Chapter 9: Keluarga Baru

Sinar matahari masuk melalui cela jendela. Juline menggeliat dan mengucek mata nya. Ia membuka matanya dan memandang langit – langit kamar nya. kamar nya kini terlihat lebih luas. Ia punya kamar mandi sendiri. Juline merasa rindu dengan rumah nya dulu. Rumah yang ia tinggali bersama dante dan Lukas.

Juline bangun dan langsung mandi. Saat ia melihat baju nya, ia berpikir untuk membeli baju baru karena bajunya sebagian besar sudah koyak. Juline memakai baju yang masih layak ia pakai.

Ia keluar dan menuju kamar ayah nya. Mint menyadari sesuatu saat menjadi juline, ia mulai Mengganggap ayah Juline adalah ayah nya.

Ia melewati koridor lantai dua menuju kamar ayah nya tapi ia mendengar suara bel berbunyi. Juline pun kembali menuruni tangga menuju lantai satu. Juline menempati sebuah rumah yang berada di blok 5 atau M5 (Great Mansion).

Mansion yang Juline tempati adalah Mansion termewah di blok 5 yang menyamai mansion para bangsawan yang berada di blok lain nya.

Saat ia membuka pintu, berdirilah seorang wanita bermata biru bersama beberapa wanita dan pria. Wanita itu bernama Wanny. Ia adalah wanita dari real estate.

Wanny datang bersama para pelayan dan tukang kebun yang akan bekerja di mansion Juline. Tak lupa wanny mengantarkan dua kereta kuda untuk kendaraan pribadi Juline.

“Selamat pagi nona,” sapa Wanny

“Pagi."

“Ini dia pelayan dan tukang kebun yang akan bekerja di rumah nona.”

“Baiklah. Terima kasih.”

“Apakah kau tahu dimana aku bisa berbelanja?" tanya juline

“Nona bisa mengunjungi pasar sentral yang berada Colors Building,” Jawab Wanny.

Setelah mengantar pelayan dan menjelaskan tentang colors building, Wanny langsung pamit kembali ke real estate. Juline memandang orang - orang dihadapan nya dengan seksama.

Mereka hanya menunduk tak berani menatap Juline. Bahkan ada di antara mereka yang merasa takut saat Juline mulai berdiri menghampiri mereka.

Juline menjelaskan pembagian pekerjaan pada ke para pelayan nya.

“Sepuluh orang pelayan akan bertugas membersihkan rumah ini.Enam pelayan akan bertugas memasak lalu untuk enam orang pelayan lain nya bertugas mencuci dan mengurus pakaian. Kamar lain ada di lantai bawah. Satu orang akan jadi kepala pelayan yang mengontrol semua pekerjaan.

Juline menunjuk seorang wanita paruh baya bernama Bi Joan untuk menjadi kepala pelayan. Pelayan yang lain menepuk tangan. Juline juga menjelaskan tugas ke lima tukang kebun yang akan mengurus taman bunga dan tanaman lain nya. Juline juga menyewa penjaga rumah dua orang.

“Silahkan kerjakan tugas kalian. Kalau ada apa – apa langsung bilang pada bi Joan atau kepada saya, jangan khawatir kalian adalah keluarga saya sekarang. Selama kalian tidak melakukan hal buruk kepada saya atau pun pada ayah saya.

“Terima kasih nona,” jawab mereka serempak.

Para pelayan yang awal nya takut, mulai merasa nyaman mendengar ucapan juline yang menganggap mereka bukan sekedar pelayan melainkan sebagai keluarga.

Terlepas dari Ekspresi wajah Juline yang datar, Juline tetaplah gadis yang baik dan sopan. Juline memanggil salah satu pelayan nya bernama Ana. Juline meminta ana menemani nya berbelanja, Ana dengan senang hati menemani Juline.

Kereta kuda yang dikendarai Juline dan Ana bergerak meninggalkan rumah menuju ke pasar sentral ibu kota. Pasar sentral ibu kota adalah pasar para bangsawan dan anggota kerajaan.

****

Colors building adalah bangunan yang berwarna – warni yang berada di tengah kota. Setiap building di isi oleh berbagai macam tempat seperti Café, rumah makan, rumah singgah atau rumah bagi para lelaki hidung belang dan masih banyak lagi.

Di bagian tengah Colors building terdapat sebuah pagar berwarna kuning. Pagar itu lah jalan menuju pasar sentral.

Pasar sentral adalah sebuah pusat perbelanjaan yang di isi oleh berbagai macam dagangan seperti pakaian, perhiasan dan alat sihir. Sapu terbang mengelilingi langit – langit pasar. Berbagai macam toko mengisi pinggir jalan di pasar sentral. Orang – orang berlalu lalang begitu ramai nya.

Juline yang baru pertama kali melihat isi dalam gedung itu Nampak sedikit terkejut. Ini pertama kali nya ia melihat pusat perbelanjaan sebesar dan seramai ini. Bahkan di dunia nya dulu, mall – mall tidak seramai ini.

Ia berjalan mencari baju yang cocok untuk nya. Setelah berjalan selama 30 menit Juline sudah membeli 50 gaun serta baju untuk ayah nya. Tidak lupa ia membeli baju untuk para pelayan nya.

“Ana kau bisa ke kereta lebih dulu, aku ingin ke toko alat sihir dulu.”Pinta Juline

“Baik nona.”Ucap Ana yang langsung pergi ke kereta.

Juline berjalan ke arah toko alat sihir. Ia berhenti di depan pintu masuk dan membaca tulisan yang berada di kaca jendela toko. Juline melangkah membuka pintu.

Saat ia membuka pintu, ia merasakan aura yang membuat nya tenang. Ia berjalan menuju lemari yang di penuhi gelang dan cincin serta kalung yang terlihat usang.

“Cari apa nona?" tanya seorang lelaki bermata kuning.

“Aku ingin kalung ini,”ucap Juline sambil menunjuk kalung itu.

“Maaf nona tapi saya tidak menjual itu," ucap lelaki si mata kuning.

“Tapi kenapa kalung itu di pajang?"

“Saya hanya menyimpan nya saja di lemari itu."

Kemudian mata Juline tertuju pada sepasang seragam yang digantung di lemari kaca.

“Itu adalah seragam Wizard Academy. Selain menjual alat sihir, toko ini juga menyediakan seragam Academy," jelas si mata kuning.

“Apa hanya bangsawan yang bisa bersekolah di sana?"

“Siapapun bisa bersekolah di sana. Walaupun kastil nya di bedakan antara rakyat biasa dan bangsawan tapi pelajaran yang diberikan sama. Apa nona ingin belajar di sana?"

“Aku sedang memikirkan nya," jawab Juline tanpa menoleh pada pria bermata kuning itu.

“Element sihir apa yang kau miliki nona? Aku tidak merasakan apapun di sekelilingmu,” tanya si mata kuning sambil memandangi Juline dari atas sampe bawah

“Kenapa kau bertanya?"

“Apa kau tak punya memiliki element sihir nona? Bagaimana mungkin nona bisa berpikir untuk belajar di Wizard academy sebuah sekolah sihir jika nona tidak memiliki aliran sihir, apa nona tidak merasa malu?"

“Aku bisa membunuh mu dalam sekejap mata. Kau mau coba?"

Mendengar ucapan itu, laki – laki itu dengan cepat tersenyum dan meminta maaf. Ia mengatakan jika ia hanya bergurau.

Karena merasa kesal, Juline pun berbalik dan pergi meninggalkan toko itu. Saat melihat kepergian Juline, laki – laki itu tersenyum mengerikan.

“Siapa gadis kurang ajar itu?" gumam laki – laki itu dengan senyum aneh nya.

Kereta kuda melaju dengan pelan saat masuk di halaman rumah Juline. Beberapa pelayan menghampiri Juline membantu nya membawa barang. Tak lupa Juline memberi baju yang telah ia beli untuk mereka.

“Terima kasih nona," ucap mereka serempak.

Juline melangkah masuk ke rumah. Ia melihat ayah nya di taman berbincang dengan paman Jim. Paman Jim adalah salah satu tukang kebun di rumah Juline.

Entah mengapa Juline merasa senang melihat ayah nya begitu menikmati perbincangan nya. Juline langsung naik ke kamar nya lalu merebahkan dirinya di kasur.

Juline bangkit dan duduk di kursi meja rias nya. Ia memang jarang melihat wajah nya di cermin.

Cantik juga gadis ini. Aku harus bisa masuk di Academy sialan itu. Aku harus melakukan segala nya untuk bisa berkumpul kembali dengan kedua orang tuaku.

Setelah itu ia bangkit lalu menuju kamar mandi dan mandi. Juline kemudian memakai baju yang ia beli tadi. Ia melihat gaun itu di cermin. Ia begitu puas melihat gaun coklat selutut yang ia pake.

Tapi setelah melihat tattoo yang ada di betis nya ia segera mengganti baju nya.

Bagaimana tattoo itu ada disana? Ahh bahkan tattoo itu terus mengikutiku.

Setelah mengganti baju nya ia keluar kamar mencari makan karena sejak tadi perut nya bergemuruh. Saat tiba di meja makan, makanan sudah tersedia dan di sana sudah ada ayah nya.

“Juline, ayo kita makan nak,”ajak ayah juline.

“Iya ayah. Bi joan ayo ajak para pelayan untuk makan,”panggil Juline.

“Nona, pelayan sedang makan di ruang makan di belakang,“ucap Bi joan.

Bi joan kembali ke belakang untuk makan bersama para pelayan. Juline menatap ayah nya. Juline tahu jika ayah nya sangat merindukan saudara – saudara nya. Juline berpikir untuk menyeret mereka berempat untuk bisa bertemu ayah nya.

Bukan kah keluarga menyebalkan itu tinggal di kawasan ini. Aku akan memberi mereka sedikit kejutan malam ini. Sudah lama aku tidak membuat keributan. apa perlu ku patahkan leher mereka tapi seperti nya itu terlalu cepat.

Dengan cepat juline menyelesaikan makan nya. Ia meminta izin pada ayah nya untuk keluar sebentar. Ayah nya hanya menggangguk. Juline berjalan meninggalkan meja makan dan keluar rumah.

Ia berjalan – jalan menyusuri jalan komplek bangsawan. Dengan bekal potongan ingatan tentang keluarga ibu pemilik tubuh, Juline mulai berjalan kaki keluar dari blok 5. Ia berjalan menuju taman yang berada di tengah – tengah kawasan elit bangsawan. Juline melangkah kan kaki nya masuk ke blok dua atau M2 (Amazing Mansion).

Ia terus berjalan menyusuri blok dua sembari menengok ke kanan kiri. Langkah Juline tiba – tiba berhenti di sebuah mansion berpagar kuning emas yang berada di rumah ketiga sebelah kanan nya.

Juline membaca papan nama yang berada di atas pagar kuning itu.

“ROSEMBURG FAMILY”

Seperti nya ini rumah keluarga menyebalkan itu. Ahh sebenar nya apa yang ku lakukan di tempat ini.

Juline menghela napas kasar dan melangkah mendekat ke arah pagar berwarna kuning itu.

Maafkan segala kekurangan dari tulisan ini. Semoga bisa menghibur imajinasi kalian.

Happy reading ♡

Terpopuler

Comments

senja

senja

wah tato dari dunia sebelumnya ya? apa itu salah satu yg buat dia istimewa ya

2021-11-03

0

senja

senja

so wow kan, bagian laundry 6orang, utk nyuci baju dua orang, sangat banyak anggota keluarganya skg

2021-11-03

0

Mommy Gyo

Mommy Gyo

3 like hadir thor

2021-09-05

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2 Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3 Chapter 3: Hari Balas Dendam
4 Chapter 4: Persinggahan
5 Chapter 5: Dunia Sihir
6 Chapter 6: Juline Ascar
7 Chapter 7: Pindah ke ibukota
8 Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9 Chapter 9: Keluarga Baru
10 Chapter 10: Tidak di sambut baik
11 Chapter 11: Bertiga
12 Chapter 12: Berlatih
13 Chapter 13: 1 Vs 3
14 Chapter 14: Sakit
15 Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16 Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17 Chapter 17: Kesedihan Ayah
18 Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19 Chapter 19: Berkunjung
20 Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21 Chapter 21: Teman Baru
22 Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23 Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24 Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25 Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26 Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27 Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28 Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29 Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30 Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31 Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32 Chapter 32: Lahan Perkebunan
33 Chapter 33: Keberangkatan
34 Chapter 34: Desa Hoa 1
35 Chapter 35: Desa Hoa 2
36 Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37 Chapter 37: Kembali
38 Chapter 38: Berkumpul kembali
39 Chapter 39: Makan Malam Bersama
40 Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41 Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42 Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43 Chapter 43: Cawan Nolie
44 Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45 Chapter 45: Pelajaran Pertama
46 Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47 Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48 Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49 Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50 chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51 Chapter 51: Pingsan
52 Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53 Chapter 53: Pertandingan Pertama
54 Chapter 54: Rapat Di Frost
55 Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56 Chapter 56: Di Pulangkan
57 Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58 Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59 Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60 Chapter 60: Terpisah
61 Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62 Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63 Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64 Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65 Chapter 65: Bertemu Raja William
66 Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67 Chapter 67: Rasa Kehilangan
68 Chapter 68: Kebenaran 1
69 Chapter 69: Kebenaran 2
70 Chapter 70: Rapat Besar
71 Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72 Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73 Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74 Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75 Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76 Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77 Chapter 77: Awal Kemusnahan
78 Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79 Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80 Chapter 80: Hutan Hitam 1
81 Chapter 81: Hutan Hitam 2
82 Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83 Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84 Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85 Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86 Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87 Chapter 87: Bertemu Kembali
88 Chapter 88: Penyesalan Juline
89 Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90 Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91 Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92 Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93 Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94 Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95 Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96 Chapter 96: Melanie dan Shimon
97 Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98 Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99 Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100 Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101 Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102 Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103 Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104 Chapter 104: Second Chance
105 Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106 Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107 Chapter 107: Bertemu Para Ing
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1: Pembunuh Bayaran
2
Chapter 2: Rencana Balas Dendam
3
Chapter 3: Hari Balas Dendam
4
Chapter 4: Persinggahan
5
Chapter 5: Dunia Sihir
6
Chapter 6: Juline Ascar
7
Chapter 7: Pindah ke ibukota
8
Chapter 8: Kawasan Elit Bangsawan
9
Chapter 9: Keluarga Baru
10
Chapter 10: Tidak di sambut baik
11
Chapter 11: Bertiga
12
Chapter 12: Berlatih
13
Chapter 13: 1 Vs 3
14
Chapter 14: Sakit
15
Chapter 15: Hutan Terlarang Tingkat 1 (Easy)
16
Chapter 16: Hutan Terlarang Tingkat 2 (Easy)
17
Chapter 17: Kesedihan Ayah
18
Chapter 18: Hutan Terlarang Tingkat 3 (Easy)
19
Chapter 19: Berkunjung
20
Chapter 20: Hutan Terlarang Tingkat 4 (Medium)
21
Chapter 21: Teman Baru
22
Chapter 22: Hutan Terlarang Tingkat 5
23
Chapter 23: Hutan Terlarang Tingkat 5 (2)
24
Chapter 24: Hutan Terlarang Tingkat 5 (3)
25
Chapter 25: Bertemu Tiga Pria Aneh
26
Chapter 26: Kecemasan Seorang Ayah
27
Chapter 27: Damien dan Roman Mengajar Di Academy
28
Chapter 28: Damien dan Roman Mengajar Di Academy 2
29
Chapter 29: Bulan Di Wizard Academy
30
Chapter 30: Penyambutan Master Junior
31
Chapter 31: Undangan Masuk Academy
32
Chapter 32: Lahan Perkebunan
33
Chapter 33: Keberangkatan
34
Chapter 34: Desa Hoa 1
35
Chapter 35: Desa Hoa 2
36
Chapter 36: Desa Hoa 3 (Hilang)
37
Chapter 37: Kembali
38
Chapter 38: Berkumpul kembali
39
Chapter 39: Makan Malam Bersama
40
Chapter 40: Keluarga Rosemburg (Rencana Pertunangan)
41
Chapter 41: Berangkat Ke Academy
42
Chapter 42: Siapa Gadis Itu?
43
Chapter 43: Cawan Nolie
44
Chapter 44: Makan Malam Di Academy
45
Chapter 45: Pelajaran Pertama
46
Chapter 46: Menghujam Jantung Pangeran (Rumor)
47
Chapter 47: Gadis Itu Sama Seperti ku (Ing Daniel)
48
Chapter 48: Masalah Di Dunia Iblis
49
Chapter 49: Masalah Di Dunia Iblis 2
50
chapter 50: Latihan Pedang Musim Dingin
51
Chapter 51: Pingsan
52
Chapter 52: Penyambutan Dark Academy (Tragedy)
53
Chapter 53: Pertandingan Pertama
54
Chapter 54: Rapat Di Frost
55
Chapter 55: Kota Cara ( Black Vampire)
56
Chapter 56: Di Pulangkan
57
Chapter 57: Puncak Penyerang Academy I
58
Chapter 58: Puncak Penyerangan Academy II
59
Chapter 59: Tentang Tion ( Sean Rodrig)
60
Chapter 60: Terpisah
61
Chapter 61: Rencana penyerangan Ibu kota
62
Chapter 62: Penyerangan Ibu Kota
63
Chapter 63: Penyerangan Ibu Kota II
64
Chapter 64: Akhir Penyerangan Ibukota
65
Chapter 65: Bertemu Raja William
66
Chapter 66: Keputusan Raja Moon
67
Chapter 67: Rasa Kehilangan
68
Chapter 68: Kebenaran 1
69
Chapter 69: Kebenaran 2
70
Chapter 70: Rapat Besar
71
Chapter 71: Kecemasan Seorang Kakak
72
Chapter 72: Siapa Aku Sebenarnya?
73
Chapter 73: Antara Kebahagiaan Dan Kehilangan
74
Chapter 74: Antara Kebahagiaan dan Kesedihan II
75
Chapter 75: Kepergian Juline Ke Dunia Iblis
76
Chapter 76: Selamat Datang Di Rumah
77
Chapter 77: Awal Kemusnahan
78
Chapter 78: Serpihan Memori (Amirin)
79
Chapter 79: Rogene Bertemu Juline
80
Chapter 80: Hutan Hitam 1
81
Chapter 81: Hutan Hitam 2
82
Chapter 82: Terima kasih atas sambutan nya.
83
Chapter 83: Kau tidak pantas menjadi seorang ibu
84
Chapter 84: Ada Nyawa Yang Harus Kau Bayar dengan Nyawamu
85
Chapter 85: Kerinduan Yang Menyiksa
86
Chapter 86: Melawan Master Sihir Frost
87
Chapter 87: Bertemu Kembali
88
Chapter 88: Penyesalan Juline
89
Chapter 89: Pernikahan Dryas dan Putri Esther
90
Chapter 90: Lenyap tanpa sisa
91
Chapter 91: Wanita gila dan permata hitam.
92
Chapter 92: Apa kalian menikmati nya?
93
Chapter 93: Takdir Mengerikan Untuk Gadis Mengerikan
94
Chapter 94: Memori mana kah dari otak ku yang hilang?
95
Chapter 95: Jiwa Yang di Tarik
96
Chapter 96: Melanie dan Shimon
97
Chapter 97: Alangkah Baiknya Kau Tak Bangun Saja
98
Chapter 98: Bangkit nya Tangan Kanan Raja Iblis [High Vampire]
99
Chapter 99: Musnah nya Bangsa Elf.
100
Chapter 100; Sepuluh Dark Demon
101
Chapter 101: Kembali nya Ingatan Averina
102
Chapter 102: Kegelisahan Dewa Axel
103
Chapter 103: Akhir Untuk Sebuah Awal Yang Baru
104
Chapter 104: Second Chance
105
Chapter 105: Bertemu Monsters Bermata Satu
106
Chapter 106: Melanjutkan Perjalanan Ke Academy
107
Chapter 107: Bertemu Para Ing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!