Chapter 2: Rencana Balas Dendam

Sinar matahari merayap di sela – sela jendelaku. Aku membuka mata dan langsung bangun. Jam menunjukan pukul 08:00. Aku berjalan ke kamar mandi dan mandi.

Setelah itu aku berpakaian. Aku membuka pintu kamar dan menuju dapur. Aku berencana membuat sarapan pagi untuk dante dan Lukas. Aku menggoreng telur mata sapi lalu menyusun nya bersama roti.

Setelah itu aku membuat jus jeruk dan susu. Aku mengetuk pintu kamar dante dan Lukas. Membangunkan mereka cukup memakan waktu. Aku duduk sambil melihat telpon genggam ku.

Setelah 20 menit menunggu, akhir nya Dante dan Lukas datang dengan model rambut acak – acakan.

“Maafkan kami Mint membuat mu menunggu lama. Ini semua karena Lukas,” ucap Dante sambil menatap tajam ke arah Lukas.

“Ehh, bukan kah ini karena kau mengajak ku duel,” ucap Lukas.

“Apa kalian berkelahi semalam?" tanya ku menatap mereka datar.

Dante dan Lukas tiba – tiba tertawa mendengar pertanyaan bodoh ku itu.

“Ada apa?" tanya ku lagi.

“Mint, aku dan Lukas semalam main game. Aku menantang Lukas tapi akhir nya kalah. Aku memang belum bisa menandingi Lukas,” ucap Dante sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Setelah menjelaskan itu, dante dan Lukas melanjutkan perseteruan nya. Aku hanya memakan roti ku sembari mengirim pesan pada seseorang. Aku menghabiskan sarapan ku dengan cepat.

“Teman – teman, hari ini kalian istirahat saja. Aku akan keluar bertemu seseorang."

“Siapa Mint?" tanya Dante.

“Teman." jawab ku singkat dan langsung meninggalkan mereka.

Aku keluar dan menuju garasi. Aku melaju kan mobil ku dengan cepat. Aku melihat matahari yang semakin tinggi. Hari ini cuaca nya sangat cerah. Aku terus melajukan mobil ku.

30 menit kemudian aku telah sampai di pusat kota Adra. Hari ini adalah hari selasa. Suasana sibuk bahkan sangat terasa di kota ini. Orang lalu lalang menuju ke tempat kerja mereka.

Ku parkir mobil di depan sebuah rumah yang cukup besar dengan pekarangan yang sangat luas. Aku memencet bel dan seorang wanita paruh baya keluar dari balik pagar.

“Cari siapa nona?"

“Aku mencari paman Astof. Apa beliau ada di rumah?"

“Kebetulan beliau sedang sarapan bersama istri dan anak – anak nya."

“Apa aku boleh masuk. Aku Adalah keponakan paman Astof."

Tanpa basa basi wanita itu langsung menyuruhku masuk. Ia menuntunku sampai di ruang makan keluarga. Saat sampai di sana terlihat paman Astof sedang memuji putra pertama nya.

Ada istri yang tidak lain saudara ayah ku dan kedua putra nya serta putri nya. Saat melihat ku, Paman Astof sangat terkejut.

“Sedang apa kau di sini?" tanya paman astof yang langsung membuat semua mata memadang ku.

“Mint, apa itu kamu?" tanya Bibi anne yang tidak lain istri paman Astof.

“Iya ini aku bibi."

Bibi anne berlari memeluk ku sambil menangis. Ia bertanya dari mana saja aku selama ini. Ia sangat mengkhawatirkan ku. Aku memeluk bibi ku dengan erat, ada kehangatan yang sudah lama ku rindukan. Paman Astof hanya diam mematung.

Ia tak bisa berkata apa – apa. Bibi anne mempersilahkan ku duduk bersama mereka.

“Ibu, kakak itu siapa?" tanya putri paman Astof.

“Dia adalah saudara sepupumu, Mint. Ia adalah anak yang selalu ibu ceritakan."

“Lalu ada urusan apa kau ke sini?" tanya Putra pertama paman Astof dengan nada sinis nya.

“Di mana sopan santun mu Asyuar? Apa Ibu pernah mengajarkan mu untuk berkata tidak sopan,” geram bibi Anne.

Hanya Bibi anne yang menyambut ku baik di sini. Bahkan Asghar menatap ku dengan sinis. Mereka pasti berpikir jika aku ke sini ingin meminta uang pada mereka.

Aku menatap datar paman Astof yang sedari tadi diam tak bergeming. Ia hanya menunduk.

“Paman, kenapa paman tidak menjemput ku di panti?" tanya ku seraya menatap paman Astof yang sedari tadi menghindari berpandangan dengan ku.

“Apa panti? Mint selama ini kamu dipanti? Tapi kenapa?"

“Kenapa bibi tidak bertanya pada paman?"

“Jelaskan pada ku Astof apa yang sudah kau lakukan pada keponakan ku?" geram bibi Anne.

Asmi, Asyuar dan Asghar begitu terkejut saat mendengar ibu mereka marah. Ini pertama kali nya mereka melihat ibu mereka marah besar. Bibi anne yang dikenal sebagai wanita lemah lembut, hari ini berubah begitu geram karena keponakan nya.

“Bagaimana kau bisa melakukan ini Astof. Kau tahu aku mencari Mint selama 15 tahun ini dan kau tak memberitahu apapun tentang mint. Kau bahkan tega membawa mint ke panti asuhan. Apa benar kau ini manusia?" ucap bibi anne dengan tangisan nya.

“Aku bisa menjelaskan semua nya sayang. Aku hanya bingung. Aku hanya berpikir Mint lebih baik di panti asuhan,” ucap paman Astof.

"Aku tidak percaya kata - kata itu keluar dari mulutmu. Apa kau lupa siapa yang selalu membantu kita selama ini? Apa kau lupa kekayaan yang kita nikmati bukanlah milik kita ? Ini semua milik Mint," jelas bibi Anne.

"Apa? Aku sudah berusaha melakukan segalanya. Ini semua usaha ku. Kakak laki - laki mu tidak ada apa - apa nya dengan ku. Semua kekayaan ini adalah milik ku,"ucap Paman Astof tanpa merasa bersalah.

"Hebat sekali kau perempuan sialan. Kau mengacaukan sarapan pagi kami,"ucap Asghar.

Mendengar itu,Bibi Anne hanya menutup mulut nya sembari menahan tangisan nya. dada nya terasa sesak. Ia menghapus air mata nya dan menatap suami nya.

“Aku ingin kita berpisah. Aku tidak bisa hidup dengan laki – laki yang sudah menelantarkan keponakan ku satu – satu nya."

Ucapan bibi anne bagaikan mimpi buruk di pagi hari. Suasana sarapan pagi yang begitu khidmat berubah menjadi tangisan. Tangisan Asmi yang mendengar perpisahan kedua orang tua nya.

Asghar dan Asyuar begitu marah. Mereka berdua menatap ku sinis. Aku hanya menatap mereka datar.

“Jadi kau meninggalkan ku karena keponakan sialan mu ini. Jika kau ingin berpisah silahkan tapi jangan harap kau dapat apa – apa dari ku."

“Aku tidak butuh apa – apa dari laki – laki iblis seperti mu, anak – anak apa kalian ikut ibu?"

“Aku ingin ikut ibu,” ucap Asmi seraya memeluk ibunya

“Jika kalian ikut ibu kalian, kalian hanya akan jadi gembel di luar sana," ucap paman astof dengan angkuh nya.

Asyuar dan asghar memutuskan untuk tetap tinggal. Mereka tidak ingin jadi gembel jika ikut ibu nya. Bibi anne hanya mengemas beberapa pakaian nya dan asmi. Paman Astof menghampiriku dan langsung menamparku. Aku hanya diam tak bergeming.

“Puas kau menghancurkan keluargaku gadis j*l*ng? Harus nya dulu ku bunuh saja kau."

“Belum. Aku ingin melihat paman hancur sehancurnya hancur nya,“ucap ku dengan tatapan dingin.

Paman Astof mundur menjauhiku. Bibi anne dan Asmi telah siap dengan koper di tangan mereka. Aku menggenggam tangan bibi anne. Ia menatap ku sedih.

“Ku harap kau tidak menyesal melepasku dan anak – anak mu demi gadis sialan itu."

Tanpa menghiraukan ucapan itu, bibi anne segera menarik ku dan Asmi keluar dari rumah, air mata bibi Anne masih mengalir. Ia menatap pagi itu dengan wajah seakan lepas dari segala beban. Ia menatap ku dengan senyuman manisnya.

Aku membantu memasukkan barang – barang nya di mobil ku. Sepanjang perjalanan bibi Anne bertanya tentang ku selama ini. Aku menceritakan tentang bagaimana aku kabur dan panti asuhan dan berusaha mencari kerja.

Aku berhenti di sebuah rumah minimalis yang terletak di tengah kota Adra. Rumah ini adalah rumah yang memang aku siapkan untuk bibi Anne. Aku membantu nya mengangkat koper ke dalam rumah.

“Ibu, rumah ini bagus sekali,” ucap asmi yang langsung berlari masuk kedalam.

“Mint, ini rumah siapa?" tanya Bibi Anne

“Ini rumah untuk Bibi."

Bibi Anne hanya terdiam dan menggenggam tangan ku masuk ke dalam rumah. Aku duduk di hadapan bibi Anne. Entah mengapa bibi Anne tiba – tiba menangis di hadapan ku. Ia mengelus pipi ku dan memeluk ku.

“Maafkan bibi mint. Bibi tak bisa melindungi mu. Selama 15 tahun ini bibi terus mencari mu tapi tak ada petunjuk tentang mu. Bibi hampir putus asa sayang. Bibi pikir kamu kenapa – kenapa. Bibi tak bisa memaafkan diri sendiri jika kau terluka."

“Aku baik – baik saja bibi."

“Lihat mata mu nak, besar sekali luka hidup mu Mint. Maafkan bibi nak."

Bibi anne masih menangis. Aku hanya diam dan biarkan bibi anne menangis. Aku merasakan sebuah kehangatan yang telah lama hilang dari hidup ku.

Happy Reading 🥰

Terpopuler

Comments

Cha Sumuk

Cha Sumuk

mint cewe ap cowok sih

2024-12-05

0

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

sad...😭

2023-03-08

0

Syammir Abd Razak

Syammir Abd Razak

mc cewekkkk gak kerenn lahh ..gaw kabur dulu bosan kalau mc nya cewekk

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2 Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3 Chapter 3: Hari Balas Dendam
4 Chapter 4: Persinggahan
5 Chapter 5: Dunia Sihir
6 Chapter 6: Juline Ascar
7 Chapter 7: Pindah ke ibukota
8 Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9 Chapter 9: Keluarga Baru
10 Chapter 10: Tidak di sambut baik
11 Chapter 11: Bertiga
12 Chapter 12: Berlatih
13 Chapter 13: 1 Vs 3
14 Chapter 14: Sakit
15 Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16 Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17 Chapter 17: Kesedihan Ayah
18 Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19 Chapter 19: Berkunjung
20 Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21 Chapter 21: Teman Baru
22 Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23 Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24 Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25 Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26 Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27 Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28 Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29 Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30 Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31 Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32 Chapter 32: Lahan Perkebunan
33 Chapter 33: Keberangkatan
34 Chapter 34: Desa Hoa 1
35 Chapter 35: Desa Hoa 2
36 Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37 Chapter 37: Kembali
38 Chapter 38: Berkumpul kembali
39 Chapter 39: Makan Malam Bersama
40 Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41 Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42 Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43 Chapter 43: Cawan Nolie
44 Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45 Chapter 45: Pelajaran Pertama
46 Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47 Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48 Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49 Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50 chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51 Chapter 51: Pingsan
52 Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53 Chapter 53: Pertandingan Pertama
54 Chapter 54: Rapat Di Frost
55 Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56 Chapter 56: Di Pulangkan
57 Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58 Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59 Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60 Chapter 60: Terpisah
61 Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62 Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63 Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64 Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65 Chapter 65: Bertemu Raja William
66 Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67 Chapter 67: Rasa Kehilangan
68 Chapter 68: Kebenaran 1
69 Chapter 69: Kebenaran 2
70 Chapter 70: Rapat Besar
71 Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72 Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73 Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74 Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75 Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76 Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77 Chapter 77: Awal Kemusnahan
78 Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79 Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80 Chapter 80: Hutan Hitam 1
81 Chapter 81: Hutan Hitam 2
82 Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83 Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84 Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85 Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86 Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87 Chapter 87: Bertemu Kembali
88 Chapter 88: Penyesalan Juline
89 Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90 Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91 Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92 Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93 Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94 Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95 Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96 Chapter 96: Melanie dan Shimon
97 Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98 Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99 Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100 Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101 Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102 Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103 Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104 Chapter 104: Second Chance
105 Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106 Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107 Chapter 107: Bertemu Para Ing
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2
Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3
Chapter 3: Hari Balas Dendam
4
Chapter 4: Persinggahan
5
Chapter 5: Dunia Sihir
6
Chapter 6: Juline Ascar
7
Chapter 7: Pindah ke ibukota
8
Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9
Chapter 9: Keluarga Baru
10
Chapter 10: Tidak di sambut baik
11
Chapter 11: Bertiga
12
Chapter 12: Berlatih
13
Chapter 13: 1 Vs 3
14
Chapter 14: Sakit
15
Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16
Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17
Chapter 17: Kesedihan Ayah
18
Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19
Chapter 19: Berkunjung
20
Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21
Chapter 21: Teman Baru
22
Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23
Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24
Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25
Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26
Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27
Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28
Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29
Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30
Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31
Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32
Chapter 32: Lahan Perkebunan
33
Chapter 33: Keberangkatan
34
Chapter 34: Desa Hoa 1
35
Chapter 35: Desa Hoa 2
36
Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37
Chapter 37: Kembali
38
Chapter 38: Berkumpul kembali
39
Chapter 39: Makan Malam Bersama
40
Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41
Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42
Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43
Chapter 43: Cawan Nolie
44
Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45
Chapter 45: Pelajaran Pertama
46
Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47
Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48
Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49
Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50
chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51
Chapter 51: Pingsan
52
Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53
Chapter 53: Pertandingan Pertama
54
Chapter 54: Rapat Di Frost
55
Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56
Chapter 56: Di Pulangkan
57
Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58
Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59
Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60
Chapter 60: Terpisah
61
Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62
Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63
Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64
Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65
Chapter 65: Bertemu Raja William
66
Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67
Chapter 67: Rasa Kehilangan
68
Chapter 68: Kebenaran 1
69
Chapter 69: Kebenaran 2
70
Chapter 70: Rapat Besar
71
Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72
Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73
Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74
Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75
Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76
Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77
Chapter 77: Awal Kemusnahan
78
Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79
Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80
Chapter 80: Hutan Hitam 1
81
Chapter 81: Hutan Hitam 2
82
Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83
Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84
Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85
Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86
Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87
Chapter 87: Bertemu Kembali
88
Chapter 88: Penyesalan Juline
89
Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90
Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91
Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92
Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93
Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94
Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95
Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96
Chapter 96: Melanie dan Shimon
97
Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98
Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99
Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100
Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101
Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102
Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103
Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104
Chapter 104: Second Chance
105
Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106
Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107
Chapter 107: Bertemu Para Ing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!