: Desa Hoa 1
35
Chapter 35: Desa Hoa 2
36
Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37
Chapter 37: Kembali
38
Chapter 38: Berkumpul kembali
39
Chapter 39: Makan Malam Bersama
40
Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41
Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42
Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43
Chapter 43: Cawan Nolie
44
Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45
Chapter 45: Pelajaran Pertama
46
Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47
Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48
Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49
Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50
chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51
Chapter 51: Pingsan
52
Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53
Chapter 53: Pertandingan Pertama
54
Chapter 54: Rapat Di Frost
55
Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56
Chapter 56: Di Pulangkan
57
Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58
Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59
Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60
Chapter 60: Terpisah
61
Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62
Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63
Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64
Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65
Chapter 65: Bertemu Raja William
66
Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67
Chapter 67: Rasa Kehilangan
68
Chapter 68: Kebenaran 1
69
Chapter 69: Kebenaran 2
70
Chapter 70: Rapat Besar
71
Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72
Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73
Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74
Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75
Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76
Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77
Chapter 77: Awal Kemusnahan
78
Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79
Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80
Chapter 80: Hutan Hitam 1
81
Chapter 81: Hutan Hitam 2
82
Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83
Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84
Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85
Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86
Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87
Chapter 87: Bertemu Kembali
88
Chapter 88: Penyesalan Juline
89
Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90
Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91
Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92
Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93
Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94
Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95
Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96
Chapter 96: Melanie dan Shimon
97
Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98
Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99
Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100
Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101
Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102
Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103
Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104
Chapter 104: Second Chance
105
Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106
Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107
Chapter 107: Bertemu Para Ing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!